Diterima sebagai dokter muda

"Selamat, kau besok sudah menjadi karyawan disini, sebagai dokter baru," kata Pak Arif.

Pamela merasa sangat terkejut mendengar ucapan Pak Arif yang membuat hatinya mulai berbunga-bunga.

"Apa, Bapak ini wakil direktur yang harus nya saya temui tadi? Apa bapak bernama Arif?" tanya Pamela.

Pak Arif menganggukan kepalanya, membuat Pamela dengan wajah yang bingung berubah langsung tersenyum.

Flash Back On

sebelum Arif menerima Pamela menjadi dokter muda di rumah sakit ini.

Pak Arif yang baru saja keluar dari dalam mobilnya, berjalan langsung menuju lift. Ia sempat melirik ruangan UGD yang ramai pasien berdatangan, ia melihat seornag wanita cantik yang sedang memeriksa satu persatu pasien dengan rapih membuatnya penasaran dan bertanya kepada asistennya.

"Siapa wanita yang ada di dalam UGD?" tanya Pak Arif.

"Ku dengar dia seorang dokter muda yang baru lulus dari Yayasan Hanusi, ia mendapat rekomendasi dari rumah sakit ini. Seharusnya dia menemui anda terlebih dahulu pak?" ucap asisten Bela.

"Jadi dia wanita yang semalem membuat keributan bersama Dokter Anton?" tanya Arif.

"Bagai mana anda mengetahuinya pak," ucap Bela.

"Semalam, Dokter Jhoni yang memberi tahu ku. Aku rasa dia wanita yang berbakat," ucap Arif.

Arif langsung masuk ke dalam ruangannya, melihat satu orang yang sedang menunggunya.

Obi yang melihat Pak Arif bersama asistennya berjalan akan masuk ke dalam ruangannya, membuatnya langsung berdiri.

Obi menundukan kepalanya, memberi hormat kepada Arif, tetapi tidak di lihat oleh Arif yang terlihat sangat terburu-buru.

Merasa di abaikan, Obi pun masih kekeh tetap menunggunya, sampai akhirnya ia dipanggil Bela untuk masuk ke dalam ruangan Pak Arif.

Karena mereka bertiga mendapat rekomendasi dari kampusnya masing-masing, tanpa bertele-tele, Arif langsung menerima mereka sebagai dokter baru di rumah sakit ini.

"Saya mau ke UGD," ucap Arif.

Obi pun langsung keluar dari ruangannya, dan pergi begitu saja tanpa melihat ruangan UGD.

Pamela yang saat itu sedang sibuk dengan pasiennya membuatnya tidak terlihat panik, justru malah di kerjakan dengan rapih.

Arif memantaunya terus di dalam ruangan perawat. Tanpa di sadari Pamela.

Flash Back Off.

Pamela sedang duduk dan akan kekantin, karena perutnya sangat lapar. Ia belom memberi makanan sedikit pun.

"Apa kau lapar, ku dengar makanan di kantin sangat enak," ucap Kiki.

"Ide bagus, ayo kita makan," sahut Pamela.

Mereka memesan makanan dan mulai berbincang.

"Siapa namamu?" tanya Kiki.

"Aku Pamela," jawab Pamela.

"Kau Pamela Deviana, kau yang sering memecahkan rekor terbesar di asia, sebagai maha sista yang berprestasi, apa itu kau?" tanya Kiki yang sangat terkejut dengan seorang wanita cantik di hadapannya.

"Bagai mana kau bisa tahu semuanya, apa kau rajin mengikuti ku?" ucap pamela.

"Semua berita tentang mu tersebar sangat luas, membuat ku sangat mengagumi mu, apalagi saat tadi kau mengatasi pasien yang sangat kacau, aku saja hampir gila, tapi kau tetap terlihat santai dan sangat fokus, wajar banget sih jika kau memang yang terbaik," ucap Kiki.

"Itu artinya aku bisa menjadi seorang artis terkenal dong?" tanya Pamela.

Mereka tertawa bersama, terlihat sangat akrab. Mereka tidak menyadari jika ada yang memantaunya dari kejauhan.

"Dia wanita yang cukup berbahaya, beraninya dia semalam mengajariku," ucap Anton.

"Aku sudah mendengarnya, kau yang salah semalam itu. Kenapa hanya memasang infus kau tidak bisa, kau bisa kalah dengan anak yang baru lulus," celetuk Dokter Ria.

Dokter Ria langsung pergi meninggalkan Anton yang masih memantau Pamela dari kejauhan.

"Kenapa malah aku yang di marah olehnya, harusnya dia yang sudah lancang mengambil pasienku, dasar menyebalkan," gerutu Anton.

Selesai makan bersama Kiki, Pamela memutuskan untuk meninggalkan rumah sakit.

Dengan menggunakan sepedanya, ia berjalan melewati trotoal jalanan yang menang sudah di sediakan untuk pejalan kaki dan seperda.

Pamela berhenti di salah satu privat music Dj. Ia masuk ke dalam.

"Hei, Pamela!" panggil Kevin.

Pamela menoleh dan tersenyum.

"Selamat ya, kau di terima di Rumah Sakit Utama Medika," bisik Kevin.

Pamela menoleh ke arah kevin dengan wajah yang terkejut.

"Bagai mana kau tahu aku seorang dokter?" tanya Pamela.

"ha ... ha ... ha, dengan ku tidak perlu menutupi identitas mu, bahkan kau mendapat peringkat tertinggi di seluruh Asia pun aku tahu, jadi satu kata untuk mu. Kau hebat," ucap Kevin.

"Hanya perasaanmu saja, aku pun merasa biasa saja," sahut Pamela.

"Kau ini harusnya berterimakasih dengan ku, jika kau sudah bekerja. Teraktir aku ya," kata Kevin.

"Baiklah, ingatkan aku akan hal itu, aku takut jika terlalu sibuk kerja hingga lupa," ucap Pamela.

Pamela langsung menghidupkan alat Dj nya, ia terus mengelolah musik terbaru untuk di gabung dengan alat yang dia pegang.

Terlihat sangat serius sampai akhirnya ia berhasil melakukannya, suara music akhirnya di putar dan hasilnya sangat menakjubkan.

Teman-teman Dj nya pun sangat menyukai musik yang di buat Pamela dan mendengarkan dengan detail.

"Dia memang sangat keren ya, aku jamin orang tuanya sangat bangga. Lihatlah jobnya di bulan depan mulai berdatangan, tapi kenapa dia menolak? Apa dia tidak butuh uang?" tanya Rosa.

"Bukan dia tidak butuh uang, memainkan musik Dj itu hanya hobbi nya. Mungkin dia tidak berminat jika harus di jadikan uang," sahut Kevin.

"Sangat di sayangkan ya, semoga dia menyadarinya. Jika bakat yang dia miliki mampu membuatnya jadi terkenal," kata Rosa.

Seharian Pamela mengolah musik, merasa lelah. Ia memegang tekuk kepalanya yang terasa sangat berat.

"Minumlah," ucap Kevin.

"Kak Kevin, aku sudah membuatkan beberapa musik dengan gabungan genre rock, sepertinya ini terdengar sangat eksotis jika di mainkan untuk party," ucap Pamela.

"Coba ku dengarkan terlebih dahulu," kata Kevin.

Kevin mendengarkan dengan earphon, setelah mendengarkan musik itu, ia menatap Pamela dengan senyuman.

"Kau memang terbaik," kagum Kevim.

"Pakailah, ku dengar kau ada job malam ini," ucap Pamela.

"Baiklah, kau memang terbaik," ucap Kevin.

Hari sudah sore, Pamela pun keluar dari privat Dj yang bernama Gedung Ziny Music. Ia berjalan menuju parkiran untuk mengambil sepeda krsayangannya.

Pamela menggoes sepedanya, tidak lupa ia membeli makanan untuk di makan bersama Nenek Marlin.

"Nenek! Aku pulang," panggil Pamela.

