Hasil DNA

Part 18

"Kamu tidak punya niat mencari ayah Kiano dan minta pertanggung jawaban padanya?" Tanya Zafran untuk memastikan isi hati Kayesa yang sebenarnya.

"Untuk apa? Untuk ditertawakan," ungkap Kayesa sambil tertawa, Kayesa merasa lucu dengan pertanyaan Zafran.

"Kenapa? Apa pertanyaanku terdengar lucu."

"Ya, iyalah..Laki-laki itu hanya butuh pemuas nafsu, dia tak butuh istri apalagi anak, kalau aku mencarinya, yang ada aku ditertawakan," ucap Kayesa seraya menarik tangan Zafran agar keluar dari ruang rawat Kiano, dia tidak mau Kiano mendengar percakapannya dengan Zafran.

"Bagaimana jika perkiraanmu salah."

"Tidak mungkin salah. Jika dia laki-laki normal pasti dia tidak akan mau menikahi banyak wanita, kemudian menceraikainya setelah dipakai. Itu apa namanya? Pasti laki-laki itu sudah sakit jiwa." Kayesa bicara semakin berapi-api.

"Apa benar yang dikatakan Kayesa. Kalau aku sakit jiwa," batin Zafran.

Sejenak Zafran menatap wajah Kayesa, yang sama sekali tak ada penyesalan di sana, kalau dia sudah menjadi korban nafsu laki-laki seperti dia.

"Kamu tidak boleh egois. Kiano berhak tahu siapa ayah kandungnya, begitu juga dengan laki-laki itu," ujar Zafran lagi.

"Tidak! Aku tidak mau laki-laki itu tahu, kalau Kiano anaknya." Ketus Kayesa.

Kayesa manarik nafas panjang. Emosinya jadi tak seimbang jika membahas tentang hak orang lain pada putranya. Jujur tanpa laki-laki itu, Kiano pasti tak akan hadir ke dunia ini. Kayesa menghembuskan nafasnya pelan, dia mencoba mencerna kata-kata Zafran dengan baik, agar bisa berpikir normal.

"Aku tidak mau dia mengambil Kiano dariku. Hidupku hanya untuk Kiano, aku akan mati jika tanpa dia." Kali ini Kayesa malah terisak. Dia tak bisa membayangkan kalau hidup tanpa putranya.

Melihat Kayesa menangis, Zafran memberanikan diri merengkuh bahu Kayesa, lalu memeluknya. Entah kenapa hati Zafran terenyuh mendengar penuturan Kayesa yang begitu menyayangi Kiano, yang jelas-jelas terlahir bukan karena keinginannya.

"Menangislah jika itu akan menenangkanmu," ucap Zafran seraya merengkuh kepala Kayesa dan menyandarkan di dadanya.

"Ceritakan padaku tentang masalah masa lalumu. Biar kamu bisa merasa lega." Zafran menggenggam erat jemari Kayesa, seakan memberikan kekuatan pada Kayesa, untuk melupakan masa lalunya yang suram.

Tangis Kayesa semakin kuat, hingga tubuhnya tergoncang, saat mendapat perlakuan lembut Zafran. Berada di dalam pelukan Zafran membuat Kayesa jadi melow, tiba-tiba saja dia mengenang bagaimana tragis hidupnya pada waktu Kiano dalam kandungan.

Disela tangisnya Kayesa mulai bercerita awal dia menikah dengan bayaran untuk biaya pengobatan ibunya, kemudian diusir dari rumah oleh ibunya setelah ketahuan hamil dan pada saat itu Kayesa melarikan diri keperkampungan yang sangat jauh.

"Kamu tidak bicara pada ibumu, kejadian yang sebenarnya?"

"Tidak! Ibu juga tidak akan percaya, karena aku tak punya bukti kalau sudah menikah," ujar Kayesa di sela isakannya.

"Pantas saja waktu itu Kayesa menghilang, bagai ditelan bumi," batin Zafran.

Kayesa melanjutkan kisahnya. Penderitaan Kayesa tidak sampai di situ saja. Dia juga diusir dari komplek karena dituduh hamil diluar nikah, bahkan dia sempat diseret keluar dari perkampungan karena dituduh membuat aib sekampung.

Andaikan tidak ada janin Kiano di dalam kandungan Kayesa waktu itu. Pasti dia sudah bunuh diri lompat di jembatan atau menabrakkan diri di rel kareta api. Karena tidak tahan dengan tekanan hidup yang dituduhkan orang-orang padanya dan pada anak yang dikandungnya.

