Kei menyodorkan isi paket itu ke arah Tuan Muda.
Tapi Lee hanya menggeleng. "Buat kamu pengasuh tengil." Sontak Kei membulatkan matanya.
"Untukku?" Kei penasaran dengan isi paket itu. Ia pun menerima paket itu dari tangan Tuan Muda Lee. Buru buru ia cari guntinh untuk membukanya.
"Isinya apa sih Tuan?" Kei lucu! Dia hampir membuka tapi masih tanya Lee. Jelas Lee hanya diam saja tidak menanggapi.
Kei membuka paket itu dengan tergesa-gesa jadi potongannya tidak rapi sama sekali. Seperti tidak sabaran, dasar!
Mata Kei seketika membulat dan berbinar menatap isi paket itu. Ia lantas memandang Tuan Mudanya.
"Ini untukku Tuan Muda?" Kei harus memastikan itu. Ia tidak mau terlalu percaya diri. Tuan Muda Lee mengangguk.
Kei lantas beranjak dari kasur Tuan Muda Lee dan memeluknya dengan tulus.
Ia sungguh antusias dan tidak sadar sudah memeluk Tuan Muda begitu erat. "Lepaskan saya Kei! Saya bisa mati kalau kamu peluk gini!" Benar, karena Kei memeluknya sangat erat.
Kei nyengir kuda, ia terlalu bahagia. Euforianya terlalu berlebihan sampai Tuan Muda jadi korbannya hahaha.
"Maafkan saya Tuan, saya terlalu antusias. Terimakasih karena Tuan memberi saya seperti ini."
"Hmmm"
Kei langsung menuju ke paket tersebut. Ia membongkarnya dengan penuh semangat. Isinya adalah lipcream, body lotion, baju, sabun mandi cair, skincare, dan lainnya.
Begitu banyak sampi unboxing saja bisa api 10 menit lebih. "Wah, ini sabun mandi mahal, Tuan beneran ikhlas nih?" Kei bertanya konyol lagi pada Tuan Mudanya. Jelas! ikhlas majikannya itu. Jika tidak ikhlas mana mungkin dibelikan.
"Hmm, sebagai ganti karena kamu tidak jadi belanja di mall itu." Tuan Muda akhirnya mau menimpali perkataan Kei.
"Sekali lagi, terimakaaih Tuan. Tuan memang orang baik." Kei memuji Tuan Mudanya hahaha biasanya saja ia sibuk menilai Tuan Mudanya yang bersifat seperti batu.
"Tumben tumbenan pengasuh tengil sok perhatian muji saya. Dasar, kalau ada maunya pasti gitu. Dasar wanita!" Batin Tuan Muda Lee memilih untuk menuju balkon sendirian.
Kei yang sudah puas dengan unboxing itu lantas menghampiri Tuan Muda Lee. Ia ingin menemaninya.
"Tuan.. saya mau bicara." Kei duduk kursi di seberang. Ia menatap Tuan Muda Lee dengan lekat lekat.
"Bicaralah!"
Kei menghela nafas terlebih dahulu. "Jadi itu tadi mantan Tuan yang memutuskan pas waktu Tuan terpuruk?" Kei mulai penasaran dengan Athena yang notabene mantan Dave.
"Kenapa kamu harus membahas itu?!" Sepertinya Tuan Muda agak kesal karena membahas Athena membuatnya sakit hati karena pernyataan yang mengatakan bahwa ia cacat permanen.
"Ma-maafkan saya Tuan, saya lancang. Sekali lagi saya minta maaf." Kei langsung menundukkan kepalanya. Ia merasa bersama kenapa mulutnya harus bertanya seperti itu.
Tuan Muda Lee tidak menanggapi sama sekali. Ia tetap diam memandang pemandangan dari balkon.
Setelah lama mereka berdiam diaman, akhirnya Tuan Muda Lee menatap wajah Kei yang sendu.
"Apa saya memang seburuk itu?" Tiba-tiba Tuan Muda Lee berceloteh pada Kei. Kei pun mendongakkan kepalanya untuk menatap Tuannya.
Ia menggeleng cepat. " Tidak Tuan, Tuan adalah orang baik dan jangan termakan omongan dari mantan Tuan itu. Percayalah, jika orang yang sudah tidak dicintai pasti akan mencari sisi celah jelek dari mantan pasangannya."
Kei tumben mengeluarkan kata bijaknya. Ia mengulas senyum tipis sekali.
