Chapter 9 - Saranjana Kingdom

Gyro bergerak maju menuju pria itu, melesatkan pukulan ke arahanya. Namun, pria tersebut menahannya dengan satu tangannya.

“Hanya segitu saja kekuatanmu bocah?” Ejek pria tersebut.

Tak terima dengan ejekan tersebut, Gyro mundur ke belakang dan kembali menyerang dengan semburan api.

Weisaya Cast: Pyro Breath of Death

Pria tersebut menahan serangan itu dengan mudah.

Sudora Cast: Cryo Icing Mirror

Serangan tersebut tak mengenai lawannya sama sekali.

“Sungguh sangat membosankan, apakah bisa ku ambil saja tuan putri disana?”

“Jangan harap!”

Weisaya Cast: Pyro Jet Burn

Gyro melesat maju menuju lawannya, membenamkan pukulannya tepat di wajah lawannya. Namun lawannya itu mencair seperti layaknya sebuah es.

“Ha ha ha ha, apakah kau sudah selesai bermain dengan Clone ku bocah tengik?” Tiba-tiba pria tersebut muncul lagi dari balik pepohonan.

Sudora Cast: Cryo White Snake

Muncul ular-ular putih dari balik jubah hitamnya. Menyerang Gyro dan melilitnya. Gyro pun tak bisa bergerak. Sementara itu, pria tersebut berjalan mendekati sang putri. Sambil tertawa dan mengejek Gyro yang bahkan tak bisa melindungi dirinya sendiri.

“Kau terlalu cepat 100 tahun untuk melawan ku bocah tengik. Seranganmu itu hanya mainan anak-anak bagi ku. Pulang lah dan ziarahilah makam kakek mu! Ha ha ha ha ha”

“Brengseeeekk!!”

Aether Gyro semakin memanas. Ular-ular yang melilitnya mencair. Gyro kembali melesat mencoba menghajar pria itu. Namun, seperti memiliki mata di belakang kepalanya, pria itu berputar dan memegang kepala Gyro dan membenturkannya ke tanah. Gyro pun tak sadarkan diri karna hal tersebut.

“Baiklah tuan putri, sekarang giliran urusan kita berdua, ha ha ha ha”

Sudora Cast: Electro Lightning Strike

Tiba-tiba tinju petir melesat ke arah pria tersebut. Namun, dengan sigap pria itu melompat mundur.

“Jangan sekali-kali kau coba untuk mendekati tuan putri” Ucap herakles

“Wah wah wah, sepertinya ada tamu tidak diundang datang, haruskah aku mengadakan upacara penyambutan?”

“Maju selangkah saja, akan ku tebas leher mu!” Ucap Herakles.

“Baiklah, sepertinya bukan hal baik bertarung dengan seorang Commander saat ini. Aku akan mengunjungimu kembali tuan putri, sampai jumpa kembali. Ha ha ha ha ha!” Sambil tertawa pria itu pun hilang di balik kabut yang menyelimuti hutan tersebut.

“Gyro apa kau tidak apa-apa?!” dengan panik Heistos mencoba menyadarkan Gyro.

“Bawa Gyro dari tempat ini. Disini terlalu berbahaya.” Ucap Herakles.

***

Akhirnya mereka berhasil keluar dari hutan tersebut. Sambil menggendong Gyro, Herakles dan yang lainnya berjalan menuju dermaga, menyusul yang lainnya yang sudah terlebih dahulu menuju kesana.

“Heiii, kami disini!” Sambil melambaikan tangan, Gaia dan yang lainnya memanggil untuk menuju dermaga.

“Tuan putri, dari mana saja? Kami kesulitan mencari mu sejak anda meninggalkan kerajaan.” Tanya seorang penjaga dermaga.

“Nanti akan ku ceritakan pada papa” Jawab tuan putri.

Setelah berkumpul kembali, mereka pun menyebrang menuju Saranjana Kingdom. Mereka pun mulai berlayar. Tak lama Gyro pun terbangun.

“Di.. dimana kita?” tanya Gyro

“Sebaiknya kau jangan banyak bergerak dulu...” Ucap Orthus.

“Tidak apa, ini bukan hal serius. Ah Commander, dimana tuan putri?”

