Kesempatan cuti kantor untuk beberapa hari, aku gunakan untuk pulang kampung.
Ibu dan adikku menyambutku dengan gembira.
Karena memang suadah menjadi kebiasaanku jika sehabis menerima gajih, aku selalu membeli oleh oleh untuk keluarga di rumah.
Entah berupa makanan ringan atau apa saja. Yang penting khas dari daerah itu.
Setelah beristirahat agak lama.
Nani, adik aku mulai mengatakan sesuatu.
" Kemarin tante Rita, kesurupan loh.." Katanya, sambil mengemil wajit rasa buah nanas.
" Kesurupan gimana..?" Tanyaku.
" Dia teriak teriak menyebut nama Om Dani. Jangan jangan...! Jangan paksa aku,,,! Aku gak mau ikut sama kamu pah...! Kamu jahat..!!! Begitu teriak tante Rita.." Nani, Terdiam sesaat. Dia seperti ingin melihat ekspresi wajahku yang memang terkejut.
" Kamu tauk apa yang menyebabkan tante kesurupan..?" Tanyaku kemudian.
" Enggak..Cuma menurut pak Umar, katanya kerasukan mahluk halus...Anehnya mahluk itu menyerupai papahnya Mitha,,,,!"
" Kamu bilang tadi pak Umar..? Pak Umar bapaknya si Yoyon itu..?" Aku sempat kaget juga mendengar nama pak Umar.
Aku enggak nyangka juga sih kalau ternyata bapaknya Yoyon, mengerti masalah gaib. Bisa menolong orang kesurupan...
Terus darimana dia tauk kalau tante Rita, kesurupan. Sedangkan rumahnya kan cukup jauh.
" Kebetulan Yoyon, lagi main disini,,,Dia kan sering main di rumah Mitha, sambil ngopi atau jajan..." jelas adikku seperti tahu pikiranku.
Hemmm...Berarti Yoyon, memsnfaatkan situasi...Jadi selama aku enggak ada dia mencoba mendekati Mitha...Bagus,,,Aku akan melihat bagaimana reaksi Mitha, nanti saat ku tanya tentang Yoyon.
"""""
Seperti malam malam sebelumnya.
Aku duduk di teras rumah Mitha.
Karena memang tante Rita, membuka warung kecilnya.
" Eh kamu Gi. Kapan kamu pulang,,,Oleh oleh buat Mitha sama tante mana..?" Tanya tante Rita, melihat aku duduk sendirian.
" Ada tante...Tapi cuma sedikit kok. Nanti aku ambil dulu ya,,," Kataku. Kemudian mengambil bungkusan untuk tante Rita.
" Buat siapa Gi.? " Tanya ibu melihatku tergesa gesa.
" Buat mamahnya Mitha bu,,,!"
" Ohhh,,,Buat calman ibu...! " Balas ibu ssmbil tersenyum.
" Apa itu calman..,"
" Calon mantu. Begitu aja kamu enggak tauk..Ya udah sana anterin...!" Suara ibu terkekeh membuatku ikut tertawa.
" Dih ibu gaul juga rupanya...!!! "
Balasku, kemudian kembali ke rumah tante.
" Kamu enggak nanyain Mitha, Gi.?" Sambut tante saat aku memberikan bungkusan kecil, yang berisi wajit.
" Maunya sih nanya tante,,,Tapi malu sama tante.."
" Kenapa malu. Kalian kan sudah kenal dari kecil dan tante juga tauk kalau kalian sudah saling dekat,,,Yang tante belom tauk ya itu,,,Kamu sama Mitha pacaran enggak sih...?!"
" Ihhh...Tante kok jadi kepo sih. Kita dari dulu memang sering berdua tante. Jadi kalo tante tanya. Apa kita pacaran atau enggak,,, Jawabnya aku enggak tauk. Coba tante tanya sama Mitha...!"
" Tapi Mitha, lagi keluar sama teman sekolahnya tadi. Mungkin sebentar lagi juga pulang...Ya udah tante buatin kopi gratis buat kamu,,, Sambil nungguin warung dulu, tante mau sholat isya. Dan nungguin anak tante satu satunya yang paliinngg cantik di rumah ini..!" Aku enggak menyangka kalau tante masih bisa berseloroh juga rupanya.
