13. Cemburu?

"Lo kenapa sih Ra? jadi ngambek gini gara gara kalah dari Abra?" tanya Ella begitu ia tiba di kelas dan mendaratkan bokongnya di kursi sebelah Aurora.

"Ya gue kesel aja, gue hampir menang tadi, Lo malah nyemangatin dia"

"Ya udah sih, gitu doang gak usah marah kali, Lo sama sama hebat kok, lagian poin kalian cuman beda tipis" jelas Ella masih tidak mengerti dengan kemarahan Aurora.

"Ini semua gara gara Lo yang nyemangatin dia"

"Lo cemburu?"

Aurora langsung diam seribu bahasa, wajahnya memerah seperti tomat, antara malu dan kesal.

"Cemburu? Gak lah" ucapnya gugup, Aurora memalingkan wajahnya menyembunyikan rona merah di pipinya.

Ella tertawa sarkas, dan menepuk nepuk pundak Aurora. "Gimana sih, katanya Lo mau deketin gue sama Abra, tapi Lo sendiri yang suka sama dia, aneh tau gak?"

"Gue bilang gue gak cemburu, udah deh" ucapnya semakin malu.

Ella terdiam, dia memegang pundak Aurora lebih lembut kali ini. "Lo gak boleh mendem perasaan Lo Ra, Lo udah banyak berkorban sama Gue, Gue gak mau kalo Lo juga harus mengalah karna gue, Gue baru mulai suka sama Abra, dan Lo udah suka, gak papa, kita ikuti aja alurnya"

"Gue cuman gak mau hubungan persahabatan kita merenggang gara gara cowok"

Ella tersenyum, kemudian memeluk Aurora dengan erat. "Tali persahabatn kita lebih kuat dari cinta manapun"

"Bener, kita ikuti aja alurnya" senyum Aurora membalas pelukan erat sahabatnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Setelah hari panjang di sekolah, akhirnya Ella bersiap untuk pulang ke rumah Ibu tiri, jaraknya lumayan jauh, karna semenjak insiden dua tahun lalu, Nenek memutuskan untuk pindah rumah, agar Ella sedikit jauh dari ibu tirinya.

"Nek, Ella pamit ya" Ella memeluk nenek penuh rasa cinta. "Maafin Ella kalau selama ini Ella banyak nyusahin nenek, Ella gak nurut sama nenek, dan jadi beban nenek, makasih udah sayang sama Ella, makasih udah ngasih kehidupan sama Ella, sampai Ella bisa ngerasain hangatnya keluarga, makasih banyak nek, Ella sayang nenek"

Nenek membalas dekap hangat Ella, dia terharu dan menangis. "Sama sama nak, pergilah, buat akhir kisahmu bahagia"

Aurora membantu membawa barang barang Ella dan memasukannya ke mobil.

Ya!

Mobil Abra, yang siap mengantarnya!

Jauh perjalanan di tempuh, dalam perasaan tidak pasti, dan hati yang begitu resah juga gelisah. Ella memandang ke luar kaca mobil yang di kendarai Abra, menatap langit yang berwarna jingga kemerahan, menaruh harap pada senja, agar dia datang kembali mengembalikan harapnya.

"Jadi, hidup Lo bener bener kaya Cinderella ya" sahut Abra setelah mendengar kisah Ella saat menjemputnya tadi.

"Ya begitulah" Ella tersenyum hambar.

"Gak papa, gue mau kok jadi pangerannya"

Oh ayolah, ini menyiksa!

Baper itu menyiksa!

"Apaan? pangeran kodok?" tanya Ella sebiasa mungkin.

"Sial, emang gak bisa di baperin nih cewek" batin Abra merasa dongkol.

......................

...****************...

...----------------...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hay, Aku ingin mengucapkan terima kasih kepada kalian, yang udah baca, kalo ada😂 kisah ini aku buat karna tiba tiba muncul ide2 di fikiran sendiri, tata bahasa pun mungkin masih terdengar kaku, karna untuk pertama kalinya membawakan ceriya fanfic hehe...

Aku hanya ingin menuliskan kisah Cinderella ini dalam versiku

Tiba tiba aja, karna waktu kecil dulu, aku suka sama yang namanya dongeng

Tolong saran dan kritik yang membangun, menjatuhkan dan menghujani karya orang dengan kata kata kasar itu menyakitkan kwan, kamu bisa mematahkan semangat para penulis pemula seperti saya

......................

...****************...

...----------------...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!