PART 5

Akhirnya aku dan Mitha, resmi jadian.

Namun kami bersikap biasa biasa saja di hadapan tante Rita.

Tapi justru kini aku jadi merasa canggung bila bertemu dengan tante Rita.

Terkadang aku sengaja menghindar, jika pas tante melihatku tengah duduk berdua dengan Mitha.

Kalau sebelumnya aku bisa dan biasa bercanda dengan Mitha, maka sekarang aku malah menjadi kaku.

Begitu juga dengan Mitha. Dia menggeser duduknya saat melihat mamahnya melihat kami duduk berdempetan.

" Semalam aku tuh ngimpi sereemm banget,,,Aku melihat papa aku masuk kamar, Dia duduk nemenin aku nonton tivi. Terus dia membelai rambutku,,,

Aku merasa nyaman, karena papa sudah lama pergi dan baru kembali.

Papa juga mencium kening dan pipi kiri kanan,,,tidak sampai disitu. Papa juga mencium bibir aku... Aku kaget. Ingin berontak tapi tak tega,,,

Aku membiarkan papa mengulum bibirku sampai aku terangsang juga.

Dan papa semakin berani memasukan lidahnya mengulum lidahku,,,

Entah sampai berapa lama,,,papa mulai menciumi leher lalu tangannya meraba buah dadaku,,,

Aku mulai tersadar kalau aku biarkan, tentu papa akan semakin jauh melakukan itu....Maka aku mulai berusaha menghindar dengan berkata ' Jamgan pah,,,'

Papa terus menekan tubuhku hingga aku tersudut di sofa. Tangan papa terus meremas bagian payudaraku hingga terasa sakit...Dan dengan sekuat tenaga aku mendorong tubuh papa, hingga dia terhuyung ke belakang dan aku cepat bangun dan berlari masuk kamar. Aku menguncinya dari dalam...

Tapi aku tak menyangka. Papa mendobrak pintu hingga terbuka...Papa langsung menyergapku kembali. Langsung menindih dan berusaha melepaskan pakaianku...

Dalam keadaan panik dan putus asa aku berteriak minta tolong. ' Papa jangan pah,,,Tolonnngg...!!!"

Berkali kali aku berteriak aku berteriak sampai ahirnya tubuhku terasa di guncang guncang...

" Mitha bangun...Udah sore masih tidur,,, ya begini jadinya...!" Suara mama terdengar memanggilku.

Aku benar benar takut kalau kalau sudah terjadi apa apa dengan papa,,," Mitha mengahiri cerita nya.

" Kamu berdo'a aja,,,Mudah mudahan tak terjadi apa apa sama papa kamu,," Ucapku sambil meraih lengan nya, yang kemudian mengelus untuk menenangkan nya...

" Lagi pula, kata orang mimpi itu hanya bunga tidur,,," lanjutku.

" Tapi sudah dua kali aku mimpi yang sama. Pada mimpi yang pertama aku melihat wajah papaku nampak hitam legam seperti orang negro sana...Dia hanya menarik dan menghempaskan aku tanpa merayu atau menciumku lebih dulu. Dia kasar seperti tak mengenali aku sebagai anaknya..." Mitha menambahkan cerita nya.

" Sudah laahh...Lupakan itu,,,Berdoa lah demi keselamatan papa kamu..."

Mitha, membiarkan rambutnya ku belai.

Kini dia merebahkan tubuh nya bertumpu pada pahaku.

Angin senja bertiup semilir, membuat Mitha terbuai dalam kesejukan.

""""""""

" Ohhh,,,Pantes luh minta nomer si Mitha. Gak taunya buat ngerayu dia..Em em emm...Gue gak nyangka kalo luh nikung gue Gi,,,!" Tiba tiba Yoyon ngedumel tak karuan.

" eluh tauk darimana kalo gue pacaran sama Mitha.? Luh kan tauk sendiri kalo gue sama dia tetangga dekat. Jangan asal ngomong luhh..! Aku hanya pura pura marah. Maksudnya buat meredam emosi si Yoyon, yang udah lama bucin sama Mitha.

