Arachinoid mengamuk. Dia menerobos langit-langit tambang itu hingga ke permukaan. Herakles, Orthus, & Gaia pun mengikuti Arachinoid keluar melalui lubang yang baru dibuat tersebut. Sesampainya di permukaan, Arachinoid berjalan menuju Elder Street. Orthus dan Herakles mengejar Arachinoid, sementara Gaia menjaga para penduduk desa yang diculik.
Orthus & Herakles berhasil mengejar Arachinoid sampai ke pintu gerbang masuk ke Elder Street. Mereka berusaha sebisa mungkin menahan Arachinoid. Serangan demi serangan pun dilancarkan oleh mereka berdua, namun kulit Arachinoid yang sudah berevolusi karena bersatu dengan Zeldos terlalu keras untuk ditembus dengan serangan-serangan Orthus dan Herakles. Mereka berdua pun khawatir serangan mereka akan mengenai Gyro nantinya yang berada di dalam tubuh Arachinoid.
Arachinoid pun menghancurkan pintu gerbang desa dengan serangan getaran tanah. Dia pun masuk dan menyerang desa tersebut. Arachinoid pun mengeluarkan serangannya, muncul duri-duri dari bawah tanah yang langsung mengenai Orthus dan Herakles. Misi kali ini sudah benar-benar diluar dari tingkatan yang seharusnya. Saat mereka sudah benar-benar kewalahan karena kehabisan Aether, Arachinoid pun melancarkan serangan terakhirnya. Namun, tiba-tiba Arachinoid seperti kesakitan. Dia bergerak tidak karuan, membenturkan tubuhnya kesana dan kemari.
Tiba-tiba, sesuatu keluar dari tubuh bagian belakang Arachinoid. Gumpalan api besar yang melayang di udara. Api tersebut pun seperti terhisap kedalam satu titik. Itu Gyro dengan sayap apinya melayang di udara. Mata kirinya mengeluarkan api yang menyala-nyala. Mata kanannya memiliki pola yang berbeda, seperti mata naga.
“Naga merah… Doraig” Ucap Herakles.
“Doraig?” Orthus pun terkejut.
Weisaya Cast: Pyro Doraig Draco Meteor
Gyro terbang menukik ke bawah, menghantam kepala Arachinoid hingga menyebabkan kepalanya membentur tanah dengan sangat keras. Pertarungan pun akhirnya dimulai.
Arachinoid pun bangkit, dia mulai melancarkan serangan pada Gyro. Muncul duri-duri tajam dari bawah tanah menuju Gyro.
Weisaya Cast: Pyro Doraig Draco Claw
Kedua tangan Gyro diselimuti oleh api yang berbentuk cakar dan dengan mudah menghancurkan serangan tersebut. Gyro pun terbang melesat secepat kilat menuju Arachinoid.
Tidak tinggal diam saja, Arachinoid terus menghalangi pergerakan Gyro. Tanah pun seperti terlipat berusaha mengapit Gyro yang sedang terbang menuju Arachinoid. Namun, pergerakan Gyro terlalu cepat sehingga dapat melewati serangan tersebut dengan mudahnya. Arachinoid pun berusaha memblokade pergerakan Gyro dengan tembok berbentuk kubah. Serangan Gyro tak berhenti karena kubah tersebut. Dia tetap melaju terus menerjang kubah tersebut.
Weisaya Cast: Pyro Doraig Draco Meteor
Kubah tersebut hancur berantakan dan membuat Arachinoid terpental karena benturan yang sangat kuat dari serangan Gyro. Tak memberikan kesempatan pada lawannya, Gyro melanjutkan serangannya.
Weisaya Cast: Pyro Doraig Draco Claw
Gyro menebas semua kaki milik Arachinoid dan kembali berputar dan membelah Arachinoid menjadi dua bagian. Gyro pun mengakhiri serangannya.