Untungnya saat itu dia bertemu dengan seorang nenek yang baik hati dan membawa Kayesa ke sebuah perkampungan dan di sana Kayesa bisa hidup normal karena sang nenek mengenalkannya pada warga sekitar sebagai korban pemerkosaan. Akhirnya lingkungan nenek bisa menerima Kayesa, hingga Kayesa melahirkan Kiano.

Setelah Kiano lahir, Kayesa membawa nenek pindah ke kota, karena Kayesa ingin membuka bisnis online. Namun, nenek meninggal karena penyakit asma saat Kiano berusia tiga bulan. Untuk menjalankan bisnisnya, Kayesa mencari pengasuh Kiano lewat akun facebook. Waktu itu ada tiga orang yang datang, Kayesa memilih Maeka, karena Maeka hidup sebatang kara.

"Apa kamu tahu ayah Kiano tinggal di mana?" Pertanyaan Zafran membuyarkan ingatan Kayesa pada masa lalunya.

Kayesa bergeser dari duduknya, saat menyadari berada dalam pekukan Zafran. Wajah Kayesa bersemu merah, ada rasa malu bergelayut di situ.

"Tidak! Aku bahkan tidak pernah tahu bagaimana rupa dari ayah Kiano."

"Bagaimana bisa kamu mengandung Kiano. Kalau wajah laki-laki yang menghamilimu saja kamu tidak tahu." Zafran mulai mencari kebenarannya dari mulut Kayesa sendiri.

Sambil menarik nafas dalam. Kayesa mulai menceritakan dari awal dia menikah, tidur bareng dan diceraikan malam itu.

"Jika kamu bertemu dengan laki-laki itu. Apa yang akan kamu lakukan?"

"Aku tak pernah bermimpi ingin bertemu dengannya."

"Apa kamu akan membencinya?"

"Aku tak punya hak untuk membencinya, karena ini bukan salahnya."

Zafran menarik nafas lega, saat mendengar jawaban dari Kayesa. Begitu berat perjuangan Kayesa untuk bisa melahirkan dan membesarkan Kiano. Dan dia sebagai laki-laki sangat merasa tidak berguna. Dari cerita Kayesa, Zafran makin yakin kalau Kiano adalah darah dagingnya.

"Aku harus menemui dokter Niko," batin Zafran.

Setelah meyakinkan kalau Kayesa sudah tenang kembali. lalu Zafran berpamitan dengan Kayesa.

Sepeninggalan Zafran, Kayesa kembali ke ruang rawat Kiano, karena Kiano masih tertidur nyenyak, Kayesa pun mengistirahatkan dirinya berbaring di atas tikar yang dibawanya dari rumah.

*****

Sementara Zafran yang sudah berada di ruang dokter Niko, harus menunggu, karena Niko sedang memeriksa pasien. Sepersepuluh menit kemudian pasien Niko keluar, begitu juga dengan Niko.

"Maaf! Jadi menunggu," ujar Niko seraya menyalami Zafran.

"Tidak apa-apa dokter, aku yang minta maaf karena telah mengganggu waktumu." Zafran menyambut uluran tangan Niko.

"Aku ke sini. Ingin melihat hasil DNA kemaren."

"Duduklah dulu. Jangan terburu-buru," ujar Niko meminta Zafran duduk di kursi tunggu.

Setelah bicara kepada asistenya. Niko mengambil dua gelas air mineral dia mendekati Zafran, seraya menyodorkan satu gelas mineral kearah Zafran.

"Minumlah dulu," ujar Niko, lalu beranjak.

Niko mendekati meja kerjanya, membuka laci meja, mengambil sebuah amplop berwarna putih, menyerahkan ke Zafran. Zafran menerima amplop dengan perasaan gugup.

"Bukalah," ujar dokter Niko, saat melihat ada keraguan di wajah Zafran.

Perlahan Zafran menarik nafas, lalu menghembuskannya. Rasa penasaran membuat Zafran menarik kertas yang ada di dalam amplop, dengan tangan sedikit gemetar dan rasa gugup, Zafran mulai membuka kertas dan dilipat emapat. Matanya menyusuri hurup demi hurup, hingga kebagian akhir.

"Kiano anak kandungku," batin Zafran. Dia tak dapat berkata-kata, apakah dia harus bahagia atau sedih.

