Bab 9

Setelah berhari hari ia merangkap tugas dari bi Ajeng yang pulang kampus, Kei pun hari ini sudah bisa agak bersantai. Bi Ajeng sudah kembali lagi ke mansion. Artinya tugas Kei saat ini hanya mengurus Tuan Muda saja.

Bahan bahan yang ia beli pun juga masih ada, jadi ia tidak perlu ke pasar lagi. Ia segera menyiapkan semua bahan dan mengeksekusinya.

"Alhamdulillah, akhirnya agak nyantai juga bi." Kei yang saat ini berada di dapur pun mengulas senyum sambil mengobrol dengan bi Ajeng

"Iya Kei, maafin saya ya. Kalau bukan anak yang sakit, saya mah tidak berani izin. Pasti sungkan atuh."

Kei pun manggut manggut. Ia meneruskan memasaknya. Dan tiba-tiba ia terpikirkan oleh satu hal. Ya! Itu mengenai adek kandung dari Tuan Muda Lee.

"Bi, apa boleh aku tanya sesuatu sama bi Ajeng?" Kei pastinya meminta izin terlebih dahulu karena tidak sopan jika langsung bertanya intinya.

Bi Ajeng pun mengangguk. "Boleh atuh Kei, sok. Mau tanya apa?" Bi Ajeng memusatkan atensinya ke Kei yang bertanya.

"Tuan Muda Lee punya adik kandung ya bi?" Kei memelankan suaranya takut maid lain mendengar.

Bi Ajeng pun menuai respon terkejut. Ya bagaimana tidak, bahkan dirinya tidak bercerita apa apa dengan Kei, lantas bagaimana Kei bisa tahu soal ini!

"I-iya Kei, Tuan Muda Lee mempunyai adik kandung. Kok kamu tahu soal ini? Siapa yang memberitahu soal ini?"

Bi Ajeng memberondong Kei dengan berbagai pertanyaan yang muncul dari benaknya. Kei menghela nafas panjang. Ia akan menduga hal ini.

"Oke, satu satu ya Bi, tanyanya. Masa kaya reporter gitu." Kei malah terkekeh pelan karena wajah bi Ajeng sudah tegang kaya kabel tiang listrik.

"Ya habisnya kamu sih Kei, kalau Tuan Muda dengar, pasti ngamuk. Ia tidak suka jika kita membicarakan adiknya itu."

"Jadi gini bi, aku beberapa hari yang lalu terserempet mobil dan ternyata yang menyerempet itu mengaku bahwa ia adalah Tuan Akash, adik kandung Tuan Muda Lee."

Kei menjelaskan kronologisnya pada bi Ajeng. Yang diceritain malah menutup mulutnya. "Jadi kamu bertemu dengan Tuan Akash?"

Kenapa sih bi Ajeng harus mengulang lagi?! Hahaha kan sudah jelas tadi Kei bicaranya.

"Iya bi." Kei pun menimpali perkataan bi Ajeng sambil memasak.

"Aduh beruntung sekali kamu bertemu dengan Tuan Akash. Dia itu ganteng banget. Selain Tuan Muda Lee yang ganteng, adiknya juga tidak kalah ganteng. Tapi ya itu, dia sering gonta ganti pacar atuh Kei."

Kei hanya manggut manggut. Ia mengakui memang, Tuan Akash tidak kalah tampan dari Tuan Muda Lee. Tapi sifat keduanya yang membedakan.

Jika Tuan Akash ramah maka Tuan Muda Lee ini kebalikannya. Dan jika Tuan Muda Lee itu setia maka Tuan Akash sebaliknya. Ya begitulah.

*****

Setelah selesai memasak, ia langsung bergegas ke kamar Tuan Muda. "Tuan, ayo waktunya makan." Kei membuyarkan lamunan Lee saat itu juga.

Saat ini Tuan Muda Lee sudah lancar jika dibujuk makan. Ia tidak berdrama ria seperti hari pertama bekerja.

"Saya suapi ya Tuan, di balkon atau di kamar saja?" Kei sudah mengambil mangkok berisi masakannya.

"Di balkon saja." Tuan Muda Lee segera memutuskan tempat, lantas Kei berjalan ke arah balkon karena Tuan Muda sudah di balkon.

****

"Nah, sudah selesai. Sekarang Tuan Muda pengen apa?" Kei harus menanyakan itu, tidak mungkin ia langsung memutuskan kehendaknya sendiri.

