Bab 8

2 minggu kemudian

Hari ini Kei cukup sibuk dengan pekerjaan di mansion. 3 hari kedepan bi Ajeng pulang kampung sebentar di kota sebelah. Anaknya sakit, ia tidak tega kalau tidak mendampingi.

"Capek juga ya tugasnya bi Ajeng. Untuk dibantu maid lainnya. Belum lagi Tuan Muda malah perang saraf otot. Sungguh melelahkan."

Kei duduk di sandaran kursi di taman. Pekerjaanya baru saja selesai. Tetapi ia belum melakukan satu pekerjaan yaitu menyirami tanaman. Ia pun bergegas mengambil wadah untuk menyiram tanaman.

Baru saja dia menyiram tanaman, ia dikejutkan dengan teriakan Tuan Mudanya.

"Ya Allah, kenapa sih? Tumben banget teriak teriak gitu." Kei lantas menaiki tangga dan menuju ke kamar Tuan Muda.

"Ada apa Tuan Muda? Ada yang bisa saya bantu?" Kei menatap Tuan Mudanya itu. Lantas Lee menarik atensinya ke arah Kei. "Bawa saya ke taman. Saya bosan di dalam sini." Kei membelalakan matanya, sejak kapan Tuan Muda Lee suka ke taman hahaha ini perkembangan yang cukup pesat!

"Benarkah Tuan mau ke taman?" Kenapa Kei harus tanya lagi? Itu membuat Lee menjadi gusar

"Kamu tidak dengar apa yang saya katakan hah?!" Sudah dapat dipastikan Tuan Muda Lee jadi kesal sekarang. Tanpa merasa berdosa, Kei malah nyengir kuda.

"I-Iya Tuan Muda Lee. Maafkan saya, saya dengar kok. Lagian ini momen langka karena Tuan Muda mau diajak ke taman. Sebelumnya kan tidak mau kalau saya ajak."

Benar benar sikap tengil Kei sudah mendarah daging pada dirinya. Dua minggu bersama Tuan Muda tidak menyurutkan sedikitpun sikap tengilnya itu.

"Cepat bawa saya kesana atau saya berubah pikiran!" Tuan Muda Lee mendedah kesal. Ia mati matian menjaga emosinya saat ini. Bukan perkara mudah karena Kei terus meledeknya.

"Baik Tuan." Kei mulai mendorong kursi roda itu. Mereka turun ke lantai bawah menuju taman menggunakan lift.

Sesampainya di bawah, para maid sangat dikejutkan dengan kemunculan Tuan Muda Lee yang mau keluar dari persembunyiannya di kamar.

"Wah, Tuan Muda Lee menampakkan dirinya. Ya ampun baru kali ini aku tahu wajahnya. Sungguh tampan sekali." Para maid yang berkumpul itu malah sibuk mencuci mata.

Para maid yang berkumpul dan membicarakan Tuan Mudanya itu sontak mendapatkan kode khusus dari Kei. Kei menggerakkan kepalanya ke kanan. Tanda maid itu harus pergi sebelum Tuan Muda mengamuk.

Tapi sialnya mereka tidak paham. Dan terus tersenyum pada Tuan Muda Lee yang berwajah datar dan dingin itu. "Ngapain kalian berkumpul dan berdiri di situ?! Kerja! Ini bukan waktunya bersantai."

Benar! Tuan Muda Lee membentak para maid itu. Seketika para maid yang berkumpul itu langsug membubarkan dirinya masing masing.

"Tuh kan benar, pasti Tuan Muda marah. Lagian berani sekali maid itu memandangi majikannya. Aku saja sudah banyak kena semprot Tuan Muda." Kei malah mendumel dalam hatinya. Ia tidak lekas mendorong kursi roda itu menuju taman.

"Kenapa diam!" Sekarang giliran Kei yang kena semprot. Sungguh membuat Kei menghela nafas panjang. Belum apa apa sudah kena semprot lagi. Bahkan jika Kei menghitungnya, dalam sehari Kei sudah kena semprot sebanyak 50 kali.

"Iya Tuan, sabar dong." Kei mendorong kursi roda itu menuju taman yang begitu rindang dan asri. Tuan Muda Lee sudah lama tidak menikmati pemandangan seperti ini sejak ia lumpuh.

"Indah ya Tuan." Kei memulai obrolan dengan Tuan Mudanya. Dan direspon dengan anggukan. "Oiya Tuan, bunga disini sangat beraneka ragam. Dan kebetulan juga berbunga jadi nampak lebih indah."