Weisaya Cast: Pyro Doraig Tornado Roar
Pusaran api besar menerpa Arachinoid. Dia terbakar tanpa bisa melawan karena serangan Gyro yang begitu bertubi-tubi tanpa memberikan jeda untuk Arachinoid memberikan perlawanan. Arachinoid terbakar sampai benar-benar hangus. Apinya tak kunjung padam sampai objek yang terbakar benar-benar menjadi debu.
Hal ini sontak membuat Herakles terkejut. Dia berpikir entah harus senang bahwa Gyro selamat atau takut akan kekuatan Gyro yang seperti ini. Orthus pun seperti tak bisa berkata apa-apa melihat Gyro yang membantai Archinoid dengan begitu brutalnya. Gyro pun berdiri di balik Arachinoid yang hangus terbakar oleh semburan api Gyro.
Gaia pun sampai di medan pertempuran. Dia melihat Arachinoid sudah hangus terbakar. Sementara itu dia juga melihat Gyro berada di sekitar Arachinoid, dia pun terlihat senang karena Gyro masih selamat. Namun, Gyro pun bergerak menuju ke arah Gaia dengan tatapan ingin menyerang.
Weisaya Cast: Pyro Doraig Draco Claw
Gaia pun kaget karena Gyro bergerak ke arahnya dan berusaha menyerangnya. Dengan secepat mungkin Herakles pun berusaha menghadang serangan tersebut.
Weisaya Cast: Geo Diamond Wall
Tembok yang dibuat oleh Herakles tetap bukan tandingan serangan Gyro. Serangan itu tetap tembus dan mengenai Herakles hingga terpental. Tidak berhenti, Gyro pun langsung sekejap berada di belakang Herakles dan menendangnya ke langit. Saat di langit pun Gyro tetap mengejar Herakles dan memukulnya hingga jatuh membentur tanah. Gyro benar-benar mengamuk hingga tidak bisa membedakan mana kawan mana lawan.
Weisaya Cast: Pyro Doraig Draco Meteor
Gyro pun melesat menuju Herakles. Herakles yang sudah tidak mampu bergerak pun pasrah untuk menerima serangan tersebut. Namun Orthus pun datang dan berusaha melindungi Herakles.
Dual Weisaya Cast: Cryonemo Blizzard Protection
Muncul lapisan pelindung badai yang menutupi seluruh tubuh Orthus. Gyro pun terus bergerak maju menghantam pelindung tersebut dan berusaha menghancurkannya. Seolah tidak mau kalah, dia tetap menerjang badai pelindung tersebut hingga berhasil menembusnya. Ledakan besar pun terjadi akibat hancurnya pelindung tersebut.
Belum juga usai, Gyro yang terpental kembali maju dan melancarkan serangan menuju Orthus.
Weisaya Cast: Pyro Doraig Draco Claw
Orthus yang menyadari hal tersebut, tidak sempat untuk menghalau serangan yang dilancarkan oleh Gyro.
"Hentikaaaannn!!!" Teriak Gaia.
Seketika semuanya terdiam. Serangan tersebut tak mengenai Orthus. Serangan itu mengarah ke sisi kanan kepala Orthus. Sepertinya disaat terakhir, Gyro sempat mendapatkan kendali atas dirinya dan setelah itu Gyro pun tumbang di pelukan Orthus. Orthus pun sigap menangkap Gyro dan membaringkannya di tanah. Api di mata kirinya pun menghilang.
***
Gyro pun terbangun.
“Ho ho ho, akhirnya kau bangun juga” Ucap Herakles.
“Hua! Dimana Arachinoid itu? Kita harus segera menghajarnya!” Ungkap Gyro panik.
“Tenanglah Gyro! Makhluk itu sudah mati” Tegas Orthus.
“Ha? Apakah itu benar? Siapa yang berhasil mengalahkannya? Pasti itu Commander!”.
“Soal itu…, kau yang membunuhnya Gyro…” Ungkap Gaia.
