Mate Yang Tepat

"Wah lihat siapa ini," Beno menyeringai melihat Irish yang berada di depannya. Gawat! Pria itu berhasil mencegah Irish yang ingin kabur dari sana. Beno mencegat di pintu keluar, hingga Irish tidak bisa lari.

"Putri CEO Aditama Grup, tidak menyangka kalau aku akan bertemu denganmu di sini, Nona Irish Isabel Aditama. Sepertinya keinginanku akan terkabul malam ini." Seringai Beno penuh makna.

Melihat Irish, siapa juga yang akan menolak. Irish dikenal dengan reputasi baik. Tidak pernah berbuat hal buruk. Hidup Irish benar-benar terjaga. Beno bersorak, dia yakin kalau Irish masih segelan alias perawan.

Pria itu merangsek maju, melihat wajah cantik dan anggun Irish. Beno menduga kalau Irish hanyalah gadis biasa tanpa kemampuan apa-apa. Siapa sangka saat Beno mendekat untuk menangkap Irish, gadis itu sigap menghindar. Sebuah tendangan Irish lakukan, membuat Beno terkejut. Mata pria itu membulat waktu rasa sakit menyerang perutnya.

"Kau?" Beno kehilangan kata melihat Irish yang memasang kuda-kuda, bersiap untuk menyerang.

"Karena terlanjur ketahuan ya sekalian saja. Mau mengingatkan soal Meli. Apa kau tahu soal dia?"

Beno tersenyum samar. Jadi anak bosnya ini tahu soal Meli. Satu lagi alasan yang tepat untuk melenyapkan Irish. Eh salah, memanfaatkan Irish. Dia bisa membungkam mulut Irish sekaligus mendapat bahan persembahan yang nilainya fantastis. Raja Iblis pasti senang dengan hal ini.

Irish menyerang, satu pukulan dia layangkan. Dan Beno sigap menahan. Dengan postur tinggi besar, membuat pria itu dengan mudah menangkap kepalan tangan Irish. Pria itu tiba-tiba saja meniup wajah Irish, membuat Irish seketika kehilangan kesadarannya. Mantra sirep yang membuat lawannya tertidur. Irish jatuh dalam pelukan Beno, di mana pria itu dengan cepat langsung membawa tubuh Irish masuk ke mobilnya, pergi dari tempat itu.

Di sisi lain, Isaac menggeram kesal. Dia kehilangan jejak sang adik sejak tadi sore. Ini sudah hampir tengah malam, dan dia belum menemukan jejak sang adik. Aura Irish hilang begitu saja.

"Kemana sih dia pergi?" Isaac berdiri di sebuah gedung tinggi, mencoba mencari tanda aura Irish di seluruh kota. Pria itu memejamkan mata, pikirannya bergerak, menyapu seluruh sudut kota. Mencari keberadaan Irish. Namun sayang, untuk kesekian kalinya, dia gagal.

"Ketemu tidak?" Meli tiba-tiba muncul di samping Isaac. Dia baru kembali dari pabrik untuk memeriksa, apa Irish kembali ke sana. Dan hasilnya juga nihil. Bukannya menemukan Irish, Meli malah harus berhadapan dengan beberapa hantu yang ingin mengambil tempatnya di pabrik itu, untuk menakut-nakuti para staf dan karyawan di sana.

"Biarkan aku mencarinya. Dia adikku!" Judes Isaac.

"Dia juga temanku sekarang!" Balas Meli tidak kalah ketus. Sungguh, bertemu Irish adalah anugerah terbesar dalam kematiannya. Ditambah Isaac, wanita itu pikir, kematiannya bukanlah hal yang perlu disesali. Dia mendapat kawan baru juga pengalaman baru. Serta semangat baru untuk mengejar Isaac. Meli nyengir mengingat hal itu

Dua jiwa itu terdiam, masing-masing sibuk dengan pikirannya sendiri. Hingga suara Meli membuat Isaac menoleh. "Bagaimana jika Beno menangkapnya?"

