Di pinggir jalan raya. Dekat rumah Bu Ratih.
Joko menatap wajah Anggi dan nampak matanya basah seperti habis menangis. Juga kelopak matanya sedikit bengkak dan wajah yang memancarkan kesedihan.
"Apakah ada masalah?" tanya Joko berdiri tidak jauh dari Anggi. Menatap gadis yang pernah merajut kasih dengannya di masa lalu. Yang saat ini sudah menjadi milik orang, namun di hatinya masih menyimpan rasa sayang untuknya. Rasa sayang itu semakin bertambah saat tahu jika suaminya menyia-nyiakan dirinya.
"Kenapa kau disini?" tanya Anggi yang sebenarnya tidak suka Joko sering datang menemuinya.
"Aku cemas saat tahu apa yang terjadi padamu?" kata Joko membuat wajah Anggi tersentak dan mendongak ke arahnya.
"Aku bukan Anggi yang dulu lagi. Aku sekarang istrinya Mas Guntur. Aku harap kau tidak lupa itu," tegas Anggi berharap Joko tidak dekat-dekat dengannya lagi.
"Aku tahu. Tapi ada kenyataan lain yang aku lihat. Kau tidak bahagia bersamanya..." kata Joko dan satu langkah mendekat pada Anggi.
"Kata siapa aku tidak bahagia? Selama ini aku hidup bahagia bersama Mas Guntur. Kami hanya sedang salah paham saja. Nanti juga kami akan berbaikan kembali,"
"Jangan kau tutupi lagi Anggi. Aku tahu jika Guntur akan menikah lagi. Dan wanita itu adalah Anita. Aku tadi bertemu dengannya dan dia juga mengatakan jika akan menjadi istri keduanya,"
"Aku lumpuh. Aku tidak bisa mengurusnya dan melakukan kewajiban ku. Apa salahnya jika mas Guntur menikah lagi?" Anggi berbalik menatap Joko. Joko memalingkan wajahnya menatap ke arah lain.
"Jika kau bahagia, aku tidak akan mengganggumu. Tapi jika kau tidak bahagia, aku juga tidak akan bahagia..." kata Joko lirih.
Anggi terdiam. Airmatanya menetes tak terbendung lagi. Diam-diam dia mengusapnya agar tidak terlihat oleh Joko.
Dari arah lain sepasang mata terus mengamati dari dalam mobil. Dia adalah Guntur yang awalnya akan menjemput Anggi pulang kerumahnya. Namun setelah melihat Anggi sedang bicara dengan Joko, hatinya menjadi terbakar cemburu dan mengurungkan niatnya untuk menemui Anggi.
"Sepertinya mereka sedang asyik bicara. Tidak ku duga kau menusukku dari belakang," ucap Guntur dia tujukan untuk Joko.
.
Di Kantor Angkasa Jaya.
Esok harinya Joko dan Guntur rapat di suatu ruangan yang sama membahas pekerjaan yang baru akan di mulai di salah satu cabang perusahaan.
Guntur mengajak Joko bicara empat mata setelah selesai rapat.
"Aku tahu kau dulu punya hubungan dengan Anggi. Tapi sekarang dia adalah istriku,"
Joko terdiam. Rupanya Guntur sudah tahu masa lalunya dengan Anggi. Ya sudah, nasi sudah jadi bubur.
"Aku minta kau jauhi Anggi,"
"Aku hanya menganggap nya teman saja," jawab Joko.
Guntur lalu berlalu dan mereka tidak terlihat akrab lagi. Sejak Guntur tahu pernah ada kisah antara Joko dan istrinya kini dia tidak bisa se akrab dulu dengan Joko.
Hubungan persahabatan mereka menjadi renggang. Bahkan jika berpapasan pun hanya senyum sedikit tanpa bicara lagi seperti dulu.
Guntur kecewa dengan sikap Joko yang tidak terbuka padanya. Sedangkan Joko kecewa pada sikap Guntur yang menyia-nyiakan Anggi, mantan yang masih dia sayangi.
Mereka berdua bekerja di kantor yang sama namun seperti orang asing saat ini.
.
Di Rumah Bu Ratih.
Anggi duduk termangu di teras rumahnya. Sesekali jika ada suara mobil dia akan menoleh. Berharap suaminya datang menjemputnya. Namun hingga saat ini, Guntur juga tidak menemui nya.
"Apakah mas Guntur masih marah padaku?" gumamnya lirih namun terdengar oleh ibunya yang akan menjemur cabe.
"Anggi. Ada masalah apa antara kau dengan suamimu? Tidak biasanya kau disini dan suamimu tidak datang melihatmu,"
"Ada salah paham Bu," jawab Anggi.
"Jika hanya salah paham, harusnya kau jangan kemari. Jika kau tetap dirumah suamimu maka kesalahpahaman akan cepat membaik, tidak berlarut-larut seperti ini," Ibunya menasehati karena sudah berpengalaman daripada Anggi.
Anggi tersenyum bias. Dalam hati ingin dia terbuka soal mertuanya yang ingin suaminya menikah lagi. Namun disatu sisi, dia tidak bisa melihat kedua orang tuanya sedih karena masalah yang dia bawa.
"Nanti juga mas Guntur datang menjemput Bu,"
"Ya sudah. Jika suamimu datang kamu ikut pulang ya. Tidak baik wanita yang sudah menikah tapi menginap lama dirumah orang tuanya sementara suaminya tidak ikut,"
"Iya Bu..."
"Ibu mau ke pasar dulu,"
"Hati-hati Bu...."
Sampai di pasar murah.
Ibunya yang bernama Ratih lalu pergi ke pasar. Saat di perjalanan dia melihat Guntur di sebuah apotik bersama Anita. Maka Bu Ratih menjadi tertegun dan menatap mereka berdua tak berkedip.
"Siapa wanita itu?"
Hatinya bergumam. Apalagi disaat yang bersamaan Anita terpeleset saat akan menuruni anak tangga dan dengan cepat Guntur menangkapnya.
Dari kejauhan hati Bu Ratih menjadi was-was melihat suami putrinya itu bersama wanita lain.
"Akan aku tanya Anggi saat pulang nanti," gumamnya dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments