Anton secara diam-diam mengikuti Pamela saat jam pulang kerja, ia melihat Pamela menggoes sepeda terus sampai akhirnya berhenti di suatu tempat.
"Tempat apa ini?" tanya Anton.
Anton memperhatikan gedung itu yang bertuliskan Ziny Music, membuatnya langsung mengarah ke Dj.
"Bukan kah ini tempat latihan untuk Dj, apa dia bekerja di sini? Sebagai apa dia di sini? Apa dia sebagai seorang Dj di club malam, atau menjadi Lcnya? Ha, ha, ha, memalukan, tapi kedengarannya cukup menarik," gumam Anton.
Saat Pamela memarkirkan sepedanya, ia masuk ke dalam gedung itu, dan ia merasa seperti ada yang memperhatikannya, membuatnya langsung menoleh ke belakang, tetapi ia tidak melihat siapapun. Membuatnya langsung masuk ke dalam.
Dengan senyum sinisnya, anton malajukan mobil mewahnya meninggalkan Gedung Ziny Music.
"Kenapa datang terlambat?" tanya Aril.
"Aku sedang ada urusan," jawab Pamela langsung membuka leptonya untuk memeriksa musik yang akan dia olah menjadi mesik Dj.
Pamela terlihat fokus dalam memainkan musiknya, sampai ia tidak menyadari jika di pandang terus menerus dengan pemilik gedung itu.
Kevin memberikan sebotol kopi kaleng yang dingin, membuat Pamela langsung melirik kopi itu.
"Makasih ya, ucap Pamela menerima kopi dari kevin.
Kevin hanya menganggukan kepalanya.
"Tadi pemilik gedung ini datang, ia ingin mengunjungimu tetapi tidak berani mendekati mu, karena kau terlihat sangat sibuk, membuatnya langsung kembali pergi meninggalkan gedung ini," jelas Kevin.
Pamela yang terkejut langsung menatap Kevin dengan bola mata seakan lepas dari tempatnya.
"Benarkah! Kenapa kau tidak melepaskan erphone yang ada di telingaku, aku jadi tidak enak dengannya," ucap Pamela.
"lain kali saja, tapi ... sepertinya dia ingin mengatakan sesuatu, tetapi tidak tersampaikan," kata Kevin.
"Mau gimana lagi, semua sudah terjadi. Semoga di lain waktu aku bisa menemuinya tanpa ada halangan apapun," ucap Pamela.
"Amin," sahut Kevin.
"Kevin! Kau bicara apa barusan?" tanya Pamela dengan wajah yang terkejut.
"Memangnya apa?" tanya Kevin.
"Barusan ini? Coba katakan lagi, aku ingin mendengarnya," ucap Pamela.
"Oh, kata amin, Allah huma amin," sahut Kevin.
"Bukan kah kau non islam? Apa boleh kau mengucapkan kata itu?" tanya Pamela.
"Wajahmu ini sangat serius, boleh-boleh saja. Kan aku tidak membaca syahadat jadi aman," jawab Kevin.
"Baiklah," kata Pamela.
Mereka berbincang sampai akhirnya, Kevin mempersiapkan diri untuk datang ke salah satu club yang memang sangat terkenal di kota itu. Kevin mengajak Pamela, karena sejak musik yang di buatkan olehnya selalu mendapat rating tertinggi. Musik yang paling banyak di minati.
Club itu bernama Leader Night Dejavu, club itu milik salah satu mafia casino yang terkenal sangat kaya raya, kekuasaannya mampu mempengaruhi pemerintahan negara.
"Apa semua acara malam ini sudah di persiapkan?" tanya Luis.
"Semua sudah siap tuan, dan kami mengundang Dj yang terkenal di kota ini, dia selalu meraih peminat musik terbanyak," jelas Jemi.
"Kerja bagus, siapkan perempuan cantik dan seksi kita akan bersenang-senang malam ini," ucap Luis.
Dengan tawanya yang sangat menggelegar, membuat Luis dengan rambut yang tersisir kebelakang, terlihat sangat tampan dan mempesona.
Pamela menggunakan pakaian yang tertutup tetapi seksi membuat Kevin langsung menyuruhnya ganti.
"Ganti, kau bisa di tawar oleh lelaki hidung belang," ucap Kevin.
"Baiklah," sahut Pamela.