Isaac tersenyum mengejek. Mungkin Meli belum tahu kalau Irish bukanlah gadis biasa seperti yang terlihat. Sang adik punya segudang cara untuk melumpuhkan lawannya. Menghajarnya lalu meninggalkannya begitu saja. "Tidak mungkin!" Bantah Isaac.

"Jangan bilang begitu. Apa salahnya kita periksa dulu." Usul Meli. Isaac sesaat berpikir, hingga membuat Meli gemas. Tanpa kata, Meli menarik lengan Isaac untuk menghilang bersamanya. Mengabaikan umpatan pria itu pada.

Sementara itu, Beno tengah memandang penuh nafsuu pada tubuh Irish. Gadis itu kini hanya memakai kain yang menutupi dada sampai lutut Irish. Mata Beno menatap dua gundukan sintal yang tampak menonjol di dada Irish. Sangat menggoda. Pria itu sendiri hanya memakai celana pendek. Bersiap memulai ritual memanggil Raja Iblis, Diavolo.

Beno sungguh beruntung malam ini, waktu menjelang tengah malam, dan bulan purnama ternyata datang malam ini. Waktu yang tepat untuk memberi persembahan pada Raja Iblis guna mengekalkan keinginannya. Disegani dan memiliki karier yang cemerlang. Itulah hal yang diminta Beno dari Raja Iblis. Persekutuan yang Beno mulai sejak setahun lalu. Hingga pria itu bisa duduk si kursi manager keuangan, padahal setahun lalu dia hanya staf biasa. Tukang foto copy dan pekerjaan sepele lain untuk membantu staf yang lebih tinggi. Diremehkan, dihina membuat Beno lama-lama jengah juga. Hingga dia berpikir mencari cara agar dirinya bisa naik jabatan dengan cara instan. Dan jalan itu adalah bersekutu dengan Raja Iblis, Diavolo dall'Inferno.

Beno mulai menggumankan mantra untuk memanggil Diavolo, dalam ritual ini Diavolo sendiri yang hadir. Meski lemah, tapi menikmati persembahan dari kliennya tentu hal yang harus dia lakukan sendiri. Bisa dikatakan Raja Iblis itu bisa menikmati tubuh wanita yang berbeda-beda dalam satu malam. Nikmat dia dapat, kekuatan dia dapat. Sebab semua korbannya akan mati, setelah jiwanya diserap habis oleh Diavolo.

Mantra selesai dirapalkan, angin mulai berhembus, menerbangkan tirai kamar Beno yang akan dijadikan tempat ritual persembahan tersebut. Tubuh Irish terbaring di atas kasur Beno. Tempat yang sama di mana Meli meregang nyawa enam bulan lalu.

Deru angin semakin kencang, sampai aura kegelapan terasa memenuhi kamar itu. "Dia datang." Batin Beno, mulai bersiap. Dia dan Diavolo sama-sama akan merasakan nikmat

malam ini. Siapa yang tidak suka dengan hal itu.

Kredit Pinterest.com

Muncul memakai jubah tidur hitam panjang, sebagian tubuh Diavolo terekspose. Raja Iblis itu tidak melihat siapa yang berbaring di atas ranjang. Tanpa basa basi, Diavolo langsung merasuki Beno, sorot mata Beno berubah merah, saat Diavolo menguasai tubuh pria itu.

Lagi-lagi, tanpa melihat wajah Irish, Diavolo menyingkap kain yang menutupi tubuh Irish. Mata Diavolo membeliak melihat tubuh seksi Irish terpampang di depan matanya. Aura Irish segera menarik perhatian Diavolo. Berpikir bagaimana Beno bisa mendapat korban persembahan sebagus ini. Auranya saja sudah menunjukkan kemurnian jiwa tiada batas. Satu kekuatan hebat akan Diavolo dapat jika dia bisa menyantap jiwa yang terbaring tidak sadarkan diri diatas ranjang bertabur mawar itu.

