Silakan duduk terlebih dahulu saya panggilkan Tuan Muda. Oh iya, dengan siapa ya? Nanti biar Tuan Muda mau menemui anda."
"Arsa Prayoga"
Kei langsung menuju ke lantai atas menggunakan lift. Ia sebenarnya berpikir juga, bagaimana jika Tuan Muda Lee jika tidak mau berbicara pada pria itu.
Tapi Kei harus menbujuknya terlebih dahulu. Sesampainya di kamar Tuan Muda, ia langsung memberitahukan hal itu.
"Tuan." Kei mendekat ke arah Tuan Muda Lee yang ada di balkon. Atensi Lee pun langsung tertuju pada Kei.
"Ada apa?!" Tuan Muda Lee seperti biasanya menjawab dengan nada ketus dan dingin. Kembali ke mode pabrik hahaha.
"Ada yang ingin bertemu dengan Tuan." Kei yang berdiri di hadapan Lee pun menatap Tuannya dengan intens, ia ingin tahu reaksi dari Tuan Mudanya itu.
"Siapa?" Tuan Muda Lee mendongak ke arah Kei. Selama ini tidak ada yang berani bertamu di mansionnya kecuali keadaan darurat.
"Tuan Arsa Prayoga." Ketika Kei memberitahu nama itu, sontak Tuan Muda Lee langsung menghela nafasnya kasar.
Terlihat dari wajahnya kalau ia begitu keberatan bertemu dengan Arsa. Melihat hal itu Kei langsung berucap.
"Jika Tuan berkenan silakan temui, jika tidak juga tidak apa apa saya akan bilang ke Tuan Arsa Prayoga jika memang tidak menerima tamu."
"Jangan usir dia. Saya mau temui sekarang juga. Antar!" Tuan Muda Lee memantapkan pilihannya. Ia lebih baik menemui Arsa karena jika tidak maka akan menimbulkan masalah ke depannya
"Baik Tuan." Kei mendorong kursi roda itu dan menuju ke lantai bawa, ruang tamu. Sesampainya di lantai bawah, Arsa langsung memberi hormat pada Tuan Muda Lee dengan menunduk dalam.
Tuan Muda Lee tidak ingin berasa basi lagi. Ia menatap Arsa dengan tatapan penuh tuntutan penjelasan.
"Ada apa kamu kesini Ar?"
"Mohon maaf menganggu waktu Tuan Muda. Kedatangan saya kesini karena ingin membahas tentang perusahaan Tuan yang saat ini sudah diambang batas karena ulah Bram. Ia melakukan kelicikan dengan meretas data perusahaan kita sehingga perusahaan kita rugi sampai ratusan miliar."
"Bram?!" Rahang Tuan Muda Lee mengetat, ia sebelumnya tidak pernah mengusik rivalnya itu. Kenapa sekarang Bram begitu kejam ingin menghancurkan perusahaannya.
"Berapa kerugian yang ditaksir?" Tuan Muda Lee akan memastikan terlebih dahulu berapa nominal yang raib itu.
Arsa menghela nafas terlebih dahulu, wajahnya begitu khawatir jika Tuan Muda akan mengamuk.
"Sekitar 910 miliar Tuan." Mendengar kerugian itu, Tuan Muda Lee langsung menatap tajam Arsa.
"Kenapa para hacker tidak bisa menghentikan itu!" Tuan Mudanya dalam mode singa. Ia sungguh kehilangan kesabaran. Bahkan Kei yang berada di sisinya memilih pergi. Karena ia tidak pantas di ranah ini.
Melihat kepergian Kei tanpa izin, atensi Tuan Muda Lee langsung tertuju pada Kei. "Siapa yang mengizinkanmu meninggalkan saya, Kei!"
Kei pun membelalakkan matanya. "Duh, mampus kena semprot Tuan lagi." Kei memejamkan matanya, ia mengatur nafasnya dan berbalik badan.
"Maaf Tuan." Kei langsung menghampiri kembali Tuan Muda itu. Arsa menatap lamar wanita cantik itu. Tapi hanya sekilas, karena yang paling darurat soal perusahaan.
"Kemarilah. Jangan tinggalkan saya sendiri." Tuan Muda berbicara layaknya dengan kekasih sendiri. Kei lantas duduk ikut nimbrung bersama dua pria itu.
"Maaf Tuan, para hacker sudah berusaha tapi hasilnya zonk."
"Bodoh! Cari hacker lain!" Tuan Muda Lee begitu marah karena ketidakprofesionalan hacker perusahaannya itu.
Padahal seperti biasanya, hacker menuntaskan tugas dengan baik. Kei yang mendengar bahwa data perusahaan bocor, ia pun sebenarnya ada bakat.
