Sakit, Tapi Tak Berdarah.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻

...HAPPY READING......

.

.

Setelah makanan mereka sudah mau habis. Nyonya Elis kembali berkata.

"Fira, sepertinya Zayn sangat menyukai masakan mu," ucap Nyonya Elis mengulangi perkataan yang sama. Soalnya baik putranya ataupun sang menantu tidak ada yang bicara sepatah katapun. Disaat dia mengatakan jika Fira harus memasak ikan Nila seperti yang mereka makan saat ini.

"Eum... i--iya, Ma! Jika Mas Zayn suka, nanti kapan-kapan Fira akan membuat masakan seperti ini lagi," jawab Shafira dengan mata sesekali mencuri pandang pada Zayn yang tidak merubah posisinya, yaitu tetap cuek.

"Ya sudah, ayo makan lagi, Mama kira kamu tidak bisa memasak." lanjut beliau sambil menghabiskan sisa makanannya yang hanya tinggal suapan terakhir. Begitu pula dengan Shafira.

Sedangkan Zayn dah Tuan Rendi papanya juga sudah selesai. Mereka hanya diam sebentar di meja makan agar makanan yang mereka makan, bisa turun dengan benar.

"Bisa, Ma! Tapi Fira hanya bisa memasak saja, tidak seperti ibu yang jago sekali bila memasak." jawab gadis cantik itu berdiri dari tempat duduknya untuk membantu para asisten rumah tangga membereskan meja makan, karena saat ini semuanya sudah selesai.

"Tidak apa-apa, yang penting bisa masak, Nak. Jujur Mama sangat bangga memiliki menantu seperti---"

"Pa, Ma! Zayn dan Fira akan langsung pindah ke rumah baru. Lagian buat apa dibeli, bila tidak pernah ditempati" sela pemuda itu mendorong kursi meja makan dengan kasar, karena dia muak mendengar mamanya yang memuji sang istri.

"Iya, tidak apa-apa! Tapi tolong jaga menantu Mama dengan sangat baik. Bila ada wa---"

"Mama tenang saja, Zayn pasti akan menjaganya dengan sangat baik. Nanti bila ada waktu senggang, kami akan pulang ke sini lagi." Zayn kembali menyela ucapan sang ibu. Sehingga Shafira menatap pada suaminya yang kebetulan melihat kearahnya juga.

"Astaghfirullah hal Azim... apa yang Mas Zayn lakukan.. Dia tidak seharusnya menyela perkataan mama. Ya Allah, tolong ampuni dosa suamiku. Mungkin dia hanya lagi khilaf karena banyak pikiran." gumam Shafira di dalam hatinya.

Tetap masih mendo'kan Zayn yang sejak tadi malam terus menghinanya. Shafira juga tidak mau berprasangka buruk pada suaminya.

Meskipun di dalam hatinya begitu miris mendengar Zayn menyela perkataan ibu yang sudah mengandung dan melahirkannya. Dalam waktu beberapa menit saja.

Soalnya Fira sendiri belum pernah menyela perkataan ibu nya. Malahan apabila mendengar orang tuanya berbicara. Fira selalu menundukkan kepalanya.

"Fira, ayo kita pergi sekarang, karena jam sepuluh nanti aku ada pekerjaan." suara Zayn membuat gadis itu tersadar dari lamunannya.

"Tapi Mas, aku mau mencuci---"

"Disini banyak para pelayan, kamu tidak perlu melakukannya." sela Zayn sudah tidak sabar ingin pergi dari rumah kedua orang tuanya. Agar bisa bebas mau melakukan apapun pada istrinya.

"Fira, pergi saja, sayang! Biar Mama yang membantu para pelayan." Nyonya Elis mengelus bahu menantunya.

"Baiklah! Tolong maafkan Fira ya, Ma! Tidak bisa membantu," ucap gadis itu seraya mencium tangan ibu mertuanya untuk sekalian berpamitan.

"Iya, sudah tidak perlu minta maaf, karena dirimu tidak bersalah," jawab beliau tersenyum kecil.

Lalu hal yang sama juga dilakukan oleh Shafira pada ayah mertuanya. Soalnya gadis itu tidak banyak waktu karena Zayn sudah pergi ke depan lebih dulu.

