Bab 2 Terkenang kembali

Saat dalam perjalanan pulang dari luar kota, Guntur mendapatkan pesan dari seseorang. Dan saat dia buka, ternyata itu adalah Anita. Sahabat lamanya yang sudah lama tidak berjumpa, namun kini dia memutuskan untuk kembali ke kota asalnya.

"Anita...." gumam Guntur di dalam taksi.

Guntur nampak tersenyum kecil karena tiba-tiba dia teringat akan kedekatan nya dulu dengan Anita. Bagaimana dia dan Anita sering jalan-jalan berdua dan tertawa bersama. Setiap hari tidak pernah terlewatkan tanpa Anita.

Beberapa momen juga tersimpan di hatinya, ketika ulang tahun Anita sebelum akhirnya mereka berpisah karena Anita meniti karir di Jakarta.

Kini dia kembali. Dan mereka akan berjumpa lagi setelah sekian lama. Namun tak lama kemudian, Guntur tertegun saat dia ingat jika dia sudah menikah dengan Anggi.

Nampak Guntur menarik nafas dalam lalu menghempaskannya dengan kasar. Benih cinta yang dulu sempat tumbuh untuk Anita kini terasa kembali menggetarkan jiwanya. Namun dia kembali disaat yang tidak tepat, dan itulah yang Guntur sesalkan.

"Anita, kenapa kamu harus kembali? Kamu kembali saat aku sudah menikah dengan Anggi...." kata Guntur bermonolog sendirian.

.

Pagi harinya, Anggi sudah bangun lebih dulu. Namun dia tidak bisa melakukan kegiatan seperti sebelumnya. Menyiapkan sarapan dan yang lainnya tidak bisa dia lakukan saat ini. Dia hanya bisa berbaring dan duduk saja. Bahkan untuk berdiri dan berjalan dia masih harus berpegangan pada tembok atau apapun di dekatnya.

"Mas ...semalam aku telah memikirkan sesuatu," kata Anggi.

"Apa?" ucap Guntur sambil merapikan selimut dan melipat sebisanya.

"Mas, jika kau ingin menikah lagi, maka kau bisa kembalikan aku pada kedua orang tuaku Mas....." tiba-tiba saja Anggi merasa dia hanya menjadi beban saja untuk suaminya. Ada rasa tertekan dan bersalah yang sangat dalam saat melihat diam-diam suaminya yang sedang tertidur lelap semalam.

"Kau ini bicara apa? Pagi-pagi kok sudah bicara ngawur!" Suaminya langsung menoleh dan meletakkan selimut asal saja. Dia langsung memegang kedua bahu Anggi dan mendekatkannya pada pelukan nya.

"Mas...aku tidak tahu kapan aku akan sembuh. Aku terus cemas kau akan bosan merawat ku. Dan tiba-tiba saja terpikir hal itu semalam, ini tidak adil untukmu..." ucap Anggi tanpa menangis kali ini. Dia sungguh-sungguh sedang mengasihani suaminya sendiri.

Guntur nampak menarik nafas dalam. Lalu menatap ke arah lainya di sudut tembok.

"Aku ingin kau cepat sembuh. Kita bisa berjalan-jalan lagi seperti dulu," mendengar pengakuan suaminya, justru membuat Anggi terisak menangis haru. Dia tertekan oleh permintaan mertuanya agar Guntur menikah lagi.

Anggi sampai berfikir dangkal seperti itu karena setiap hari ibu mertuanya datang dan mengatakan hal yang menyakiti hati. Soal dirinya yang lumpuh. Anaknya yang tidak terurus. Teman-temannya yang sudah menimang cucu dan banyak lagi. Semua itu terus menerus membuat Anggi tertekan hingga dia harus mengatakan hal yang sebenarnya dia takuti didalam pernikahan, yaitu suaminya berpoligami.

.

Siang ini, Guntur akan kedatangan seorang tamu teman kantornya. Dia akan datang untuk makan siang dirumahnya sekaligus berkenalan dengan istrinya.

"Siapa Mas yang mau datang?"tanya Anggi penasaran.

"Teman kantor. Kebetulan kita satu proyek," jawab Guntur berjalan menaruh handphonenya. Dia membaca pesan Joko yang sudah dalam perjalanan.

Anggi duduk sementara Guntur yang menyiapkan jamuan untuk temannya.

Tok tok tok!

"Itu, sepertinya temanmu sudah datang," kata Anggi saat mendengar pintu yang diketuk dari luar.

Guntur segera membuka pintu untuk tamunya, lalu mempersilakan dia masuk.

"Ayo masuk! Sendiri aja!" sapa Guntur saat melihat Joko datang sendirian.

"Sama siapa lagi? Istri belum ada, begitu juga pacar," jawab Joko bercanda.

Joko lalu masuk kedalam, dan saat melihat Anggi keluar di papah oleh Guntur, seketika dia terbelalak kaget.

Anggi? Joko menyebut nama mantan kekasihnya itu dalam hati.

Joko? Anggi juga kaget melihat mantan kekasihnya ternyata adalah teman suaminya. Dia juga bergumam dalam hati.

"Kenalkan, ini Anggi istriku..." kata Guntur dan disambut tatapan kaget oleh Joko.

Jadi Anggi adalah istrinya Guntur? Aku benar-benar tidak menduganya, batin Joko sambil menyambut uluran tangan Anggi.

Anggi juga terpana bahkan kakinya sampai gemetar karena bertemu dengan mantan pacarnya ketika merantau dulu.

Mereka berjabat tangan dan saling tatap sesaat, kemudian saling menarik tangan dengan canggung.

Anggi duduk dengan gelisah begitu juga Joko. Sesekali Joko dan Anggi saling mencuri pandang. Kadangkala pandangan mereka bertemu dengan sejuta pertanyaan.

Pernah ada cerita indah diantara mereka berdua. Cerita cinta sebelum akhirnya Anggi memutuskan untuk kembali ke kota kecilnya dengan meninggalkan sejuta kenangan saat di perantauan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!