Nenek marlin yang sedang memasak ramen di campur ceker, yang menjadi kesukaan Pamela pun baru saja di sajikan di atas meja.

Pamela masuk ke dalam rumah Nek Marlin, ia mencium aroma wangi masakan Nek Marlin membuatnya langsung mendekatinya.

"Nenek masak apa?" tanya Pamela.

"Ramen kesukaan mu, ini hari pertamamu interview sebagai dokter muda, jadi menurut nenek harus di rayakan," ucap Nek Marlin.

"Nenek memang terbaik, aku sayang nenek," ucap Pamela.

Mereka menikmati, makanan dengan bersendagurau bersama, tertawa bersama dan tak lupa Nek marlin selalu bercerita tentang masa mudanya yang pernah menjadi pejuang wanita.

BERSAMBUNG....

Terpopuler

Comments

Penelop3

Penelop3

1 iklan buat thor

2023-05-18

0

lihat semua
Episodes
1 Pronolog
2 Ramen dengan ceker
3 Hari pertema Interview
4 Diterima sebagai dokter muda
5 Kebencian Anton
6 Leader Night Dejavu
7 Pasien kejang
8 Pasien VIP
9 Operasi tanpa pindai CT
10 Kebijaksanaan Dokter Zen.
11 Flashdisk
12 Kerinduan sang adik
13 Keributan di UGD
14 Perencanaan Operasi PX. VIP
15 Keluh sang Adik
16 Resto Jepang
17 Transplantasi Hati
18 Menggoda Dokter Kiki
19 Kedatangan Dokter Sintia
20 Keputusan sepihak
21 Bersama Nek Marlin
22 kepadatan Ruang UGD
23 Patah tulang
24 Pertemuan yang tak di sengaja
25 Korban jadi tersangka 1
26 Korban jadi tersangka 2
27 Pemecatan secara tidak hormat
28 Kepanikan Pamela
29 Bergosip
30 Donor Darah
31 Kabar Tidak Baik
32 Kepanikan Anton
33 Terhempas
34 Perintah pimpinan Hanji
35 Ingatan Citra
36 Menemui Pimpinan Hanji
37 Dokter pribadi Pimpinan Hanji
38 Ingin tahu
39 Pertikaian
40 Kelalaian mereka
41 Korban perdagangan anak.
42 Kekenyangan.
43 manggung
44 Jalan sehat
45 CTS Carpal Tunnel Syndrome
46 Yayasan Dream School
47 Penyelidikan Kevin
48 Sekelompok Bandit.
49 Melawan Bandit
50 Pemancing amarah
51 Guyonan
52 Kesadaran Luis
53 Bertemu di Club
54 Tawaran yang gila
55 Kelelahan
56 Melihat Monster Batu
57 Persiapan Operasi Pimpinan
58 Dokter baru
59 Rumah sakit Radom
60 Percakapan dua sejoli
61 Merubah penampilan
62 Dugaan
63 Pencarian
64 Hari menyenangkan
65 Teka teki
66 Senda gurau
67 Penangkapan
68 Pergosipan
69 Pasien VIP
70 Mengencani
71 Mengenang masa kecil
72 Belom sadarkan diri
73 Pertemuan
74 Mulai siuman
75 Imbalan
76 Istirahat yang sesungguhnya
77 Terbebas
78 Kelakuan Kakak beradik
79 Pencarian Indentitas.
80 Pencuci Perut
81 Main lagi
82 Ide yang konyol
83 Dua Planet
84 Ancaman menikah
85 Menepis perasaan
86 Surat Perjanjian
87 Kekaguman
88 Kehebatan Pamela
89 Kekesalan Pamela
90 Dipercepat.
91 Film horor
92 Fiting gaun pengantin
93 Keterkejutan Orang tua Pamela
94 Minuman Alkohol
95 Kelaparan
96 Kesal dengannya
97 Ikut-ikutan
98 Akad
99 Kaget
100 Kebangun.
101 Kemarahan Luis
102 Pesan menyayat hati
