Dokter Or Disk Jokey

Dokter Or Disk Jokey

Pronolog

Ramainya gedung itu di penuhi suara tepuk tangan yang sangat meriah, terilihat seorang gadis berparas cantik yang menjadi sorotan media, ia berjalan menuju podium untuk menyampaikan pidatonya.

Senyumnya yang manis membuat semua orang menghentikan tepuk tangan.

"Bismillahirohmanirohim, perkenalkan nama saya Pamela Deviana dari jurusan kedokteran angkatan 14 sebagai dokter bedah umum. Saya ucapkan terimakasih kepada pimpinan Yayasan Hanusi, kepada direktur Yayasan Hanusi dan semua pengurus Yayasan Hanusi sekaligus tamu undangan yang hadiri. Tak kenal maka tak sayang, masih di dalam kesempatan yang bahagia ini, kami telah menyelesaikan pendidikan kami selama 7 tahun belajar dan mengabdi kepada masyarakat sampai akhirnya kami di nyatakan lulus dengan nilai yang sangat memuaskan, semoga kedepannya kami bisa menjadi pribadi yang baik yang mempu membawa profesi kamu sebagai contoh yang baik. Sekian pidato dari saya, terimakasih."

Suara lembut itu terucap dari bibir imut Pamela.

Sorakan tepuk tangan pun terdengar nyaring, membuat banyak orang bergunjing tentangnya.

"Dia sangat keren, aku dengar orang tuanya tidak datang karena dia selalu menyusahkan saja. Apa dia separah itu."

Guncingan itu terdengar nyari di telinga Pamela, tetapi Pemale orang yang tidak pernah mendengarkan perkataan orang di sekitarnya, karena itu hanya akan menyakitinya.

Berjalan keluar dari gedung seorang diri tanpa di temani oleh keluarganya, tak membuat Pamela bersedih, justru dia malah sibuk memainkan ponselnya.

"Pamela!" panggil Adil.

Pamela menoleh ke arah sumber suara.

"Adil. Ada apa?" tanya Pamela.

"Aku melihat mu sendirian di sini, sedangkan yang lainnya berkumpul dengan keluarganya, mending kamu gabung dengan ku saja," ucap Adil.

Pamela pun tersenyum menatap Adil.

"Aku sudah terbiasa sendirian, orang tua ku terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingaa dia lupa jika hari ini aku wisuda," kata Pamela.

"Sudah jangan membuat ku bersedih, ku dengar kau mendapat rekomendasi dari rumah sakit pusat rujukan, wah itu sangat keren sekali," ucap Adil.

"Aku sih biasa saja, tapi sepertinya rumah sakit itu sangat kekurangan dokter, jadi mereka merekrutku," jawab Pamela.

Foto lempar toga pun akhirnya terlaksana, mereka saling berjabat tangan sambil mengucapkan selamat. Dan semua orang mulai meninggalkan gedung itu, hanya Pamela tersisa seorang diri.

Orang tua Pamela adalah orang yang cukup sukses dan dari keluarga yang terpandang, tetapi mereka sangat penggila kerja, tidak ada satu pun orang tuanya yang mendukung keinginan Pamela menjadi seorang dokter, yang orang tuanya inginkan adalah seorang pembisnis untuk melanjutkan proyek yang sudah di bangun ayahnya.

Hari-hari Pamela pun selalu di kelilingi suster yang menjaganya setiap waktu, sampai akhirnya ia tumbuh dewasa menjadi gadis cantik yang berprestasi, saat itu Pamela memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah tanpa meminta bantuan dari orang tuanya.

Dengan jeri payahnya, Pamela mampu mendapat beasiswa di Yayasan Hanusi, ia sengaja mengambil jurusan kedokteran karena cita-citanya yang ingin menyelamatkan banyak jiwa.

"Jangan melamun nanti raga mu bisa ikut melayang," ucap pak satpam.

"Aku justru senang pak, jika ikut melayang bersama hembusan angin yang selalu datang di kala mendapat pergerakan bumi," sahut Pamela.

