Berbakti Pada Suami.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻

...HAPPY READING......

.

.

Setelah acara ijab Kabul selesai, lalu berlanjut pembacaan doa dan yang terakhir adalah makan bersama. Lalu semua tamu yang berasal dari sekitar rumah Fira langsung berpamitan untuk pulang ke rumahnya masing-masing.

Sekarang yang tinggal di sana adalah orang tua Zayn. Pemuda itu sendiri dan juga Fira beserta kedua orang tuanya.

"Jadi malam ini Fira akan pulang bersama kami," ucap ibu Elis pada besannya.

"Huem, iya tidak apa-apa! Kami percayakan bahwa kalian bisa menjaga Fira sama seperti kami menjaga dan menyayanginya," jawab ibu Sindi tersenyum bahagia.

"Tapi, Bu---"

"Sayang, sekarang kamu sudah menjadi seorang istri. Jadi sudah seharusnya ikut bersama, Nak Zayn. Ibu percaya kamu pasti akan bahagia bersamanya." sela wanita itu lagi yang entah mengapa begitu bersemangat dengan pernikahan sang putri.

Padahal putri mereka belum saja wisuda karena masih ada waktu kurang lebih tujuh bulan lagi, barulah Safira menyelesaikan kuliahnya yang mengambil jurusan PGSD.

"Nak Zayn, Ayah titip Fira, ya. Kami sangat yakin bahwa kamu pasti bisa menjaganya. Besok pagi rencananya kami mau pergi liburan ke kampung halaman ibu. Dan mungkin agak lama." sambung Pak Riki pada sang menantu yang terlihat sangat bahagia dengan pernikahan tersebut.

Padahal di dalam hatinya sedang menggerutu karena belum bisa pulang. Zayn sudah bosan berada di sana. Bukan tempatnya tidak nyaman. Hanya saja berdekatan dengan Safira, itu yang membuat dia tidak betah.

"Huem, Ayah tenang saja karena Saya akan menjaga Fira." dustanya yang membuat para orang tua mereka tersenyum bahagia. Termasuk Fira sendiri, dia sangat bahagia setelah mengetahui bahwa suaminya tidak hanya baik, tapi juga sangat tampan.

"Sayang, sekarang kamu pergilah mengganti pakaian biasa saja. Tidak usah memakai baju pengantinmu. Soalnya dari sini ke rumah ibu mertuamu lumayan jauh. Nanti malah tidak nyaman bila berpakaian seperti ini." titah ibu Sindi pada sang putri yang mulai malam ini akan ikut tinggal bersama suaminya.

"Iya, Bu." jawab gadis itu dengan sopan dan suara lemah lembut. Selama Safira mengganti baju pengantinnya dengan pakaian biasa saja dan membawa sedikit barang pribadi miliknya ke dalam koper kecil.

Zayn yang di luar kamar masih mengobrol bersama kedua orang tuanya sendiri dan juga mertuanya. Hal yang dibahas tentu saja masalah pekerjaan yang sedang dikerjakan oleh pemuda tampan itu.

Sejauh ini Pak Riki dan Ibu Sindi memang tidak tahu bahwa menantu mereka itu adalah seorang cassanova. Tapi tidak dengan kedua orang tua Zayn.

Sebetulnya Ibu Elis dan suaminya sudah mengetahui bagaimana anak mereka di luaran sana. Meskipun tidak tinggal serumah karena sudah hampir dua tahun kurang lebih. Zayn tinggal di rumahnya sendiri yang kebetulan tidak jauh apabila dari perusahaan mereka. Dengan alasan itulah dia awalnya bisa tinggal terpisah dengan orang tuanya.

Padahal hanya ingin mendapatkan kebebasan. Hidupnya yang suka pergi ke Club malam untuk menikmati para wanita pilihan yang akan dia jadikan penghangat ranjang.

Itu semua Zayn lakukan sebagai bentuk pelampiasan kekecewaannya pada Rani mantan kekasihnya, yang berselingkuh dengan salah satu sahabat pemuda itu sendiri.

Disaat Zayn ingin melamar Rani untuk dijadikan istrinya. Malah hari itu juga baru diketahui jika Rani sedang melakukan hubungan suami istri di Apartemen yang dibelikan olehnya untuk sang kekasih.

