Bab 20. Mengunjungi Kantor Suami

Deg!

‘Cantik!’

Jantung Reno berpacu begitu cepat ketika melihat wajah Adinda yang begitu cantik tersenyum berdiri di depan pintu kamarnya dengan sedikit anggukan kepala. Pria itu pun akhirnya ikut berdiri sedikit menunduk, setelah itu mengembangkan senyum sebagai tanda menghargai istri atasannya yang ternyata terlihat jauh lebih cantik dari waktu dia pertama kali bertemu – tepatnya saat perempuan itu menjadi pengantin.

Hanya saja polesan make up tipis seperti sekarang, membuat wajah Adinda terkesan benar-benar sangat natural dan itu sungguh membuat hati Reno semakin merasa deg-degan.

‘Astagfirullah kenapa gue malah menyukai istri bos sendiri? Ini nggak bener, yang ada gue lagi cari penyakit sendiri dan Reza bisa saja salah paham kalau gue mau nikung bininya!’ Reno dengan cepat mengalihkan pandang agar tak tergoda hanya sekedar melihat wajah sederhana namun punya daya tarik tersendiri.

“Sekarang kamu ikut dengan Reno ya, Adinda! Mama sama Papa masih ada urusan. Jangan lupa nanti kalian berdua makan menu yang sudah dengan sengaja di masakin khusus oleh mamamu dengan penuh cinta!” pesan pak Suryo mengingatkan sang menantu sekaligus memberi pujian buat istrinya.

Reno yang melihat keakraban Bapak dan Ibu Suryo dengan Adinda, merasa ikut bahagia karena Gadis itu ternyata memiliki posisi yang begitu istimewa di dalam keluarga Suryo, walau pada awalnya Adinda hanyalah seorang anak pembantu yang bekerja pada keluarga Suryo dan dimintai tolong sebagai pengganti pengantin wanita yang sesungguhnya sudah kabur dengan pria lain dan gagal menikah dengan Reza.

“Reno, tolong jaga menantu saya dengan baik ya. Jangan sampai Adinda kurang sedikit saja setelah kau antarkan hahaha!” kelakar pak Suryo saat bicara dengan Reno ketika mereka telah berada di teras rumah.

Pria paruh baya itu memang sangat terkenal suka bercanda, bahkan dirinya yang memiliki sifat humoris itulah membuta suasana di setiap adanya pertemuan Pak Suryo dengan kalangan tertentu menjadi jauh lebih hangat.

“Anda tenang saja Pak, saya pasti akan menjaga Nona Adinda dengan sebaik mungkin hingga bertemu dengan suaminya, paling-paling nanti saya hanya akan menjadi cadangan kedua, apabila suami nona ini meninggalkannya. Bukankah itu ide yang baik, Pak?” balas Reno dengan sengaja melirik wajah Adinda.

“Hahaha ucapanmu ini bisa saja, tapi kamu ini sudah seperti anak saya sendiri, jadi apabila suatu saat Reza menghianati Adinda maka ucapanmu ini akan selalu sayaingat,” sahut Pak Suryo menggantikan sebelah mata pada istrinya, “Bagaimana pendapat Mama sendiri?”

“Papa bener juga, jika sampai Reza terbukti menghianati Adinda maka Mama sendiri yang akan memisahkan keduanya, terus mama yang akan merestui nak Reno menjadi pengganti Reza di dalam kehidupan Adinda! Hanya saja, kamu dan Reza pasti akan menjadi musuh bebuyutan sampai mati hahaha mana ada orang yang mau istrinya diambil begitu saja,” Timpal Ibu Suryo begitu meyakinkan.

Adinda yang mendengarkan obrolan itu memutar bola matanya dengan malas, dirinya merasa seolah-olah seperti barang yang bakal dengan mudah bisa dipindah tangankan kepemilikannya.

‘Astaghfirullahaladzim, apa orang kaya memang suka sekali mempercandakan kehidupan seseorang yang lebih miskin darinya?’ batin Adinda di dalam hati merasa percakapan itu tidak pantas untuk dibicarakan di depan dirinya sendiri.