Kei juga sangat menikmati taman tersebut. Kei duduk di kursi taman dan Tuan Mudanya tetap di kursi rodanya. Ia mengulas senyum manisnya. Dan kebetulan itu Tuan Muda Lee menyaksikan Kei sebahagia ini.

Tidak berselang lama, Kei menoleh ke arah Tuan Muda. Dan Tuan Mudanya itu langsung memalingkan mukanya. Dan tanpa diduga, ternyata Nyonya Angela juga kesini tanpa mengabari Kei lebih dahulu.

Ia menyaksikan putranya tersenyum singkat memandangi taman yang penuh bunga itu. Hati Angela menghangat. Ia sangat senang mendapati perubahan yang cukup besar dalam diri Lee.

"Beruntung sekali aku merekrut Kei sebagai pengasuh Lee. Ia membawa dampak yang begitu besar untuk Lee. Aku harus mengapresiasi Kei." Angela bergumam sendiri dan tentunya sangat lirih.

Setelah 10 menit, Angela pun menghampiri Kei dan Lee. "Hai Sayang." Angela mengulas senyum dan menghampiri Lee.

Lee pun menoleh, "Hai juga Mom." Suasana hatinya sedang baik jadi ia menimpali sapaan sang Mommy.

"Nyonya Angela." Kei langsung berdiri dari tempat duduknya. Ia memberikan hormat pada Nyonya Angela dengan menunduk.

"Duduk saja Kei, tidak apa apa. Saya senang kalian ke sini. Taman ini memang menyuguhkan banyak keindahan yang memanjakan mata."

Mereka duduk bertiga dan saling mengobrol layaknya anak, mama, dan menantu. Tidak ada kecanggungan diantara mereka bertiga. Angela tidak pernah membeda bedakan kasta. Ia adalah majikan yang baik.

****

"Saya sangat senang kamu bisa membawa perubahan pada putra saya menuju lebih baik. Baru kali ini dia mau keluar kamar. Sungguh! Saya dan semua maid disini termasuk Ajeng. Saya sangat berterimakasih padamu Kei. Bahkan Kei juga tidak keberatan mengobrol dengan saya tadi."

Tanpa sadar Kei dipeluk oleh Nyonya Angela. Tidak peduli Kei hanya pengasuh. Bagi Angela ini adalah suatu usaha yang harus diapresiasi. Tubuh Kei membeku saat itu juga. Ia tidak tahu akan membalas pelukan itu atau tidak.

Rasanya ia sebagai pengasuh sangat tidak layak untuk mendapat pelukan dari majikannya itu.

"Maaf Nyonya." Kei melonggarkan pelukan itu. Angela menaikkan alisnya. Apa ada yang salah dengan dirinya?

"Maaf ya Kei, saya terlalu bahagia. Terimakasih telah membantu Lee untuk semangat menjalani hidupnya lagi."

Kei mengembangkan senyumnya. Ia juga bahagia karena sukses membuat Tuan Muda Lee menjadi lebih baik

****

"Lama sekali kamu bertemu dengan Mommy saya. Bicara apa saja kamu terhadap Mommy saya!" Baru saja membuka pintu sudah diomeli lagi

Entah! Sekarang Tuan Muda Lee banyak bicara, cerewet sekali hahaha. Apakah sifat Kei dapat ditularkan pada Tuan Muda Lee?

"Kenapa sih Tuan, gitu saja sudah marah marah. Nanti gantengnya hilang loh." Tanpa sadar Kei malah berbicara seperti itu

"Apa kamu bilang?Saya ganteng?! Beraninya kamu memandangi saya seperti itu!"

Kei malah nyengir kuda untuk membuang salah tingkahnya di depan Tuan Muda.

"Maaf Tuan. Lagian sih Tuan jadi kepo. Apa Tuan ingin saya menemani Tuan 24 jam gitu?"

Tingkat percaya diri Kei yang terlalu tinggi membuat Lee menjadi gusar.

"Hei pengasuh tengil sok perhatian! Jangan mimpi! saya mana mau ditemani kamu."

Mendengar jawaban itu Kei pura pura keluar dari kamar Tuan Muda

"Mau kemana lagi kamu!"

"Tuh kah mencegah! Artinya kan mau ditemani terus Tuan Muda ini". Batin Kei

Terpopuler

Comments

Wani Ihwani

Wani Ihwani

seru si cerita nya walau ad tipo,,lucu si key

2024-01-23

2

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

gengsinya gede Lee

2023-12-15

0

my name

my name

gengsian banget sih tuan muda, mau bilang kangen jangan ditingal2 aja maluuu 😁😁

2023-12-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!