Lalu untuk menutupi rasa malu dan bersalahnya terhadap Zayn. Rani dan selingkuhannya pun pindah ke luar negeri dan entah seperti apa kehidupan mereka sekarang, karena semenjak itu Zayn tidak pernah lagi ingin tahu tentang wanita itu.

Semenjak itulah dia menghancurkan hidupnya sendiri dengan bersenang-senang bersama para wanita yang masih perawan. Dengan bayaran yang fantastik dan juga bisa menikmati tubuh atletis Zayn siapa pula wanita yang tidak mau.

Akan tetapi Zayn selalu bermain dengan aman, karena dia tidak ingin memiliki keturunan bersama para wanita-wanita ja l4ng diluar sana.

Pemuda itu sudah tidak percaya lagi dengan namanya cinta. Apalagi pada gadis yang terlihat lugu seperti Safira. Gadis yang sekarang sialnya sudah menjadi istrinya sahnya.

Kleek!

Suara pintu kamar yang ditutup oleh Shafira. Lalu gadis itu pun berjalan mendekati orang tuanya yang sedang mengobrol di ruang tengah rumah tersebut.

"Sayang, kenapa malah membawa barang? Kamu tidak perlu membawa apapun, karena di sana Mama sudah menyiapkan semua kebutuhanmu." ucap ibu Elis pada sang menantu.

Tadi ketika Fira akan kembali ke kamar untuk mengganti pakaiannya. Wanita setengah baya itu sedang mengobrol bersama besannya laki-lakinya. Jadi tidak dengar dan beliau pun memang lupa tidak mengatakan sejak tadi. dia sudah menyiapkan keperluan sang menantu di kediaman mereka.

"Ini hanya sedikit, Ma. Hanya barang yang penting-penting saja, termasuk juga peralatan untuk Fira kuliah." jawab gadis itu yang kembali duduk bersebelahan dengan ibunya.

"Ya sudah! Jika Fira telah siap untuk kita bawa. Maka lebih baik kita pulang sekarang, karena hari sudah maju ke malam dan perjalanan kita pun cukup jauh." ucap Pak Rendi sambil melihat jam pada pergelangan tangannya.

"Iya, Pa. Soalnya Zayn juga ada pekerjaan yang harus diselesaikan," timpal pemuda itu malah langsung bersemangat ketika akan pergi dari sana.

"Riki, Sindi, kami akan pulang sekarang. Terima kasih karena kalian mau memberikan Fira untuk menjadi putri kami. Nanti apabila Zayn tidak sibuk. Biar mereka bergantian menginap di sini lagi." ucap Pak Rendi menyalimi tangan besannya.

"Oh, baiklah! Kalau begitu pulangnya hati-hati. Bila sudah sampai, tolong segera kabari kami." Pak Riki yang tahu bahwa rumah besan mereka cukup jauh dari sana. Mungkin akan menghabiskan waktu kurang lebih empat puluh menit. Hanya mengiyakan, di saat sang menantu akan pulang membawa putrinya.

"Sindi, kami pulang dulu, ya. Sekali lagi terima kasih dan maaf karena kami terpaksa harus membawa Fira tinggal bersama kami, karena Zayn sangat sibuk." ucap ibu Elis ikut berpamitan.

"Ibu, Ayah, Saya mohon izin untuk membawa Fira tinggal bersama kami. Dan... seperti yang dikatakan oleh papa Saya tadi, bila ada waktu senggang dan tidak sibuk. Maka kami pasti akan ke sini lagi." ucap Zayn paksa harus ikut berbohong.

"Iya, Nak. Bawalah Fira bersamamu. Sekarang dia sudah menjadi istrimu dan sudah jadi tanggung jawabmu untuk mengingatkan dia. Apabila Fira melakukan kesalahan yang akan menjerumuskan ayah dan kamu di akhirat nanti. Tapi tolong ajarkan dia degan cara baik, bukan menggunakan kekerasan." pesan Pak Riki yang di iyakan saja oleh Zayn.