"Assalamualaikum!" setelah mengucapkan salam. Barulah Fira meninggalkan kedua mertuanya.

"Waalaikum salam warahmatullahi Wabarakatuh, Nak! Hati-hati!" jawab pasangan suami-istri itu secara bersamaan.

"Pa, bagaimana bila Zayn menyakiti Shafira? Mama takut bila keinginan kita tidak bisa berjalan lancar dan kita semakin menambah dosa pada Shafira dan kedua orang tuanya." seru Nyonya Elis merasa bersalah pada sang menantu.

Soalnya tujuan mereka melanjutkan perjodohan yang pernah dibicarakan saat Zayn dan Shafira masih kecil. Adalah agar putra mereka bisa berubah, karena semakin hari. Zayn semakin tidak bisa terkendali.

Sudah hampir tiga tahun belakangan ini, Zayn terus melakukan perbuatan dosa yang terus berzinah dengan wanita yang menukar keperawanan mereka. Demi uang dan juga karena mereka memang tergila-gila pada ketampanan pemuda itu.

"Semoga saja secepatnya Zayn bisa bertaubat, Ma! Kita do'akan terus agar putra kita bisa mendapatkan hidayah karena memiliki istri yang Sholehah." jawab Tuan Rendi yang hanya bisa berusaha dan berdo'a. Bahkan dia dan istrinya harus berbohong demi menyelamatkan Zayn dari lembah dosa.

"Bila memang tidak ada perubahan, maka kita harus meminta maaf pada kedua besan kita. Jika kita jujur dari awal, mana mungkin Riki dan Sindi memberikan putrinya untuk menikah dengan Zayn." lanjut beliau lagi.

Sementara itu, di dalam mobil.

Zayn dan Shafira tidak ada yang berbicara. Mereka berdua sama-sama larut dengan pikirannya masing-masing. Zayn dengan pemikiran jahatnya.

Sedangkan Shafira lagi memikirkan langkah apa yang akan dia lakukan. Agar sang suami bisa menerima kehadiran dirinya, karena melihat ada berbagai buku tentang agama dan Al-Qur'an beserta sajadah di dalam kamar suaminya.

Membuat gadis itu tahu jika suaminya adalah orang baik. Soalnya dia belum tahu bahwa Zayn adalah seorang Cassanova. Bila Fira mengetahui hal tersebut, entah apa yang akan terjadi untuk rumah tangga mereka kedepannya.

Ternyata hanya sekitar dua puluh menit. Mereka sudah tiba di rumah mewah berlantai dua. Meskipun belum masuk. Namun, dari luar saja sudah terlihat sangat mewah.

"Ayo turun!" ucap Zayn dengan suara dinginnya. Sehingga membuat bulu kuduk Shafira menjadi berdiri dalam waktu seketika.

Dengan langkah pelan, gadis itupun mengikuti suaminya dari belakang sambil menarik koper kecil tempat pakaiannya.

Ceklek!

Pintu rumah di buka oleh Zayn dan langsung di tutup lagi pintunya oleh Shafira.

"Ayo ikut aku," ajak pemuda itu berjalan kearah kiri dari tengah rumah tersebut. Lalu dia pun membuka pintu kamar.

Kleek!

"Masuk!" berbicara semakin dingin. Sehingga Shafira hanya mengangguk kecil karena tidak berani untuk berkata sepatah katapun.

"Ini adalah kamarmu, selama tinggal di sini kau harus membersihkan rumah ini sendiri. Memasak, dan mencuci pakaian plus dengan menyetrikanya." bak seorang majikan, Zayn berkata seenaknya. Seperti bukan pada istrinya saja.

"A--apa! I--itu aku semua yang mengerjakannya? Apakah kita ti--tidak bisa mencari pelayan?" tanya Shafira tergagap.

Dia memang bisa mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Namun, bila sebanyak itu pekerjaannya. Bagaimana Fira mau berangkat kuliah.

"Kenapa? Apakah kau tidak mau? Bukannya kau sendiri yang mengatakan akan menjadi istri yang patuh pada perintah seorang suami. Nah kalau begitu, kerjakan apa yang aku perintahkan." Zayn tersenyum menyeringai dan kembali berkata lagi.

