Kebencian Anton

Pagi hari, diawali dengan semangat yang membara, di sinari mentari pagi.

Hari pertama Pamela bekerja sebagai dokter muda di Rumah Sakit Utama Medika, ia menggunakan baju casualnya tak lupa mengurai rambut panjangnya yang sangat indah. Senyumnya tersungging ketika ia melambaikam tangannya kepala Nenek Marlin.

"Aku berangkat nek! Dada!" teriak Pamela.

Membuat Marlin tersenyum dan menjawab, "semoga kau sukses cucuku, jangan tinggalkan jam makan siang mu nanti!" teriaknya.

Pamela terus menggoes sepedanya, sampai di rumah sakit, ia langsung memarkirkan sepedanya dan berjalan masuk melewati UGD.

Betapa kagetnya ia baru saja masuk ke hari pertama kerja, sudah di sambut dengan pasien kecelakaan masal.

Pamela langsung mengambil stetoskopnya, dan menghampir Anton yang sedang sibuk merawat pasien.

Pasien terus berdatangan membuat Pamela yang sudah mempunyai banyak pengalaman, tidak panik lagi, ia terlihat sangat lihai dalam mengatasi masalah yang ada di UGD.

"Lihatlah dokter baru itu, sepertinya dia sangat berbakat dalam melayani pasien," ucap Dokter Arif.

"Bagai mana dia tidak berbakat, dia murid Dokter Zen, dia sempat berkata jika anak didiknya harus sesuai dengan keinginannya," sahut Doktee Jhon.

"Dari dulu dia tidak pernah berubah, selalu ambisi dalam mewujudkan keinginannya, jika dia seperti ini terus menerus, dia akan di pecat secara tidak hormat," ucap Dokter Arif.

Jhoni hanya menatap sekilas Dokter Arif dan dirinya kembali menatap Pamela yang baru saja duduk karena kelelahan.

"Kau sangat bekerja keras dokter Pamel, ini untuk mu," ucap perawat memberikan minuman isotonik dalam bentuk botol.

Ada 3 perawat yang berjaga di UGD, 2 perawat yang berjaga, 1 kepala perawat. Masing-masing bernama Isni, Amel dan Bu Fitri.

Isni terkenal sebagai anak yang periang, ia sangat mengagumi dokter baru yang bernama Pamela.

"Dia wanita yang keren, ternyata di jaman sekarang masih ada wanita yang hebat seperti dia, aku jadi sangat iri," ucap Isni.

"Sepertinya, semua wanita baru kau anggap keren," sahut Amel.

"Tapi ini sangat berbeda, Amel ... apa kau tidak lihat tadi, dia menangani pasien dengan cepat kilat, bahkan aku yang menjadi asistennya pun terkejut," kata Isni.

Amel hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil memeriksa rekam medis setiap pasien, sebelum di periksa dokter.

Anton mendekati meja registrasi pasien yang di jaga oleh perawat yang berjaga. Ia langsung memeriksa setiap rekam medis pasien yang di tangani olehnya.

"Pasien dengan usus buntu tidak perlu di operasi, hasil USG pun tidak ada membahayakan, beri obat penurun demam jika demamnya naik, dan beri obat penghilamg nyeri melalu vena setiap 12 jam perhari," kata Dokter Anton.

Dia langsung berlalu meninggalkan 2 perawat itu, Pamela yang selesai memeriksa semua pasien dan tak sengaja ia memeriksa pasien Dokter Anton dengan riwayat usus buntu, terus meringis kesakitan, Pamela langsung memeriksanya dan menanyakan tanda-tanda vital kepada perawat yang menjaganya.

Melihat kondisinya kritis, Pamela langsung memeriksa hasil lab pasien itu. Betapa terkejutnya Pamela melihat, jika usus pasien mengalami pembusukan sehingga demam pada pasien tidak kunjung turun.

