Bab 4

Kenapa kamu? Kesurupan? Kok senyum senyum tidak jelas gitu!". Tuan Muda Lee malah membentak Kei membuat Kei terlonjak.

"Bener bener deh manusia batu". Batin Kei dalam hati

" Saya senang Tuan Muda mau makan sekarang". Daripada dituduh kesurupan, mending Tere mengungkapkan kegembiraannya itu. Hahaha

Tapi Tuan Muda Lee sama sekali tidak menanggapi pernyataan Kei, ia cenderung acuh tak acuh.

Setelah makan selesai, Kei ingin mengajak Tuan Muda Lee untuk ke taman. "Tuan, daripada di sini suntuk, bagaimana kalau kita ke taman belakang mansion. Di sana banyak sekali bunga bunga yang indah, suasananya sejuk, banyak kupu kupu juga. Oiya disana juga--".

Belum selesai menjelaskan keadaan taman belakang mansion, Kei sudah mendapat tatapan tajam dari Lee. Tuannya itu juga menyela pembicaraan Kei.

" Kalau omong yang pelan pelan. Kamu mantan reporter ya?!". Tuan Muda Lee malah me-roasting pengasuh barunya itu.

Kei malah nyengir kuda. "Ya habisnya kasihan Tuan Muda hanya disini saja". Kei tidak sadar bahwa pernyataannya pasti akan membuat Tuan Muda marah.

" Jadi kamu menghina saya karena saya tidak bisa kemana mana. Sedangkan kamu bisa?! Hah?! Katakan!". Salah! Kei melakukan salah besar. Buktinya Tuan Muda Lee malah membentaknya lebih dari bentakan waktu ia mengusir Kei dari sini.

"Ma-maf Tuan Muda Lee, saya tidak bermaksud seperti ini. Saya hanya ingin mengajak ke taman untuk menyegarkan pikiran Tuan saat ini". Kei berucap lirih sambil menunduk. Ia memang memiliki maksud baik tetapi Tuan Muda Lee yang temperamen membuatnya jadi mudah tersinggung.

"Lebih baik kamu keluar dari sini. Saya muak lihat muka kamu di sini. Saya mau istirahat saja". Tuan Muda Lee mendorong kursi rodanya menuju ranjang. Tentu dibantu Kei.

Setelah membantu Tuan Mudanya, Kei keluar dari kamar itu.

Fyuh

" Rasanya lebih melelahkan mengurus Tuan Muda daripada di panti jompo". Kei mengusap keringat di pelipisnya. Ia berjalan menuju dapur untuk membantu apa yang Bisa Ajeng kerjakan.

"Bi". Sapa Kei menghampiri bi Ajeng yang menyiram tanaman.

" Eh Kei, tumben kamu ke sini? Tidak menemani Tuan Muda di dalam?". bi Ajeng menghentikan aktivitasnya menyiram tanaman.

"Iya bi, tadi aku cari bibi di dapur tidak ada jadi aku kesini, barangkali kalau bibi di taman. Eh ternyata benar". Kei menatap bi Ajeng seraya tersenyum.

"Gimana tangan kamu? Terus gimana juga nasib bubur yang kamu buat Kei?". Jelas bi Ajeng mencemaskan kondisi Kei yang sekarang ini tangannya dibalut oleh kasa.

" Tanganku sudah tidak apa apa. Mungkin butuh pemulihan saja bi. Oiya, Tuan Muda tadi mau makan bubur buatanku tanpa drama seperti sup ayam tadi, Bi".

Kei menceritakannya pada bi Ajeng. Kemudian bi Ajeng sendiri kembali bernafas lega. Di sisi lain, ia juga khawatir keadaan Kei yang baru saja masuk kerja hari pertama sudah harus terluka.

"Syukurlah. Asal kamu tahu Kei, kamu adalah pengasuh pertama yang bisa membujuk Tuan Muda Kei makan tanpa drama. Biasanya pengasuh baru itu tidak akan bertahan lama setelah mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari Tuan Muda".

Mendengar pernyataan itu, Kei mengembangkan senyumnya. Ada perasaan bangga karena bisa membujuk Tuannya.

" Alhamdulillah bi. Bi, aku mau tanya. Tuan Muda itu lumpuh sejak kapan dan karena insiden apa?". Kei mulai penasaran dengan Tuan Mudanya yang gagah, tampan, dan mapan itu kenapa bisa berakhir setragis itu.

Bi Ajeng pun menjadi sendu. Ia mengingat tempo bulan bulan sebelumnya saat Tuan Muda masih bisa berjalan secara normal. Ia sebenarnya orang yang baik tetapi sejak insiden itu Tuan Mudanya menjadi temperamen.