"Jika aku membayar pembantu, lalu apa gunanya aku menikah. Kau kan dapat makan dan tempat tinggal gratis selama tinggal di sini. Jadi untuk membayar kebaikanku. Kau harus menjadi istri yang baik."

"Mas, bukankah seorang wanita yang sudah menikah, memang sudah menjadi tanggung jawab suaminya. Baik itu lahir, maupun batin." jawab Shafira menahan rasa sakit di hatinya.

"Haa... ha... Tapi mau sampai kapanpun, aku tidak akan meminta hak ku sebagai suamimu, karena melihat mu saja aku merasa jijik. Lalu bagaimana mungkin aku bisa menikmati tubuh mu."

Deg!

Sakit tapi tak berdarah, itulah yang Shafira rasakan saat ini. Disertai air matanya yang tidak dapat dia bendung lagi. Mungkin saat dirumah mertuanya. Fira masih biasa-biasa saja, karena tidak ingin kedua mertuanya mengetahui hal tersebut.

Namun, Zayn bukannya bersimpati pada air mata sang istri. Malahan merasa bahagia, karena bisa membuat Fira menderita.

... BERSAMBUNG......

Terpopuler

Comments

Syahna Amira sy

Syahna Amira sy

laki lucknut...

2024-03-21

0

Aisyah Dalimunthe

Aisyah Dalimunthe

NNT udah berubah sih Safira Bru tau rasa Lo..berbuat sesuka hatimu Krn blm saatx..Krn penyesalan akan datang d kemudian 😡

2024-03-03

1

Sri Rahayu

Sri Rahayu

suami jahat....dapat karma baru tau rasa.dia 😡😡😡.....semoga senjatanya tdk bisa berfungsi lg selain dgn istrinya sendiri....aku doain si Zayn jd impoten sementara 🤣🤣🤣🤣🤣