“Dia ada di belakangmu. Dia sangat mengkhawatirkanmu.”

Gyro pun menoleh kebelakang. Terlihat sang putri yang sedang menangis. Sang putri pun langsung memeluk Gyro.

“Hei, tenang lah, aku tidak apa-apa.” Jelas Gyro.

“Terima kasih sudah melindungiku”

“Tak apa, itu sudah tugas ku hahaha”

Setelah berlayar selama beberapa jam, mereka pun mulai memasuki wilayah perairan Saranjana Kingdom. Tempat tersebut tidak dapat dimasuki secara normal, ada cara khusus yang perlu dilakukan untuk masuk ke dalam kerajaan. Nahkoda kapal mulai merapalkan sebuah mantra.

“Lawang Sakepeng!”

Suara gemuruh pun terdengar, sebuah tabir seperti terbuka perlahan dan memperlihatkan sebuah kerajaan di baliknya. Terhampar pemandangan sebuah kerajaan yang terlihat jauh berbeda dengan Marja Kingdom.

“Selamat datang di kerajaan Mistik, Saranjana Kingdom para Bhayangkara” Ucap putri mempersilakan Gyro dan yang lainnya masuk.

Kapal mereka perlahan mulai memasuki teritori Saranjana Kingdom. Terlihat makhluk aneh yang menjaga pintu gerbang kerajaan. Seperti sekumpulan logam yang digerakan dengan kekuatan element.

“Jangan khawatir, mereka adalah Bebegig, penjaga Saranjana Kingdom.” Jelas Tuan Putri.

“Peradaban disini terlihat sangat jauh berbeda dari yang kita ketahui selama ini.” Ucap Orthus.

Kapal mereka pun merapat. Mereka disambut oleh para pengawal kerajaan untuk dibawa menuju sang raja.

“Putri ku!” Sontak sang raja pun berdiri dan berlari menuju sang putri yang kemudian langsung memeluknya.

“Aku rindu padamu pa.”

“Aku juga putri ku… Kemana saja kau selama ini?”

“Aku ingin mengetahui dunia luar, jadi aku memutuskan untuk kabur dan pergi.”

“Kita tahu di luar itu berbahaya! Jangan kau ulangi lagi!”

“Tidak semua orang diluar sana jahat pa, lihat mereka ini adalah para Bhayangkara dari Marja Kingdom. Merekalah yang melindungiku sampai disini.”

Para Bhayangkara pun membungkuk di hadapan sang raja untuk memberikan hormat. Namun Gyro masih tetap berdiri tegak dan kemudian dipaksa menunduk oleh Herakles.

“Salam dari kami raja Saranjana Kingdom. Sebuah kehormatan bagi kami bisa datang kesini.” Jelas Herakles.

“Para Bhayangkara? siapa yang memberikan izin mereka kemari?” Tanya sang raja.

“Aku yang memberikan izin mereka, karna mereka yang mengantarku kesini. Tanpa mereka aku sudah diculik oleh orang jahat diluar sana papa!” jelas tuan putri.

“Apa kau benar-benar bisa menjamin mereka tidak memiliki niat lain datang kesini?!”

“Aku berani jamin! Jadi berhentilah berprasangka buruk pada setiap orang yang baru kau temui papa!”

Setelah mempertimbangkan kembali, Sang raja pun mempersilakan para Bhayangkara untuk tinggal sementara sampai esok hari dan kemudian kembali ke Marja Kingdom. Hal itu disambut baik oleh tuan putri dengan bersorak. Hal ini wajar terjadi karena sang putri tidak memiliki teman dari luar dan kali ini dia bertemu dengan orang-orang yang sangat baik.

Para penjaga pun mengantar para Bhayangkara menuju tempat yang bisa digunakan untuk istirahat.

“Terima kasih atas kebaikan hatimu tuan putri, kami merasa sangat tersanjung dapat menetap disini sementara waktu sampai esok hari.” Ucap Herakles.

“Tidak apa, lagipula aku yang harusnya berterima kasih pada kalian. Silakan kalian dapat beristirahat sampai waktunya makan tiba.” Jelas sang putri.