"Selamat ya ndok, kau sangat hebat. Andai anak ku masih hidup, pasti dia sudah sebesar kamu," ucap pak satpam

Sebut saja pak Abdul, seorang penjaga keamanan, yang sudah mengabdi cukup lama di kampus tempat Pamela kuliah.

"Memangnya, anak bapak kemana?" tanya Pamela.

"Dia menjadi korban pemerkosaan di gedung kosong dekat dengan kampus ini, sampai akhirnya menghembuskan napas terakhirnya, karena saat itu dokter telat menangani anak saya, mungkin memang sudah menjadi takdir dari anak saya, minta doanya aja ya ndok," jelas Pak Abdul.

Merasa terharu dengan cerita anak semata wayangnya pak Abdul, membuat Pamela berusaha untuk menghiburnya.

"Demi pak Abdul, aku akan menjadi anak yang terbaik, dan bisa menjaga diri ku dengan baik," ucap Pamela.

Senyumnya membuat pak Abdul langsung ikut tersenyum.

Hari sudah sore, Pamela memutuskan untuk pulang dengan menggunakan sepeda andalannya, ia terus menggoes sepeda itu melewati keramaian kota disambut nyala lampu jalan yang mulai menerangi jalanan.

Terlihat seorang wanita berpenampilan gelamor, berjalan dengan cepat menuju salah satu ruangan.

"Sayang. Apa aku dengar kabar gembira, Pamela hari ini wisuda. Dia dinyatakan lulus dengan nilai tertinggi, aku baru menyadarinya saat asisten ku memberi tahu Pamela sedang berpidato di acara wisudanya," ucap Sherin.

Sherin adalah, ibunda Pamela. Wanita itu di kenal karena memiliki perusahaan tas brand international. Wajar jika penampilannya sangat gelamor dan suka traveling, terkesania tidak memperdulikan anaknya sendiri saat sedang asik berlibur.

"Benarkah, aku terlalu sibuk untuk datang menemuinya. Dia anak yang keras kepala, jadi aku sedang menghukumnya," ucap Bramasta.

Bramasta seorang CEO yang bergerak di bidang kecantikan, perusahaannya mampu bersaing dengan penjuru negara. Membuatnya terlihat sangat sibuk dan jarang pulang.

"Sampai kapan kau akan seperti ini? Dia putri pertama kita, kau sangat tega sekali melakukan semua ini," ucap Sherin.

"Sampai dia sadar jika dia harus mengikuti jejak ayahnya," sahut Bramasta.

Pamela yang terus menggoes sepeda sampai didepan kosnya, ia meletakan sepedanya di dekat pagar pintu masuk.

Terasa lelah, ia merebahkan tubuhnya. Sama halnya dengan Luis yang baru saja merebahkan tubuhnya di atas sofa. terlihat keringat membasahi seluruh tubuhnya membuatnya terlihat sangat seksi.

Luis Poilis, pemuda tampan yang terkenal sangat kejam terhadap lawannya. Pria yang terkenal arogan dan mempunyai daya pikat yang sangat kuat, membuatnya mampu menaklukan wanita mana saja yang di inginkan.

Memiliki kekayaan yang sangat fantastis membuatnya mampu membeli apapun dengan uangnya.

"Basuh lah keringat mu dengan ini," ucap Asisten Jemi memberikan handuk kepadan Luis.

"Sepertinya kau harus menemui pimpinan Bara, untuk menyelesaikan masalah yang kemarin tuan," ucap Jemi.

"Atur pertemuan ku dengannya nanti pukul 8 malam, di tempat biasa," ucap Luis.

"Baik tuan," ucap Jemi.

Jemi adalah asisten pribadi sekaligus teman Luis, ia cukup lama menjadi asisten pribadinya. Membuatnya sangat memahami sifat bosnya yang kadang menyeramkan dan kadang seperti anak kecil yang menyebalkan.

Semua itu sudah menjadi hal biasa buat Jemi, ia menjadi tebal telinga saat kekesalan Luis mulai datang tanpa di undang.

"Sangat lelah, tapi aku harus memeriksa Rumah Sakit Utama Medika," ucap Pamela.