2023-12-10

0

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan Sederhana.
2 Berbakti Pada Suami.
3 Agar Tidak Menyusahkan Aku ( Zayn )
4 Mungkinkah Ujian Pertama?
5 Cukup Tuhan Yang Tahu.
6 Lembah Dosa.
7 Masakan Shafira.
8 Sakit, Tapi Tak Berdarah.
9 Diperlakukan Seperti Mereka. ( Fira )
10 Bukan Ombaknya Yang Besar.
11 Bukan Istri Yang Diinginkan.
12 Itu Rumahku.
13 Wanita Ku.
14 Keputusan Fira.
15 Ingin Kopi. ( Zayn )
16 Mengantar Membeli Kopi.
17 Mahluk Astral. (Fira )
18 Hanya Saudari.
19 Mungkin Kekurangan Uang.
20 Jangan Salah Paham.
21 Undangan Ke Pesta.
22 Tidak Inginkan Direndahkan.
23 Undangan Dari Pak Handoko.
24 Mendapatkan Izin.
25 Ulang Tahun Pinkan.
26 Kenapa Hanya Sendiri?
27 Pelukan Pertama.
28 Kekhawatiran Zayn.
29 Mas Yang Mana? ( Zayn )
30 Takut Salah Dengar. ( Fira )
31 Matahari Dan Bulan.
32 Tidur Bersama.
33 Ingatan Masa Lalu.
34 Sikap Yang Berubah-ubah.
35 Ingin Cepat Pulang.
36 Meneteskan Air Mata.
37 Keputusan Untuk Berhijrah.
38 Tidak Menentu.
39 Hijrah Cintaku. ( Zayn )
40 Bersungguh-sungguh.
41 Mengakui Sebagai Istri.
42 Subhanallah.
43 Akan Menjaga Diriku.
44 Meminta Izin. ( Fira )
45 Tidak Sama Seperti Yang Dilihat.
46 Berbanding Terbalik.
47 Niat Baik Zayn.
48 Membantu Istri.
49 Perampok Hati.
50 Masakan Tuan Muda.
51 Permata Berharga ( Zayn )
52 Tidak Peduli Bekas Pelukan Siapa.
53 Jangan Merendahkan Diri.
54 Duda Jomblo.
55 Umi Dan Abi.
56 Sanggup Menafkahimu.
57 Khumaira Ku.
58 Rona Merah.
59 Pengumuman.
60 Siaran Langsung.
61 Bisa Menahan Nafsu.
62 I Love You, Fira!
63 Jangan Menatapku. ( Fira )
64 Bergerak Pelan.
65 Hijrah Bersamaku.
66 Bulan Madu, Ketanah Suci.
67 Rencana Untuk Menjebak.
68 Jangan Terlalu Berharap.
69 Al-fatihah Untuk Suami.
70 Istri Sholehah.
71 Abi & Umi.
72 Lebih Baik Mati ( Zayn )
73 Obat Perangsang.
74 Maafkan Aku, Istriku.
75 Merasa Bersalah Padamu.
76 Seperti Ibu-ibu Kaum Rebahan.
77 Tidak Boleh Kuliah.
78 Tidur Dalam Pelukan Suami.
79 Si Utun.
80 Manusia Licik.
81 Cinta yang Salah.
82 Berat, Bila Jauh Darimu.
83 Menjemput Bidadari Ku.
84 Ibu Sumi.
85 Jebakan Sendiri.
86 Kena Jebakan Sendiri.
87 Ingin Memakai Nikob.
88 Rabi'ah Al-adawiyah.
89 Ingin Makanan Pedas.
90 Anak Perempuan.
91 Firza Nabila Almeera.
92 Tidak Tertarik.
93 Biasa-biasa Saja. ( Sean )
94 Niat Baik Reno.
95 Apa Artinya Ta'aruf?
96 Diberi Waktu 1 Bulan.
97 Niat Sean
98 Ancaman Sean.
99 Postingan Nabila.
100 Membuat Anaknya Kesal.
101 Apakah Orang Tuamu?
102 Menerimanya.
103 Hanya Acara Biasa.
104 Sebelum Janur Kuning.
105 Hadiah Dari Alfarizi.
106 Kalah Sebelum Berperang.
107 Butuh Ketenangan.
108 Biasa Hidup Bebas.
109 Lebih Mesra.
110 Persiapan Untuk Fashion Show.
111 Teman Lama.
112 Juara 1.
113 Karena Allah.
114 Rencana Dua Keluarga.
115 Jalan-jalan Bersama Si Kembar.
116 Apakah Masih Ada Kesempatan? ( Sean )
117 Kata-kata Nabila.
118 Benar-benar Bodoh.
119 Wanita Bermuka Dua.
120 Mengalir Darah Zayn Atalla.
121 Apakah Dia Sholat?
122 Berita Hoax.
123 Insya Allah Percaya Padamu.
124 Putri Sulung.
125 Tidak Bersahabat.
126 Persiapan Pernikahan.
127 Hari yang Dinantikan.
128 Ingin Mengandeng.
129 Tolong Lepaskan!
130 Menjemput Kebahagiaan Mu.
131 Pengumuman.
132 Kritis.
133 Terus Mendo'akan.
134 Mengagumi Bidadari Surga.
135 Permintaan Alfarizi.
136 Mengubah Siang Menjadi Malam.
137 Buat Semuanya.
138 Tanpa Membenci Kenyataan.
139 Tidak Mau Egois.
140 Umar Bin Khattab.
141 promo Novel Ongoing.