" Alaaahhh,,,,Udah luh ngaku aja Gi. Semalam eluh tuh meluk si Mutha, sambil ngusapin rambutnya. Gue liat sendiri kok !" Yoyon keliatan mulai emosi.

" Ya udah. Gue akuin kalo gue dari dulu suka sama dia...Cuma gue gak berani bilang ke dia. Sama kayak loh Yon. Gue juga enggak pede. Tapi ya itu, mungkin takdir berkata lain,,,Ternyata Mitha juga mencintai gue..." Ahirnya aku menjelaskan tetang perasaanku.

" Kita temenan dari kecil, Gi,,,Gue pikir luh ngertiin gue. Tapi kenyataan nya,,?"

Yoyon, masih ngegrundel membuat aku jadi serba salah.

" Ya udah Yon. Sekarang elu telpon si Mitha,,,Luh tanya ke dia tentang hubungan gue sama dia..? Juga tentang perasaan dia ke elu,,,,Semua biar jelas dan luh gak lagi berprasangka jelek sama gue. Oke bro,,,!!! " Kataku kemudian pergi meninggalkan nya.

"""""""

Warna warni bunga cinta yang baru mekar di hatiku. Dan manis madunya kenikmatan cinta. Kiranya harus aku benahi.

""""""""

Perusahaan tempatku bekerja, memintaku untuk bekerja di cabang Sukabumi.

Sebagai seorang karyawan kelas paling bawah dan butuh pekerjaan, aku harus mau menerimanya.

Hari hari pertamaku bekerja. Aku merasakan kurang gairah...Apalagi semua terasa baru dan asing.

Lingkungan yang asing serta teman yang baru aku kenal.

Untungnya Mitha selalu menghiburku, dengan memberikan suport agar aku tetap semangat.

Ketika aku bilang rindu sama dia. Dia bilang kalau dia lebih rindu lagi.

Dan ketika aku tanya kabar tentang bagaimana Yoyon, apa dia pernah menanyakan hubungan kita. Mitha hanya menjawab singkat. Bukan urusan dia tentang hubungan kita.

""""""

Setelah hampir satu bulan aku tinggal disini. Barulah aku bisa sedikit mengenal lingkungan yang ternyata nyaman.

Udara pegunungan yang sejuk. Juga suara serangga liar yang membuat irama tersendiri.

Aku terkadang susah untuk tidur. Apalagi sekarang tinggal di mess karyawan. Sungguh jauh berbeda dengan tinggal dirumah. Apalagi di samping rumahku tinggal seorang bidadari...

Sampai larut malam, aku belum bisa memajamkan mata.

Kucoba berkali kali untuk bermain hendpon dari ef be sampai yutub namun tetap saja pikiranku gelisah.

Kembali aku termenung di luar mess.

Menikmati semilir angin dan sinar rembulan yang saat itu tengah purnama.

Tiba tiba aku.melihat sesosok pria tua, yang berjalan kearahku.

Dia menghentikan langkahnya tepat di hadapanku.

Dan betapa aku terkejut demi melihat wajah pria itu.

Om Dani... Benar dia adalah Om Dani, Papanya Mikha... Tapi aku heran melihat wajah Om Dani yang hitam legam.

Om.Dani menunjuk kepadaku.

" Kamu harus menjauhi Mikha,,,Dia milikku,,,Jangan coba coba mendekati, dan jangan kamu pengaruhi dia,,,!!!" Kata Om Dani. Sungguh aku tak.mengerti dan merasa heran. Ada apa dengan Om Dani,,,? Kenapa tiba tiba dia datang kesini ? Kenapa pula dia melarangku untuk dekat dengan Mitha.? Kenapa pula dia mengatakan kalau Mitha, adalah miliknya...? Ya itu memang jelas kalau Mitha adalah miliknya karena dia anaknya..?

" Maaf Om...Aku tak mengerti dengan maksud Om tadi...? " Jawabku pelan.

" Aku hanya ingin agar kamu menjauhi anakku...!" Sampai disitu Om Dani tak berkata lagi.

Dia membalikkan tubuh kemudian pergi...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!