PART 9

Aku dan Mitha, juga Mbak Hanum, adik sepupu Mitha, berlarian mengejar tante Rita, yang melayang menuju ke suatu tempat.

Beberapa suzter yang dapat giliran jaga malam , terpukau heran melihat pemandsngan yang tak biasa itu.

Cukup jauh kami berlarian menembus gelapnya malam, karena saat itu cuaca memang agak mendung. Mungkin sebentar lagi akan hujan.

Ahirnya tubuh tante Rita, turun dan kakinya berpijak pada tanah kering di area pemakaman.

Tepat di hadapan kami. Berdiri sesosok lelaki tua dengan tubuh kotor dan lusuh. Wajah pria tua itu terlihat hitam legam.

Betapa kamu terkejut melihat pria itu, yang ternyata adalah Om Dani.

" Hahaha....Akhirnya kamu datang juga istriku...Kini kamu harus ikut denganku sebagai ratu dalam rumah keabadian..

Kamu akan hidup enak serba kecukupan...Hahaha...Aku adalah orang paling kaya di kampung itu.. Dan kamu harus menuruti segala perintahku...!" Sampai disitu. Om Dani mengahiri ucapannya. Kemudian dia menarik lengan tante dengan paksa.

Mitha dan Hanum, berusaha menarik tubuh ibunya yang mulai terseret.

Sementara aku menghadang Om Dani.

" Minggir kamu...Aku tak ada urusan denganmu...!" Hardik Om Dani.

" Tapi sekarang menjadi urusanku juga...Karena Om memaksa tante yang jelas jelas menolak ajakan Om. Apa sih sebenarnya yang membuat Om seperti ini...Atau jangan jangan kau bukan Om Dani... Mungkin kau mahluk jahat yang menyerupai dia.. Untuk memperdaya agar tante mau mengikutimu...!" Kata kataku terdengar lantang.

Om Dani menggeram. Dia terlihat marah.

Wajahnya yang hitam semakin kelam.

Kini sorot matanya tajam dan berwarna merah menyala.

Dia mengangkat tangan kirinya tinggi tinggi seakan hendak menghantamku.

Namun tangan itu tergantung di udara manakala di kejauhan terdengar orang membaca ayat ayat suci Al Qur'an.

Om Dani, tertunduk lemas seakan kehilangan daya.

Kini kedua tangannya menutupi daun telinganya, seakan tak ingin mendengar ayat ayat yang tengah berkumandang.

Ahirnya kami semua ikut mengucap istighfar dan membaca kalam Ilahi...

Tubuh Om Dani, tersurut ke belakang kemudian dia membalikan tubuhnya dan menghilang dalam kegelapan.

Kami bertiga memondong tubuh tante yang tak sadarkan diri. Untuk kembali ke ruang perawatan.

Akupum menceritakan peristiwa semalam pada ayah dan ibuku..

Aku juga berniat untuk tak berangkat lagi ke sukabumi, karena merasa kasihan terhadap Mitha.

" Apa mungkin sosok yang.menyerupai papanya Mitha, itu mahluk gaib ya pak..?" Kata ibu setelah mendengar ceritaku.

" Mungkin juga bu,,,Tapi kenapa tiba tiba meneror mamahnya Mitha..Atau.mungkin juga kalau dia mencari jalan menyimpang dan isterinya akan dia bawa untuk menjadi tumbal..?" Jawaban ayah tentu membuatku merinding.

" Husy..! Sembarangan kalo ngomong. Nanti ada yang mendengar jadi fitnah pak...Tapi waktu dia pulang, katanya sih bawa uang banyak dan perhiasan..Tapi ya sudahlah, ibu gak mau berburuk sangka...!" Balas ibuku.

" Makanya aku maunya tetap disini,,,Aku takut terjadi sesuatu sama Mitha,,," Kataku beralasan.

" Biar deket terus sama Mitha, gituh..! Enggak enggak...Kamu harus tetap kerja Gi,,,Masalah keluarga tante Rita, biar menjadi tanggung jawab keluarganya...Toh masih ada dari pihak mamahnya atau juga pihak keluarga dari papahnya...Lagian kalau kamu enggak kerja mau ngapain,,,? Katanya mau ngumpulin uang buat melamar Mitha nanti,,,Hehhh...Maunya dekeeet dan nempel terusss...!" Ibuku malah berseloroh, membuat ayahku nyengir.

