Sebenarnya... Tuan Muda Lee itu adalah.. " Akash menggantung jawabannya sampai membuat Kei gusar tidak sabaran.
"Adalah siapa Tuan Akash, jawab". Kei benar benar menanti jawaban itu. Ia menatap lamat Tuan Akash.
" Sebenarnya Tuan Muda Lee adalah kakak saya Kei. Dia kakak kandung saya". Jawaban Akash sukses membuat Kei terperanjat. Bagaimana bisa satu keluarga tidak tinggal di rumah yang sama. Apa Tuan Muda Lee ingin menyendiri.
"A-apa?! Tuan Akash adalah adek kandung Tuan Muda Lee. Maaf saya lancang, tetapi kenapa bisa berbeda rumah dengan keluarga?".
Jiwa penasaran Kei terus bermunculan di permukaan. Rasanya tidak afdhol jika tidak menanyakan alasan itu.
Tuan Akash menghela nafas panjang." Semenjak ia divonis lumpuh permanen, dia tidak mau lagi tinggal satu atap dengan kami. Dia bahkan mengatakan bahwa aku senang melihatnya lumpuh seperti ini. Entahlah sangat sulit memberikan dia pemahaman jika keluarga kami sangat menyayangi Kak Lee".
Tuan Akash menceritakan ini pada Kei. Ia rasa Kei adalah orang yang tepat untuk membagikan kisah ini. Kei pun tersenyum kecut.
"Lumpuh permanen?". Kei mencoba memastikan lagi apakah pendengarannya tidak salah. Dan Akash pun mengangguk.
" Tapi Tuan, saya melihat itu bukan lumpuh permanen. Saya sebagai pengasuh dari Tuan Muda Lee akan berusaha semaksimal mungkin untuk membangkitkan semangatnya".
Jawaban dari Kei membuat Akash mengembangkan senyumnya. "Saya percaya kamu Kei. Kamu orang baik".
Entah hati Akash terasa berdesir saat menatap Kei. Apa karena dia seorang casanova?
Ya! Tuan Akash ini adalah seorang casanova. Ia sudah celup sana celup sini. Dan lebih pintarnya ia selalu menggunakan pengaman jadi tidak akan menimbulkan kerugian di dirinya.
Walaupun seorang casanova, ia adalah pribadi yang humble dan ramah pada semua orang. Tapi pada Kei, entah ada rasa yang tertinggal di hatinya. Entah itu karena memang ia suka atau hanya sekedar perasaan sesaat.
"Terimakasih Tuan Akash atas kepercayaan anda. Saya sangat senang jika anda bisa mempercayakan Tuan Muda pada saya. Oiya kalau begitu saya izin keluar ya Tuan. Pasti Tuan Muda sudah menunggu".
" Oke, sampai jumpa Kei". Tuan Akash mengangguk. Ia mengulas senyum pada Kei.
Setelah Kei beranjak meninggalkan mobilnya, Akash pun mesem mesem sendiri.
"Cantik".
*****
Diam diam dari balkon, Tuan Muda Lee melihat Kei diantar oleh seseorang menggunakan mobil mewah. Ia tampak tidak asing dengan mobil itu.
Ingin sekali menanyakan itu pada Kei. Tapi nanti pasti pengasuh sok perhatian itu menjadi besar kepala.
Di sisi lain, Kei menata barang belanjaannya ynag sudha diganti oleh Tuan Akash. Ia segera mengeksekusi bahan yang ada. Ia mulai memasak
Setelah hampir 45 menit akhirnya semua siap dan Kei membawanya makanan dan air putih di nampan.
Ia berjalan menuju lift untuk ke kamar Tuan Muda Lee.
Cekrek
Kei membuka pintu itu. Terlihat ranjang Tuan Muda kosong, artinya majikannya itu di balkon. Kei menaruh nampan itu di atas nakas.
Ia menghampiri Tuan Muda. "Maaf Tuan, makanan sudah siap". Kei menganggu acara melamun Tuan Mudanya itu.
Lee membuyarkan lamunannya dan menoleh ke arah Kei. " Lama sekali kamu ke pasar?!". Belum apa apa Tuan Muda Lee sudah perang urat saraf.
"Maafkan saya Tuan, tadi ada insiden kecil". Kei tidak mungkin berbicara gamblang soal ia terserempet mobil.
Tuan Muda Lee hanya diam. Lalu Kei mengambil makanan itu dan membawanya ke balkon.
" Sekarang Tuan Muda makan dulu ya. Saya buatin menu spesial untuk Tuan". Kei begitu antusias menyendokkan makanan itu. Tapi fokus Lee malah tertuju pada tangan Kei yang terperban
"Kenapa tanganmu?". Kei lupa bahwa tangan kanannya memakai perban. Ia tidak mungkin bohong lagi soal kecelakaan kecilnya itu.