Lama Zafran menatapi lembaran hasil DNA itu, lalu dia melipat lembaran kertas itu dan memasukkannya kembali ke dalam amplop.

"Selamat ya." Dokter Niko menyodorkan tangan menyalami Zafran.

"Terima Kasih. Dok." Zafran menyambut tangan dokter dan menggenggamnya erat. Lalu Zafran pamit.

"Anak dari istrimu yang keberapa?"

Pertanyaan dokter Niko menohok dadanya. Zafran tidak tahu, apakah istri-istri sebelum Kayesa ada yang mengandung dan melahirkan anaknya. Karena tak ada wanita yang dinikahinya, diberinya tanda seperti Kayesa.

"Istri ke sembilan," jawab Zafran.

"Hah! Hebat kamu. Aku satu saja belum dapat," ujar dokter Niko. Seraya menepuk bahu Zafran.

"Bukan belum dapat. Kamunya saja yang tidak mau, kalau mau setiap hari bisa ganti istri," bisik Zafran.

Niko hanya tertawa menanggapi ocehan Zafran. Untung saja dia tidak segila Zafran, karena dulu dia hampir tergiur dengan tawaran Zafran.

"Ya sudah. Kalau begitu aku pamit," ujar Zafran melangkahkan kaki, kembali menyusuri koridor rumah sakit, menuju ruang rawat Kiano. Saat Zafran sampai di ruang rawat, dia tidak melihat Kayesa. Kiano masih tidur dan ditemani Maeka.

"Mana Nyonya mu?" Tanya Zafran pada Maeka yang sedang memainkan layar ponselnya.

"Ke ATM. Tuan."

"Oh. Hanya itu yang keluar dari mulut Zafran, seraya keluar.

Zafran beranjak menemui dokter mike dan menyampaikan kepadanya, kalau semua biaya yang berhubungan dengn pasien anak yang bernama Kiano dia yang menanggungnya.

"Tuan tidak usah khawatir masalah biaya Kiano. Jika tuan yang meminta pihak rumah sakit bisa menggeratiskan biaya pengobatan Kiano," jelas Mike.

Kalaupun mendapat tawaran gratis. Namun, Zafran tidak menerimanya, Zafran memaksan pihak rumah sakit untuk menerima uangnya. Walaupun Zafran tahu dia punya saham tiga puluh persen di rumah sakit ini.

"Aku akan membayar semua biayanya." tegas Zafran.

"Tapi. Tuan!... "

"Tidak ada yang membantah keputusanku," ujar Zafran menyela ucapan dokter anak itu.

"Baik Tuan. Kami akan melakukan yang terbaik buat Kiano," ujar dokter Mike akhirnya mengalah. Percuma berdebat dengan Zafran.

"Ingat! Aku mau yang terbaik untuk Kiano. Jika terjadi kelalaian. Aku akan menarik sahamku di sini." Setelah bicara begitu, Zafran pun berlalu.