Setelah Pamela melihat siapa dokter yang menanganinya, ia langsung menyuruh perawat untuk menghubungi Dokter Anton.

Anton datang menemui perawat, dan melihat ada Pamela disitu, membuatnya langsung bertanya.

"Ada apa?" tanya Anton.

"Apa Dokter Anton sudah memeriksa pasien dengan usus buntu?" tanya Pamela.

"Apa maksud mu? Bukan urusan mu aku sudah memeriksanya atau tidak!" seru Anton.

Pamela tersenyum menunjukan hasil USG yang sempat di lihat oleh Anton.

"Apa dokter bisa membaca ini?" tanya Pamela.

"Lancang sekali ya kamu!" seru Anton.

"Di area usus mengalami pembusukan sehingga menyebabkan pasien merinti kesakitan, dan demamnya naik turun. Aku rasa ini perlu untuk di operasi segera," jelas Pamela.

Anton pun memperhatikan hasil USG itu, dan benar ada pembusukan usus yang membuat pasien dalam keadaan kritis.

"Lakukan operasi dok, biar saya yang berjaga di UGD," ucap Pamela langsung pergi meninggalkan Anton yang hanya terdiam menatap hasil USG.

"Sial!" kesal Anton.

"Jika ruang operasi kosong, segera hubungi dokter anastesi untuk mempersiapkan operasi usus buntu," perinta Anton.

"Baik dok," ucap Perawat Amel.

Pamela sedang mencuci tanganya di kamar mandi khusus para medis, tiba-tiba ada seorang wanita yang mendekati nya.

"Kau dokter baru di sini?" tanya Perawat fitri.

Pamela langsung menoleh ke arah sumber suara.

"Benar aku bekerja hari ini, memangnya ada apa ya?" ucap Pamela.

"Perkenalkan aku, fitri kepala perawat di ruang UGD. Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik," ucap Perawat Fitri.

Pamela pun langsung menundukan kepalanya memberi hormat kepada yang lebih tua.

"Saya Pamela Bu, salam kenal," kata Pamela.

"Ingat pesan saya, jangan melakukan yang melewati batasan mu, karena itu akan menghancurkan karir mu di sini. Jangan sia-siakan kesempatan itu," ucap Perawat Fitri berlalu meninggalkan Pamela yang bingung dengan ucapannya.

"Sudah lah, aku tidak mau memikirkan itu semua, aku hanya ingin melakukan sebagai tugas ku sesuai SOP," ucap Pamela kembali menghidupkam kran air.

Sudah waktunya Pamela pulang atau tukar shif. Pamela mengganti baju OK nya dengan pakaian biasa.

"Sampai bertemu besok dokter," ucap Isni.

"Iya, hubungi aku jika keadaan darurat ya. Rumah ku berada tidak jauh dari sini," kata Pamela.

"Baiklah, aku akan menghubungi doktee dengan cepat, jika dokter tidak menjawab. Akan ku telpon terus-menerus, he ... he ... he, "goda Isni.

Pamela pun tersenyum membuat Isni yang sangat mengaguminya merasa salah tingkah.

"Hei! Kau ini kenapa? Apa kau mulai tidak waras?" tanya Amel yang terheran dengan kawan kerjanya.

"Hatiku meleleh melihat senyumnya Dokter Pamela," jawab Isni.

"Kurasa kau harus periksa kejiwaanmu, aku takut kau tidak normal lagi," celetuk Amel.

"Enak saja, aku masih suka dengan pria apalagi dia yang tampan seperti Kim Seokjin member BTS," kata Isni.

"Sudah-sudah kalian bereskan dulu pekerjaan kalian, jangan bertengkar," sahut Fitri.

"Baik bu,"

Suara kompak itu memecahkan percakapan antara isni dan Amel. Mereka kembali bekerja tanpa berkata apapun.

Pamela seperti biasa, menggoes sepedanya menuju gedung tempatnya memainkan Dj.