Sang putri dan para penjaga pun meninggalkan para Bhayangkara. Gaia dan Gyro pun langsung meloncat ke atas tempat tidur karena akhirnya mereka bisa tidur diatas tempat tempat tidur yang layak setelah melakukan beberapa hari perjalanan.

“Commander, aku ada pertanyaan mengenai orang yang menyerang Gyro dan tuan putri sebelumnya. Apa kau mengenal orang tersebut?” Tanya Orthus.

“Ho ho ho, sejujurnya aku kurang mengetahuinya, namun ciri-cirinya sama dengan musuh yang kita temui di misi sebelumnya.”

“Aku tau mereka siapa…” Jelas Gyro.

“Kau boleh menjelaskannya kepada kami untuk jaga-jaga hal yang tak diinginkan terjadi dikemudian hari.” Jelas Herakles.

“Orang itu adalah salah satu dari kelompok jubah hitam yang menyerang desa tempat tinggal ku beberapa tahun lalu dan menyebabkan kakekku tewas.”

“Itu sebabnya kau terlihat sangat marah saat bertemu dengannya bukan?” Tanya Herakles.

“Ya, dan aku masih tetap belum sebanding dengannya.” Tegas Gyro sambil meninju lantai.

“Menurut analisaku, orang tersebut bukan seperti lawan yang sebelumnya pernah kalian hadapi. Orang tersebut berada di level yang jauh berbeda dari kalian. Jika bisa, kalian jangan sampai berhadapan satu lawan satu dengan orang tersebut.”

“SIAP COMMANDER!”

Gyro masih terlihat agak murung terkait hal itu. Dia benar-benar merasa tidak memiliki kemampuan untuk melawan orang tersebut. Jarak kekuatan diantara mereka sangat jauh. Herakles menyadari hal tersebut dan terlihat mengawasi Gyro.

***

Waktu makan pun tiba. Mereka diundang sebagai tamu untuk acara makan kerajaan. Terlihat mereka semua menyantap makanan yang terhidang di meja. Gyro dan Gaia terlihat seperti orang yang tidak makan puluhan tahun. Dengan rakus mereka memakan seluruh hidangan yang tersedia. Melihat hal tersebut Tiga bersaudara Heistos, Ayolos, & Regulos merasa malu dengan rekan misi mereka yang bertingkah sangat bar-bar.

Sang putri terlihat tertawa melihat tingkah Gyro & Gaia.

“Terima kasih untuk jamuannya yang mulia. Sebuah kehormatan mendapat jamuan langsung dari seorang raja.” Ucap Herakles.

“Aku sudah mendengar semua cerita dari putri ku. Anggap saja ini bentuk terima kasih ku untuk kalian para Bhayangkara yang sudah menjaga dan mengantarkan putri ku sampai kembali ke kerajaan ini.” Jelas sang raja.

“Itu sudah menjadi bagian dari misi kami.” Jelas Herakles.

***

Disisi lain, orang dengan jubah hitam itu terlihat turun dari kapal yang Gyro dan yang lainnya gunakan sebelumnya untuk memasuki Saranjana Kingdom. Nampaknya dia sebelumnya bersembunyi di salah satu bagian kapal. Orang tersebut berada di sekitar pintu gerbang kerajaan. Dia terlihat sudah melumpuhkan beberapa penjaga.