Episodes
1 Kayesa
2 Hamil
3 Kembali
4 Kecelakaan
5 Zafran
6 Di Rumah Sakit
7 Hari Pertama
8 Diam-Diam
9 Mawar Merah
10 Dipecat
11 Kembali ke Kantor
12 Terkurung
13 Kesal
14 Ikatan Batin
15 Alena
16 Perjanjian Kerja
17 Dirawat
18 Hasil DNA
19 Keluar Rumah Sakit
20 Ke Rumah Kontrak
21 Drama Alena
22 Kembali Bekerja
23 Kekesal Alena
24 Dunia Sempit
25 Makan Siang
26 Wahana Bermain
27 Terjebak Macet
28 Di Apartement
29 Tak Bisa Pulang
30 Tertidur di Sofa
31 Rumah Oma Fatma
32 Kejutan Untuk Alena
33 Terbakar Cemburu
34 Praduga
35 Berseteru
36 Kekesalan Kayesa
37 Bertemu Rizwan
38 Kabar Sedih
39 Pergi Tanpa Pamit
40 Pertemuan Tak Terduga
41 Perasaan yang Sama
42 Kayesa Demam
43 Bersama Kiano
44 Shaga VS Zafran
45 Kegalauan Zafran
46 Alena berulah.
47 Sampai di Perkampungan
48 Rencana Tono
49 Kedatangan Asaka
50 Pernikahan Zafran
51 Rahasia Zafran
52 Alena vs Oma
53 Siasat Oma
54 Di Hotel
55 Bertemu Malika
56 Di Bandara
57 Satu Pesawat
58 Tatia
59 Mengerjai Alena
60 Bertemu Zafran
61 Obat Pencahar
62 Bermain perasaan
63 Pindah Kamar
64 Kecurigaan Alena
65 Dihimpit perasaan
66 Di Pantai
67 Plin plan
68 Pura-pura sakit
69 Kebohongan
70 Kehilangan Ponsel
71 Siasat Zafran
72 Salah Kamar
73 Tikus Nakal
74 Alena Terusir
75 Akting Alena
76 Bertemu Alena
77 Terkurung
78 Merasa Dikhianati
79 Kehilangan lagi
80 Pertemuan
81 Amnesia
82 Mengusir Alena
83 Kayesa luluh
84 Kenekatan Zafran
85 Ikut Kayesa
86 Bertemu Kiano
87 Toko Perhiasan
88 Serangan Jantung
89 Salah Paham
90 Kekecewaan Shaga
91 Kayesa Bimbang
92 Lamaran Mayumi
93 Menikahlah denganku
94 Cinta pertama
95 Fitting Baju
96 Rencana Shaga
97 Asaka diusir
98 Hampir Luluh
99 Usaha Alena
100 Ditangkap Polisi
101 Berubahkah Asaka
102 Rizwan Salah Paham
103 Kehilangan Zafran
104 Sendikat Asaka
105 Meragu
106 Tertangkap
107 Gagal
108 Menikah
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Kayesa
2
Hamil
3
Kembali
4
Kecelakaan
5
Zafran
6
Di Rumah Sakit
7
Hari Pertama
8
Diam-Diam
9
Mawar Merah
10
Dipecat
11
Kembali ke Kantor
12
Terkurung
13
Kesal
14
Ikatan Batin
15
Alena
16
Perjanjian Kerja
17
Dirawat
18
Hasil DNA
19
Keluar Rumah Sakit
20
Ke Rumah Kontrak
21
Drama Alena
22
Kembali Bekerja
23
Kekesal Alena
24
Dunia Sempit
25
Makan Siang
26
Wahana Bermain
27
Terjebak Macet
28
Di Apartement
29
Tak Bisa Pulang
30
Tertidur di Sofa
31
Rumah Oma Fatma
32
Kejutan Untuk Alena
33
Terbakar Cemburu
34
Praduga
35
Berseteru
36
Kekesalan Kayesa
37
Bertemu Rizwan
38
Kabar Sedih
39
Pergi Tanpa Pamit
40
Pertemuan Tak Terduga
41
Perasaan yang Sama
42
Kayesa Demam
43
Bersama Kiano
44
Shaga VS Zafran
45
Kegalauan Zafran
46
Alena berulah.
47
Sampai di Perkampungan
48
Rencana Tono
49
Kedatangan Asaka
50
Pernikahan Zafran
51
Rahasia Zafran
52
Alena vs Oma
53
Siasat Oma
54
Di Hotel
55
Bertemu Malika
56
Di Bandara
57
Satu Pesawat
58
Tatia
59
Mengerjai Alena
60
Bertemu Zafran
61
Obat Pencahar
62
Bermain perasaan
63
Pindah Kamar
64
Kecurigaan Alena
65
Dihimpit perasaan
66
Di Pantai
67
Plin plan
68
Pura-pura sakit
69
Kebohongan
70
Kehilangan Ponsel
71
Siasat Zafran
72
Salah Kamar
73
Tikus Nakal
74
Alena Terusir
75
Akting Alena
76
Bertemu Alena
77
Terkurung
78
Merasa Dikhianati
79
Kehilangan lagi
80
Pertemuan
81
Amnesia
82
Mengusir Alena
83
Kayesa luluh
84
Kenekatan Zafran
85
Ikut Kayesa
86
Bertemu Kiano
87
Toko Perhiasan
88
Serangan Jantung
89
Salah Paham
90
Kekecewaan Shaga
91
Kayesa Bimbang
92
Lamaran Mayumi
93
Menikahlah denganku
94
Cinta pertama
95
Fitting Baju
96
Rencana Shaga
97
Asaka diusir
98
Hampir Luluh
99
Usaha Alena
100
Ditangkap Polisi
101
Berubahkah Asaka
102
Rizwan Salah Paham
103
Kehilangan Zafran
104
Sendikat Asaka
105
Meragu
106
Tertangkap
107
Gagal
108
Menikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!