"""""""

Entah memang disengaja atau bagaimana aku kurang tahu juga.

Berbulan bulan tak ada kabar dari Mitha.

Setiap kali aku telpon tak pernah di angkat.

Begitu juga setiap kali aku chat, juga tak pernah dibalas.

Seringkali aku berfikir mungkin Mitha, tengah sibuk mengurusi ibunya yang mungkin masih perlu pengawasan dan perawatan.

Atau mungkin juga tengah sibuk mempersiapkan ujian ahir sekolah.

Sebenarnya aku ingin pulang. Aku ingin memastikan keadaan Mitha...

Tapi aku ingat akan pesan kedua orang tuaku. Aku harus bisa bertahan untuk tetap bekerja, demi masa depan yang telah aku rencanakan.

"""""

Malam itu aku bekerja lembur.

Karena masih banyak barang yang masuk siang tadi. Sehingga menumpuk sampai di luar gudang.

Dengan beberapa teman yang tetgabung satu tim, aku menumpuk dan merapikan berbagai jenis barang dari berbagai merek.

Memang bekerja malam tidak terlalu melelahkan. Mungkin suhu udara yang dingin membuat tubuh tak lagi dibanjiri oleh keringat seperti pada siang hari.

Dan tanpa terasa waktu istirahat makan malampun tiba.

Segera aku membuka wadah makanku dan dengan bersama sama temanku menimmati makan malam yang mereka bawa dari rumah. Karena mereka kebanyakan pribumi daerah ini.

Dan hanya aku orang pindahan dari kantor pusat.

Selesai makan, tanpa terasa kantukpun menyergap.

Mataku mulai merem melek sampai ahirnya tertidur.

Entah berapa lama aku tertidur. Tiba tiba aku di kejutkan oleh suara tangisan seorang wanita. Dan ketika aku membuka mata.

Tepat dihadapanku tengah duduk bersimpuh sambil meratap.

Tante Rita..? Ya itu memang tante Rita.. Tapi kenapa wajahnya terlihat hitam legam, seperti aku pernah melihat sosok papanya Mitha.

" Tolong jaga Mitha,,,Sekarang tante sudah jauh darinya...!" Kata tante Rita, dengan suara gemetaran.

" Apa maksud tante...Jauh kemana tante,,,?! " tanyaku belum mengerti arah kata kata tante.

" Aku dipaksa oleh suami tante...Sekarang tante tak tahu ada dimana,,, Tante hanya melihat dunia yang serba hitam...Begitu gelap,,,,!!!" Tante masih meratap.

" Lantas apa yang bisa aku bantu tante..?"

" Kamu harus bisa menjaga Mitha..karena hanya kamu yang tante percaya..."

Setelah berkata. Aku berniat untuk memeluk tubuh tante. Namun dia menghilang begitu saja.

""""

Paginya setelah usai bekerja. Aku langsung menelpon ibu, untuk mananyakan kabar tentang tante Rita.

" Benar Gi...Tante Rita, kemarin pergi di jemput suaminya... Keliatannya sih, suaminya sudah berubah. Dia juga bawa mobil sendiri,,,!" Kata ibu, menjelaskan.

" Terus Mitha, bagaimana...Dia tinggal sama siapa,,,? "Tanyaku tak sabar.

" Sekarang dia temani sama saudara dari mamahnya. Sudah kamu tenang dan tetap fokus kerja. Nanti kalau ada apa apa ibu kasih kabar,,,!"

" Tapi kenapa Mitha, tak pernah menjawab telpon dari aku. Malahan pesanku juga gak pernah di balas,,,"

" Mungkin dia sengaja agar kamu tidak terlalu mukirin keluarganya. Karena dia juga ingin agar kamu tetap bekerja dengan tenang,,,,"

Akh,,,apa iya sih begitu..? Jangan jangan ada sesuatu yang mereka tutupi, tapi apa...?

Bersambung.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!