"Ayah, Ibu... Fira mohon Izin dulu, untuk mengikuti Mas Zayn. Nanti jika di izinkan, Fira akan sering-sering pulang untuk melihat keadaan Ibu dan Ayah." meskipun berat rasanya harus meninggalkan kedua orang tuanya. Namun, demi berbakti kepada sang suami. Safira pun terpaksa harus mengikuti Zayn dan kedua mertuanya.

"Iya, Nak! Pergilah! Ikuti kemanapun suamimu mengajak, selagi itu baik. Jadilah istri yang berbakti dan ingat pesan-pesan Ibu selama ini. Kamu harus berbakti pada suamimu, carilah pahala dengan menjadi istri yang Sholehah." pesan Ibu Sindi seraya melepaskan pelukan mereka.

Andaikan beliau dan suaminya tahu, seperti apa kelakuan sang menantu. Apa bila diluar sana. Maka pasti tidak akan pernah menjodohkan Safira dengan anak sahabat mereka.

Sebab meskipun orang tuanya baik. Belum tentu juga putra-putrinya memiliki akhlak baik, seperti kedua orang tuanya. Hal itulah yang terjadi pada Zayn. Meskipun kedua orang tuanya bukanlah orang yang begitu mengetahui tentang agama. Akan tetapi mereka memiliki akhlak yang terpuji.

...BERSAMBUNG......

