"Dinda!" seru mereka semua dengan serentak.
Suasana berubah menjadi tegang ketika melihat tubuh Adinda Kinanti ambruk ke lantai, setelah mengetahui jika dirinya akan menjadi seorang pengantin pengganti demi menyelamatkan harga diri dari majikan Bundanya yang juga selama ini telah memberikan biaya pendidikan gadis itu.
Tiga manusia yang sudah mengambil keputusan tentang kehidupan gadis bernama Adinda itu menjerit meneriakkan namanya. Bibi Hanum menghambur menarik tubuh Sang Putri yang sudah tak sempat dijangkaunya, sementara Reza sendiri semakin merasa bersalah, padahal Gadis itu duduk di sampingnya.
Reza tersadar, pria itu langsung mengambil alih tubuh gadis mungil berhijab ke dalam gendongannya, "kita langsung bawa Adinda ke rumah sakit aja, Bi!" ucap Reza bergegas sembari kakinya melangkah panjang menuruni anak tangga menuju ke parkiran mobil untuk membawa Adinda ke rumah sakit.
“Baik, Den … tolong selamatin anak bibi, Den. Bibi nggak mau Dinda kenapa-kenapa,” sahut Bibi Hanum mengekori langkah kaki anak majikannya dengan sedikit berlari karena kaki sang CEO yang begitu gesit saat berjalan.
Sementara pasangan suami istri itu merasa sangat bersalah melihat Adinda yang ternyata tidak bisa menerima permintaan mereka, semua itu terbukti dengan tubuh gadis itu yang limbung jatuh ke lantai karena tidak mampu menerima kenyataan akan dinikahkan dengan orang yang hampir saja 10 tahun lebih tua dari umurnya.
Bibi Hanum tak berhenti menangisi putrinya di dalam mobil walau pun Reza telah berusaha membujuknya untuk tidak bersedih lagi karena mereka dirinya yakin kalau Adinda tidak akan kenapa-napa.
Reza pun langsung tancap gas menuju rumah sakit terdekat agar Adinda segera mendapatkan pertolongan. Lelaki itu tidak ingin menjadi orang yang terlalu egois hingga memaksa anak dari pelayannya menjadi seorang pengganti dari calon istrinya yang kabur. Dirinya juga bisa merasakan Kalau Adinda pasti menolak untuk dinikahinya sebab Gadis itu terlalu muda jika dibandingkan dengan umurnya yang sudah 28 tahun. Bahkan jarak usia Mereka benar-benar ternyata sudah 10 tahun rentangnya
Mobil Reza berhenti tepat di depan ruangan UGD yang buka selama 24 jam nonstop. Pria itu turun dengan gegas, membuka pintu mobil bagian belakang dan menggendong tubuh mungil Adinda, serta membawanya masuk dengan bibir yang langsung berteriak memanggil dokter.
"Dokter! Suster! Tolong … tadi dia pingsan tiba-tiba, jadi saya –"
Belum selesai kalimat yang akan diucapkan Reza tetapi perawat itu sudah memotongnya.
"Bapak silahkan tunggu di luar ya, biar dokter yang langsung menangani adik Anda!"
‘What, adik …? Apa aku setua itu sampai mereka langsung menganggapku sebagai kakaknya anak pelayan ini? Dasar perawat tak tahu diri, bisa-bisanya dia menganggapku sebagai kakak dari Adinda padahal wajahku masih sangat tampan, bahkan wanita di luar sana begitu banyak yang menginginkan tubuhku hingga ada yang dengan sengaja berusaha melemparkan tubuhnya ke ranjangku!’ umpat Reza di dalam hati merasa kesal.
Reza benar-benar Tak habis pikir dengan penglihatan perawat yang tadi menerima dirinya dan Adinda, ‘Sepertinya dia harus berkaca agar tahu bahwa perawat itulah yang sudah sangat jelek wajahnya!’ pikir Reza.