Diavolo mendekati tubuh Irish, sampai pria itu sadar, kalau aura Irish adalah satu di antara aura yang dia kenal. Diavolo merangkak naik ke atas tubuh telanjjaangg Irish, ingin memastikan sesuatu. Satu gerakan Diavolo lakukan untuk membuka tirai tak kasat mata yang menutupi wajah Irish. Namun yang terjadi berikutnya sungguh di luar dugaan. Tubuh Beno terlempar, menghantam dinding kamar Beno. Diavolo bangkit, meninggalkan Beno yang langsung melolong kesakitan. Kain kemban yang tadi dibuang Diavolo kini telah kembali menutupi Irish

"Siapa dia? Kenapa ada mate yang menjaganya?" tanya Diavolo pada Beno, sinar yang melempar tubuhnya adalah perlindungan dari pasangan gadis itu. Bisa dipastikan jika mate-nya bukan orang sembarangan.

"Irish Isabel Aditama," jawab Beno terbata. Sakit luar biasa terasa di punggungnya.

Wajah Diavolo langsung berubah marah. Bagaimana bisa Beno mempersembahkan calon ratunya untuk sebuah keinginan receh yang tidak ada artinya untuk Diavolo. Pria itu menggeram marah. Waktu itulah tubuh Beno terangkat ke udara. Dengan leher serasa di cekik. Kaki pria itu bergoyang-goyang ingin melepaskan diri. Dengan dua tangan memegangi lehernya sendiri.

"Apa kau tahu siapa dia? Dia calon ratuku!" Mata Beno membulat mendengar ucapan Diavolo. Calon ratu Raja Iblis? Gawat! Itu berarti dia telah lancang menyentuh milik Diavolo.

"Ampun Raja. Saya tidak tahu kalau Irish... aaaarrrgghhhhh." Beno berteriak tertahan. Saat satu kekuatan serasa memakan dirinya dari dalam.

"Kau melakukan kesalahan besar. Dan itu tidak bisa kumaafkan. Kau harus mati."

Beno jelas ketakutan, terlebih rasa sakit itu mulai menyerang dirinya. Di hadapannya Diavolo memejamkan mata, satu tangan pria itu terangkat, mengarah pada Beno. Tubuh Beno semakin lemah saat Diavolo menyerap jiwanya.

Bruuukkkk, Beno ambruk dengan darah menggenang di sekeliling tubuh pria itu. "Itu yang kau dapat, saat kau menyentuh milikku. Kematian!"

Selanjutnya Diavolo mendekati tubuh Irish, pria itu ingin menyentuh tubuh Irish, tapi satu cahaya berwarna kehijauan melindungi tubuh gadis itu. Kekuatannya belum pulih untuk mencari tahu siapa yang sudah menandai Irish sebagai pasangannya. Diavolo hanya bisa memandangi wajah cantik Irish. Hingga Diavolo tiba-tiba menghilang. Saat Isaac dan Meli muncul di sana.

Meli langsung berlindung di balik punggung lebar Isaac, saat melihat Beno yang terkapar di lantai dengan keadaan mengerikan. Isaac hanya sesaat melihat ke arah Beno. Mata pria itu kemudian teralih pada cahaya kehijauan yang menyelimuti Irish.

"Han benar-benar mate yang tepat untuk Irish."

****

Up lagi readers.

Jangan lupa tinggalkan jejak. Terima kasih.

****

Terpopuler

Comments

IG: @sskyrach

IG: @sskyrach

astaghfirullah Mak😭

2023-06-01

1

Damar Pawitra IG@anns_indri

Damar Pawitra IG@anns_indri

kan benner... doi marah
kau salah kali ini Ben

2023-05-10

1

Damar Pawitra IG@anns_indri

Damar Pawitra IG@anns_indri

sudah kuduga ...

2023-05-10

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!