Hantu Cantik VS Hantu Tampan

Irish berjalan cepat, di sampingnya ada Dea, asistennya. Keduanya diiringi seorang mandor dari bagian gudang, masuk ke area tempat penyimpanan, tempat yang beberapa hari ini membuat banyak orang takut. Pasalnya mereka seperti melihat sosok tak kasat mata yang membuat bulu kuduk merinding.

Irish bergumam dalam hati, ya kali kalau nongol jangan pakai wujud seram. Kan nakutin banyak orang. Irish berhenti di tempat yang ditunjukkan oleh mandor gudang. Saat itulah Isaac muncul. Memakai pakaian seragam anak sekolah zaman now, tampang Isaac jauh lebih muda dari Irish.

Tetep mau pakai muka ni orang buat jadi visualnya Isaac, 😁😆😆

Meet.. hantu kita yang tampan Isaac Andromeda Aditama

Irish berdecak kesal melihat penampilan sang kakak. "Isshhh, kakak bikin aku insecure-lah." Isaac justru terkekeh melihat kejengkelan sang adik. "Nanti tinggal ke salon buat perawatan biar kelihatan kek bocil."

Irish memanyunkan bibirnya, namun raut kesal itu hilang, saat Isaac memegang tangan Irish. Hingga penampakan mengerikan terlihat di depan Irish dan Isaac. Dea dan si mandor berada di ruang sebelah memeriksa mesin pemintal benang yang baru saja dibeli. Sedang di-install oleh teknisi mereka.

"Ampuun deh, serem amat sih. Gak ada ya hantu tampan atau cantik kek kakak gitu." Canda Irish. Si hantu melihat penuh minat ke arah Isaac. Mana pernah dia bertemu makhluk satu dunia setampan Isaac.

"Ada....aku." Balas Isaac percaya diri, sembari menatap waspada pada hantu di depan mereka. Satu komunikasi Isaac buat. Hingga dia tahu kenapa makhluk itu ada di sana. "Sekarang kamu bisa pergi, kamu membuat semua orang takut." Pinta Isaac.

Namun rupanya si hantu menolak, terlebih setelah melihat rupa wajah Isaac, jiwa tampan yang pernah dia lihat sepanjang hidupnya. "Nggak bisa, kamu tidak bisa tinggal. Batas waktumu sudah datang. Kamu harus pergi ke sana."

Hantu itu terus menolak hingga makhluk menyeramkan itu marah, karena Isaac mengancam akan menghancurkan jiwanya kalau dia ngeyel. Kemarahan hantu itu memuncak, saat Isaac benar-benar memburunya. Dia pikir Isaac adalah malaikat, nyatanya Isaac tak lebih dari hantu penangkap arwah. Hantu itu geram dan mulai menyerang Isaac. Namun Isaac sigap menghindar. Hantu itu rupanya cukup lihai dalam bertarung. Terbukti beberapa serangannya bisa menyentuh tubuh Isaac. Sekali dua, hantu itu mampu menangkis serangan Isaac.

"Sepertinya aku terlalu meremehkannya." gerutuan Isaac bersarang di dada.

"Dendam membuat kekuatannya berlipat. Sepertinya dia mengambil perjanjian dengan raja iblis." Gumam Irish. Isaac nampak setuju dengan pendapat Irish. Melihat interaksi manis antara Irish dan Isaac membuat hantu itu semakin marah. Sampai satu serangan membuat Irish jatuh tersungkur di lantai semen pabriknya.

"Hei, aku tidak mengganggumu, kenapa kau mendorongku." Protes Irish. Detik berikutnya, mata Irish membulat, melihat sang kakak terkapar di lantai. "Kak....."

Irish berlari ke arah jiwa Isaac, tapi si hantu menjegal kakinya, hingga dia terjerembab dan jatuh kembali mencium lantai semen yang dingin. Selanjutnya dia merasa tubuhnya dilempar ke sana ke mari. Hingga sudut bibir Irish terluka. Isaac yang terbangun langsung melayang ke arah Irish. Melindungi sang adik dari lemparan benda yang dikirim oleh si hantu.

Isaac meringis saat satu kursi kayu menghantam punggungnya. Meski begitu, dia tetap memeluk tubuh sang adik. Si hantu geram melihat hal itu. Hebat, hantu itu bisa membuat benda dunia fana melukai Isaac. Isaac yang biasanya tangguh tiba-tiba merasa lemah. Ini aneh. Pikir pria itu.

Serangan datang lagi, kali ini Irish yang datang menjemput serangan. Gadis itu mendorong jatuh sang kakak. Lalu menahan pukulan si hantu menggunakan tangannya. Hantu itu menggeram marah. Tatapan penuh amarah terlihat jelas di mata berwarna merah tersebut.

"Bukankah sudah kubilang akan kucari orang yang sudah memperkosaa dan membunuhmu, lalu menyerahkannya pada pihak yang berwajib. Kenapa juga kau masih marah pada kami?"

"Kalian manusia pembohong!"

Untuk pertama kalinya Irish mendengar suara hantu perempuan dengan wujud mengerikan itu. "Kalau kau menahan kami di sini. Bagaimana bisa kami bergerak untuk menangkap Beno, bosmu itu."

Si hantu mundur, bagaimana Irish tahu kalau yang melakukan hal keji itu adalah bosnya sendiri. "Aku punya kemampuan melihat masa lalu dengan menyentuh benda lain." Irish memegang lengan si hantu, saat itu juga dia seolah tersedot ke dimensi lain. Dimensi masa lalu di mana Irish bisa melihat bagaimana pria yang bernama Beno itu merudapaksa Meli, nama hantu itu.