Pamela membuka leptopnya, ia memeriksa semua informasi Rumah Sakit Utama Medika. Cukup puas dengan perjalanan karir Rumah sakit itu, Pamela pun menutup leptopnya dan langsung membersihkan tubuhnya yang terasa sangat lengket.

Kebiasaan Pamela suka bersenandung di dalam kamar mandi, kadang ia bernyanyi lagu sedih sampai menangis kadang bahagia sampai suara kodoknya keluar, itu tidak membuatnya merasa malu. Ia tetap percaya diri.

"Aku lapar, cari makan ah," gumam Pamela keluar dari kosnya dan berjalan kaki mencari makanan di dekat jembatan yang ramai di kunjungi banyak orang, karena banyak yang berjualan dan sebagai tempat rekreasi.

"Bu, mau ramennya 1 porsi pake ceker ya 3," pinta Pamela.

BERSAMBUNG.

Terpopuler

Comments

Monstercute

Monstercute

Semangat kakak ipar

2023-05-07

1

lihat semua
Episodes
1 Pronolog
2 Ramen dengan ceker
3 Hari pertema Interview
4 Diterima sebagai dokter muda
5 Kebencian Anton
6 Leader Night Dejavu
7 Pasien kejang
8 Pasien VIP
9 Operasi tanpa pindai CT
10 Kebijaksanaan Dokter Zen.
11 Flashdisk
12 Kerinduan sang adik
13 Keributan di UGD
14 Perencanaan Operasi PX. VIP
15 Keluh sang Adik
16 Resto Jepang
17 Transplantasi Hati
18 Menggoda Dokter Kiki
19 Kedatangan Dokter Sintia
20 Keputusan sepihak
21 Bersama Nek Marlin
22 kepadatan Ruang UGD
23 Patah tulang
24 Pertemuan yang tak di sengaja
25 Korban jadi tersangka 1
26 Korban jadi tersangka 2
27 Pemecatan secara tidak hormat
28 Kepanikan Pamela
29 Bergosip
30 Donor Darah
31 Kabar Tidak Baik
32 Kepanikan Anton
33 Terhempas
34 Perintah pimpinan Hanji
35 Ingatan Citra
36 Menemui Pimpinan Hanji
37 Dokter pribadi Pimpinan Hanji
38 Ingin tahu
39 Pertikaian
40 Kelalaian mereka
41 Korban perdagangan anak.
42 Kekenyangan.
43 manggung
44 Jalan sehat
45 CTS Carpal Tunnel Syndrome
46 Yayasan Dream School
47 Penyelidikan Kevin
48 Sekelompok Bandit.
49 Melawan Bandit
50 Pemancing amarah
51 Guyonan
52 Kesadaran Luis
53 Bertemu di Club
54 Tawaran yang gila
55 Kelelahan
56 Melihat Monster Batu
57 Persiapan Operasi Pimpinan
58 Dokter baru
59 Rumah sakit Radom
60 Percakapan dua sejoli
61 Merubah penampilan
62 Dugaan
63 Pencarian
64 Hari menyenangkan
65 Teka teki
66 Senda gurau
67 Penangkapan
68 Pergosipan
69 Pasien VIP
70 Mengencani
71 Mengenang masa kecil
72 Belom sadarkan diri
73 Pertemuan
74 Mulai siuman
75 Imbalan
76 Istirahat yang sesungguhnya
77 Terbebas
78 Kelakuan Kakak beradik
79 Pencarian Indentitas.
80 Pencuci Perut
81 Main lagi
82 Ide yang konyol
83 Dua Planet
84 Ancaman menikah
85 Menepis perasaan
86 Surat Perjanjian
87 Kekaguman
88 Kehebatan Pamela
89 Kekesalan Pamela
90 Dipercepat.
91 Film horor
92 Fiting gaun pengantin
93 Keterkejutan Orang tua Pamela
94 Minuman Alkohol
95 Kelaparan
96 Kesal dengannya
97 Ikut-ikutan
98 Akad
99 Kaget
100 Kebangun.