Pamela menggunakan pakaian pendek dengan celana jeans yang robek menunjukan bahwa dia wanita malam, seolah wibawanya sebagai seorang dokter muda hilang begitu saja.
"Nah ini bagus, biarkan rambutmu terurai," kata Kevin.
"Kau ini seperti pacarku saja, semua-mua kau yang atur, lah kodrak ku sebagai wanita hilang begitu saja jika kau terus berbicara secerewet ini," gerutu Pamela.
"Karena kau ini adik ku, jadi sesuka hatiku aku akan mengawasi penampilan mu," kata Kevin.
"Ya, ya, ya," ucap Pamela.
Mereka berangkat menuju Leader Night Devaju, di dalam perjalanan, Pamela bertanya kepada Kevin.
"Apa nanti kita akan bertemu dengan pewaris tunggal yang terkenal sangat sombong dan kasar itu, aku tidak sabar ingin berjabat tangan dengannya," ucap Pamela.
"Jangan begitu, kau nanti bisa jatuh hati dengannya," sahut Aril.
"Mana mungkin, mendengar ceritanya saja aku sudah sangat kesal, apalagi orangnya langsung," kata Pamela.
Mobil itu masuk ke area parkiran club, mereka pun langsung keluar melewati pintu belakang yang memang sudah di sediakan untuk para Disk Jokey lainnya.
Pamela mengenakan topi hitam masuk ke dalam, ia melihat ruangan DJ yang sangat megah dan mewah membuatnya sangat kagum.
"Kau nanti yang memainkan musiknya, kita sebagai Rappernya," ucap Kevin.
"Apa kau serius kak? Aku? Yang jadi DJnya, ini perdana untukku," ucap Pamela.
"Belajar dari sekarang, kalo tidak kau tidak akan berkembang menjadi lebih baik," kata Aril.
"Okay lah, mari kita cek sound dulu," kata Pamela dengan penuh semangat.
Acara inti akan di mulai pukuk 23.00, mereka para pengusaha sukses telah datang dan memasuko ruang VIP yang sudah di sediakan. Tidak di sengaja Anton pun hadir di dalam club itu, ia memperhatikan DJ yang sedang memainkam leptopnya.
'Seperti Pamela? Apa itu Pamela? Jadi begini pekerjaanya? Dasar wanita murahan,' batin Anton.
Di dalam ruangan VIP terdapat cukup banyak orang yang memang mampu menyewa tempat mahal hanya untuk memain kartu dan bersenang-senang dengan wanita cantik dan seksi.
Acara pun di mulai, teriakan orang yang hadir membuat Pamela perlahan memainkan musiknya.
Musik yang di mainkan Pamela sangat memikat para pendengar yang ada di dalam, mereka mulai menari seperti hilangnya beban yang meletak di otak.
Luis yang mendengar musik yang di mainkan oleh seorang DJ wanita dengan rambut panjang yang sedikit ikal membuat Luis sangat penasaran dengan wanita itu.
"Apa kau tahu siapa yang memainkan DJ itu?" tanya Luis.
"Dia bernama Femil, itu nama panggungnya tuan. Apa anda ingin bertemu dengannya?" ucap Jemi.
"Boleh juga, dia bisa menjadi aset untuk kita," ucap Luis.
Mereka mulai memainkan kartu, satu persatu orang tidak bisa melirik ke yang lainnya karena permainan ini sangat ketat. Dan di kelilingin wanita cantik dan seksi.
Minuman yang memabukan pun tertuang di atas meja dengan gelas cantik yang menjadi wadahnya.
Permainan semakin menegangkan sampai akhirnya, banyak mereka yang frustasi karena kalah dalam bermain. Ada yang memilih untuk pulang, ada pula yang memilih menikmati dengan wanita-wanitanya.
Musik terus bergema, membuat Luis memperhatikan wanita yang ada di atas panggung, tatapannya tak hentinya menatap senyum wanita yang bernama Femil.
Suara ponsel berbunyi membuat Pamela tidak menyadarinya, karena musik yang terlalu keras. Anton pun mendapat panggilan dari UGD, tetapi dia tidak mengangkatnya karena ia mabuk berat.
Ucapan kasar keluar dari mulut Anton, membuatnya menjadi pusat perhatian orang, ia meluapkan kekesalannya dengan seorang wanita yang sok jagoan saat bekerja satu team dengannya.
BERSAMBUNG.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments