Di photo profil. Cewek yang namanya Mitha itu keliatan biasa biasa saja.
Gak ada yang beda,,, Kulit wajahnya tetap hitam manis gak pake kamera yang buat nyesatin mata cowok.
Hanya ada beberapa photo yang sengaja dia post, waktu hari lebaran. Dia pakai busana muslim,,,Kecantikan dan auranya begitu terpancar. Di photo itulah dia tampil agak beda.
Ada rona mwrah di pipi kiri kanannya...bibirnya yang tipis pun ia poles dengan warna natural yang berkesan alami hanya agak mengkilat saja.
Selebihnya ia hanya mengaplod photo bersama teman teman sekolahnya yang masih pakai seragam.
"""""""""""
" Hallooh,,,,Kamu ini siapa sih.? Bilangnya teman aku, pengagum setia aku..Tapi kalo aku tanya,,,kamu selalu jawab rahasia...nanti juga kamu tauu,,,!" Tanya Mita semakin penasaran.
" Sebenarnya enggak rahasia juga sih. Aku ini mengenal kamu begitu dekat. Bukan cuma mengenal nama kamu Paramitha Ayu Kusuma aja..Tapi mengenal pribadi kamu secara keseluruhan. Kamu cantik,,,kamu manis,,,kamu ramah,,, dan kamu banyak yang melirik. Satu diantaranya ya aku ini. Jujur loh..Aku tahu dan kenal saat kamu masih bayi merah,,,pernah juga mencium kamu tapi dulu waktu aku masih kecil..." Entah kenapa aku jadi ngaco, ngomong tanpa arah.
" Hmmm...Jangan jangan kamu..." Mitha mulai menduga duga.
" Gak tauk laahh...Pusing aku mikirin kamu,,,,!'
" Alhamduliliah...Ahirnya kamu mikirin aku juga...!"
" Bukan bukan itu maksudku... Dih,,, ke ge er an..Siapa juga mikirin kamu. Kenal juga enggak..!!!" Seru Mitha lalu menutup telpon nya..
"""""""""
Keesokan hari nya. Pagi sebelum Mitha berangkat ke sekolah, aku sudah nongkrong di teras rumahnya.
Tak lama kemudian cewek itu keluar masih pakai celana pendek dan kaos pendek.
Wajahnya terlihat masih kucel belum mandi.
Namun disinilah kenikmatan memandang cewek. Begitu natural...
Mitha menutupi wajahnya dengan telapak tangannya. Lalu dia kembali masuk ke dalam rumah.
Tak berapa lama kemudian dia keluar dengan sedikit beda dari tadi.
Lalu tersenyum padaku...Akh,,,,Ini yang aku inginkan. Senyum itu serasa membuat hatiku damai.
Namun membuat beribu perasaan kembali berkecamuk.
Bagaimana aku bisa mengenal cewek ini secara dari hati ke hati?
Bagaimana jika aku berterus terang mengutarakan perasaanku selama ini?
Terus bagaimana sikapnya nanti,,,setelah tahu akan semua ini ?
Mungkinkah Mitha, akan menerimaku...Atau sebaliknya menolakku dengan halus.
Setelah itu dia akan menghindar jika bertemu atau melihatku.
Jika aku berpikir sampai disitu, maka timbul rasa minder...Rasanya sulit buatku untuk berterus terang.
Duihh,,,,Aku harus bagaimana ya. ? Apa lebih baik berterus terang dengan resiko di tolak,,,Atau membiarkan diriku tenggelam dalam mimpi mimpi semu yang berkepanjangan.
Mitha,,,Mitha...apa kamu tak pernah merasakan apa yang aku rasa selama ini.
Begini ya rasanya mencintai tetangga dekat. Punya rasa tapi gak punya nyali.
Ibaratnya aku kalah sebelum perang.
Tidak. Bagaimana pun aku harus mengatakan semua ini. Entah dengan cara bagaimana...?
" Kamu enggak sekolah Mit.. ?" Tanyaku.
" Libur donng,,,!" Jawabnya tak lupa sambil tersenyum.
" Loh emang ini hari apa,,,?"
" Hari kamis. Cuma kan memperingati hari pahlawan,,,"
" Oh.Gitu...Maklum Bokap aku kan cuma pahlawan yang enggak termasuk pahlawan nasional..."
" Oya. Memang bapak kamu tentara.?"
" Bukan...bokap cuma pahlawan rumah tangga...!"
" Iya iya,,,Sama sama pahlawan ya,,,Ih kamu bisa aja...!" Kali ini matanya memandangku lebih lama.
" Kamu tau gak bedanya kamu sama mobil bus,,,?"
Mitha terdiam berhenti dari acara menyapu. Entah mikir atau cuma pura pura mikir.
" Enggak tau laahh,,,Masa aku disamain sama mobil bus..Apa coba bedanya?"
" Kalo mobil bus full ase...Tapi kalo kamu full senyum,,,,!"
Mitha pura pura cemberut, membuat pipinya yang lesung terlihat agak kembung.
" Tuh kan..Cemberutnya enggak tulus,,"
Dia mendekati aku. Tangan kanannya mengepal seperti ingin memakulku. Aku memejamkan mata menunggu sampai dia memukulku.
Tapi ternyata,,,melihat aku diam saja.diapun mengurungkan niatnya. Sehingga tangan itu masih kaku di depan wajahku..
Aku menangkap lengannya. Dan anehnya dia tidak berusaha melepaskannya.
Mendapat angin baik, Aku tidak menyia nyiakan kesempatan yang bisa menjadi momen indah buatku.
Maka aku sengaja mencium tangannya. Entah kenapa dia diam saja, malah memandangku dengan sayu...
" Terus aja terus sampe sini,,,!" Katanya seperti bercanda. Tapi bagiku ini satu kedempatan emas.
Maka aku pun mencium bukan hanya bagian telapak tangannya saja.
Aku menikmati kulit halusnya hingga pangkal lengannya.
Ada aroma khas dari cewek yang makin nembuatku bergairah.
sesekali aku melihat ekspresi wajahnya. Ternyata dia juga seakan menikmati sentuhan bibirku...
Bruukk..!
Tiba tiba mamah nya menaruh dagangan nya yang akan disusun di meja.
Kami tersadar. Mitha segera menarik lengannya,,,Dan aku pun dengan terpaksa melepaskannya.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Nafa fa
hahahaha...kayaknya bagus nih ceritanya
2023-11-17
0