"Tapi saya memang cacat permanen. Jadi tidak pantas hidup di dunia ini." Tuan Muda Lee menjadi mellow saat ini. Bagaimana tidak, bahkan ia tidak pernah terpikirkan kondisinya akan berubah drastis seperti ini.
"Jangan pernah berkecil hati Tuan. Bukankah itu masih prediksi dokter? Hanya prediksi. Kita serahkan semua pada Yang Kuasa. Dan jangan lupa untuk berusaha bangkit dari keterpurukan itu."
Kata kata Kei membuat Tuan Muda Lee menjadi terbuka pikirannya. Ia selama ini belum berusaha untuk kembali latihan berjalan lagi karena kecil hati.
Bukan tanpa alasan Tuan Muda Lee tidak berusaha lagi. Ia sudah berkecil hati karena ia sudah diprediksi tidak akan bisa jalan normal kembali.
"Benar kamu Kei. Tumben sekali kamu bijak gitu katanya. Biasanya..." Tuan Muda Lee sekarang sudah banyak bicara hahaha. Ia tidak meneruskan kata katanya tadi.
"Biasanya kenapa? Saya itu kasih semangat sama Tuan Muda Lee. Apa Tuan Muda Lee mau latihan berjalan dan menjalani pengobatan? Saya siap menemani Tuan Muda. Dan sering kali saya melihat kalau jari kaki Tuan Muda itu sering bergerak. Bisa berkemungkinan kalau Tuan bisa jalan lagi."
Kei menatap Tuan Muda dengan antusias. Ia berjanji pada dirinya untuk membantu semangat itu tumbuh kembali ke jiwa Lee.
"Nanti saja, saya tidak ingin." Tuan Muda Lee masih berkecil hati. Ia takut kecewa dengan usahanya.
"Loh kok gitu?! Bukannya Tuan ingin sembuh lagi? Katanya Tuan ingin berjalan seperti sedia kala?" Kei mulai menyemangati Tuan Mudanya itu.
"Saya takut kecewa."
" Bagaimana Tuan bisa kecewa sementara Tuan belum mencobanya sama sekali?"
Benar! Benar kata Kei. Bagaimana tahu hasilnya jika belum mencoba sama sekali. Kei terus membujuk Tuan Mudanya itu
Dan sekian lama berdebat, akhirnya Tuan Muda Lee mau menjalani pengobatan.
"Besok saya akan daftarkan Tuan Muda Lee untuk berobat ya!" Kei tersenyum lebar. Akhirnya usahanya membujuk Tuan Muda pun terwujud. "Kalau begitu, saya permisi sebentar Tuan." Kei meninggalkan kamar Tuan Muda itu. Ia menelepon Nyonya Angela.
*****
Tring
Tring
Tring
Nyonya Angela yang masih sibuk dengan perkerjaannya kemudian menghentikan aktivitas itu.
"Kei? Ada apa dia telepon?" Angela langsung mengangkat panggilan telepon itu.
Angela : "Ada apa Kei? Bicaralah"
Kei : "Iya Nyonya. Sebelumnya saya minta maaf menganggu waktu Anda. Saya mau mengabari kalau besok Tuan Muda akan menjalani pengobatan untuk sembuh kembali"
Angela : " Oh ya! Syukurlah saya senang mendengar berita ini. Kamu tidak perlu khawatir saya akan daftarkan pengobatan itu nanti"
Kei : "Baik Nyonya. Itu saja yang ingin saya sampaikan, kalau begitu saya izin menutup telepon ini"
Angela : " Iya iya, sekali lagi terimakasih "
Kei menutup panggilan telepon itu. Tiba-tiba ia mendengar suara ketukan pintu.
"Siapa ya?" Kei langsung menuju ke bawah mengingat mungkin bi Ajeng ada di taman belakang.
Ia membuka pintu itu. Terlihat seorang laki laki berpakaian kantor dengan dandanan rapi sambil membawa berkas.
"Cari siapa?" Kei langsung menanyakan maksud kedatangan orang itu
"Saya mau cari Tuan Muda Lee. Apakah dia ada?"
Kei langsung manggut manggut. Ia mempersilakan pria itu untuk duduk di ruang tamu.
"Silakan duduk terlebih dahulu saya panggilkan Tuan Muda. Oh iya, dengan siapa ya? Nanti biar Tuan Muda mau menemui anda."
"Arsa Prayoga"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
kayaknya asistennya Lee nih
2023-12-15
0
Sulaiman Efendy
ASSISTEN LEE NII
2023-12-14
1