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Pernikahan Sederhana.
2
Berbakti Pada Suami.
3
Agar Tidak Menyusahkan Aku ( Zayn )
4
Mungkinkah Ujian Pertama?
5
Cukup Tuhan Yang Tahu.
6
Lembah Dosa.
7
Masakan Shafira.
8
Sakit, Tapi Tak Berdarah.
9
Diperlakukan Seperti Mereka. ( Fira )
10
Bukan Ombaknya Yang Besar.
11
Bukan Istri Yang Diinginkan.
12
Itu Rumahku.
13
Wanita Ku.
14
Keputusan Fira.
15
Ingin Kopi. ( Zayn )
16
Mengantar Membeli Kopi.
17
Mahluk Astral. (Fira )
18
Hanya Saudari.
19
Mungkin Kekurangan Uang.
20
Jangan Salah Paham.
21
Undangan Ke Pesta.
22
Tidak Inginkan Direndahkan.
23
Undangan Dari Pak Handoko.
24
Mendapatkan Izin.
25
Ulang Tahun Pinkan.
26
Kenapa Hanya Sendiri?
27
Pelukan Pertama.
28
Kekhawatiran Zayn.
29
Mas Yang Mana? ( Zayn )
30
Takut Salah Dengar. ( Fira )
31
Matahari Dan Bulan.
32
Tidur Bersama.
33
Ingatan Masa Lalu.
34
Sikap Yang Berubah-ubah.
35
Ingin Cepat Pulang.
36
Meneteskan Air Mata.
37
Keputusan Untuk Berhijrah.
38
Tidak Menentu.
39
Hijrah Cintaku. ( Zayn )
40
Bersungguh-sungguh.
41
Mengakui Sebagai Istri.
42
Subhanallah.
43
Akan Menjaga Diriku.
44
Meminta Izin. ( Fira )
45
Tidak Sama Seperti Yang Dilihat.
46
Berbanding Terbalik.
47
Niat Baik Zayn.
48
Membantu Istri.
49
Perampok Hati.
50
Masakan Tuan Muda.
51
Permata Berharga ( Zayn )
52
Tidak Peduli Bekas Pelukan Siapa.
53
Jangan Merendahkan Diri.
54
Duda Jomblo.
55
Umi Dan Abi.
56
Sanggup Menafkahimu.
57
Khumaira Ku.
58
Rona Merah.
59
Pengumuman.
60
Siaran Langsung.
61
Bisa Menahan Nafsu.
62
I Love You, Fira!
63
Jangan Menatapku. ( Fira )
64
Bergerak Pelan.
65
Hijrah Bersamaku.
66
Bulan Madu, Ketanah Suci.
67
Rencana Untuk Menjebak.
68
Jangan Terlalu Berharap.
69
Al-fatihah Untuk Suami.
70
Istri Sholehah.
71
Abi & Umi.
72
Lebih Baik Mati ( Zayn )
73
Obat Perangsang.
74
Maafkan Aku, Istriku.
75
Merasa Bersalah Padamu.
76
Seperti Ibu-ibu Kaum Rebahan.
77
Tidak Boleh Kuliah.
78
Tidur Dalam Pelukan Suami.
79
Si Utun.
80
Manusia Licik.
81
Cinta yang Salah.
82
Berat, Bila Jauh Darimu.
83
Menjemput Bidadari Ku.
84
Ibu Sumi.
85
Jebakan Sendiri.
86
Kena Jebakan Sendiri.
87
Ingin Memakai Nikob.
88
Rabi'ah Al-adawiyah.
89
Ingin Makanan Pedas.
90
Anak Perempuan.
91
Firza Nabila Almeera.
92
Tidak Tertarik.
93
Biasa-biasa Saja. ( Sean )
94
Niat Baik Reno.
95
Apa Artinya Ta'aruf?
96
Diberi Waktu 1 Bulan.
97
Niat Sean
98
Ancaman Sean.
99
Postingan Nabila.
100
Membuat Anaknya Kesal.
101
Apakah Orang Tuamu?
102
Menerimanya.
103
Hanya Acara Biasa.
104
Sebelum Janur Kuning.
105
Hadiah Dari Alfarizi.
106
Kalah Sebelum Berperang.
107
Butuh Ketenangan.
108
Biasa Hidup Bebas.
109
Lebih Mesra.
110
Persiapan Untuk Fashion Show.
111
Teman Lama.
112
Juara 1.
113
Karena Allah.
114
Rencana Dua Keluarga.
115
Jalan-jalan Bersama Si Kembar.
116
Apakah Masih Ada Kesempatan? ( Sean )
117
Kata-kata Nabila.
118
Benar-benar Bodoh.
119
Wanita Bermuka Dua.
120
Mengalir Darah Zayn Atalla.
121
Apakah Dia Sholat?
122
Berita Hoax.
123
Insya Allah Percaya Padamu.
124
Putri Sulung.
125
Tidak Bersahabat.
126
Persiapan Pernikahan.
127
Hari yang Dinantikan.
128
Ingin Mengandeng.
129
Tolong Lepaskan!
130
Menjemput Kebahagiaan Mu.
131
Pengumuman.
132
Kritis.
133
Terus Mendo'akan.
134
Mengagumi Bidadari Surga.
135
Permintaan Alfarizi.
136
Mengubah Siang Menjadi Malam.
137
Buat Semuanya.
138
Tanpa Membenci Kenyataan.
139
Tidak Mau Egois.
140
Umar Bin Khattab.
141
promo Novel Ongoing.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!