“Kalau begitu saya pastikan bakal menjaga Nona Adinda dengan kehidupan saya sendiri, Pak, bahkan kalau perlu saya akan mempertaruhkan nyawa saya demi melindungi Nona Adinda,” sambung Reno tak mau kalah tapi jawabannya kali ini timbul dari hati terdalamnya bukan lagi dalam mode bercanda.

Pak Suryo menepuk pelan pundak Reno sambil tersenyum, “saya percaya apa yang kamu katakan barusan sepertinya bukan lagi bercanda tapi saya akan memegang janjimu ini. Jadi jika terbukti Reza benar-benar menduakan istrinya maka saya adalah orang pertama yang akan merestui keinginanmu untuk mengejar Adinda sebab Adinda bukanlah wanita sembarangan tetapi menantu yang sangat berharga dan sangat layak untuk diperjuangkan!”

Deg!

Entah kenapa perasaan Adinda langsung menjadi tidak baik-baik saja setelah mendengar perkataan pak Suryo barusan, Kenapa kalimat yang diucapkannya seperti perkataan seorang ayah yang begitu sangat menyayangi putrinya sendiri, padahal jelas-jelas Adinda hanya anak menantu dari seorang pembantu di rumah pak Suryo sebelumnya.

“Hanya saja, tentu semua yang terjadi putri saya sendirilah yang akan memutuskan kehidupannya,” lanjut pak Suryo dengan tangan yang mengusap-usap pucuk kepala anak menantunya itu.

“Papa dan Mama pamit dulu ya Adinda, titip salam saja buat suamimu nanti!” sela Ibu Suryo memutus percakapan antara Reno dan suaminya.

“Hati-hati di jalan ya Ma, dan papa jangan ngebut bawa mobilnya. Semoga kalian berdua selalu sehat dan bahagia,” pesan Adinda terdengar sangat manis sekali layaknya seorang putri kandung yang mendoakan kebaikan kedua orang tuanya sebelum berangkat ke suatu tempat.

Adinda menciumi punggung tangan kedua mertuanya secara bergantian sebelum kedua manusia paruh baya itu memasuki mobil mereka dan berlalu pergi hingga tak lagi terlihat di pandangan mata

“Ayo Nona Adinda, sekarang waktunya Anda yang berangkat ke kantor suami Anda,” kata Reza setelah membukakan pintu mobil bagian belakang dan menundukkan sedikit tubuhnya, walau sudut mata pria itu menatap kagum pada wajah Adinda yang tersenyum.

“Makasih, Pak,” jawab Adinda singkat.

Adinda masuk ke dalam mobil lalu duduk sembari mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya mengirimkan pesan pada salah seorang teman di kampusnya bahwa dia tidak akan bisa ikut mata kuliah pertama dan kedua hari ini karena harus pergi ke kantor suaminya untuk menyampaikan amanah sang mertua.

Jelang sampai di perusahaan telekoma Reno dengan sengaja mampir di salah satu cafe untuk memesan kopi yang tadi diminta Reza, laki-laki itu turun dari mobil begitu cepat karena memang firasatnya mengatakan ada sesuatu yang berusaha Reza sembunyikan hingga menyuruhnya membeli kopi sejauh itu.

‘Gue harap lo kagak melakukan sesuatu yang akan membuat bini lo kecewa, Reza … atau lo yang akan menyesal seumur hidup karena telah menyakiti hati seorang gadis yang begitu baik seperti Adinda!’ Reno meletakkan kopi pesanan Reza di atas dashboard mobil bahkan sekarang sudah tersedia 3 cup kopi berbeda rasa.

Beberapa menit kemudian mobil itu telah memasuki parkiran perusahaan, Reno turun dengan cepat hendak membantu Adinda membukakan pintu mobil tapi sayang perempuan itu telah turun terlebih dahulu.

“Mari, Nona!” Reno mempersilakan Adinda berjalan di depannya tapi perempuan yang masih berstatus sebagai seorang mahasiswa dan istri Reza itu tersenyum menggelengkan kepala.

“Pak Reno yang duluan karena saya tak tahu jalan ke ruangan Mas Reza,” sahut gadis itu dengan ramah.