103 Kepergian Pimpinan Hanji
104 Mati lampu
105 Mana hantu
106 Kebiasaan tidur.
107 Satu Ranjang tak sengaja
108 Monster air
109 Menggoda iman dan taqwa
110 Menerobos benteng pertahanan
111 Kesejukan Malam
112 Semburan air panas
113 Pura-pura amnesia
114 Kelabasan 2 kali
115 Sedang kesal
116 Keinginan Alm Pimpinan Hanji
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Pronolog
2
Ramen dengan ceker
3
Hari pertema Interview
4
Diterima sebagai dokter muda
5
Kebencian Anton
6
Leader Night Dejavu
7
Pasien kejang
8
Pasien VIP
9
Operasi tanpa pindai CT
10
Kebijaksanaan Dokter Zen.
11
Flashdisk
12
Kerinduan sang adik
13
Keributan di UGD
14
Perencanaan Operasi PX. VIP
15
Keluh sang Adik
16
Resto Jepang
17
Transplantasi Hati
18
Menggoda Dokter Kiki
19
Kedatangan Dokter Sintia
20
Keputusan sepihak
21
Bersama Nek Marlin
22
kepadatan Ruang UGD
23
Patah tulang
24
Pertemuan yang tak di sengaja
25
Korban jadi tersangka 1
26
Korban jadi tersangka 2
27
Pemecatan secara tidak hormat
28
Kepanikan Pamela
29
Bergosip
30
Donor Darah
31
Kabar Tidak Baik
32
Kepanikan Anton
33
Terhempas
34
Perintah pimpinan Hanji
35
Ingatan Citra
36
Menemui Pimpinan Hanji
37
Dokter pribadi Pimpinan Hanji
38
Ingin tahu
39
Pertikaian
40
Kelalaian mereka
41
Korban perdagangan anak.
42
Kekenyangan.
43
manggung
44
Jalan sehat
45
CTS Carpal Tunnel Syndrome
46
Yayasan Dream School
47
Penyelidikan Kevin
48
Sekelompok Bandit.
49
Melawan Bandit
50
Pemancing amarah
51
Guyonan
52
Kesadaran Luis
53
Bertemu di Club
54
Tawaran yang gila
55
Kelelahan
56
Melihat Monster Batu
57
Persiapan Operasi Pimpinan
58
Dokter baru
59
Rumah sakit Radom
60
Percakapan dua sejoli
61
Merubah penampilan
62
Dugaan
63
Pencarian
64
Hari menyenangkan
65
Teka teki
66
Senda gurau
67
Penangkapan
68
Pergosipan
69
Pasien VIP
70
Mengencani
71
Mengenang masa kecil
72
Belom sadarkan diri
73
Pertemuan
74
Mulai siuman
75
Imbalan
76
Istirahat yang sesungguhnya
77
Terbebas
78
Kelakuan Kakak beradik
79
Pencarian Indentitas.
80
Pencuci Perut
81
Main lagi
82
Ide yang konyol
83
Dua Planet
84
Ancaman menikah
85
Menepis perasaan
86
Surat Perjanjian
87
Kekaguman
88
Kehebatan Pamela
89
Kekesalan Pamela
90
Dipercepat.
91
Film horor
92
Fiting gaun pengantin
93
Keterkejutan Orang tua Pamela
94
Minuman Alkohol
95
Kelaparan
96
Kesal dengannya
97
Ikut-ikutan
98
Akad
99
Kaget
100
Kebangun.
101
Kemarahan Luis
102
Pesan menyayat hati
103
Kepergian Pimpinan Hanji
104
Mati lampu
105
Mana hantu
106
Kebiasaan tidur.
107
Satu Ranjang tak sengaja
108
Monster air
109
Menggoda iman dan taqwa
110
Menerobos benteng pertahanan
111
Kesejukan Malam
112
Semburan air panas
113
Pura-pura amnesia
114
Kelabasan 2 kali
115
Sedang kesal
116
Keinginan Alm Pimpinan Hanji

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!