“Ha? bagaimana mungkin! Seingat ku, makhluk itu menelanku saat aku lengah.”
“Yaaa bagaimanapun caranya, tetap kau yang mengalahkannya.” Tegas Herakles.
“Aaaa aku jadi bingung.”
“Berhentilah mengeluh dasar bodoh! Kau sudah membuat kita menetap di desa ini selama tiga hari kau tau!” Gaia pun menjitak kepala Gyro.
“Ha? tiga hari? Pantas saja perut ku keroncongan, hehe” Ungkap Gyro
Gaia pun menjitak kembali kepala Gyro.
“Ho ho ho, baiklah, karna Gyro sudah sadar, kita sudah dapat pulang sekarang. Misi sudah selesai!”
“SIAP COMMANDER!”
Gyro dan Gaia pun berjalan menuju keluar untuk makan dan bersiap untuk berkemas.
“Commander, Geo Casting yang kau lakukan saat melawan Zeldos apakah itu murni element dasar mu atau kau punya kemampuan lain?” Tanya Orthus ke Herakles
“Ho ho ho, rupanya kau mulai tertarik dengan kekuatan ku ya?” respon Herakles.
“Aku hanya penasaran, apakah kau juga seorang Dual Caster seperti ku.”
“Hmmm, biar sedikit ku jelaskan, aku bukanlah seorang Dual Caster.”
“Lalu, Geo Casting yang kau lakukan itu berasal dari mana?” Tanya Orthus semakin penasaran.
“Ini adalah Astra Release…” Jelas Herakles
“Astra Release? sepertinya aku pernah mendengarnya.”
“Astra Release adalah sebuah kutukan yang kau dapatkan setelah mengalahkan Monster tingkat Mythical dan menyerapnya. Tiap Astra Release memberikan penggunanya sebuah kekuatan, tergantung dari Monster apa yang telah dikalahkan. Untuk kemampuan yang ku miliki ialah mengcopy Element dasar lawan yang ku lihat. Namun tetap ada batasan dalam menggunakannya.” Jelas Herakles.
“Apakah kekuatan itu ada resikonya?” tanya Orthus.
Sambil berlalu meninggalkan Orthus, Herakles pun menjawab “Tiap kekuatan pasti ada bayarannya, begitu juga dengan Astra Release.”
Orthus yang merasa tidak bisa berbuat apa-apa saat menghadapi Arachinoid, bahkan saat melawan Gyro pun merasa sangat lemah dan perlu mencari kekuatan baru. Dia pun sangat membenci dirinya yang bahkan dengan Dual Casting pun dia tetap tidak bisa berbuat banyak.
***
Setelah makan dan berkemas, mereka pun berpamitan kepada para penduduk desa Elder Street. Desa tersebut kini kembali dapat menggunakan tambang tanpa rasa takut akan adanya Arachinoid. Sisa-sisa kelompok berjubah hitam itupun sudah meninggalkan tambang itu. Kini Elder Street dapat kembali seperti sedia kala, menjadi penghasil batu Rune terbesar yang pernah ada.
***
Sementara itu…
“Lapor tuan, Zeldos sudah dikalahkan, Arachinoid pun tak dapat kami serap karena sudah benar-benar taktersisa. Semua karna pasukan dari Marja Kingdom yang melindungi tempat itu.” Ungkap prajurit jubah hitam.
Tanpa basa-basi prajurit jubah hitam itu pun dilenyapkan dengan begitu mudahnya.
“Aku tak menerima sebuah kegagalan. Sangat disayangkan Arachinoid harus dibiarkan mati dengan percuma seperti itu. Jungha, tolong carikan aku mainan baru” Ungkap seseorang dengan jubah putih.
“Baiklah tuan ku.” Ungkap seorang yang sudah tak asing lagi.
Laki-laki, yang membunuh kakek Gyro.
–To Be Continue–
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Liu Zhi
hehe bisa²nya br bgn
2023-05-15
1