🌻🌻🌻🌻🌻
...HAPPY READING......
.
.
Tadi siang, setelah Zayn menelepon dirinya dan mengatakan tidak usah masak karena dia tidak akan pulang. Lalu menyuruh Shafira masak untuk makan malam saja.
Gadis itu pun tidak jadi memasak dan dia hanya memesan makanan lewat delivery yang harganya hanya dua puluh ribu rupiah. Lalu setelah makan siang dan sholat Zhuhur. Shafira mengerjakan segala pekerjaan di rumah mewah yang sekarang harus dia bersihkan sendiri.
Aneh tapi nyata, jika hanya untuk makan dan biaya kuliahnya. Shafira tidak perlu harus menjadi pembantu di rumah mewah suaminya.
Entah malu, sadar atau tidaknya Zayn berkata bahwa bila Fira ingin makan harus mengerjakan pekerjaan rumah. Tidakkah dia tahu jika istrinya bukan orang susah bila hanya sekedar buat makan.
Jadi tidak perlu harus menjadi pembantunya yang sudah pasti akan membuat wanita itu menderita karena rumah tersebut sangat besar dan belum lagi memasak dan mencuci pakaian.
Walaupun mencuci pakaian mengunakan mesin cuci. Tetap saja dikerjakan mengunakan tangan juga, karena harus di jemur dan setrika.
Hampir sampai jam tiga. Shafira sudah selesai mengerjakan semua pekerjaan nya. Setelahnya gadis itu pun baru beristirahat didalam kamar menjelang waktu sholat ashar datang.
Begitu setelah mandi dan sholat Ashar. Shafira pergi ke dapur untuk memasak buat makan malam mereka. Gadis itu mengira Zayn ingin makan malam bersamanya. Jadi saat menata masakan di atas meja pun dia susun degan sangat rapi dan cantik saat di pandang.
Degan hati berbunga-bunga gadis itu kembali ke kamarnya setelah masakannya sudah tersusun rapi diatas meja makan.
Disaat waktu sholat Magrib hampir datang, si cantik itu masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa gerah karena sudah memasak.
"Agh segarnya!" gumam Shafira karena sudah selesai mandi dan berwudhu. Setelah itu Fira keluar dari kamar mandi dan memakai pakainya. Baru setelah itu dia kembali mengerjakan sholat lima waktu.
Selama tinggal di pondok pesantren. Gadis itu sudah biasa mengerjakan sholat tepat waktu dan setelah lulus dari pondok pesantren. Kebiasaan tersebut membuat dia selalu sholat setelah tepat waktu.
Berhubung Fira mau makan malam bersama suaminya. Dia tidak mengaji seperti biasanya. Fira hanya berdzikir dan membaca sholawat saja. Setelah itu dia menyimpan mukenanya dan memakai hijab di depan cermin.
Shafira sedikit memoleskan bedak bayi pada mukanya yang sudah cantik. Berdandan untuk suami, tentu tidak ada salahnya. Apalagi Fira tahu Zayn membencinya karena penampilan yang serba tertutup.
"Bismillahirrahmanirrahim! Ya Allah, semoga makan malam ini adalah pertanda baik karena Mas Zayn mau menerimaku sebagai istrinya."
Baru saja Shafira bergumam kecil. Suara deru mesin mobil suaminya sudah memasuki pekarangan rumah mereka. Dengan perasaan berdebar-debar Shafira keluar dari kamar dan berjalan kearah pintu utama buat menyambut kedatangan Zayn. Namun, saat pintunya terbuka gadis itu menelan Saliva nya sendiri disertai rasa sakit menghujam hatinya.
"Mas Zayn pulang bersama perempuan... siapa gadis ini? Kenapa dia menempel pada suamiku seperti ini? Astaghfirullah hal Azim. Ya Allah! Tolong kuatkan aku agar tidak menagis dihadapan mereka."
Tanya Shafira pada dirinya sendiri. Hanya bergumam di dalam hati saja yang bisa dia lakukan sekarang.