"Maaf menyela pembicaraan Tuan, saya bisa menuntaskan hal itu. Kebetulan saya pernah diajari oleh ayah saya dulu. Ayah saya seorang tentara penjinak bom. Jadi beliau mengajari saya."
Benar! Kei pernah mempelajari kode kode tersebut. Mendengar fakta itu langsung membuat wajah Arsa sumringah. Sebaliknya Tuan Mudanya malah seakan tidak percaya.
"Bisa? Saya tidak yakin itu! Kamu hanya begitu meragukan."
Kei tersenyum tipis. "Boleh kok dites Tuan, lagian saya jamin data perusahaan akan tertutup kembali."
"Apa salahnya Tuan jika kita memberi kesempatan pada Nona ini?" Arsa ikut menimpali pernyataan Kei tadi. Tuan Muda masih ragu sebenarnya. Tapi bagaimana, ia harus membuktikan omongan itu.
"Oke. Lakukanlah!" Tuan Muda memberi akses izin pada Kei. Langsung saja Arsa membuka laptopnya. Ia juga membawa laptop saat ini di mobil. Ia sudah mengambilnya tadi.
Kei mulai mengeksekusi hal itu diperlukan sekitar 20 menit untuk menutup kebocoran data perusahaan itu.
*****
"Alhamdulillah, sudah!" Kei mengembangkan senyumnya. Usahanya tidak dia sia sia. Ia begitu senang karena bisa ikut andil membatu perusahaan Tuan Muda.
Arsa selaku sekretaris Tuan Muda Lee langsung melihat hasil itu. Ia membelalakkan matanya. Saat ini atensinya tertuju pada Kei. "Benar benar genius!"
"Terimakasih Tuan Arsa." Kei tersenyum pada Arsa.
"Lihat Tuan, ini benar benar tertutup. Dan akses untuk meretas kembali akan begitu sulit." Arsa menunjukkan hasil kerja Kei.
Tuan Muda menyunggingkan senyum tipis. "Bagus! Ternyata selain cerewet kamu punya bakat terpendam ya?!" Ini waktunya pembalasan. Tuan Muda Lee meledek Kei habis habisan. Yang diledek malah mengerucutkan bibirnya.
"Tuan! Kok gitu sih. Saya tidak cerewet, saya hanya mau Tuan itu semangat menjalani hidup. Seharusnya Tuan berterima....."
"Tuh kan, cerewet sekali!" Tuan Muda menyela pembicaraan Kei.
Pemandangan itu membuat Arsa tersenyum bahagia. Ia tidak pernah menyaksikan Tuan Muda seceria ini sebelumnya. Sejak lumpuh, hidup Tuan Muda sangat tragis, tapi semenjak kedatangan Kei sebagai pengasuh. Hidup bosnya itu lebih berwarna.
Arsa pun berdehem karena mereka terus berdebat tidak jelas. Ia seperti nyamuk, penganggu saja!
"Maaf Tuan Arsa. Ini gara gara Tuan Muda yang meledek saya terus jadi saya harus cerewet. Sebenarnya saya tidak secerewet ini!"
Kei malah curhat dengan Arsa membuat Tuan Muda mendengkus kesal.
"Tengil." Tuan Muda Lee berucap lirih. Membuat Kei menarik atensinya ke majikan itu.
"Apa kamu lihat lihat!"
Di sela perdebatan itu, Arsa membahas tentang peran Tuan Muda yang sangat penting demi kestabilan perusahaan.
"Tuan, apakah Anda tidak berniat untuk kembali meng-handle perusahaan kembali?"
Tidak ada jawaban dari Tuan Mudanya itu. " Ayo jawablah Tuan, jangan mengabaikan jika ada orang yang bertanya!" Kei malah menasehati Tuan Muda tanpa rasa takut sedikit pun
"Apa untungnya aku kembali?" Lee malah menanyakan hal konyol itu.
"Jelas penting Tuan, anda bisa menstabilkan lagi perusahaan kita yang sudah diambang batas itu."
Sebelumnya niat Tuan Muda tidak ingin melanjutkan karena kondisi fisiknya. Tapi mengingat Kei, ia menjadi mau melanjutkan. Ia terbesit ide brilian.
"Oke, aku akan kembali, tapi dengan Kei juga!"
Keputusan Tuan Muda membuat Kei membelalakkan matanya.
"Ma-maksud Tuan?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
tuan muda Lee mulai terpesona sama Kei
2023-12-15
0
my name
910 treliun 😱 duit semua tuh 🤭
2023-12-14
0
Sulaiman Efendy
GILA BANGET KRUGIANNYA, HMPIR 1 TRILYUN, JGN2 KCELAKAAN YG MNIMPA LEE ULAHNYA BRAM..
2023-12-14
1