"Sebenarnya Tuan Muda itu lumpuh karena kecelakaan Kei. Ia lumpuh sejak beberapa bulan yang lalu. Hidupnya saat ini berbalik 180 derajat. Dulu ia sangat diidam-idamkan banyak wanita tetapi sekarang? Siapa yang mau dengannya? Bahkan mantan Tuan Muda Lee sudah tidak menggubrisnya dan memutuskan Tuan Muda".

Mendengar cerita dari bi Ajeng timbul rasa iba dari Kei. Ia cukup merasa prihatin dengan kondisi Tuan Muda saat ini. Sungguh malang nasibnya. Ia harus diputuskan oleh pacaranya saat ia lumpuh. Dan rasanya bangkit dari keterpurukan sangat sulit jika tidak ada yang menyemangati.

Oleh karena itu, mungkin selain menyiapkan kebutuhan Tuan Mudanya, Kei juga akan membantunya untuk kembali bersemangat menjalani hidup serta membantunya latihan berjalan jika memungkinkan.

"Ya Allah, kasian sekali bi. Mantannya Tuan Muda terkesan jahat. Giliran Tuan Muda lumpuh saja ditinggalkan". Kei malah asyik menilai mantan Tuan Mudanya itu hahaha.

" Ya begitulah Kei, namanya juga model kelas dunia. Jadi, dia malu memiliki kekasih yang lumpuh". Bi Ajeng juga sibuk menimpali perkataan Kei tadi.

Mereka malah berbincang tentang Tuan Muda Lee di taman. Dan tidak terasa aktivitas mereka terhenti saat Nyonya Angela datang ke mansion Lee.

"Nyonya". Kata bi Ajeng dan Kei yang menunduk memberikan hormat pada majikannya itu. Nyonya Angela menganggukkan kepala seraya tersenyum.

" Gimana keadaan Lee, Kei? Apa kamu ingin menyerah?". Nyonya Angel kembali meyakinkan Kei. Ia akan mengecek kondisi Kei ketika pengasuh baru datang. Ia tidak mau kalau pengasuhnya itu terkena mental karena sikap putranya.

Kei menggeleng pelan. "Sama sekali saya tidak menyerah Nyonya. Bahkan tadi Tuan Muda Lee sudah mau makan ketika saya suapi tanpa drama drama lagi".

Sekarang Kei yang berusaha meyakinkan majikannya itu bahwa ia mampu. Nyonya Angela pun tertegun mendengarkan pengakuan Kei yang bisa membujuk putranya makan tanpa banyak drama.

" Kamu serius? Apa kamu membohongi saya? Lantas luka apa ini di tanganmu? Saya tidak melihat luka ini tadi".

Angela menatap intens tangan Kei yang dibalut kasa itu. "Oh ini karena tangan saya ketumpahan sup ayam yang masih panas Nyonya, tapi sekarang sudah membaik. Nyonya tidak perlu khawatir". Kei tersenyum getir

" Oke, kalau bi Ajeng gimana? Apakah semua aman? Maid yang bekerja di sini pastikan mendapatkan fasilitas yang saya kasih".

Nyonya Angela memang orang yang baik hati. Bahkan seorang maid saja mendapatkan perlakuan baik.

"Aman Nyonya". bi Ajeng menganggukkan kepalanya.

" Oke! Kei saya mau lihat putra saya di kamar. Kamu ikut saya ya". Angela lalu menaiki lift dan menuju ke kamar Lee.

Begitu dibuka betapa terkejutnya bahwa Lee sudah jatuh dari tempat tidurnya. Kei membulatkan matanya lantas membantunya untuk bangkit.

"Jangan sentuh saya!!". Tuan Muda Lee marah besar pada Kei. Ia belum menyadari bahwa ada Mommy Angela saat ini.

" Sayang, apa yang kamu lakukan". Pekik Angela menghampiri Lee.

Kei menjadi merasa bersalah karena meninggalkan Tuan Mudanya sendirian di kamar.

"Maafkan atas kelalaian saya Nyonya. Saya mohon jangan pecat saya". Kei terus memohon.

" Baiklah, saya tidak akan memecat kamu. Tetapi ada syaratnya".

Kei mengernyitkan dahinya. "Apa itu syaratnya Nyonya?".

" Kamu harus stand by di kamar Lee dan saat malam kamu bisa tidur di kamar ini".

Sungguh mata Kei rasanya ingin copot saat ia membelalakkan matanya.

"Ja-jadi saya tidur bersama Tuan Muda?".

Terpopuler

Comments

Wani Ihwani

Wani Ihwani

gak pp se kamar

2024-01-23

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

jngn sampe seranjang aja

2023-12-15

0

my name

my name

ngak masalah juga kan kalau sekamar asal ngak seranjang aja

2023-12-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!