Terpopuler

Comments

Sri Rahayu

Sri Rahayu

semoga Zayn tidak me nyia2kan dan menyakiti Safira

2023-12-10

2

muthia

muthia

kasian fira dapat bekas 🤭

2023-11-24

1

Dy

Dy

gak di sangka ternyata zayn

2023-06-16

0

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan Sederhana.
2 Berbakti Pada Suami.
3 Agar Tidak Menyusahkan Aku ( Zayn )
4 Mungkinkah Ujian Pertama?
5 Cukup Tuhan Yang Tahu.
6 Lembah Dosa.
7 Masakan Shafira.
8 Sakit, Tapi Tak Berdarah.
9 Diperlakukan Seperti Mereka. ( Fira )
10 Bukan Ombaknya Yang Besar.
11 Bukan Istri Yang Diinginkan.
12 Itu Rumahku.
13 Wanita Ku.
14 Keputusan Fira.
15 Ingin Kopi. ( Zayn )
16 Mengantar Membeli Kopi.
17 Mahluk Astral. (Fira )
18 Hanya Saudari.
19 Mungkin Kekurangan Uang.
20 Jangan Salah Paham.
21 Undangan Ke Pesta.
22 Tidak Inginkan Direndahkan.
23 Undangan Dari Pak Handoko.
24 Mendapatkan Izin.
25 Ulang Tahun Pinkan.
26 Kenapa Hanya Sendiri?
27 Pelukan Pertama.
28 Kekhawatiran Zayn.
29 Mas Yang Mana? ( Zayn )
30 Takut Salah Dengar. ( Fira )
31 Matahari Dan Bulan.
32 Tidur Bersama.
33 Ingatan Masa Lalu.
34 Sikap Yang Berubah-ubah.
35 Ingin Cepat Pulang.
36 Meneteskan Air Mata.
37 Keputusan Untuk Berhijrah.
38 Tidak Menentu.
39 Hijrah Cintaku. ( Zayn )
40 Bersungguh-sungguh.
41 Mengakui Sebagai Istri.
42 Subhanallah.
43 Akan Menjaga Diriku.
44 Meminta Izin. ( Fira )
45 Tidak Sama Seperti Yang Dilihat.
46 Berbanding Terbalik.
47 Niat Baik Zayn.
48 Membantu Istri.
49 Perampok Hati.
50 Masakan Tuan Muda.
51 Permata Berharga ( Zayn )
52 Tidak Peduli Bekas Pelukan Siapa.
53 Jangan Merendahkan Diri.
54 Duda Jomblo.
55 Umi Dan Abi.
56 Sanggup Menafkahimu.
57 Khumaira Ku.
58 Rona Merah.
59 Pengumuman.
60 Siaran Langsung.
61 Bisa Menahan Nafsu.
62 I Love You, Fira!
63 Jangan Menatapku. ( Fira )
64 Bergerak Pelan.
65 Hijrah Bersamaku.
66 Bulan Madu, Ketanah Suci.
67 Rencana Untuk Menjebak.
68 Jangan Terlalu Berharap.
69 Al-fatihah Untuk Suami.
70 Istri Sholehah.
71 Abi & Umi.
72 Lebih Baik Mati ( Zayn )
73 Obat Perangsang.
74 Maafkan Aku, Istriku.
75 Merasa Bersalah Padamu.
76 Seperti Ibu-ibu Kaum Rebahan.
77 Tidak Boleh Kuliah.
78 Tidur Dalam Pelukan Suami.
79 Si Utun.
80 Manusia Licik.
81 Cinta yang Salah.
82 Berat, Bila Jauh Darimu.
83 Menjemput Bidadari Ku.
84 Ibu Sumi.
85 Jebakan Sendiri.
86 Kena Jebakan Sendiri.
87 Ingin Memakai Nikob.
88 Rabi'ah Al-adawiyah.
89 Ingin Makanan Pedas.
90 Anak Perempuan.
91 Firza Nabila Almeera.
92 Tidak Tertarik.
93 Biasa-biasa Saja. ( Sean )
94 Niat Baik Reno.
95 Apa Artinya Ta'aruf?
96 Diberi Waktu 1 Bulan.
97 Niat Sean
98 Ancaman Sean.
99 Postingan Nabila.
100 Membuat Anaknya Kesal.
101 Apakah Orang Tuamu?
102 Menerimanya.
103 Hanya Acara Biasa.
104 Sebelum Janur Kuning.
105 Hadiah Dari Alfarizi.
106 Kalah Sebelum Berperang.
107 Butuh Ketenangan.
108 Biasa Hidup Bebas.
109 Lebih Mesra.
110 Persiapan Untuk Fashion Show.
111 Teman Lama.
112 Juara 1.
113 Karena Allah.
114 Rencana Dua Keluarga.
115 Jalan-jalan Bersama Si Kembar.
116 Apakah Masih Ada Kesempatan? ( Sean )
117 Kata-kata Nabila.
118 Benar-benar Bodoh.
119 Wanita Bermuka Dua.
120 Mengalir Darah Zayn Atalla.
121 Apakah Dia Sholat?
122 Berita Hoax.
123 Insya Allah Percaya Padamu.
124 Putri Sulung.
125 Tidak Bersahabat.
126 Persiapan Pernikahan.
127 Hari yang Dinantikan.
128 Ingin Mengandeng.
129 Tolong Lepaskan!
130 Menjemput Kebahagiaan Mu.
131 Pengumuman.
132 Kritis.
133 Terus Mendo'akan.
134 Mengagumi Bidadari Surga.
135 Permintaan Alfarizi.
136 Mengubah Siang Menjadi Malam.
137 Buat Semuanya.
138 Tanpa Membenci Kenyataan.
139 Tidak Mau Egois.
140 Umar Bin Khattab.
141 promo Novel Ongoing.
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Pernikahan Sederhana.
2
Berbakti Pada Suami.
3
Agar Tidak Menyusahkan Aku ( Zayn )
4
Mungkinkah Ujian Pertama?
5
Cukup Tuhan Yang Tahu.
6
Lembah Dosa.
7
Masakan Shafira.
8
Sakit, Tapi Tak Berdarah.
9
Diperlakukan Seperti Mereka. ( Fira )
10
Bukan Ombaknya Yang Besar.
11
Bukan Istri Yang Diinginkan.
12
Itu Rumahku.
13
Wanita Ku.
14
Keputusan Fira.
15
Ingin Kopi. ( Zayn )
16
Mengantar Membeli Kopi.
17
Mahluk Astral. (Fira )
18
Hanya Saudari.
19
Mungkin Kekurangan Uang.
20
Jangan Salah Paham.
21
Undangan Ke Pesta.
22
Tidak Inginkan Direndahkan.
23
Undangan Dari Pak Handoko.
24
Mendapatkan Izin.
25
Ulang Tahun Pinkan.
26
Kenapa Hanya Sendiri?
27
Pelukan Pertama.
28
Kekhawatiran Zayn.
29
Mas Yang Mana? ( Zayn )
30
Takut Salah Dengar. ( Fira )
31
Matahari Dan Bulan.
32
Tidur Bersama.
33
Ingatan Masa Lalu.
34
Sikap Yang Berubah-ubah.
35
Ingin Cepat Pulang.
36
Meneteskan Air Mata.
37
Keputusan Untuk Berhijrah.
38
Tidak Menentu.
39
Hijrah Cintaku. ( Zayn )
40
Bersungguh-sungguh.
41
Mengakui Sebagai Istri.
42
Subhanallah.
43
Akan Menjaga Diriku.
44
Meminta Izin. ( Fira )
45
Tidak Sama Seperti Yang Dilihat.
46
Berbanding Terbalik.
47
Niat Baik Zayn.
48
Membantu Istri.
49
Perampok Hati.
50
Masakan Tuan Muda.
51
Permata Berharga ( Zayn )
52
Tidak Peduli Bekas Pelukan Siapa.
53
Jangan Merendahkan Diri.
54
Duda Jomblo.
55
Umi Dan Abi.
56
Sanggup Menafkahimu.
57
Khumaira Ku.
58
Rona Merah.
59
Pengumuman.
60
Siaran Langsung.
61
Bisa Menahan Nafsu.
62
I Love You, Fira!
63
Jangan Menatapku. ( Fira )
64
Bergerak Pelan.
65
Hijrah Bersamaku.
66
Bulan Madu, Ketanah Suci.
67
Rencana Untuk Menjebak.
68
Jangan Terlalu Berharap.
69
Al-fatihah Untuk Suami.
70
Istri Sholehah.
71
Abi & Umi.
72
Lebih Baik Mati ( Zayn )
73
Obat Perangsang.
74
Maafkan Aku, Istriku.
75
Merasa Bersalah Padamu.
76
Seperti Ibu-ibu Kaum Rebahan.
77
Tidak Boleh Kuliah.
78
Tidur Dalam Pelukan Suami.
79
Si Utun.
80
Manusia Licik.
81
Cinta yang Salah.
82
Berat, Bila Jauh Darimu.
83
Menjemput Bidadari Ku.
84
Ibu Sumi.
85
Jebakan Sendiri.
86
Kena Jebakan Sendiri.
87
Ingin Memakai Nikob.
88
Rabi'ah Al-adawiyah.
89
Ingin Makanan Pedas.
90
Anak Perempuan.
91
Firza Nabila Almeera.
92
Tidak Tertarik.
93
Biasa-biasa Saja. ( Sean )
94
Niat Baik Reno.
95
Apa Artinya Ta'aruf?
96
Diberi Waktu 1 Bulan.
97
Niat Sean
98
Ancaman Sean.
99
Postingan Nabila.
100
Membuat Anaknya Kesal.
101
Apakah Orang Tuamu?
102
Menerimanya.
103
Hanya Acara Biasa.
104
Sebelum Janur Kuning.
105
Hadiah Dari Alfarizi.
106
Kalah Sebelum Berperang.
107
Butuh Ketenangan.
108
Biasa Hidup Bebas.
109
Lebih Mesra.
110
Persiapan Untuk Fashion Show.
111
Teman Lama.
112
Juara 1.
113
Karena Allah.
114
Rencana Dua Keluarga.
115
Jalan-jalan Bersama Si Kembar.
116
Apakah Masih Ada Kesempatan? ( Sean )
117
Kata-kata Nabila.
118
Benar-benar Bodoh.
119
Wanita Bermuka Dua.
120
Mengalir Darah Zayn Atalla.
121
Apakah Dia Sholat?
122
Berita Hoax.
123
Insya Allah Percaya Padamu.
124
Putri Sulung.
125
Tidak Bersahabat.
126
Persiapan Pernikahan.
127
Hari yang Dinantikan.
128
Ingin Mengandeng.
129
Tolong Lepaskan!
130
Menjemput Kebahagiaan Mu.
131
Pengumuman.
132
Kritis.
133
Terus Mendo'akan.
134
Mengagumi Bidadari Surga.
135
Permintaan Alfarizi.
136
Mengubah Siang Menjadi Malam.
137
Buat Semuanya.
138
Tanpa Membenci Kenyataan.
139
Tidak Mau Egois.
140
Umar Bin Khattab.
141
promo Novel Ongoing.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!