Itu merasa semakin frustasi saja hanya karena omongan sang perawat barusan yang menganggap dirinya sebagai kakak dari Adinda, Lalu bagaimana dengan perasaan gadis kecil itu?
Entah apa yang akan didengarnya nanti jika sampai ada yang tahu, baik itu sahabat atau mungkin teman-teman kuliahnya dulu, kalau dirinya akan menikahi anak dari seorang pembantu. Belum lagi entah apa yang akan terjadi setelah pernikahan itu terlaksana karena Reza sama sekali tak punya rasa pada gadis yang baru saja melepas seragam putih-abu-abu nya.
‘Oh Tuhan kenapa nasibku jadi seperti ini? Apakah ini sebuah Karma karena aku suka gonta-ganti wanita?’ Kembali dirinya menggerutu di dalam hati merasa kehidupan ini benar-benar sedang tak berpihak padanya .
Bibi Hanum terisak di atas bangku besi menangisi kondisi putrinya. Reza sangat yakin, jika pelayan itu pasti sekarang sedang merasa menyesal karena menerima dan juga mengabulkan permohonan kedua orang tuanya untuk menjadikan Adinda sebagai istrinya.
"Bi … jika Adinda tidak bersedia untuk Reza nikahi maka biarkan saja keluarga kami seperti ini, karena bagaimanapun juga semua yang telah terjadi bukanlah tanggung jawab Adinda atau pun Bibi! Reza nggak mau dianggap orang sebagai anak majikan yang kejam terhadap anak pelayannya, padahal ini juga bukan keinginan Reza … melainkan kemauan mama dan papa," lirih Reza merasa putus asa.
‘Mungkin aku memang harus menerima takdir ini yang akan mendapatkan rasa malu. Rasa malu yang bukan hanya harus ku tanggung sendiri saja tetapi seluruh keluarga besar Papa dan Mama.’ Reza membatin di dalam hati merasa semakin frustasi saja, ditambah lagi keadaan sang nenek yang kemungkinan besar lebih shock ketika mengetahui bahwa dirinya gagal menikah dengan Kaira.
Pria itu mengusap wajahnya dengan kasar beberapa kali seirama dengan kedua matanya yang terpejam.
Ceklek!
Belum sempat bibi Hanum menyahuti perkataan sang anak majikan, tiba-tiba saja pintu ruangan UGD dibuka oleh seorang perawat dan dokter.
"Bagaimana kondisi putri saya, dokter? Kenapa Adinda tiba-tiba saja pingsan? Padahal selama ini putri saya tidak pernah memiliki riwayat penyakit yang aneh," berondong Bibi Hanum menanyakan sang dokter.
"Maaf, Bu, sepertinya putri Anda sedang mengalami –" Belum selesai dokter itu menerangkan apa yang sedang terjadi dengan Adinda tetapi Reza buru-buru memotong perkataan pria paruh baya yang masih mengenakan jas putih itu.
"Mengalami apa, Dokter? Tolong cepat katakan!" potong Reza yang merasa ikut penasaran dengan penjelasan dari dokter.
Dirinya benar-benar sudah tak sabar ingin mengetahui apa sebenarnya yang terjadi dengan Dinda, Reza hanya tak ingin Gadis itu tiba-tiba saja mengalami stroke atau sakit jantung gara-gara jiwanya yang terganggu dengan perkataan mama dan juga Papanya. Tentu saja hal itu terpikirkan oleh pria dewasa yang sudah berumur 28 tahun itu karena bagaimanapun juga, Adinda masih berusia 18 tahun dan pasti sangat masuk akal jika Gadis itu langsung sakit jantung mendengar permintaan kedua orang tuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 261 Episodes
Comments
Sahdan Ali
ceritanya seru
2024-04-03
2
Ratna Sari
cerita good
2024-02-05
1
Ratna Sari
baik
2024-02-05
1