Mereka berdua akhirnya berjalan beriringan memasuki lobby kantor menuju lift. Sesaat langkah kaki Reno berhenti persis di depan ruang kerja Reza yang merupakan sahabatnya sendiri. Ada perasaan kurang baik ketika tangan laki-laki itu hendak memegang handle pintu hingga akhirnya Reno dengan isyarat anggukan kepala, mempersilahkan Adinda yang mebuka pintu itu sendiri.

“Ini ruangan suami Anda, Nona. Silakan masuk saja!” suruh Reno dengan jantung yang semakin berdegup kencang.

Ceklek!

“Assalamualaikum, Mas Re–” Sapaan itu terhenti seketika saat kedua bola mata Adinda menyaksikan apa yang sedang dilakukan suaminya dengan seorang perempuan di atas sofa.

Sontak saja sapaan salam yang diucapkan Adinda barusan, menghentikan aktivitas dua manusia yang pucat pasti di hadapannya.

“A-a-adinda!”

Terpopuler

Comments

Ney maniez

Ney maniez

ngapain tahh🤔🤔

2024-01-26

2

@🍾⃝ͩʙᷞᴀͧʙᷠʏᷧ ɢɪʀʟʟ㊍㊍✅

@🍾⃝ͩʙᷞᴀͧʙᷠʏᷧ ɢɪʀʟʟ㊍㊍✅

sokooorrrr ketngkep basah za 😝😝 👀🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️