Kalau aku perhatikan. Benar juga kata adikku, bahwa wajah tante Rita, sekarang keliatan pucat. Pipinya juga agak cekung.
Dia sepertinya banyak menyimpan beban pikiran.
Tapi kenapa Mitha, enggak bilang atau nelpon kalau mamahnya kerasukan kemarin. Mungkin dia enggak sempat kali ya...
Tengah asyik aku menyeruput kopi. Tiba tiba aku merasa kalau di belakangku ada seseorang yang tengah memperhatikan aku.
Setelah aku tengok ternyata benar.
Yoyon, sepertinya ragu mau mendekat.
Mungkin dia pikir bukan aku yang tengah duduk disitu.
Dari sikapnya dia ingin berbalik arah. Namun telah tertangkap basah karena aku sudah melihatnya.
" Halo sobatku..Sini Yon. Minum kopi dulu,,,!" Sambutku sambil memegang tangannya.
Yoyon, sepertinya ragu. Namun ahirnya menurut juga.
Aku memesan kopi untuknya.
" Eh Yon. Gue dengar bokap luh bisa nulungin tante Rita, waktu dia kesurupan,,,Ade gue yang bilang.."
Kataku berbisik agar tante Rita, tak mendengar.
" Gue juga gak tauk tuh. Cuman pas gue denger tante kesurupan, gue cerita ke bokap sama nyokap.. Dan gue enggak nyangka aja tau tau bokap langsung kerumah tante Rita. Jelasnya sih gue sendiri enggak tauk...! Eluh kapan pulang.?" Tanya Yoyon. Sepertinya dia sudah enggak terlalu sinis lagi padaku.
" Tadi siang. Gimana hubungan luh sama Mitha. Ada perkembangan enggak..,?" Eh busyet..Kenapa juga aku nanyain soal Mitha.
Tuh kan. Aku melihat tatapan mata Yoyon berubah. Sedikit terbelalak lebar.
" Hubungan apaan. Luh tuh yang jadi cowoknya dia. Luh tanya deh sama Mitha, ***** loh ah...!" Balas Yoyon dengan nada agak tinggi.
Setelah itu ia berdiri dan langsung pergi.
" Yon,,,Kopinya diminum dulu...Cemen luh ah. Segitu aja sewot. Parah, parahh...!" Aku berusaha menahannya. Namun Yoyon, tak lagi perduli padaku.
"""""""
Pagi menjelang subuh.
Berkali kali aku.mendengar suara ketukan pintu di rumah sebelah. Tepatnya di rumah Mitha.
Aku melongok dari pintu. Dan,,, Aku agak kaget juga demi melihat siapa yang mengetuk pintu tadi.
Om Dani, berdiri di depan pintu. Tak berapa lama kemudian, terdengar suara pintu terbuka.
Tante Rita, sama seperti aku. Dia tertegun melihat suaminya kini telah pulang dan kini tengah berdiri di hadapannya.
Untuk beberapa lama mereka hanya saling pandang. Sampai ahirnya suara Om Dani, memecah kebisuan keduanya.
" Mitha belum bangun mah,,,?" Tanya Om Dani.yang dihawab pelan oleh tante Rita.
" Belum. Ngapain kamu pulang pah..?!" Tanya tante bernada sinis.
" Ngapain aku pulang katamu...Ini rumah aku...Aku berhak pulang kapan pun aku mau...! Aku pergi mencari kerja. Aku bosan hidup miskin terus...!" Balas Om Dani dengan nada tinggi.
" Ya. Tapi kamu sudah melupakan kami. Melupakan aku isterimu dan melupakan Mitha, anakmu..! Kamu pergi sekian lama, tanpa pernah memberi kabar,,,Kamu jahat pah...Kamu tega mentelantarkan aku dan anakmu..." Ahirnya suara tante melunak.
Om Dani, kemudian merangkul isterinya lalu membawanya masuk.
Bruk.! Klik ! Pintu tertutup dan terkunci.
Aku juga menutup pintu kembali dan menguncinya. Klik.!
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments