Pintu keluar terlihat ramai. Terlihat para Commander dari masing-masing Tim juga berdiri di depan pintu keluar, tak terkecuali Herakles. Sudah ada beberapa Tim yang berhasil keluar, diantaranya adalah Tim F, Tim D, dan Tim J. Hanya sedikit yang berhasil lolos dari babak pertama. Kebanyakan peserta gugur karena tersesat, dikalahkan oleh monster, atau batu rune mereka berhasil direbut. Waktu yang tersisa sudah tak banyak lagi. Namun, tidak terlihat tanda-tanda Tim H muncul.
“Apa kalian melihat Gyro dan yang lainnya?” Tanya Heistos pada Ayolos dan Regulos.
“Sejauh ini kami tak melihatnya kak.” Ucap Ayolos dan Regulos.
“Kemana mereka itu ya, waktu tinggal 1,5 menit lagi” Ucap Heistos.
“Apa mereka mengalami kendala ya?” Ucap Herakles dalam hati.
Sigurd sedang berdiri terdiam di depan pintu keluar. Matanya terpejam seolah sedang merasakan sesuatu. Tak banyak waktu yang tersisa untuk tepat waktu sampai di pintu keluar. Waktu tersisa 1 menit lagi, Sigurd pun membuka kedua matanya.
“Mereka datang” Ucap Sigurd.
Terlihat dari ujung labirin yang gelap, muncul samar-samar Orthus dan Gaia yang sedang menopang Gyro yang benar-benar terlihat kelelahan. Mereka berjalan secepat mungkin untuk segera sampai ke pintu keluar. Heistos dengan semangat meneriaki mereka agar lebih cepat lagi. Waktu pun semakin sempit, sepertinya mereka memang tidak akan sampai tepat waktu.
“Sepertinya memang tidak akan sempat” Ucap Gaia.
“Itu terdengar sangat menyedihkan bagiku setelah perjuangan kita untuk sampai disini…” Ucap Gyro pelan.
Dengan sisa-sisa tenaga yang ada, Gyro meminta Gaia dan Orthus berpegangan pada pundaknya. Gyro mengumpulkan sisa Aether yang ada pada kedua tangannya.
Weisaya Cast: Pyro Jet Burn
Gyro melontarkan mereka bertiga menuju pintu keluar. Dengan posisi terjatuh kepala mereka bertiga berhasil keluar dari Dungeon tepat waktu. Mereka bertiga pun melihat pada penjaga yang ada digerbang tersebut.
“Tim H berhasil lolos!”
“HAHHHHHHHHH!!! AKHIRNYA!!” Teriak Gyro.
Mereka bertiga pun tertawa setelah berhasil keluar dengan cara yang benar-benar tak terduga.
“Ho ho ho, kalian benar-benar membuatku khawatir” Ucap Herakles.
“Kami berhasil Commander!” Ucap Gyro sambil mengacungkan dua jarinya.
“Total ada 4 Tim yang berhasil lolos, silakan berjalan menuju tempat diadakannya babak kedua!” Ucap salah seorang penjaga tempat tersebut.
Para peserta dibawa menuju sebuah ruangan latih tanding milik Bhayangkara. Masing-masing dari mereka diminta untuk mengambil bola yang berisikan nomor. Nomor yang sama akan menjadi lawan bertarung dalam babak kedua ini.
“Baiklah semua peserta sudah mengambil bola berisikan nomor. Sesuai dengan hasil yang ada, berikut adalah lawan dari masing-masing peserta.” Ucap panitia penjaga babak kedua.
Sigurd V.S. Heistos
Gaia V.S. Niks
Orthus V.S. Regin
Gyro V.S. Hagen
Regulos V.S. Siva
Ayolos V.S. Tsukuyomi
“Sepertinya akan mulai lebih seru pada babak pertama ini” Ucap Gyro
Pertarungan pertama di babak kedua akan dimulai dengan pertarungan antara Sigurd melawan Heistos. Tatapan mata Sigurd terlihat sangat tajam. Heistos berusaha untuk tetap tenang menghadapi lawan yang berat di awal babak kedua.
“Berhati-hatilah, sepertinya dia memang bukan orang sembarangan.” Ucap Gyro pada Heistos.
“Ya aku tahu itu, akan kukerahkan seluruh kemampuan yang sudah kulatih selama ini!”
Sambil mengepalkan tangannya, Heistos berjalan menuju tengah arena diikuti oleh Sigurd. Para peserta lainnya dapat menyaksikan pertarungan tersebut dari pinggir arena.
“Commander, ada yang ingin kubicarakan...” Ucap Orthus.
“Ho ho ho, apa itu?” Tanya Herakles.
***
Para peserta pertandingan pertama sudah berada di tengah arena. Mereka bersiap untuk bertarung untuk lanjut ke babak terakhir untuk memenangkan pertandingan ini.
