🌻🌻🌻🌻🌻🌻
...HAPPY READING......
.
.
Gara-gara kedinginan tidak bisa tidur dengan benar. Shafira menghabiskan waktunya hanya untuk mengerjakan sholat sunat, berzikir dan mengaji degan suara yang nyaris tidak terdengar, karena takut membangunkan suaminya yang tidur dengan sangat nyenyak diatas ranjang king size. Berukuran jumbo dan mengunakan selimut.
Bagaimana Shafira bisa tidur dalam keadaan dingin dan tidak mengunakan selimut. Mana tidurnya hanya meringkuk di atas sofa yang hanya pas-pasan pada tubuh tingginya.
Begitu masuk waktu subuh datang. Dengan mentalnya yang tangguh. Shafira masih mencoba membangunkan suaminya agar sama-sama mengerjakan sholat lima waktu.
Namun, bukannya bangun dari tidurnya. Akan tetapi Zayn menutup telinganya agar tidak bisa mendengar suara Shafira yang berusaha membangunkan dirinya.
Alhasil gadis itu dengan terpaksa sholat sendiri. Tidak sama seperti impiannya selama ini, yang bisa mengerjakan sholat berjamaah bersama suaminya. Imam untuk keluarganya dari dunia maupun akhirat.
Tapi sepertinya untuk saat ini Safira harus menguburkan impian tersebut. Sebab jangankan untuk menjalankan sholat berjamaah. Tidur bersama saja Zayn tidak mau.
Setelah selesai sholat subuh, gadis itu pergi turun ke lantai satu rumah mertuanya. Lalu Fira membantu memasak untuk sarapan keluarga tersebut.
Meskipun para asisten rumah tangga sudah melarangnya. Namun, Shafira memaksa ingin membantu membuatkan sarapan. Jadi para pelayan pun memberikan Izin.
Setelah selesai, tinggal menata di atas meja makan. Fira kembali lagi ke kamar suaminya. Dia mengambil pakaian bersih dan membawanya ke kamar mandi. Meskipun Zayn berbuat tidak adil padanya. Akan tetapi Safira masih menyiapkan air hangat agar suaminya tinggal mandi saja.
Lalu karena dia sudah mandi dan bersiap-siap dengan pakaian tertutup seperti biasa. Shafira yang tahu bahwa suaminya masih libur selama dua hari dengan sekarang. Membiarkan saja Zayn tidur sampai suaminya bangun sendiri.
Sedangkan dia duduk di atas sofa untuk menyelesaikan tugas kuliahnya. Soalnya besok pagi Fira juga akan mulai menjalankan aktivitas seperti biasa.
Sampai hampir setengah jam kemudian. Zayn yang matanya terkena sinar matahari pagi dari celah jendela. Mengerjabkan matanya pelan.
"Eum... huom! Lelah sekali," gumam pemuda itu sambil menguap. Namun, Shafira masih bisa mendengar perkataan suaminya.
Zayn yang belum sadar bahwa ada seorang gadis cantik di dalam kamarnya. Duduk dari pembaringan sambil meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku. Lalu pemuda tersebut langsung saja membuka baju kaos pendek yang ia pakai.
Kebiasaan Zayn memang seperti itu. Jadi dia tidak bersalah dalam hal ini. Akan tetapi Shafira yang belum pernah melihat tubuh lelaki manapun. Selain ayah kandungnya. Tentu langsung kaget karena sialnya saat Zayn mengangkat baju tersebut naik. Mata Shafira melihat kearah bagian dada bidang suaminya.
Sehingga tanpa sengaja Shafira menyenggol pas bunga yang ada di meja di samping laptopnya.
Praank!
Mata Zayn langsung menoleh kearah sumber suara dan dia sempat terkejut juga. Sebelum mengigat bahwa saat ini dia telah menikah.
"Ma--maaf! A--ku tidak sengaja," seru Shafira langsung berjongkok untuk memunguti pecahan pas bunga yang berbahan kaca tersebut.
"Jika sampai kau memecahkan barang-barang milikku lagi. Maka kau harus ganti rugi. Itu mahal, bukan barang murah seperti dirimu." tangan Fira yang tertusuk kaca tidak terasa sakit, karena kata-kata tajam suaminya langsung menghujamkan bagian relung hatinya paling dalam.
Shafira tidak sakit hati saat Zayn meminta dia menganti rugi pas bunga itu. Namun, kata-kata yang mengatakan bahwa bukan barang murah sepertimu itulah yang membuatnya hanya mampu beristighfar agar tidak membalas setiap perkataan kasar sang suami.
"Huem! Shafira berdehem, lalu bicara lagi. "Mas mandi saja, airnya sudah aku siapkan." ucap gadis itu langsung mengalihkan pembicaraan.
Namun, Zayn tidak menghiraukan ucapnya karena pemuda itu malah sibuk mengecek ponselnya. Shafira pun tidak berkata apa-apa lagi. Soalnya tembok penghalang yang dibangun Zayn antara mereka berdua membuat gadis itu tidak berani untuk bicara lebih banyak lagi.
"Hei... apakah kau tidak ada baju lain? Mata ku sakit melihat kau memakai sepray seperti itu." seru Zayn saat Shafira berdiri membawa pecahan pas bunga ke tempat sampah.
Tanpa memikirkan perasaan istrinya. Zayn berkata jika Safira memakai sepray, bukan baju. Padahal seharusnya dia bersyukur karena Safira sudah menolongnya dari api neraka.
Setelah diucapkan ijab kabul, maka seorang Istri sudah menjadi tanggung jawab suaminya. Untuk mendidik agar menjadi lebih baik lagi.
"Tentu saja ada, jika Mas yang mau aku berganti pakaian. Tapi hanya saat kita berada di dalam kamar saja." jawab Shafira yang memang memiliki beberapa baju seperti mana gadis-gadis modern di luar sana. Baju saat dia hanya berada di dalam kamarnya.
Itu pun sangat jarang dia memakainya karena Shafira sudah nyaman dengan memakai serba tertutup. Baik itu saat dia bangun maupun lagi tidur.
"Ck, jadi kau ingin menggodaku dengan tubuhmu itu. Menjijikan sekali! Shafira, dengarkan aku baik-baik. Mau telanjang sekalipun dirimu. Maka aku tidak akan pernah tertarik pada wanita munafik sepertimu, yang berkedok dengan memakai hijab di kepala."
Setelah berkata seperti itu, Zayn langsung turun dari ranjang dan berlalu masuk ke dalam kamar mandi. Meninggalkan istrinya yang menangis karena tidak tahan merasa sakit karena penghinaan tersebut.
"Astaghfirullah Al azim, ya Allah! Kuat kanlah aku." lirih Fira menyeka air matanya.
Sementara itu di dalam kamar mandi.
"Mau seperti apapun, aku tidak kan pernah tertipu oleh wanita lagi. Kurang baik apa aku selama berpacaran dengan Raisa. Semua keinginannya selalu aku turuti, bahkan Apartemen tempat mereka selingkuh pun aku yang membelinya." gumam Zayn yang tidak menggunakan air di dalam Bathtub.
Pemuda itu memilih mandi di bawah guyuran air shower. Padahal Shafira sudah menyiapkan air untuk dirinya. Semua itu tentu saja karena Zayn membenci gadis itu yang dikiranya sama saja seperti mantan kekasihnya.
Wanita yang sangat Zayn cintai. Namun, sayangnya ketika pemuda itu ingin membuat kejutan yaitu mau melamar Raisa secara pribadi lebih dulu. Baru setelahnya akan membuatkan pesta pertunangan mewah.
Akan tetapi setibanya di Apartemen. Zayn lah yang terkejut. Saat mendengar ******* dari kamar sang kekasih yang kebetulan pintu kamar tersebut tidak tertutup rapat. Jadi Zayn melihat dengan mata kepalanya sendiri. Seperti apa pergumulan panas antara Raisa bersama Riki sahabatnya sendiri.
Hari itu juga Zayn langsung memutuskan hubungan bersama Raisa dan mulai merusak hidupnya sendiri dengan bergonta-ganti wanita. Hanya untuk memuaskannya di atas ranjang.
Awalnya Zayn adalah pemuda yang sangat baik. Dia rajin menjalankan sholat lima waktu. Maka dari itu di dalam kamarnya masih terdapat Al-Qur'an, sajadah maupun tasbih untuk dia beribadah.
Akan tetapi karena rasa kecewanya di khianati. Membuat pemuda tampan itu gelap mata dan memilih jalan yang membuatnya semakin tersesat jauh ke dalam lembah dosa.
Gara-gara rasa nikmat duniawi yang baru pertama dia rasakan seumur hidupnya. Membuat Zayn menyuruh asisten pribadinya untuk mencari para gadis yang menjual keperawanan mereka demi mendapatkan uang dan Zayn sendiri bisa melampiaskan rasa sakit hatinya pada Raisa.
BERSAMBUNG...
Bonus Visual.
ini adalah Shafira Sakina Mecca.
Nah kalau ini adalah Zayn Athalla. Si Casanova yang akan hijrah bersama cintanya.☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
Syahna Amira sy
sakit hari karena kekasih mengkhianati trus melampiaskan pada semua wanita....hello Zayn lu sehat??? gara gara 1 wanita bikin salah semua wanita lu musuhin?? dmna otak lu ya
2024-03-21
2
Ayu Panuntun
ikut sesak dadaku kalo ada di posisi safira
2024-03-06
1
Arkan Nuril
aku suka banget kalau ada foto visualnya , thanks thor
2024-01-29
0