PART 20

Siang itu aku berniat untuk berangkat menuju rumah tante Yola. Karena disanalah Mitha, tinggal semenjak mama nya meninggal.

Sebenarnya aku enggan mengajak Ambar, istriku. Karena aku hawatir akan kesehatan dia dan bayi dalam kandungan nya.

Namun ia tetap bersikukuh untuk tetap ikut juga.

Maka dengan terpaksa aku mengajaknya, dengan menaiki angkutan kota. Karena jarak rumah tante Yola, lumayan jauh.

Turun dari angkot. Aku mencari tempat yang sepi tak ada orang.

Lalu aku meminta agar Ambar, tidak menampakan diri nya.

Semua itu untuk mencegah kecemburuan Mitha, jika kami bertemu dengan nya.

Aku tidak langsung mendekati rumah tante Yola..

Aku menjaga jarak untuk memastikan mereka dalam keadaan aman.

Setelah agak dekat. Aku mendengar seperti suara wanita yang berteriak minta tolong.

Setelah semakin dekat dengan rumah tante Yola. Memang benar suara teriakan itu berasal dari dalam rumah.

Dan dapat dipastikan kalau itu adalah suara tante Yola.

" Jangan mass,,,Jangan paksa aku,,,Aku tak sudi ikut bersamamu...!" Teriak tante Yola.

Berarti tante dalam bahaya.

Belum sempat aku ke rumah itu. Aku melihat tante Yola, tengah tertelungkup sambil memegangi rambutnya yang panjang. Dan kini dalam genggaman seorang pria yang tak lain adalah Om Dani. Yang meneretnya hingga ke depan pintu.

" Tolong aku mass,,,Tolong lepaskan rambutku sakiitt mass,,,!" Teriak tante memohon.

Sebenarnya aku sudah muak melihat kelakuan Om Dani, yang semena mena.

" Aku akan melepaskan kamu, kalau kamu berjanji mau ikut bersamaku...Ingat aku akan memberimu harta dan apa yang kamu inginkan. Hidupmu akan senang tanpa harus bekerja banting tulang menjadi tukang cuci di tempat laundry orang...

Aku akan memberimu modal yang cukup dan mencarikanmu rumah dengan halaman luas bisa untuk menjemur. Mau apa lagi.? Aku kasihan sama kamu Yola, kamu adik almahum istriku yang berarti adiku juga.. Apalagi kamu juga sudah merawat anakku Mitha. Maka sudah sepantasnya aku membantumu..."

Kata Om Dani, membujuk tante Yola.

" Kamu bukan kasihan sama aku dan Mitha, mas.! Tapi kamu membantuku hanya sebuah rayuan agar aku jatuh dalam genggamanmu,,, Setelah itu,,,Kamu akan menjadikan kami sebagai tumbal pesugihanmu, seperti yang kamu lakukan terhadap kak Rita..!"

" Jadi kamu tetap menolak ikut bersamaku, Yola...Maka aku akan memaksa membawamu sekarang,,,!!! "

Setelah berkata begitu. Om Dani, kembali menjambak rambut tante Yola.

Kali ini darahku telah panas mendidih. Aku tak lagi bisa menahan amarah.

Maka aku segera mendatangi mereka sebelum Om Dani, menyeret tante Yola.

" Cukup. Hentikan perbuatan Om. Kenapa Om tega menyiksa dan menyakiti tante Yola, yang sudah membantu merawat dan menjaga Mitha, anak Om...!" Kataku penuh emosi.

" Kamu lagi anak gembel. Kamu selalu mencampuri urusanku...Apa kamu sudah bosan hidup heh gembel..!? "

Om Dani, Berkata dengan sengaja membuatku marah.

" Lebih baik hidup jadi gembel tapi berkah dan di ridhoi Allah,,,"

" Hentikan. Jangan kamu sebut nama itu di depanku..Atau kamu akan aku bunuh...!"

Terkejut aku melihat Om Dani, yang melarangku menyebut nama Allah. Maka aku semakin yakin kalau di dalam diri nya, kini sudah bersemayam iblis yang telah menguasai hawa nafsunya.

Maka aku segera membaca ayat ayat suci Al qur'an. Yang membuat Om Dani, menutupi kedua telinganya.

" Hentikann,,,!!! " Teriaknya sambil berlari limbung dan meninggalkan tempat itu.

Setelah itu, aku membangunkan tante Yola, yang masih tertelungkup karena masih merasa ketakutan.

Aku memapahnya kedalam. Lalu membaringkannya di sofa.

Setelah ku beri sedikit minum, tante pun mulai merasa tenang.

" Terimakasih Yogi,,,Tante tak tahu bagaimana nasib tante bila tak ada kamu..." Ucap tante lemah.

" Sudahlah tante,,,Untuk sementara ini tante sudah aman,,," Ucapku sambil memberinya minum lagi.

Tante tiba tiba terisak. Dan tanpa sadar aku memeluknya sambil mengusap bahu tante.

Aku membiarkan tante terus terisak untuk mengurangi rasa takut yang teramat sangat.

Berkali kali air matanya menetes membasahi bajuku.

Dan dengan rasa kasih aku menghapus air matanya dengan ujung jariku.

Yogiiiii,,,,!!! "

Tanpa kami sadari. Mitha, sudah berdiri di ambang pintu sambil berteriak, membuat kami terkejut.

Tante Yola, melepaskan pelukan dan kepalanya dari dadaku.

Dia kelihatan gugup untuk mengatakan sesuatu pada Mitha.

Aku bangkit dari tempat duduk, kemudian mendekati Mitha.

" Jangan menyentuhku...! Ternyata begini kelakuan kamu di belakang aku... Aku tak menyangka kalau selama ini aku berpacaran dengan cowok murahan seperti kamu,,,!

Pantas saja selama kamu bekerja di sukabumi kamu hampir tak pernah mengingat aku...Dan kamu pulang bersama seorang cewek yang mengaku sebagai istrimu, dan berdalih ingin melindungi aku dari ancaman papaku,,,!!! "

Mitha, melampiaskan kekesalannya.

Dan mata gadis itu basah. Mitha, menangis sesenggukan.

" Sudah marahnya,,? " Tanyaku setelah melihat dia terdiam.

" Ini tidak seperti yang kamu pikirkan Mitha,,,Kamu tahu apa yang terjadi ? Tante Yola, hampir dibawa paksa oleh papa kamu...Dia menyeret tante sampai didepan sana. Kebetulan aku datang untuk menengok keadaan kalian,,," Lanjutku kemudian.

" Papa,,,! Dimana dia sekarang..? Aku harus mengatakan pada papa, agar dia menghentikan teror pada kami dan pada semua orang...!!! "

" Papa kamu sudah pergi. Dan dia mengancam aku dan akan tetap membawa kalian. Kamu dan tante Yola.

Dan kalian harus percaya padaku. Papa kamu semalam telah mengambil korban nya yaitu tetangganya sendiri,,, perempuan itu sudah mati dalam pandangan orang seperti kita... Namun karena aku telah di berikan bimbingan oleh seseorang saat aku di sukabumi, Alhamdulilah,,,Aku dapat merasakan kalau wanita tadi meninggal dengan tidak wajar. Dan aku berhasil menolong nya hingga dia hidup sebagaimana mestinya... Yang paling penting sekarang. Kalian harus tetap terjaga malam ini. Karena mahluk suruhan papa kamu akan datang mencari kalian, karena semalam telah gagal dalam tugas.. Mitha,,,Malam ini adalah malam perjanjian papa kamu dengan penguasa lembah kematian. Jadi seandainya dia tak mendapatkan orang untuk ia jadikan tumbal,,,Maka dia sendiri yang akan menjadi tumbalnya.."

Dengan panjang lebar aku memberikan gambaran yang mungkin akan terjadi.

" Iya Mitha,,,Tante memeluk Yogi, bukan seperti sangkamu. Tante begitu takut dengan papa kamu...Maapkan tante ya sayang,,," Kata tante Yola, yang disambut anggukan kepala Mitha.

Aku menjadi terharu melihat mereka berdua berpelukan.

Ya Allah,,,Berikanlah keselamatan pada kami semua,,,

Aku berdo'a dalam hati.

""""

Dan tanpa sepengetahuan mereka.

Ambar, memelukku dengan erat.

Lalu ia berbisik sambil matanya sedikit mendelik.

" Ingat. Kaka adalah suamiku,,,Calon ayah dari anak kita,,, Jangan coba coba mencari kesempatan untuk mesra mesraan sama dia,,,!" Ucapnya menunjuk ke arah Mitha.

" Namanya juga pacar,,," Aku menggodanya.

" Hiihhh,,,! " Ambar mencubit pinggangku. Dan tanpa sadar aku menjerit.

" Aduhhh,,,!"

" Kenapa Gi,,,?" Tanya Mitha, yang mendengar seruanku.

" Enggak tau nih. Kayaknya ada kutu busuk di kursi ini..." Jawabku asal.

Namun Mitha, kelihatan tidak percaya dengan ucapanku.

Matanya seperti mencari cari sesuatu.

" Jangan jangan dia ada disini,,,," Ia bergumam.

Aku dan Ambar, Hanya bisa tersenyum melihat tingkah Mitha.

Bersambung.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!