Bab 11

Benarkah Tuan?Jadi kita ke mall?!"

Tuan Muda Lee pun mengangguk. "Yeay! terimakasih Tuan." Tanpa sadar Kei malah memeluk Tuan Muda Lee dari samoing dengan erat.

"Lepaskan saya! Kamu mau cari kesempatan dalam kesempitan ya!" Tuan Muda Lee melonggarkan pelukan itu. Ia takut jika denyut jantungnya terdengar oleh Kei.

Saat dipeluk Kei, entahlah! Hati Tuan Muda Lee berdesir hangat. Dia bahkan masih denial dengan perasaannya itu.

Baginya seorang wanita hanya akan mempermainkan dia karena kondisi fisiknya yang tidak memungkinkan.

"Ah iya, maaf Tuan Muda saya refleks tadi. Sekali lagi saya minta maaf. Saya terlanjur bahagia sekali akhirnya saya bisa ke mall dan Tuan Muda bisa ikut." Kei menundukkan badannya sebagai tanda permohonan minta maafnya.

"Cepat ganti pakaianmu! Apa kamu akan berpakaian seperti ini!" Tuan Muda Lee memerintah Kei yang berpakaian lusuh itu untuk mengganti pakaiannya.

Kei memindai tubuhnya sendiri. Ia baru sadar, pakaiannya sudah lusuh dan sedikit basah. Jadi ia akan mengganti pakaiannya.

"Baik Tuan!" Kei memekik riang sambil mengangkat tangannya layaknya ia hormat pada bendara merah putih hahaha.

Melihat kelakuan Kei yang random membuat Tuan Muda tidak habis pikir. Kenapa dia juga bisa betah dengan kelakuan pengasuh tengil sok perhatian itu.

Kei meninggalkan kamar Tuan Muda dan berganti pakaian di kamarnya. "Dasar aneh." Batin Tuan Muda saat Kei sudah berlalu dari kamarnya

****

"Aduh pilih yang mana ya? Navy apa pink?" Kei sibuk menenteng dua dress selutut. Ia bingung akan memilih yang mana. Keduanya menjadi warna favoritnya.

Ia pun mencobanya satu satu dan akhirnya pilihan jatuh pada dress selutut dengan warna pink pastel.

Tidak lupa Kei juga berdandan tipis agar percaya diri jika bersanding dengan Tuan Muda Lee sebagai pengasuh. Dan Kei belum tahu bahwa nanti mall yang akan di datangi adalah milik Tuan Muda Lee.

"Nah, kan kalau gini cantik." Kei bercermin sambil memutar badannya. Jarang jarang ia berdandan seperti ini.

Setelah selesai akhirnya Kei menghampiri Tuan Muda Lee di kamarnya.

"Tuan saya sudah siap." Kei menatap punggung Tuan Muda Lee. Posisinya saat ini memunggungi pengasuhnya.

Lalu Tuan Muda Lee mengubah posisi itu. Bohong jika Tuan Muda Lee tidak terpesona akan kecantikan Kei yang begitu natural.

"Gimana Tuan? Sudah pas belum?" Kei yang merasa diperhatikan oleh Tuan Muda Lee sejak tadi pun jadi risih. Oleh karena itu, ia meminta pendapat majikannya itu.

"Sudah. Tidak usah dandan cantik cantik. Buat apa! Tebar pesona?" Bukannya menjawab dengan santai, Tuan Muda Lee malah menjawab dengan sewotnya.

Kei jelas mengernyitkan dahinya. "Emang salah ya dandan kaya gini? Tadi suruh ganti habis itu malah dimarahi?Gimana sih maunya, bingung deh." Kei menbatin dengan bibir mengerucut.

"Kenapa kamu! Sok cemberut gitu! Jadi ke mall atau tidak sebelum saya berubah pikiran." Kei yang mendengar Tuan Muda berbicara seperti itu langsung mendorong kursi roda Tuan Muda

****

"Kenapa kamu melihat mall sampai sebegitunya?!" Tuan Muda Lee tampak kesal karena sikap Kei yang cenderung norak menurutnya.

"Mall ini indah sekali Tuan. Saya baru pertama kali datang kesini. Mall ini beda dari mall pada umumnya. Lebih mewah gitu." Kei menunjukkan antusiasnya ke Tuan Muda. Ia mendorong kursi roda itu.

"Tuan mau beli apa?" Kei tidak langsung membeli apa yang ia butuhkan melainkan Kei harus menawarkan dulu keperluan yang dibutuhkan Tuan Muda.

"Tidak ada." Mendengar hal itu Kei langsung kebingungan. Jadi Tuan Muda malah mau mengantarnya ke mall. Ha? Cuma untuk menemani Kei?! Apa tidak salah.

"Jadi Tuan hanya akan menemani saya?" Kei sangat percaya diri bertanya seperti itu.

"Jangan bawel, cepat beli apa yang kamu butuhkan!" Tuan Muda Lee tidak menanggapi lagi. Ia memilih untuk bungkam saja daripada Kei makin besar kepala.

"Oke Tuan, aku mau ke store itu" Kei menunjuk store yang menyediakan seperti lipstik dan lain sebagainya. Mereka pun masuk ke dalam.

Di depan store sudah ada staff yang menyambutnya dengan ramah. "Ada yang bisa saya bantu Kak. Kakaknya mencari apa?" Staff itu bertanya dengan ramahnya.

"Saya mau cari lipcream mbak." Kei langsung to the point.

Staff itu langsung menunjukkan rekomendasi lipcream yang cocok untuk Kei. Dan dengan sabarnya staff itu menjelaskan kelebihan lipcream itu.

Tapi bukan Kei yang langsung tergiur. Ia juga bertanya cukup banyak sampai membuat kepala dari toko itu memandangnya remeh.

Apalagi kepala staff itu memandang Tuan Muda Lee dengan tatapan meremehkan. Ia yang jengkel karena Kei terus memilih tanpa memutuskan akhirnya kepala staff itu langsung menuju ke arahnya

"Maaf Nona, jika anda tidak beli dan hanya mencoba coba saja silakan pergi dari store kami. Kami tidak bisa melayani orang yang hanya coba coba."

Kei langsung menatap tajam kepala staff. "Saya masih memilih Kak. Bukannya pembeli adalah raja. Saya juga akan membeli apa yang saya butuhkan nantinya. Kenapa anda sewot?" Kei rupanya juga mulai kesal dengan sikap kepala staff itu.

"Mau beli disini artinya anda harus berkantong tebal Nona. Dan saya lihat anda tidak mampu! Bahkan anda membawa pasangan anda yang lumpuh ini! Bukan sebaiknya jika uang anda gunakan untuk berobat pasangan anda!"

Kepala staff itu sangat kurang ajar. Kei sudah emosi saat itu. "Asal kakak tahu, saya disini juga membawa uang. Jadi jangan meremehkan saya!"

"Dan kamu Sarah, jangan mau melayani customer modelan orang ini! Tidak jelas!" Kepala staff itu langsung memarahi staff yang masih baru bergabung di store itu.

Tuan Muda Lee yang sudah gusar akhirnya buka suara. "Apa anda tahu siapa saya?!" Tuan Muda Lee menatap nyalang kepala staff itu.

"Tidak! Sama sekali Tuan. Anda hanya seseorang yang lumpuh. Mana bisa seorang yang lumpuh begini terkenal!" Mulut kepala staff itu sangat jahat.

Tuan Muda Lee hanya tersenyum smirk. " Oh begitu ya? Oke!" Tuan Muda Lee langsung mengambil ponselnya dan mendoakan nomor manager di mall ini.

Tidak berselang lama, mungkin sekitar 10 menit manager itu langsung menuju store itu.

Kepala staff itu masih mengocehi Kei dan Tuan Muda Lee.

"Apa yang kamu lakukan Kris!" Manager itu membentak Kristan yang mengomeli Tuan Muda Lee yang notabene adalah owner mall ini.

"Tuan Muda Lee. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Sebagai perminta maafan ini. Anda bisa berbelanja sepuasnya di store ini."

Kei pun langsung mengernyitkan dahinya. Segitu berpengaruhnya Tuan Mudanya itu?

"Saya tidak perlu itu! Bahkan saya bisa memborong habis mall ini. Saya minta kamu memberi pelajaran dengan kepala staff yang kurang ajar ini."

Kepala staff bernama Kristan itu masih emosi. "Hei jangan macam macam!"

"Kristan! Dia adalah Tuan Muda Lee! Dia adalah owner mall ini!" Peringat manager ini penuh penekanan. Wajah Kristan langsung pias.

Terpopuler

Comments

Wani Ihwani

Wani Ihwani

pekerja aja sombong amat ,lagian yg ngelayani bukan dia

2024-01-23

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

karyawan modelan kristan memang wajib di beri pelajaran

2023-12-15

1

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

PEGAWAI MODEL KRISTAN INI YG BSA BIKIN CITRA TOKO JDI HNCUR.. MLAYANI PEMBELI LIAT DARI PNAMPILAN, KTIKA PEMBELI MASUK UNTUK BELANJA, BRRTI MMPU UNTUK MMBAYAR..
PECAT SAJA..

2023-12-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!