101 Kemarahan Luis
102 Pesan menyayat hati
103 Kepergian Pimpinan Hanji
104 Mati lampu
105 Mana hantu
106 Kebiasaan tidur.
107 Satu Ranjang tak sengaja
108 Monster air
109 Menggoda iman dan taqwa
110 Menerobos benteng pertahanan
111 Kesejukan Malam
112 Semburan air panas
113 Pura-pura amnesia
114 Kelabasan 2 kali
115 Sedang kesal
116 Keinginan Alm Pimpinan Hanji
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Pronolog
2
Ramen dengan ceker
3
Hari pertema Interview
4
Diterima sebagai dokter muda
5
Kebencian Anton
6
Leader Night Dejavu
7
Pasien kejang
8
Pasien VIP
9
Operasi tanpa pindai CT
10
Kebijaksanaan Dokter Zen.
11
Flashdisk
12
Kerinduan sang adik
13
Keributan di UGD
14
Perencanaan Operasi PX. VIP
15
Keluh sang Adik
16
Resto Jepang
17
Transplantasi Hati
18
Menggoda Dokter Kiki
19
Kedatangan Dokter Sintia
20
Keputusan sepihak
21
Bersama Nek Marlin
22
kepadatan Ruang UGD
23
Patah tulang
24
Pertemuan yang tak di sengaja
25
Korban jadi tersangka 1
26
Korban jadi tersangka 2
27
Pemecatan secara tidak hormat
28
Kepanikan Pamela
29
Bergosip
30
Donor Darah
31
Kabar Tidak Baik
32
Kepanikan Anton
33
Terhempas
34
Perintah pimpinan Hanji
35
Ingatan Citra
36
Menemui Pimpinan Hanji
37
Dokter pribadi Pimpinan Hanji
38
Ingin tahu
39
Pertikaian
40
Kelalaian mereka
41
Korban perdagangan anak.
42
Kekenyangan.
43
manggung
44
Jalan sehat
45
CTS Carpal Tunnel Syndrome
46
Yayasan Dream School
47
Penyelidikan Kevin
48
Sekelompok Bandit.
49
Melawan Bandit
50
Pemancing amarah
51
Guyonan
52
Kesadaran Luis
53
Bertemu di Club
54
Tawaran yang gila
55
Kelelahan
56
Melihat Monster Batu
57
Persiapan Operasi Pimpinan
58
Dokter baru
59
Rumah sakit Radom
60
Percakapan dua sejoli
61
Merubah penampilan
62
Dugaan
63
Pencarian
64
Hari menyenangkan
65
Teka teki
66
Senda gurau
67
Penangkapan
68
Pergosipan
69
Pasien VIP
70
Mengencani
71
Mengenang masa kecil
72
Belom sadarkan diri
73
Pertemuan
74
Mulai siuman
75
Imbalan
76
Istirahat yang sesungguhnya
77
Terbebas
78
Kelakuan Kakak beradik
79
Pencarian Indentitas.
80
Pencuci Perut
81
Main lagi
82
Ide yang konyol
83
Dua Planet
84
Ancaman menikah
85
Menepis perasaan
86
Surat Perjanjian
87
Kekaguman
88
Kehebatan Pamela
89
Kekesalan Pamela
90
Dipercepat.
91
Film horor
92
Fiting gaun pengantin
93
Keterkejutan Orang tua Pamela
94
Minuman Alkohol
95
Kelaparan
96
Kesal dengannya
97
Ikut-ikutan
98
Akad
99
Kaget
100
Kebangun.
101
Kemarahan Luis
102
Pesan menyayat hati
103
Kepergian Pimpinan Hanji
104
Mati lampu
105
Mana hantu
106
Kebiasaan tidur.
107
Satu Ranjang tak sengaja
108
Monster air
109
Menggoda iman dan taqwa
110
Menerobos benteng pertahanan
111
Kesejukan Malam
112
Semburan air panas
113
Pura-pura amnesia
114
Kelabasan 2 kali
115
Sedang kesal
116
Keinginan Alm Pimpinan Hanji

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!