" Tadi saya keserempet mobil Tuan. Tapi alhamdulillah pemilik mobil mau bertanggung jawab". Kei mengucapkan lirih sambil menunduk. Ia tidak ingin melihat ekspresi Tua Mudanya.
"Kenapa kamu tidak cerita sama saya?! Jika lukamu parah, nanti kita bisa mengurus penabrak itu ke polisi". Tuan Muda Lee justru malah membentak Kei.
Apa dia khawatir? Entah! Hanya Tuan Muda yang tahu. " Saya tidak apa apa Tuan. Tadi dia juga mengantar saya sampai mansion ini. Dia sangat bertanggung jawab". Kei membela Tuan Akash. Tapi ia menyebut Tuan Akash dengan sebutan 'dia'.
Tidak mungkin langsung mengatakan yang sebenarnya. Bisa bisa Tuan Mudanya marah besar.
"Oh jadi mobil mewah itu yang menabrak?". Tuan Muda Lee bersikap selayaknya ia adalah kekasih Kei. Sikapnya itu menunjukkan bahwa ia posesif pada Kei. Tapi nampaknya ia tidak menyadari. Pasti ia akan denial.
" I-iya Tuan. Tuan kok mengamati sih? Apa Tuan juga kepo siapa yang menabrak saya tadi?". Kei sudah berada di mode narsis. Ia akan meledek Tuannya itu. Bahkan saat ini raut muka tegangnya sudah tidak terlihat.
Kei memasang muka tengilnya lagi. Ia bahkan mesem mesem sendiri sambil menatap Tuan Muda Lee yang masih spaneng.
"Saya tidak penasaran. Itu deritamu, sudah! Saya mau makan. Tolong suapi saya!". Tuan Muda Lee nampak kesal dengan sikap Kei yang berubah menjadi tengil.
" Dasar pengasuh tengil sok perhatian". Batin Lee sambil menatap Kei tajam. Julukan tengil untuk Kei sudah mulai bermunculan di benak Lee.
"Kenapa Tuan tidak makan sendiri? Apa Tuan ingin sekali saya menyuapi? Apa jika disuapi akan membuat makanan lebih lezat?".
Beraninya Kei meledek Tuannya lagi. Lee mendesah gusar. " Banyak bicara kamu, sudah! Saya makan sendiri ".
Sepertinya Tuan Muda Lee sudah merajuk dengan ledekan Kei. Tapi Kei tetap akan menyuapi.
" Jangan Tuan, nanti belepotan. Saya yang akan menyuapi. Tenang saja, saya hanya becanda tadi. Jangan dimasukkan hati Tuan, masukkan jantung saja".
Tuan Muda Lee hanya menggelengkan kepalanya. "Kamu nih berani sekali berbicara seperti itu ke saya?! Mau saya adukan pada Mommy?".
Bukannya takut Kei malah tertawa puas. " Hei jangan tertawa!". Kali ini Tuan Muda Lee memasang raut kesal.
"Maaf Tuan, habisnya lucu saja. Masa Tuan yang segede ini masih suka ngadu ke Nyonya Angela. Hahahahaha".
Rasanya Lee ingin melakban mulut Kei yang sangat cerewet itu. " Kamu nyuapi saya atau tidak!".
Kei langsung menyendokkan makanan itu dan menyuapi Tuan Muda Lee. Setelah beberapa saat, akhirnya makanan itu habis tidak tersisa.
"Gimana Tuan, enak kan masakan saya". Kei sangat bangga karena masakannya selalu dihabiskan oleh Lee.
" Biasa saja. Mungkin karena saya lapar jadi makanannya habis. Jangan narsis kamu. Dasar pengasuh tengil sok perhatian".
Tuan Muda Lee mendumel dan Kei tetap bisa mendengar.
"Ih Tuan mulai julid ya sekarang. Ajar ajaran siapa sih? ". Kei mendelikkan matanya.
"Kamu lah, entah ngidam apa ibu kamu dulu sampai lahir anak tengil kaya kamu". Tuan Muda Lee tidak mau kalah meledek pengasuhnya itu.
" Dih, gaya banget. Awas aja kalau cinta ". Batin Kei tidak berani menyuarakan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
ternyata akash adiknya Lee
2023-12-15
0
Sulaiman Efendy
KLO LEE TAU2 CINTA, APA LO CINTA JUGA MA LEE, TAKUTNYA, LO TERJERAT SI AKASH...
2023-12-14
1
Sulaiman Efendy
PASTI SUKA TU SI AKASH SI PEZINAH DGN KEI.. PSTI PNGEN TU DIA TIDURIN KEI..
2023-12-14
1