Dia Datang

Volturi benar-benar merasakan kesialannya hari ini. Anak panah Han melukainya cukup dalam, dia yakin lukanya tidak sesederhana yang terlihat. Sementara sekarang, dia masih harus menghadapi kemarahan Diavolo karena gagal membawakan jiwa untuk dipersembahkan padanya. Baru saja dihantam oleh kekuatan Diavolo, kini Volturi merasa kalau tatapan mata rajanya serasa mencekiknya, menghisap habis energi spiritualnya.

"Katakan siapa pelakunya?" tanya Diavolo, datar tapi penuh ancaman.

"Isaaac...." Tanpa tedeng aling-aling Volturi langsung membeberkan nama yang telah membuatnya mengalami kegagalan malam ini.

"Kau jangan bohong padaku!"

Volturi menggeleng pelan, cekikan itu terasa semakin kuat. Volturi mulai lemas, hingga Diavolo masuk ke pikiran sang asisten. Iblis itu tentu terkejut, melihat siapa yang akan jadi persembahannya malam ini.

"Kau...berani menyentuhnya?!" Meledak sudah kemarahan Diavolo, melihat wajah Irish yang berada di bawah tubuh Volturi.

"Dia datang sendiri padaku. Dia merencanakan ini bersama Isaac...aaarrghhhh...juga seorang pria, uhuukkkkk," Volturi jatuh tersungkur setelah Diavolo melepaskan cekikan tidak terlihatnya.

"Isaac? Seorang pria?"

"Dan satu hantu wanita lain. Mereka, pria itu pemilik hotel tempat kita mencari persembahan. Sepertinya pria itu adalah mate untuknya."

Craasshhhh

Bahu sebelah kiri Volturi kembali memuncratkan darah, saat kilatan sinar berwarna ungu menyerang pria itu. Volturi terkapar tidak berdaya. Habis, habislah... kata iblis itu dalam rasa sakitnya. Sudah dihajar Isaac dan Han, pulang melapor masih ditambahi sama bosnya. Apes bener Volturi hari itu.

"Katakan sekali lagi!" Diavolo menginjak luka terbuka di bahu Volturi, tangan Volturi sigap menahan kaki sang tuan agar tidak terlalu kuat menekan lukanya. Sakitnya sungguh luar biasa. Iblis itu mendongak, melihat penuh permohonan pada Diavolo.

"Katakan yang sebenarnya!" Perintah Diavolo lagi.

"Gadis itu sepertinya sudah memiliki mate, dan pria pemilik hotel itu adalah pasangannya. Anda bisa memeriksanya jika Anda mau." Tutur Volturi dengan suara terputus-putus. Sumpah demi apapun, dia lebih suka dibebaskan jika begini pada akhirnya.

Diavolo beranjak dari atas tubuh Volturi, membiarkan tangan kanannya tetap dengan posisi itu. Sementara pikiran Diavolo berkelana mencari tahu kebenaran ucapan Volturi. Aura Isaac dan Irish langsung bisa dia dapatkan. Namun seperti laporan Volturi, ada satu aura kuat yang berada di antara Irish dan Isaac. Diavolo mencoba masuk lebih dalam, tapi gagal. Ada satu dinding pelindung yang mencegah dirinya untuk bisa mengetahui siapa pemilik aura tersebut. Satu yang pasti, Diavolo bisa menemukan kalau aura orang itu ada dalam tubuh Irish. Seperti yang Volturi beritahukan, ada kemungkinan orang itu telah menandai Irish sebagai mate-nya.

"Satu lagi Yang Mulia, sepertinya mereka adalah dalang dari gagalnya beberapa persembahan kita akhir-akhir ini. Isaac mencoba memberontak pada Anda." Volturi mulai mengompori Diavolo.

Berharap sang raja akan marah, tapi reaksi Diavolo justru sebaliknya. Raja Iblis itu menunjukkan senyum paling manis yang pernah Volturi lihat. "Kau tahu? Dia adalah calon ratuku. Jadi aku akan membiarkannya bermain-main untuk sementara waktu. Dia sedang mengujiku. Dan untuk Isaac, aku sendiri yang akan menanganinya."

Volturi tersenyum di tengah ringisan rasa sakit yang dia rasa. Merasa puas dengan jawaban Diavolo. Sementara sang raja Iblis menyeringai penuh arti. "Kau pikir dengan menjadi pemberontak aku akan berubah pikiran. Kau salah Irish sayang, tingkahmu justru membuatku semakin panasaran padamu. Kita lihat sejauh mana kau berani bertindak."

Diavolo pikir akan sedikit melakukan tour ke dunia manusia. Sedikit memberi kejutan pada ratu hatinya. Juga kalau beruntung, bisa bertemu dengan mate dari Irish lalu menghabisinya, mudah bukan?

*

*

"Kau pemilik tempat ini?" Irish mendesak Han saat Nanto membukakan satu kamar untuk Irish. Di sebelah kamarnya dengan satu pintu penghubung di antara dua kamar itu.

"Bukan. Aku hanya diminta untuk menyelidiki hal aneh yang terjadi di hotel. Lalu membersihkannya jika perlu. Aku hanya mewakili pemiliknya." Balas Han mengangguk pada Nanto, agar meninggalkan mereka berdua.

"Mbak itu, bukannya anak pak Lendra ya. Kok mas Han bisa kenal. Perlu laporan ke Om Somchai gak ya?" Nanto bergumam sendiri sambil berjalan keluar dari kamar Irish.

"Jangan bohong kamu!" Irish merasa kalau Han bukanlah orang biasa. Meski gaya Han sederhana tapi Irish tahu pakaian yang dikenakan Han adalah kelas menengah ke atas. Orang biasa tidak akan sanggup untuk membelinya.

"Bohong soal apa to Ai."

"Ayah ibumu?" Cecar Irish.

"Sudah kubilang mereka di Chiang Mai. Aku ke sini karena rindu sama kamu." Balas Han sambil tersenyum. Buseett dah tu senyum bisa buat Irish diabetes, manisnya melebihi gula satu ton.

"Orang ini lama-lama bisa membuat gula darahku naik." Batin Irish langsung memalingkan wajahnya dari Han yang masih menatap intens padanya.

"Kenapa? Gak percaya kalau aku rindu padamu?" Tanya Han mendekati Irish yang melipat tangan di depan dadanya.

Cup, satu ciuman mendarat di kening Irish. Seketika membuat Irish terkejut.

"Apaan sih?" Protes Irish, menjauhkan diri dari Han. Gadis itu mendudukkan dirinya di sofa. Meraih ponselnya, lantas menghubungi sang ayah. Suara melengking Lendra terdengar dari ujung sana.

"Eh anak perawannya pak Lendra. Di mana kamu? Kenapa belum pulang?" Irish menjauhkan ponsel dari telinganya.

"Astaga Yah, Irish nginep di Shine Hotel. Tadi tanggung mau pulang. Boleh ya?"

"Pulang! Papa suruh Ivan jemput."

"Yah, semalam doang. Irish janji gak ngapa-ngapain. SUMPAH!" bujuk Irish.

Han kembali tersenyum mendengar perdebatan Irish dan sang ayah. Tidak jauh beda dengan keluarganya. Tak lama gerutuan gadis itu terdengar. Sang ayah sama protektifnya dengan sang kakak.

"Mau kuantar pulang?" tanya Han.

"Capeklah. Boleh kok nginep. Cuma...."

"Cuma besok kamu akan disidang." Tebak Han.

Han terkekeh saat Irish bertanya kenapa dia bisa tahu. Han lantas menceritakan kalau ayah dan ibunya juga sama ketatnya dengan ayah Irish. Terlebih kehidupan Chiang Mai yang liar, membuat orang tua Han ekstra hati-hati dalam menjaga sang putra.

"Ngerilah di sana." Ucap Irish pada akhirnya.

"Kalau ketemu yang ori sih gak masalah, lah kalau ketemu yang jadi-jadian, itu yang berabe."

Irish terbahak mendengar perkataan Han. Chiang Mai, banyak jenis orang bisa ditemui di sama. Dari yang normal sampai yang abnormal.

*

*

Kredit Pinterest.com

Diavolo merapikan jasnya, setelah turun dari mobil. Di sampingnya Volturi setia mendampingi. Mengenakan set pakaian manusia, membuat Diavolo terlihat seperti manusia biasa pada umumnya. Tanpa seorangpun tahu kalau dia salah satu raja iblis paling berbahaya saat ini.

Masuk ke lobi kantor Tania & Co yang sudah dibangun ulang. Tempat itu kini jadi terlihat megah dan tentunya nyaman. Kepada resepsionis, Volturi mengatakan kalau sudah membuat janji temu dengan Irish, selaku CEO Tania & Co.

Resepsionis langsung mengantar Diavolo dan Volturi ke ruangan Irish. Di mana sepanjang perjalanan itu, banyak jiwa yang dimangsa oleh Diavolo, pria itu berjalan sambil menyerap energi spiritual makhluk tak kasat mata yang kebetulan berjumpa dengannya. Sial sekali nasib mereka. Diavolo tersenyum, lumayan, dia mendapat makanan sekaligus bisa bertemu pujaan hati.

Di sisi lain, Irish setengah berlari kembali ke kantornya. Dia baru saja melakukan sidak ke bagian pemintalan benang, di mana beberapa mesin baru, selesai di-instal.

"Siapa sih tamunya? Aku gak merasa punya janji." Tanya Irish pada Dea.

Dea menggeleng, sebab dia juga tidak tahu. Di pintu ruangannya. Irish langsung menghentikan langkahnya. Aura ini, Irish sangat mengenalnya. Tapi tidak mungkin kan dia ada di sini. Sementara itu di dalam ruangan Irish, Diavolo membuka matanya. Merasakan kedatangan Irish.

"Dia datang."

****

Kredit Pinterest.com

Diavolo dall'Inferno

Up lagi readers.

Jangan lupa tinggalkan jejak. Terima kasih.

*****

Terpopuler

Comments

Asngadah Baruharjo

Asngadah Baruharjo

lucu

2024-02-02

0

Damar Pawitra IG@anns_indri

Damar Pawitra IG@anns_indri

nooo, model begini iblisnya karungi bawa pulang hahahha

2023-05-19

1

Damar Pawitra IG@anns_indri

Damar Pawitra IG@anns_indri

sik sik, salah satu?
kayaknya bakal muncul yang lain deh nanti
yoi nggak nih bund? 😁

2023-05-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!