2024-01-24

1

❤ Ki Kᵝ⃟ᴸMak buaya

❤ Ki Kᵝ⃟ᴸMak buaya

ren tolongin dinda ren

2024-01-05

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Ditinggal Kabur
2 Bab 2. Demi Balas Budi
3 Bab 3. Adinda Pingsan
4 Bab 4. Harga Diri
5 Bab 5. Jangan Sentuh Dia
6 Bab 6. Pernikahan Kontrak
7 Bab 7. Tidak Tergoda
8 Bab 8. Merasa Tak Tega
9 Bab 9. Pencitraan
10 Bab 10. Suami Di Atas Kertas
11 Bab 11. Mengabaikan
12 Bab 12. Salah Sasaran
13 Bab 13. Aluna
14 Bab 14. Tersedak Tulang Ayam
15 Bab 15. Mencuri Bekal Istri
16 Bab 16. Dasar Suami Aneh
17 Bab 17. Suami Munafik
18 Bab 18. Reza Uring-uringan
19 Bab 19. Cantiknya
20 Bab 20. Mengunjungi Kantor Suami
21 Bab 21. Keputusan Adinda
22 Bab 22. Tertabrak Mobil
23 Bab 23. Kau Harus Baik-baik Saja
24 Bab 24. Saya Akram
25 Bab 25. Dilema
26 Bab 26. Bagaimana Ini
27 Bab 27. Mencari Istri.
28 Bab 28. Gak Mungkin
29 Bab 29. Suami Sampah
30 Bab 30. Hanya Aku Yang Boleh Memilikinya
31 Bab 31. Papa Keren
32 Bab 32. Selingkuh Itu Penyakit
33 Bab 33. Dia Bukan Istrimu
34 Bab 34. Gangguan Sang Mama
35 Bab 35. Tidak Setuju
36 Bab 36. Dilema
37 Bab 36. Pertemuan Akram Dan Pak Suryo
38 Bab 38. Memergoki Suami
39 Bab 39. Kemarahan Akram
40 Bab 40. Ancaman Akram
41 Bab 41. Saran Akram
42 Bab 42. Tawaran Jadi Pengasuh
43 Bab. 43. Tingkah Aneh Akram
44 Bab 44. Kesepakatan Dengan Nyonya Ramindra
45 Bab 45. Adinda Pergi
46 Bab 46. Caca Mau Bunda
47 Bab 47. Pulang Kampung
48 Bab 48. Merahasiakan 1
49 Merahasiakan 2.
50 Bab 50. Tamu Tak Diundang
51 Bab 51. Jujur
52 Bab 52. Berebut
53 Bab 53. Perdebatan di Meja Makan
54 Bab 54. Permintaan Reza
55 Bab 55. Jatuh Talak
56 Bab 56. Salah Bicara
57 Bab 57. Rencana Akram
58 Bab 58. Akram Cemburu?
59 Bab 59.
60 Bab 60. Jatuh Cinta
61 Bab 61. Janji Adinda
62 Bab 62. Perasaan Berbeda
63 Bab 63
64 Bab 64. Bermain di Timezone
65 Bab 65. Bunda Dimana?
66 Bab 66. Bukan Tukang Bubur
67 Bab 67. Penyesalan Sang Mantan
68 Bab 68. Celetukan Caca
69 Bab 69. Aib Yang Terbuka
70 Bab 70. Janda Sok Tau
71 Bab 71. Ancaman Reza
72 Bab 72. Bimo Dan Romeo
73 Bab 73. Cemburukah?
74 Bab 74. Kebakaran Jenggot
75 Bab 75. Penguntit Nakal
76 Bab 75. Penguntit Nakal 2
77 Bab 77. Jangan Gengsi, Bos!
78 Bab 78. Romeo Menantang Akram
79 Bab 79. Berdamai Dengan Keadaan
80 Bab 80. Cemburu Berlebihan
81 Bab 81. Rencana Romeo
82 Bab 82. Menjalankan Rencana
83 Bab 83 : Sandiwara Roland
84 Bab 84. Beli Koyo
85 Bab 85. Super Panas
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137.
138 Bab 138
139 Bab 139. Pertemuan Rafli dan Maryam
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 166
167 Bab 167
168 Bab 168
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 171
172 Bab 172
173 Bab 173
174 Bab 174
175 Bab 175
176 Bab 176
177 Bab 177
178 Bab 178
179 Bab 179
180 Bab 180
181 Bab 181
182 Bab 182
183 Bab 183
184 Bab 184
185 185
186 Bab 186
187 Bab 187
188 Bab 188
189 Bab 189
190 Bab 190
191 Bab 191.
192 Bab 192
193 Bab 193
194 Bab 194
195 Bab 195
196 Bab 196
197 Bab 197
198 Bab 198
199 Bab 199
200 Bab 200
201 Bab 201. Lelaki Brengsekk
202 Bab 202
203 Bab 203. Rara vs Roland
204 Bab 204. Makhluk Astral
205 Bab 205. Pusaka Plontos
206 Bab 206. Menjadi Tawanan
207 Bab 207. Apartemen Roland
208 Bab 208. Papan Gilesan
209 Bab 209. Terjebak Sendiri
210 Bab 210. Telepon Malam
211 Bab 211. Jatuh Dari Ranjang
212 Bab 212. Cemburu Akut
213 Bab 213. Kepergok Anak
214 Bab 214. Egois Untuk Bahagia
215 Bab 215. Rencana Ramindra
216 Bab 216. Pertanyaan Tentang Cinta
217 Bab 217. Awal Penyatuan Raga
218 Bab 218. Masih Gadis
219 Bab 219. Bukan Lagi Seorang CEO
220 Bab 220. Suami Messum
221 Bab 221. Pembokat Spesial
222 Bab 222. Lelaki Sombong
223 Bab 223. Makan Lewat Mulut Saya
224 Bab 224. Si Pembuat Masalah
225 Bab 225. Kenapa?
226 Bab 226. Ketar-ketir
227 Bab 227. Terluka Lagi
228 Bab 228. Papa Messum
229 Bab 229. Jangan Baper
230 BAb 230. Bertemu
231 Bab 231. Kamu Cemburu?
232 Bab 232. Berani Mengakui Perasaan
233 Bab 233. Tentang Kepastian
234 Bab 234. Menikahlah Denganku!
235 Bab 235. Lelaki Tidak Peka
236 Bab 236. Pekerjaan Baru
237 Bab 237. Pelamar
238 Bab 238. Adinda ke Bengkel
239 Bab 239. Perkenalan Adinda di Bengkel
240 Bab 240. Bikin Dedek Bayi, Yuk!
241 Bab 241. Jatuh Cinta
242 Bab 242. Tidak Akan Gegabah
243 Bab 243. Apa Yang Terjadi?
244 Bab 244. Kejadian Yang Menimpa Sundari
245 Bab 245. Customer Cantik
246 Bab 246. Jujur Itu Lebih Baik
247 Bab 247. Terlalu Licik
248 BAb 248. Harus Dilawan
249 Bab 249. Dua Wanita
250 Bab 250. Bertemu Besan
251 Bab 251. Kebencian Akram
252 Bab 252. Ingin Bercerai
253 Bab 253. Kotak Bekal
254 BAb 254. Papa genitt
255 Bab 255. Bisa Rapuh Juga
256 Bab 256. Lelaki Kejam
257 Bab 247. Tindakan Pak Bagus
258 Bab 248. Jatuh
259 Bab 249. Sesal Yang Terlambat
260 Bab 260. Perih
Episodes

