3. Bibi Rosy

Bel pulang sekolah sudah berbunyi, semua orang membicarakan rencana pulang sekolah masing masing. Begitu juga dengan Ella, yang memiliki rencana untuk ikut Aurora ke kios sayur nenek.

"Gue mau ikut ke pasar" ucap Ella saat mereka tengah menyusuri koridor sekolah.

"Serius?" Tanya Aurora hampir tak percaya.

Benar!

Ella adalah anak yang tidak suka keramaian, saat ke kantin tadi pun, waktunya mepet ke jam masuk, hanya untuk menghindari ramainya suasana kantin. Bahkan Ella sama sekali tidak pernah datang ke kios nenek selama dirinya menumpang hidup. Maka dari itu, Aurora cukup terkejut saat mendengar Ella ingin ikut bersamanya.

"Serius, gue mau bantu nenek Lo juga"

"Kok tiba tiba? Kenapa? Lagi pengen sesuatu?" Aurora masih tidak percaya niat baik Ella kali ini.

"Banyak nanya Lo ah, yaudah sih kalo Lo ga mau gue ikut" ketusnya dengan wajah kesal.

"Eh jangan ngambek dong, gitu doang baperan lu" dengan senyumnya Aurora merangkul leher Ella hingga membuatnya sedikit tercekik.

Sedekat itu persahabatan mereka, Ella yang selalu ngambek dan emosian, sedangkan Aurora selalu mengalah dan membujuk. Tapi meskipun begitu, mereka tetap saling menyayangi,

++++++++++++++++++++++

Hiruk pikuk keramaian di pasar tradisional terlihat sangat menyesakan. Berbagai suara dan kebisingan bersatu padu memekakkan telinga.

Sebelum memasuki lautan manusia didepannya, Ella menarik nafas panjang, membulatkan niatnya untuk membantu nenek. Dia harus bisa meruntuhkan egonya, demi membuat dirinya berguna.

Perlahan, kakinya melangkah mengiringi Aurora, dimana gadis itu terlihat berseri seri dan menyapa beberapa pedagang yang terlihat sudah akrab dengannya. Terus melewati beberapa kios, hingga tibalah pada kios besar berisi sayur sayur segar dan buah buahan.

"Nenek!" Sapa Aurora datang dengan pelukan hangatnya.

Seorang cucu kesayangan, hidup dimanjakan nenek pun tidak masalah, tapi dirinya? satu satunya orang yang menyayanginya sudah meninggal.

Papah!

sedangkan mama, Ella memang tidak pernah merasakan kasih sayang ibunya karna beliau meninggal saat melahirkannya.

Bagaimana dengan ibu tiri yang ayah yakini seperti malaikat? nyatanya, Nyonya Kalia berubah wujud menjadi nenek sihir setelah papah meninggal, Jika saja tuhan tidak memberinya kehidupan kedua, mungkin sekarang, Ella sudah menjadi tulang belulang yang terkubur di dalam tanah.

"Sini Nak!" Panggil nenek memberi ruang pada Ella untuk memeluknya juga.

Ella menggelang dan tersenyum canggung, namun tangannya segera di tarik Aurora sehingga mereka berpelukan seperti teletubis

Ternyata begini hangatnya sebuah keluarga, Ella dapat merasakannya, pelukan dari sang nenek. Senyumnya berkembang hangat, namun mendadak terhenti saat mengingat seseorang.

Bibi Rosy, pengasuhnya saat kecil dulu. yang mendidik Ella dengan penuh kasih sayang, yang selalu ada saat dirinya sedih, memberinya semangat, tapi sayangnya, dia di pecat oleh Nyonya Kalia sejak lama.

"Lebay!" tutur Aurora saat melihat air mata terbendung di pelupuk mata Ella.

"Apaan sih, Gue cuman kelilipan doang" sanggah Ella kemudian melepas pelukan dan menyusut air matanya dengan kasar.

"Ella mau bantuin nenek, boleh kan?"

"Emangnya kamu bisa?" tanya nenek dengan senyumnya yang ramah.

Ella mengangkat sudut bibirnya ke atas "Bisa dong, Ini kan Cinderella, memangnya apa yang gak bisa dilakuin seorang putri?"

Keduanya terkekeh, dan mulai membantu nenek melayani para pembeli yang mulai berdatangan.

******************************

...****************...

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!