Tiba tiba saja ketukan pintu dari luar menarik atensi Kei dan Tuan Mudanya. "Tumben ada yang ketuk pintu" Kei bergumam sambil berjalan ke arah pintu, dan ternyata itu bi Ajeng.

"Eh, bi Ajeng. Ada apa bi?" Kei mengernyitkan dahinya. "Di ruang tamu ada yang mau bertemu dengan Tuan Muda Lee." bi Ajeng berkata tapi dengan nada yang lirih. Seakan tidak mau Tuan Muda Lee mendengar sendiri.

"Siapa?" Kei harus memastikan itu. Karena tidak mudah untuk membujuk Tuan Muda Lee yang mengasingkan diri di kamarnya.

"Saya tidak boleh bicara Kei, sebaiknya kamu antar saja Tuan Muda ke bawah. Saya tidak bisa kasih tahu orang itu."

Kei pun kebingungan, kenapa harus dirahasiakan? Bukannya jika bertemu artinya Tuan Muda Lee akan tahu. Entahlah! Daripada membuang waktu sia sia, Kei langsung mengangguk

"Oke nanti akan ku antar ke bawah Tuan Mudanya" Kei lantas menuju balkon lagi.

"Ada apa?" Tuan Muda Lee rupanya juga penasaran hahaha. "Itu Tuan, ada yang ingin bertemu dengan anda. Tadi bi Ajeng saya tanyai juga tidak menjawab. Mungkin orang penting Tuan, apakah Tuan mau menemuinya? Saya yang akan antar Tuan."

Tanpa drama lagi, Tuan Muda Lee langsung mengangguk setuju. Kei senang melihat respon Tuan Muda yang semakin positif itu.

"Oke Tuan, saya akan antar." Kei pun mendorong kursi roda itu dan menaiki lift.

Setelah sampai, mereka langsung ke arah ruang tamu. Betapa terkejutnya Kei dan Tuan Muda Lee, ternyata yang datang adalah Tuan Akash, adik kandung Tuan Muda Lee

Tuan Muda Lee langsung memasang muka tidak suka dengan adiknya. "Ngapain kamu kesini!" Tuan Muda Lee menatap Akash dengan tajam. Namun, Akash tetap tersenyum, apalagi dengan Kei. Kei pun membalas senyum itu.

"Kak, aku kesini untuk menjengukmu." Tuan Akash pun menyampaikan maksudnya. "Tidak perlu kau menjengukku. Bukankah kau senang melihatku seperti ini! Lumpuh tidak berdaya?! Sekarang kamu bisa menikmati harta yang ku punya. Silakan!"

Ya! Tuan Muda Lee begitu membenci Akash semenjak dirinya ini lumpuh. Karena Akash tidak pernah ada di sampingnya saat ia membutuhkan dukungan. Ia sibuk dengan urusan perusahaan dan rumah sakitnya.

"Kak, aku ada niat baik kesini. Aku tidak bahagia dengan keadaan kakak yang saat ini. Aku mau kita sama sama seperti dulu. Sudah itu saja. Maafkan aku karena aku terlalu sibuk dengan urusanku sendiri."

Akash pun sepertinya mempunyai niat tulus pada kakaknya itu. Ia menyesali apa yang ia lakukan tidak mencerminkan sebagai adiknya.

Tuan Muda Lee tidak menanggapi sama sekali. Ia lebih memalingkan mukanya. Kei yang mendengar semua percakapan itu pun menjadi canggung. Ia lantas meminta izin pada Tuan Muda Lee untuk meninggalkan tempat itu.

"Maaf Tuan, seharusnya saya tidak disini mendengarkan percakapan kalian. Saya permisi dulu."

Tapi bukan Tuan Muda Lee yang menanggapi itu melainkan Tuan Akash.

"Tunggu Kei, kamu tetap disini supaya kakakku nyaman."

Mendengar adiknya berbicara seperti itu lantas Tuan Muda Lee langsung menatap tajam Akash.

"Darimana kamu tahu nama dia adalah Kei? Jawab!" Ya! Sepertinya akan ada perang urat saraf.

"Dan kamu Kei, kenapa bisa kenal dia!"

Kei pun kelabakan akan menjawabnya

Terpopuler

Comments

Wani Ihwani

Wani Ihwani

hadehhh perang saudara ni kayak nya

2024-01-23

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

Akash nyari mati nih

2023-12-15

0

my name

my name

tuan akash nyari gara2 nih bikin tuan lee marah aja, pasti dia cuma modus pingin ketemu kei

2023-12-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!