–To Be Continue–

Terpopuler

Comments

Sueru

Sueru

untung Gyro gak ngamuk kaya sebelumnya 😩

2023-05-16

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Aku adalah Dia
2 Chapter 2 - Ujian
3 Chapter 3 - Tembok Besar
4 Chapter 4 - TIM H
5 Chapter 5 - Sarang Hewan Buas
6 Chapter 6 - Jelmaan Naga Merah
7 Chapter 7 - Duel
8 Chapter 8 - Perjalanan
9 Chapter 9 - Saranjana Kingdom
10 Chapter 10 - Ular Putih
11 Chapter 11 - The Octalent
12 Chapter 12 - Tarian Api & Es
13 Chapter 13 - Sergeant Survival
14 Chapter 14 - Perburuan
15 Chapter 15 - Iblis Es
16 Chapter 16 - Detik Terakhir
17 Chapter 17 - Tangan Emas
18 Chapter 18 - Pedang Dewa
19 Chapter 19 - Ikatan
20 Chapter 20 - Oceanian
21 Chapter 21 - Lepas Kendali
22 Chapter 22 - Bayangan Angin
23 Chapter 23 - Ledakan Semangat
24 Chapter 24 - Dewi Kehancuran
25 Chapter 25 - Tekad Besi
26 Chapter 26 - Deburan Ombak
27 Chapter 27 - Bulan & Matahari
28 Chapter 28 - Ledakan Matahari
29 Chapter 29 - Hantu Api
30 Chapter 30 - Inti Element
31 Chapter 31 - Doraig
32 Chapter 32 - Kobaran Api
33 Chapter 33 - Final
34 Chapter 34 - Battle Royale
35 Chapter 35 - Tinju Perak
36 Chapter 36 - Ketidakpastian
37 Chapter 37 - Raungan Naga
38 Chapter 38 - Kilat Merah
39 Chapter 39 - Manusia Obor
40 Chapter 40 - Teknik Neraka
41 Chapter 41 - Ayah
42 Chapter 42 - Suku Arc
43 Chapter 43 - Kekacauan
44 Chapter 44 - Dragon Keeper
45 Chapter 45 - Maharaja
46 Chapter 46 - The Great Light
47 Chapter 47 - Zerstörung
48 Chapter 48 - Cosmic Power
49 Chapter 49 - Kekalahan Telak
50 Chapter 50 - Perubahan
51 Chapter 51 - Menyusup
52 Chapter 52 - Dibalik Bayangan
53 Chapter 53 - Angin yang Bersembunyi
54 Chapter 54 - Informasi
55 Chapter 55 - Project D
56 Chapter 56 - Kehancuran
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Chapter 1 - Aku adalah Dia
2
Chapter 2 - Ujian
3
Chapter 3 - Tembok Besar
4
Chapter 4 - TIM H
5
Chapter 5 - Sarang Hewan Buas
6
Chapter 6 - Jelmaan Naga Merah
7
Chapter 7 - Duel
8
Chapter 8 - Perjalanan
9
Chapter 9 - Saranjana Kingdom
10
Chapter 10 - Ular Putih
11
Chapter 11 - The Octalent
12
Chapter 12 - Tarian Api & Es
13
Chapter 13 - Sergeant Survival
14
Chapter 14 - Perburuan
15
Chapter 15 - Iblis Es
16
Chapter 16 - Detik Terakhir
17
Chapter 17 - Tangan Emas
18
Chapter 18 - Pedang Dewa
19
Chapter 19 - Ikatan
20
Chapter 20 - Oceanian
21
Chapter 21 - Lepas Kendali
22
Chapter 22 - Bayangan Angin
23
Chapter 23 - Ledakan Semangat
24
Chapter 24 - Dewi Kehancuran
25
Chapter 25 - Tekad Besi
26
Chapter 26 - Deburan Ombak
27
Chapter 27 - Bulan & Matahari
28
Chapter 28 - Ledakan Matahari
29
Chapter 29 - Hantu Api
30
Chapter 30 - Inti Element
31
Chapter 31 - Doraig
32
Chapter 32 - Kobaran Api
33
Chapter 33 - Final
34
Chapter 34 - Battle Royale
35
Chapter 35 - Tinju Perak
36
Chapter 36 - Ketidakpastian
37
Chapter 37 - Raungan Naga
38
Chapter 38 - Kilat Merah
39
Chapter 39 - Manusia Obor
40
Chapter 40 - Teknik Neraka
41
Chapter 41 - Ayah
42
Chapter 42 - Suku Arc
43
Chapter 43 - Kekacauan
44
Chapter 44 - Dragon Keeper
45
Chapter 45 - Maharaja
46
Chapter 46 - The Great Light
47
Chapter 47 - Zerstörung
48
Chapter 48 - Cosmic Power
49
Chapter 49 - Kekalahan Telak
50
Chapter 50 - Perubahan
51
Chapter 51 - Menyusup
52
Chapter 52 - Dibalik Bayangan
53
Chapter 53 - Angin yang Bersembunyi
54
Chapter 54 - Informasi
55
Chapter 55 - Project D
56
Chapter 56 - Kehancuran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!