Ternyata perjalanannya di pantau oleh seorang pria yang sangat membencinya, ia terus mengikuti Pamela menggunakan mobil mewah dan kacamata hitamnya.

Pamela yang tidak menyadari jika dia sedang diikuti pun, langsung memarkirkan sepedanya. Ia berjalan masuk ke dalam gedung itu.

"Kenapa dia ada disini? Apa dia bekerja seobagai seorang Dj?" gumam pria itu.

"Sangat lucu, seorang dokter mempunyai kerja sampingan sebagai seorang Dj atau sebagai seorang LC nya, ini sangat menarik," gumam pria itu.

Mobil mewah itu melaju dengan cepat meninggalkan gedung Ziny Music.

BERSAMBUNG....

Episodes
1 Pronolog
2 Ramen dengan ceker
3 Hari pertema Interview
4 Diterima sebagai dokter muda
5 Kebencian Anton
6 Leader Night Dejavu
7 Pasien kejang
8 Pasien VIP
9 Operasi tanpa pindai CT
10 Kebijaksanaan Dokter Zen.
11 Flashdisk
12 Kerinduan sang adik
13 Keributan di UGD
14 Perencanaan Operasi PX. VIP
15 Keluh sang Adik
16 Resto Jepang
17 Transplantasi Hati
18 Menggoda Dokter Kiki
19 Kedatangan Dokter Sintia
20 Keputusan sepihak
21 Bersama Nek Marlin
22 kepadatan Ruang UGD
23 Patah tulang
24 Pertemuan yang tak di sengaja
25 Korban jadi tersangka 1
26 Korban jadi tersangka 2
27 Pemecatan secara tidak hormat
28 Kepanikan Pamela
29 Bergosip
30 Donor Darah
31 Kabar Tidak Baik
32 Kepanikan Anton
33 Terhempas
34 Perintah pimpinan Hanji
35 Ingatan Citra
36 Menemui Pimpinan Hanji
37 Dokter pribadi Pimpinan Hanji
38 Ingin tahu
39 Pertikaian
40 Kelalaian mereka
41 Korban perdagangan anak.
42 Kekenyangan.
43 manggung
44 Jalan sehat
45 CTS Carpal Tunnel Syndrome
46 Yayasan Dream School
47 Penyelidikan Kevin
48 Sekelompok Bandit.
49 Melawan Bandit
50 Pemancing amarah
51 Guyonan
52 Kesadaran Luis
53 Bertemu di Club
54 Tawaran yang gila
55 Kelelahan
56 Melihat Monster Batu
57 Persiapan Operasi Pimpinan
58 Dokter baru
59 Rumah sakit Radom
60 Percakapan dua sejoli
61 Merubah penampilan
62 Dugaan
63 Pencarian
64 Hari menyenangkan
65 Teka teki
66 Senda gurau
67 Penangkapan
68 Pergosipan
69 Pasien VIP
70 Mengencani
71 Mengenang masa kecil
72 Belom sadarkan diri
73 Pertemuan
74 Mulai siuman
75 Imbalan
76 Istirahat yang sesungguhnya
77 Terbebas
78 Kelakuan Kakak beradik
79 Pencarian Indentitas.
80 Pencuci Perut
81 Main lagi
82 Ide yang konyol
83 Dua Planet
84 Ancaman menikah
85 Menepis perasaan
86 Surat Perjanjian
87 Kekaguman
88 Kehebatan Pamela
89 Kekesalan Pamela
90 Dipercepat.
91 Film horor
92 Fiting gaun pengantin
93 Keterkejutan Orang tua Pamela
94 Minuman Alkohol
95 Kelaparan
96 Kesal dengannya
97 Ikut-ikutan
98 Akad
99 Kaget
100 Kebangun.
101 Kemarahan Luis
102 Pesan menyayat hati
103 Kepergian Pimpinan Hanji
104 Mati lampu
105 Mana hantu
106 Kebiasaan tidur.
107 Satu Ranjang tak sengaja
108 Monster air
109 Menggoda iman dan taqwa
110 Menerobos benteng pertahanan
111 Kesejukan Malam
112 Semburan air panas
113 Pura-pura amnesia
114 Kelabasan 2 kali
115 Sedang kesal
116 Keinginan Alm Pimpinan Hanji
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Pronolog
2
Ramen dengan ceker
3
Hari pertema Interview
4
Diterima sebagai dokter muda
5
Kebencian Anton
6
Leader Night Dejavu
7
Pasien kejang
8
Pasien VIP
9
Operasi tanpa pindai CT
10
Kebijaksanaan Dokter Zen.
11
Flashdisk
12
Kerinduan sang adik
13
Keributan di UGD
14
Perencanaan Operasi PX. VIP
15
Keluh sang Adik
16
Resto Jepang
17
Transplantasi Hati
18
Menggoda Dokter Kiki
19
Kedatangan Dokter Sintia
20
Keputusan sepihak
21
Bersama Nek Marlin
22
kepadatan Ruang UGD
23
Patah tulang
24
Pertemuan yang tak di sengaja
25
Korban jadi tersangka 1
26
Korban jadi tersangka 2
27
Pemecatan secara tidak hormat
28
Kepanikan Pamela
29
Bergosip
30
Donor Darah
31
Kabar Tidak Baik
32
Kepanikan Anton
33
Terhempas
34
Perintah pimpinan Hanji
35
Ingatan Citra
36
Menemui Pimpinan Hanji
37
Dokter pribadi Pimpinan Hanji
38
Ingin tahu
39
Pertikaian
40
Kelalaian mereka
41
Korban perdagangan anak.
42
Kekenyangan.
43
manggung
44
Jalan sehat
45
CTS Carpal Tunnel Syndrome
46
Yayasan Dream School
47
Penyelidikan Kevin
48
Sekelompok Bandit.
49
Melawan Bandit
50
Pemancing amarah
51
Guyonan
52
Kesadaran Luis
53
Bertemu di Club
54
Tawaran yang gila
55
Kelelahan
56
Melihat Monster Batu
57
Persiapan Operasi Pimpinan
58
Dokter baru
59
Rumah sakit Radom
60
Percakapan dua sejoli
61
Merubah penampilan
62
Dugaan
63
Pencarian
64
Hari menyenangkan
65
Teka teki
66
Senda gurau
67
Penangkapan
68
Pergosipan
69
Pasien VIP
70
Mengencani
71
Mengenang masa kecil
72
Belom sadarkan diri
73
Pertemuan
74
Mulai siuman
75
Imbalan
76
Istirahat yang sesungguhnya
77
Terbebas
78
Kelakuan Kakak beradik
79
Pencarian Indentitas.
80
Pencuci Perut
81
Main lagi
82
Ide yang konyol
83
Dua Planet
84
Ancaman menikah
85
Menepis perasaan
86
Surat Perjanjian
87
Kekaguman
88
Kehebatan Pamela
89
Kekesalan Pamela
90
Dipercepat.
91
Film horor
92
Fiting gaun pengantin
93
Keterkejutan Orang tua Pamela
94
Minuman Alkohol
95
Kelaparan
96
Kesal dengannya
97
Ikut-ikutan
98
Akad
99
Kaget
100
Kebangun.
101
Kemarahan Luis
102
Pesan menyayat hati
103
Kepergian Pimpinan Hanji
104
Mati lampu
105
Mana hantu
106
Kebiasaan tidur.
107
Satu Ranjang tak sengaja
108
Monster air
109
Menggoda iman dan taqwa
110
Menerobos benteng pertahanan
111
Kesejukan Malam
112
Semburan air panas
113
Pura-pura amnesia
114
Kelabasan 2 kali
115
Sedang kesal
116
Keinginan Alm Pimpinan Hanji

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!