"Mau sampai kapan kau berdiri menghalangi jalan kami?" suara bariton Zayn langsung membuat Fira menyingkir ke pinggir dan Zayn langsung membawa gadis yang bergelayut pada lengannya masuk melewati Fira.
"Mas si---"
"Dia adalah wanita ku, kau jagan banyak bertanya karena aku mau makan malam setelah selesai mandi. Apakah semuanya sudah kau siapkan?" sela Zayn kembali menoleh kearah Shafira yang menutup pintu rumah tersebut.
"Aku sudah memasak untuk makan malam dan juga menyiapkannya di atas meja makan. Tapi siapa wanita ini? Apakah dia istri Mas juga?" meskipun sakit, tapi Shafira harus menanyakan kebenaran tersebut.
"Aku sudah bilang, dia adalah wanita ku." Zayn menjawab datar.
"Mas, dia bukanlah istrimu. Kenapa malah membawanya pulang ke rumah? Kalian juga---"
"Ini rumahku, kau hanya menumpang di sini. Jadi menyingkir lah karena aku tidak membutuhkan ceramah mu." tubuh Fira langsung membeku. Mulutnya tidak bisa berkata-kata lagi, karena itu memang bukanlah rumahnya.
Pada saat Fira termenung, Zayn langsung membawa gadis itu masuk kedalam dan membawanya ke kamar yang ada di lantai dua.
Tes!
Tes!
Cepat-cepat Shafira menyeka air matanya sambil berkata. "Aku baik-baik saja,"
Tidak ingin larut dalam kesedihan karena suaminya. Shafira langsung saja ke dapur untuk memastikan bahwa semuanya sudah siap. Agar Zayn tidak marah padanya karena masih ada yang kurang.
Apalagi gadis itu tidak tahu apakah suaminya menyukai masakan tersebut atau tidak, karena makanan apa saja yang disukai oleh suaminya dia tidak tahu.
Di saat Fira masih berada di dalam dapur. Ternyata Zayn yang sudah selesai mandi dan berganti pakaian. Membawa wanita seksi itu kearah meja makan.
"Elena, ayo duduk, kita makan malam dulu. Tapi rasa masakannya aku juga tidak tahu," degan mesranya Zayn menarik kursi meja makan agar wanita itu duduk. Lalu setelah itu dia pun juga ikut duduk disebelahnya.
"Fira, kenapa kau hanya berdiri. Cepat ambilkan makanan untuk ku dan kita makan malam bersama." ucap Zayn yang membuat Fira berjalan maju untuk melayani suaminya.
Suami? Entahlah! Melihat suaminya begitu mesra pada wanita lain dan sangat kasar padanya. Membuat Fira ragu untuk berharap bisa menjadi pasangan suami-istri seperti orang lain.
"Apakah segini cukup, Mas?" meskipun hati sakit dan cemburu melihat wanita suaminya. Shafira tetap melayani sang suami dengan baik.
"Sudah! Kau duduk saja, makanan ini terlalu banyak bila hanya untuk kami berdua. Anggap saja sebagai upahmu yang sudah memasaknya." Zayn sengaja membuat Shafira ikut makan bersama mereka karena ingin menyakiti perasaan istrinya yang tidak banyak membantah.
"Huem, baiklah!" jawan Fira singkat.
"Elena... ayo ambil makanan mu. Tidak usah melihat kearahnya karena dia bukanlah siapa-siapa. Hanya istri yang dipilihkan oleh orang tuanku." belum juga Fira menyuapkan makanan kedalam mulutnya. Namun, dia sudah dibuat kenyang oleh perkataan pedas Zayn.
... BERSAMBUNG... ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
Syahna Amira sy
gregetan ih Ama Zayn...benci bgt si lu Ama Safira... emang Safira bikin salah Ama kehidupan lu??? tendang aja laki durjana macem gitu
2024-03-21
1
Sri Rahayu
apakah kamu kuat menghadapi suami bastrad mu itu....semoga saja 😱😱😱
2023-12-11
0
Jusmiati
gemes deh Sam sayn pengen nabok kepala biar sadar gitu...🙁🙁🙁🙁
2023-06-14
0