“Papa tidak pernah mendidikmu menjadi laki-laki pengecut seperti ini yang tidak tahu dengan namanya balas budi! Mungkin nama baik keluarga kita akan menjadi olok-olokkan seluruh dunia jika sampai ada yang tahu kalau seandainya kamu itu gagal menikah karena ditinggal kabur calon istrimu sendiri! Seharusnya kamu mengucapkan terima kasih sama Adinda, bukannya selalu kasar sama dia dan tak hormat sama dia hanya karena statusnya sebagai seorang pembantu.” Pak Suryo bicara begitu lantang dengan salah satu telunjuk tangannya di depan wajah Reza.
Pria paruh baya itu benar-benar merasa sangat kecewa karena Reza sama sekali tidak bisa menghargai wanita yang telah berjasa menyelamatkan nama baik keluarganya tetapi malah menganggap gadis itu tak lebih dari seorang pembantu semata.
Ibu Suryo akhirnya berdiri lalu mendekati Putra tunggalnya itu, “Apa yang dikatakan oleh papamu itu memang benar, kalau bukan karena keluarga Bibi Hanum maka nama baik keluarga kita saat ini sudah hancur lebur gara-gara ulah kekasih yang paing kamu banggakan itu kabur sehari sebelum pernikahanmu! Seharusnya yang kamu salahkan sekarang itu adalah keluarga Kaira karena gara-gara dia hampir saja kita mendapatkan malu kalau bi Hanum tidak mengizinkan putrinya untuk kamu menikahi! Heran mama melihatmu seperti ini, Jadi untuk apa kamu sekolah tinggi-tinggi hingga tak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk,” oceh Ibu Suryo menasehati putranya karena benar-benar tidak pernah menyangka kalau ternyata Reza tidak bisa memperlakukan istrinya dengan baik.
“Mama jadi curiga, hanya dengan mendengar makian dan juga umpatamu tadi saja sama Adinda, mama jadi sangat yakin … kalau kamu dan Adinda pasti belum ada saling bersentuhan! Mama memang melakukan kesalahan dengan papamu karena memaksa kalian tetap menikah untuk menyelamatkan nama baik keluarga Suryo tapi bukan berarti kamu harus menindas istrimu sendiri karena setelah kamu menikahi Adinda maka segala kesedihan dan juga apapun yang terjadi sama Adinda akan menjadi tanggung jawabmu hingga sampai akhir kelak!” tegur Ibu Suryo kembali meneror anaknya dengan pesan yang berisi nasihat.
Reza terdiam tetapi pria itu sama sekali tidak mendengarkan apapun yang dikatakan kedua orang tuanya karena di dalam hatinya, Adinda tetaplah anak dari seorang pembantu yang sama sekali tidak pantas untuk mendampingi kehidupannya! Big no! Itu lah isi pikiran yang ada di dalam kepala Reza.
“Papa malah akan sangat bersalah sekali kalau sampai kamu memperlakukan Adinda dengan tak baik. Setelah melihat perilakumu yang sama sekali tak ada baiknya sama Adinda, sepertinya papa terpaksa membuat surat wasiat. Kalau sampai papa meninggal suatu saat nanti maka seluruh harta kekayaan papa akan jatuh ke tangan Adinda, istrimu!” tegasnya yang langsung membuat kedua bola mata Reza membulat sempurna.
Bukan hanya Reza yang merasa terkejut tapi istrinya sendiri tak kalah kaget mendengar keputusan sang suami yang menurutnya terlalu berlebihan hingga sampai harus mengganti sang ahli waris keluarga Suryo.
“Pa! Jangan mengambil keputusan di saat kepala sedang panas, sebaiknya kita urungkan terlebih dahulu membicarakan hal yang sensitif seperti ini! Kasihan Adinda kalau sampai dia mendengar perdebatan antara papa dan Reza, bisa jadi dia pergi dari rumah ini dan semua orang akan menyalahkan kita termasuk Bibi Hanum dan Aisyah. Memangnya papa nggak mikir sampai ke sana?” Ibu Suryo berusaha setenang mungkin untuk membujuk suaminya agar tidak akan melakukan kesalahan fatal hingga menyesal seumur hidup karena telah menyerahkan seluruh harta mereka pada gadis yang sudah menjadi menantunya.
Reza hanya mampu menundukkan kepala karena dia juga tidak akan pernah menyangkal semua yang dikatakan Papanya barusan, sebab jauh di lubuk hati terdalamnya masih ada cinta untuk Kaira – sang mantan yang telah mengecewakan dan hampir saja membuat nama baik keluarganya hancur berantakan tapi tetap saja dirinya seolah sudah memaafkan apa yang telah dilakukan Kaira.
‘Walau kamu sudah membuat hidup dan masa depanku hancur dengan terpaksa menikahi anak seorang pembantu tapi kenapa aku sama sekali tak bisa membencimu, Kaira? Kenapa kamu begitu tega melakukan semua ini padaku? Apa salahku padamu hingga kamu dengan kejam hampir saja menghancurkan nama baik keluargaku, padahal kita sudah berjanji akan sehidup semati selamanya dan akan mewujudkan semua mimpi-mimpi yang pernah kita rancang berdua?’ Riza meminjamkan kedua matanya lalu tanpa sadar ada bulir bening yang jatuh melewati pipinya dan itu bisa terlihat jelas oleh ibu Surya.
“Kita sama sekali tak pernah tahu kenapa takdir bisa terjadi seperti ini tapi percayalah sama mama, kalau Allah subhanahu wata’ala jauh lebih tau yang terbaik untuk hamba Nya, Nak. Jadi mama mohon, tolong jaga perasaan Adinda demi mama, paling tidak kenali istrimu dengan baik terlebih dahulu karena dia juga sama sekali juga tidak mencintaimu kan? Cobalah untuk melakukan pendekatan pada istrimu, bicara yang baik dan pacaran setelah menikah! Mama sangat yakin Adinda itu bisa menjadi yang sempurna untuk mendampingimu.” Ibu Suryo menepuk pundak putranya sebelum berlalu pergi.
“Papa tahu kamu sangat kecewa tapi bukan berarti kamu harus melampiaskannya pada istrimu yang sama sekali tidak bersalah!” Pak Suryo juga merasa begitu bersalah sama Adinda karena dari awal gadis itu juga tidak mau dinikahkan dengan anaknya tapi demi balas budi, gadis itu rela mengorbankan masa depannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 260 Episodes
Comments
Mamah Kekey
haruskah adinda menjadi janda muda..
2024-02-09
0
Ney maniez
ya betull,,, harus di gas emnk ank nya pak,,, gk tau bls budi...
tinggal in ajj napa suami kyk gtu
2024-01-23
1
@🍾⃝ͩʙᷞᴀͧʙᷠʏᷧ ɢɪʀʟʟ㊍㊍✅
cakep pak, mnding ksiin smua buat mntunya, ketimbang buat anaknya yg sngong itu
2024-01-23
3