Irish mengeratkan rahangnya, menahan amarah pada pria yang terus mengayunkan tubuhnya di atas tubuh Meli yang sudah meninggal. Akibat perdarahan hebat yang Meli alami.

"Dia biaadaab!!!" teriak Irish dengan air mata mengalir. Kini dia tahu bagaimana besarnya dendam yang Meli miliki untuk Beni.

"Dan dia masih tersenyum sampai hari ini sebagai manager keuangan di kantor ayahmu." Suara sendu Meli membuat Irish menoleh, saat itulah dia melihat sosok Meli yang sesungguhnya. Meski berwajah pucat seperti Isaac, namun kesan cantik itu masih terlihat di wajah Meli.

Kredit Pinterest.com

Mbak Meli, tapi bukan sandal ya geesss...

"Apa yang kuinginkan berlebihan? Aku hanya ingin dia mendapat balasan yang setimpal atas perbuatannya. Apa salahku sampai dia tega melakukan hal itu padaku?" Meli mulai menangis. Kemarahan Meli berubah jadi kesedihan. Isak memilukan itu membuat Irish bisa merasakan apa yang Meli alami.

Irish mendekati Meli, dia tahu tidak bisa menyentuh hantu cantik itu. Irish berdiri di depan Meli, dengan Isaac yang kini berada di samping Irish. Pria itu yakin kalau Meli tidak akan melukai sang adik.

"Kami akan mencari di mana jasadmu di buang. Kami akan menguburkannya dengan layak. Lalu akan kubalas perbuatan Beno padamu. Jadi kau bisa tenang sekarang. Kau bisa pulang."

Isaac berkata menggantikan sang adik yang masih terisak. Sebagai perempuan, Irish bisa meraba apa yang Meli rasakan.

"Pulanglah."

Meli menoleh ke arah Isaac, dua pasang mata itu bertemu. "Apa kau tidak ingat padaku?"

Isaac memicingkan mata, melihat ke arah Meli. Lama terdiam, Isaac seperti pernah melihat wajah Meli, tapi di mana.

"Ingatanmu benar-benar payah." Maki Meli tanpa segan. Isaac membulatkan mata mendengar makian Meli.

"Tunggu dulu, kau...kau... yang ada di Chiang Mai itu kan? Hei bukannya aku sudah mengirimmu pulang? Kenapa kau masih ada di sini? Woi si grim reaper bisa memburumu, kalau tahu kau masih di sini."

"Kau mengkhawatirkanku?" Sikap Meli langsung berubah ceria. Berbeda dengan tadi yang penuh kemarahan dan kebencian. Eh....Irish dan Isaac saling pandang, melihat perubahan sikap Meli.

"Tidak...siapa juga yang mengkhawatirkanmu." Bantah Isaac. Isaac berlalu dari hadapan dua wanita beda dunia itu. Dengan Meli langsung menggamit manja lengan Isaac. Irish melotot melihat kelakuan berani Meli, sekaligus betapa risihnya Isaac saat disentuh Meli. Jelas saja, selama hidup Isaac tidak pernah dekat dengan wanita manapun selain sang adik. Dan sekarang tiba-tiba muncul hantu, yang dalam pandangan Irish cantik, seolah mengejar sang kakak.

"Pergi sana! Pulang!" Isaac berusaha melepaskan diri dari pegangan tangan Meli, tapi yang terjadi sebaliknya, Meli semakin menguatkan pegangannya pada lengan Isaac.

"Gak mau pulang! Mau di sini nemenin kamu. Kan aku sudah bilang kemarin. Setelah nganterin anak-anak aku akan kembali."

"Ya kali, kau dari Chiang Mai nyusulin ke sini." Isaac benar-benar jengah dengan tingkah Meli.

"Aku kebetulan nemu mereka waktu holiday ke sana."

Isaac membelalakkan mata. Hantu holiday? Liburan? Dia tidak salah dengar kan. "Gak percaya ada hantu pake liburan segala."

"Kamu kudet sih. Makanya update dong. Biro perjalanan hantu sekarang ada tahu. Asal punya duit kita bisa pergi liburan."

Isaac menggelengkan kepalanya. Masih berusaha melepaskan diri dari cekalan tangan Meli yang berada di lengannya. Pria itu tidak percaya dengan semua yang dikatakan oleh hantu yang menurut Isaac lumayan manis.

"Hantu cantik bikin tambah ruwet masalah aja." Gerutu Isaac dalam hati. Sesekali menghempaskan tangan Meli, tapi Meli kekeuh menggamit lengan Isaac.

"Kapan lagi bisa ketemu hantu tampan seperti kamu. Raja Iblis saja kalah tampan denganmu." Batin Meli sambil tersenyum, tidak peduli pada Isaac yang terus saja menolak dirinya. Dua hantu itu terlihat serasi memakai seragam sekolah. Persis seperti anak SMA yang sedang pacaran.

****

Up lagi readers.

Jangan lupa tinggalkan jejak ya. Terima kasih.

****

Terpopuler

Comments

Asngadah Baruharjo

Asngadah Baruharjo

wa ha ha ha 🤣🤣🤣

2024-02-01

1

Yosephine Nidya Ayu Puspajati

Yosephine Nidya Ayu Puspajati

Visualnya siapa itu ya kak?

2023-05-09

1

Damar Pawitra IG@anns_indri

Damar Pawitra IG@anns_indri

ekwkkw mumet, biro pwrjalanan hantu
bisnis baru bund

2023-05-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!