Updated 260 Episodes

1
Bab 1. Ditinggal Kabur
2
Bab 2. Demi Balas Budi
3
Bab 3. Adinda Pingsan
4
Bab 4. Harga Diri
5
Bab 5. Jangan Sentuh Dia
6
Bab 6. Pernikahan Kontrak
7
Bab 7. Tidak Tergoda
8
Bab 8. Merasa Tak Tega
9
Bab 9. Pencitraan
10
Bab 10. Suami Di Atas Kertas
11
Bab 11. Mengabaikan
12
Bab 12. Salah Sasaran
13
Bab 13. Aluna
14
Bab 14. Tersedak Tulang Ayam
15
Bab 15. Mencuri Bekal Istri
16
Bab 16. Dasar Suami Aneh
17
Bab 17. Suami Munafik
18
Bab 18. Reza Uring-uringan
19
Bab 19. Cantiknya
20
Bab 20. Mengunjungi Kantor Suami
21
Bab 21. Keputusan Adinda
22
Bab 22. Tertabrak Mobil
23
Bab 23. Kau Harus Baik-baik Saja
24
Bab 24. Saya Akram
25
Bab 25. Dilema
26
Bab 26. Bagaimana Ini
27
Bab 27. Mencari Istri.
28
Bab 28. Gak Mungkin
29
Bab 29. Suami Sampah
30
Bab 30. Hanya Aku Yang Boleh Memilikinya
31
Bab 31. Papa Keren
32
Bab 32. Selingkuh Itu Penyakit
33
Bab 33. Dia Bukan Istrimu
34
Bab 34. Gangguan Sang Mama
35
Bab 35. Tidak Setuju
36
Bab 36. Dilema
37
Bab 36. Pertemuan Akram Dan Pak Suryo
38
Bab 38. Memergoki Suami
39
Bab 39. Kemarahan Akram
40
Bab 40. Ancaman Akram
41
Bab 41. Saran Akram
42
Bab 42. Tawaran Jadi Pengasuh
43
Bab. 43. Tingkah Aneh Akram
44
Bab 44. Kesepakatan Dengan Nyonya Ramindra
45
Bab 45. Adinda Pergi
46
Bab 46. Caca Mau Bunda
47
Bab 47. Pulang Kampung
48
Bab 48. Merahasiakan 1
49
Merahasiakan 2.
50
Bab 50. Tamu Tak Diundang
51
Bab 51. Jujur
52
Bab 52. Berebut
53
Bab 53. Perdebatan di Meja Makan
54
Bab 54. Permintaan Reza
55
Bab 55. Jatuh Talak
56
Bab 56. Salah Bicara
57
Bab 57. Rencana Akram
58
Bab 58. Akram Cemburu?
59
Bab 59.
60
Bab 60. Jatuh Cinta
61
Bab 61. Janji Adinda
62
Bab 62. Perasaan Berbeda
63
Bab 63
64
Bab 64. Bermain di Timezone
65
Bab 65. Bunda Dimana?
66
Bab 66. Bukan Tukang Bubur
67
Bab 67. Penyesalan Sang Mantan
68
Bab 68. Celetukan Caca
69
Bab 69. Aib Yang Terbuka
70
Bab 70. Janda Sok Tau
71
Bab 71. Ancaman Reza
72
Bab 72. Bimo Dan Romeo
73
Bab 73. Cemburukah?
74
Bab 74. Kebakaran Jenggot
75
Bab 75. Penguntit Nakal
76
Bab 75. Penguntit Nakal 2
77
Bab 77. Jangan Gengsi, Bos!
78
Bab 78. Romeo Menantang Akram
79
Bab 79. Berdamai Dengan Keadaan
80
Bab 80. Cemburu Berlebihan
81
Bab 81. Rencana Romeo
82
Bab 82. Menjalankan Rencana
83
Bab 83 : Sandiwara Roland
84
Bab 84. Beli Koyo
85
Bab 85. Super Panas
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137.
138
Bab 138
139
Bab 139. Pertemuan Rafli dan Maryam
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 166
167
Bab 167
168
Bab 168
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 171
172
Bab 172
173
Bab 173
174
Bab 174
175
Bab 175
176
Bab 176
177
Bab 177
178
Bab 178
179
Bab 179
180
Bab 180
181
Bab 181
182
Bab 182
183
Bab 183
184
Bab 184
185
185
186
Bab 186
187
Bab 187
188
Bab 188
189
Bab 189
190
Bab 190
191
Bab 191.
192
Bab 192
193
Bab 193
194
Bab 194
195
Bab 195
196
Bab 196
197
Bab 197
198
Bab 198
199
Bab 199
200
Bab 200
201
Bab 201. Lelaki Brengsekk
202
Bab 202
203
Bab 203. Rara vs Roland
204
Bab 204. Makhluk Astral
205
Bab 205. Pusaka Plontos
206
Bab 206. Menjadi Tawanan
207
Bab 207. Apartemen Roland
208
Bab 208. Papan Gilesan
209
Bab 209. Terjebak Sendiri
210
Bab 210. Telepon Malam
211
Bab 211. Jatuh Dari Ranjang
212
Bab 212. Cemburu Akut
213
Bab 213. Kepergok Anak
214
Bab 214. Egois Untuk Bahagia
215
Bab 215. Rencana Ramindra
216
Bab 216. Pertanyaan Tentang Cinta
217
Bab 217. Awal Penyatuan Raga
218
Bab 218. Masih Gadis
219
Bab 219. Bukan Lagi Seorang CEO
220
Bab 220. Suami Messum
221
Bab 221. Pembokat Spesial
222
Bab 222. Lelaki Sombong
223
Bab 223. Makan Lewat Mulut Saya
224
Bab 224. Si Pembuat Masalah
225
Bab 225. Kenapa?
226
Bab 226. Ketar-ketir
227
Bab 227. Terluka Lagi
228
Bab 228. Papa Messum
229
Bab 229. Jangan Baper
230
BAb 230. Bertemu
231
Bab 231. Kamu Cemburu?
232
Bab 232. Berani Mengakui Perasaan
233
Bab 233. Tentang Kepastian
234
Bab 234. Menikahlah Denganku!
235
Bab 235. Lelaki Tidak Peka
236
Bab 236. Pekerjaan Baru
237
Bab 237. Pelamar
238
Bab 238. Adinda ke Bengkel
239
Bab 239. Perkenalan Adinda di Bengkel
240
Bab 240. Bikin Dedek Bayi, Yuk!
241
Bab 241. Jatuh Cinta
242
Bab 242. Tidak Akan Gegabah
243
Bab 243. Apa Yang Terjadi?
244
Bab 244. Kejadian Yang Menimpa Sundari
245
Bab 245. Customer Cantik
246
Bab 246. Jujur Itu Lebih Baik
247
Bab 247. Terlalu Licik
248
BAb 248. Harus Dilawan
249
Bab 249. Dua Wanita
250
Bab 250. Bertemu Besan
251
Bab 251. Kebencian Akram
252
Bab 252. Ingin Bercerai
253
Bab 253. Kotak Bekal
254
BAb 254. Papa genitt
255
Bab 255. Bisa Rapuh Juga
256
Bab 256. Lelaki Kejam
257
Bab 247. Tindakan Pak Bagus
258
Bab 248. Jatuh
259
Bab 249. Sesal Yang Terlambat
260
Bab 260. Perih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!