“Perkenalkan, aku adalah Nabe. Aku yang akan memimpin jalannya babak kedua kali ini. Biar ku jelaskan peraturan pertandingannya. Peserta dilarang saling membunuh, diperbolehkan menggunakan segala macam jenis senjata, dan pertarungan dilakukan sampai salah satunya tidak dapat melanjutkan pertandingan atau menyerah. Apa ada yang ingin ditanyakan?”
“Tidak ada.” Ucap Hesitos.
“Tidak ada.” Ucap Sigurd.
“Baiklah, secara resmi pertandingan pertama ini aku nyatakan dimulai!” Ucap Nabe.
Heistos pun memulai pertarungan dengan langsung menyerang untuk mempelajari pergerakan lawan.
Weisaya Cast: Metallon Pillar Rain
Sigurd tak bergerak sedikitpun dari tempatnya berdiri meskipun pilar-pilar besi akan menghujam ke arahnya.
Sudora Cast: Pyro Hell Wall
Serangan yang dilancarkan oleh Heistos seperti meleleh dengan begitu mudahnya saat mengenai tembok api yang diciptakan oleh Sigurd. Melihat hal tersebut, Heistos cukup terkejut karena serangannya bisa ditahan dengan begitu mudahnya bak mainan anak-anak. Karena serangan jarak jauh dinilai kurang efektif, Heistos memutuskan untuk melakukan serangan jarak dekat sesuai dengan gaya bertarungnya.
“Sepertinya aku terlalu naif dengan mencoba menyerang dari jarak jauh. Aku akan mulai serius dari sekarang!” Ucap Heistos.
Perlahan tangannya mulai terselimuti oleh metal. Kali ini sepertinya memang Heistos akan mulai melancarkan serangan langsung. Dengan tatapan yang berapi-api, Heistos melesat maju menuju Sigurd.
Sudora Cast: Metallon Machine Gun Blows
Heistos melancarkan serangan bertubi-tubi. Namun, dengan kekuatan fisik yang sangat besar dan kelincahan yang terlatih dengan mudahnya dia dapat menghindari tiap serangan tersebut tanpa melakukan Casting element sama sekali.
“Orang itu benar-benar tangguh, dengan mudahnya dia bisa menghindari serangan-serangan tersebut dengan mudahnya.” Ucap Gyro takjub.
Tidak berhenti sampai disitu, Heistos kembali melancarkan serangan lanjutan tanpa memberikan jeda.
Weisaya Cast: Metallon Spiral Stab
Kedua tangan Heistos terselimuti oleh besi lancip. Heistos kemudian menghujamkan serangannya ke arah Sigurd. Namun tetap tidak ada satu serangan pun yang masuk mengenainya. Disaat pertahanan Heistos melemah karena berfokus pada serangan, Sigurd memanfaatkannya untuk memberikan serangan balik.
Sudora Cast: Pyro Flying Uppercut
Serangan tersebut telak mengenai Heistos hingga membuatnya terpental. Namun, dengan sigap dia berputar dan berdiri kembali dengan tegak.
“Kau sungguh meremehkan ku dengan tidak mengeluarkan kemampuan penuh mu!” Ucap Heistos.
“Sungguh kau tak pantas mendapatkan perlawanan penuh dari ku. Orang yang lahir dengan bakat sepertimu tak mungkin bisa mengalahkan orang dengan kerja keras seperti ku!” Ucap Sigurd dengan angkuhnya.
“Hmm, sombong sekali mulut mu. Akan ku bungkam itu semua dengan hasil kerja kerasku!”
Heistos terlihat membakar Aethernya. Luapan Aethernya berubah menjadi besi-besi cair yang melayang di udara. Perlahan besi-besi cair itu mulai menempel pada Heistos dan membentuk sebuah lapisan. Hal ini membuat Sigurd sedikit terkejut dengan apa yang dia lihat.
“Kakak! apa kau akan melakukan itu?!” Ucap Regulos.
“Apa yang kau maksud?” Tanya Orthus.
“Keluarga Van Etna diberkahi dengan kekuatan element metal yang tak tertandingi sepanjang sejarah. Kekuatan tersebut diwariskan dari generasi ke generasi. Sampai pada akhirnya itu terwariskan pada kami, generasi ketujuh. Metal terkuat terwariskan pada saudara tertua kami, dan itu adalah…”
Weisaya Cast: Mettalon Golden Armor
Seluruh tubuh Heistos terselimuti oleh lapisan emas yang kokoh dan berkilau.
“Golden Armor adalah teknik rahasia keluarga kami. Bukan hanya terlihat dari fisiknya saja, tapi taknik ini akan meningkatkan kecepatan dan daya serangnya penggunanya menjadi 10 kali lipat” Jelas Ayolos.
“Teknik yang benar-benar mengerikan” Ucap Gaia.
Pertarungan pertama di babak kedua sudah mulai memanas. Apakah Golden Armor milik Heistos dapat mengimbangi ketangkasan dari Sigurd?
–To Be Continue–
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments