Pasrah Dan Terpaksa

Bara kira dengan tinggal di apartemen sudah aman dari Alex. Nyatanya pagi itu Alex mendatangi apartemen Bara saat Bara sudah berangkat kerja.

Jesica terkejut saat melihat Alex datang.

"Jesica, kamu gak akan lepas dari aku," kata Alex. "Kemana saja kamu pergi aku pasti tahu," kata Alex.

"Alex, pergi kamu dari sini!" usir Liana.

"Liana, kamu penghianat. Aku kira kamu ada di pihakku, nyatanya kamu malah membela Bara," bentak Alex.

"Sudah cukup aku membela kamu, Alex. Aku sudah muak menjadi kacungmu," bantah Liana.

"Aku gak ada urusan sama pembantu seperti kamu. Aku ke sini untuk mengatakan pada Jesica. Bahwa aku akan dapatkan dia cepat atau lambat," kata Alex.

"Maksud kamu apa?" tanya Liana.

Sementara Jesica berdiri di belakang Liana karena takut. Dia masih trauma dengan kejadian waktu itu.

"Aku akan mendapatkan Jesica dengan caraku sendiri," jawab Alex. "Bersiaplah sayangku!" kata Alex hendak menyentuh tangan Jesica namun di tepis oleh Alex.

"Pergi!" bentak Liana sambil mendorong Alex.

Alex kesal dengan Liana, dia mendorong Liana hingga jatuh pingsan karena kepalanya terbentur meja.

"Bik Liana," teriak Jesica mendekati Liana.

Alex malah menyeringai dan mendekatkan wajahnya hendak mencium Jesica. Dengan cepat Jesica meludahi wajah Alex.

"Sialan! Kamu mengibarkan bendera perang Jesica!" umpat Alex sambil mengusap ludah Jesica dengan lengan bajunya.

"Lebih baik kita perang dari pada aku jadi budak nafsumu," bantah Jesica.

"Hahahaha aku suka, aku semakin tertantang," Alex tertawa. Dia semakin berani mendekati Jesica.

Jesica segera berlari ke dapur untuk mengambil pisau. Dia gak mungkin melawan Alex dengan tangan kosong.

"Jesica, apa yang kamu lakukan? Kamu ingin bunuh diri?" tanya Alex.

"Bukan bunuh diri tapi membunuhmu," jawab Jesica.

"Hahaha kamu kira mudah, kamu bukan tandinganku Jesica," ejek Alex mendekati Jesica.

"Jangan mendekat!" teriak Jesica.

Alex tersenyum ketika melihat Jesica menodongkan pisau di depannya.

***

Bara pergi ke rumah sakit sebelum berangkat kerja. Dia ingin tahu keadaan Amelia.

Dia telah sampai di depan ruangan Amelia. Dia mendengar Amelia berbicara.

"Bagaimana caranya agar papa percaya padaku lagi? Rencana mendapatkan Jesica kemarin gagal. Aku harus buat papa bisa dapatkan Jesica. Tapi bagaimana caranya?" tanya Amelia.

Bara terkejut, ternyata Amelia dan Alex sekongkol. Bara kecewa dan langsung membuka pintu ruangan Amelia.

"Oh jadi kamu sekongkol dengan papa? Aku kecewa, aku kira Kak Amelia ada pihak kami. Ternyata kakak musuh dalam selimut," kata Bara marah. "Tega kamu perlakukan kami seperti ini," kata Bara.

"Bara, aku terpaksa melakukannya. Aku gak mau diusir dari rumah papa," kata Amelia.

"Lalu kamu mau mengorbankan Jesica? Dasar manusia gak punya hati. Pantas jika Kak Marino ceraikan kamu," kata Bara lalu meninggalkan Amelia.

Bara merasa bahwa Amelia tak pantas ditunggui lagi. Dia gak akan peduli lagi padanya.

Bara merasa khawatir dengan Jesica dia memutuskan untuk kembali ke apartemen.

Sampai di apartemen dia melihat Liana tengah pingsan dan baru sadar saat Bara datang.

"Den, tolong Non Jesica. Pak alex datang," ucap Liana.

Bara langsung mencari keberadaan mereka. Mereka masih di dapur dengan Jesica membawa pisau.

"Papa, pergi dari sini jika masih mau selamat!" teriak Bara.

"Biar ku bunuh saja dia, Mas. Aku gak akan rela ditiduri dia," ucap Jesica.

"Aduh...aduh pahlawan datang. Sepertinya akan seru kalau aku tiduri Jesica di depan matamu," kata Alex.

Bara kesal, dia langsung melayangkan bogem ke arah Alex. Sayangnya Alex berhasil mengelak. Akhirnya terjadilah perkelahian Bara dan Alex.

Mereka saling pukul dan serang. Bara beberapa kali mendapatkan bogem daru Alex begitu juga Alex. Namun, tak ada yang mau mengalah.

"Bara, mendingan kamu serahkan saja Jesica padaku," kata Alex.

"Tidak akan pernah, aku akan melindungi istriku dari penjahat seperti kamu. Aku tak peduli kalaupun kamu papaku sendiri," kata Bara.

"Baiklah, kalau gitu aku akan merebutnya secara paksa," kata Alex.

Alex memukul wajah Bara hingga Bara terkulai lemas. Alex sengaja mengajak Bara berbicara agar Bara lengah dan dia bisa memukul Bara.

"Jesica, lihat saja suami kamu. Dia gak bisa berbuat apa-apa," kata Alex. "Dia bilang akan menjaga kamu, tapi dia sudah keok terlebih dahulu," ledek Alex.

"Mas Bara...bangun!" teriak Jesica melepaskan pisaunya dan mendekati Bara.

Alex menarik tangan Jesica. Lalu menghempaskn tubuh Jesica ke lantai di dekat Bara.

"Bagaimana kalau aku lakukan di depan matamu, Bara?" tanya Alex.

"Ja...jangan...jangan sakiti Jesica," kata Bara terbata.

"Aku tidak akan menyakiti dia tapi aku beri dia kenikmatan Bara," jawab Alex. "Setelah dia merasakannya, pasti akan ketagihan," sambung Alex.

"Jangan mendekat! Atau aku bunuh kamu," kata Jesica.

Jesica lupa kalau pisaunya sudah dia letakkan. Dia bersiap untuk mengambil pisau tadi tapi Alex sudah terlebih dahulu mengambilnya.

"Layani aku atau aku bunuh suami kamu!" ancam Alex menodongkan pisau ke arah Bara.

"Jesica jangan," kata Bara pelan. "Lebih baik aku mati dari pada menyerahkan kamu padanya," sambungnya.

Bara tak dapat menggerakkan kaki dan tangannya. Dia tak bisa menolong Jesica lagi.

Alex hanya tersenyum melihat Bara dan Jesica yang sudah terancam.

***

Amelia beberapa kali menelfon Alex. Namun, ponsel Alex gak aktif. Dia merasa risau.

"Kemana sih papa? kenapa gak aktif," kata Amelia.

Amelia tak tenang, dia merasa takut jika Bara marah besar dan pergi menemui Alex.

"Halo Amelia, bagaimana kabarnya?" tanya Maura yang tiba-tiba datang.

"Ngapain kamu ke sini? Aku gak butuh kamu jenguk," kata Amelia.

"Aku gak jenguk kamu, hanya mau kasih tahu. Aku sekarang gak akan mengincar Bara lagi. Tapi aku akan mengincar Om Alex. Jadi kita sekarang adalah rival Amelia," jawab Maura.

"Kamu gak akan bisa gantikan posisi aku,Maura. Jangan mimpi!" bantah Amelia.

"Lihat saja nanti!" ucap Maura lalu ke luar dari ruangan Amelia.

Amelia kesal sekali, dia ingin marah.

***

Alex masih menunggu agar keduanya ikhlas. Tapi Bara selalu meminta pada Jesica agar tidak menuruti Alex.

"Jesica, biarkan aku yanv mati. Kamu jangan lakukan itu, sayang," kata Bara.

"Tapi, aku gak mau kamu mati," kata Jesica.

"Bagaimana kamu mau?" tanya Alex.

Dengan pasrah Jesica mengangguk, dia pasrah jika memang nasibnya sudah ditakdirkan ternodai Alex.

Alex mulai menciumi Jesica, walau Jesica memberontak. Tangannya mulai membuka ****** ***** milik Jesica.

"Mulus sekali," ucap Alex.

Alex membuka resleting celananya. Dia akan memasukkan kejantanannya ke milik Jesica.

Bara hanya bisa memejamkan mata.

Bug...

Suara sesuatu dihantam, tiba-tiba tubuh Alex tersungkur di samping Jesica. Jesica melihat Liana membawa tongkat kayu di tangannya.

"Cepat kita laporkan dia ke polisi!" ucap Liana.

"Ayo kita laporkan dia!" ajak Jesica sambil memakai ****** ******** dan berdiri membantu Bara.

"Tapi...," kata Bara.

"Tapi apa, Mas?" tanya Jesica.

"Bagaimana kalau dia mati?" tanya Bara.

Liana tak berpikir sampai ke situ. Dia segera jongkok dan memeriksa nadi Alex.

Terpopuler

Comments

Abdul Fatah

Abdul Fatah

dua lelaki muda kalah sama bapak" 🤮🤮🤮🤮🤮

2024-01-09

1

novy arinarsih

novy arinarsih

hihhhh nyeremin...ada ya org yg kyk gitu,thor halunya jgn nyeremin knpa😅😅😅

2023-06-19

0

V

V

Alex gila...

2023-06-06

0

lihat semua
Episodes
1 Skandal di rumah Mertua
2 Ancaman Untuk Jesica
3 Tak Tenang
4 Ancaman Kedua
5 Memilih Tutup Mulut
6 Hubungan Alex Dan Liana
7 Prihatin Pada Marino
8 Siapa Penguntit itu?
9 Perselingkuhan Marino
10 Apa Suamiku Sama?
11 Tamu Tak Di undang
12 Anak Siapa?
13 Mandul
14 Saling Memanfaatkan
15 Gugatan Cerai dan Kepergian Marino
16 Menolak Tanggung Jawab
17 Maura Mengelak
18 Pelecehan Alex Terhadap Jesica
19 Pasrah Dan Terpaksa
20 Jahat Dan Licik
21 Yang Jahat Yang Menang
22 Pendakian Cinta
23 Jesica Dinyatakan Tiada
24 Antara Bahagia Dan Sedih
25 Kenyataan Pahit
26 Wajah Baru Kepribadian Baru
27 Alex Sakit
28 Derita Alex
29 Bayi Cacat
30 Melepas Rindu
31 Alex Frustasi
32 Kebaikan Bara dan Mona
33 Obsesi Amelia
34 Kabar Bahagia
35 Mbah Cakep
36 Pekerjaan Untuk Edwin
37 Edwin Sok Baik
38 Amelia Melihat Liana
39 Rencana Edwin
40 Syukuran Angel
41 Panik Mendadak
42 Kecurigaan Terbukti
43 Alex Kesepian
44 Jangan Menuduh, Mas!
45 Ngebet Pengen Nikah
46 Saskia VS Khadijah
47 Solusi Untuk Edwin
48 Pembantu Baru Alex
49 Aku Tak Puas, Pak!
50 Syarat Cinta
51 Tukang Ganggu
52 Godaan Besar Paimin
53 Pertengkaran Mona Dan Jeslyn
54 Mona Pendarahan
55 Skandal Edwin Dan Mumun
56 Menjodohkan Jeslyn
57 Marino Pecundang
58 Terpaksa Berbohong
59 Pertunangan Firza dan Jeslyn
60 Khadijah Dilamar
61 Penyesalan Marino
62 Garis Dua
63 Kecurigaan Firza
64 Firza Memutuskan Pertunangan
65 Pernikahan Edwin Dan Jeslyn
66 Syukuran Tujuh Bulanan
67 Edwin Galau
68 Kemarahan Alex
69 Patah Hati
70 Salam Perpisahan
71 Kunjungan Mona
72 Rencana Helena
73 Alex Jatuh Cinta
74 Mumun Si Pelakor
75 Suami Siaga
76 Mona Melahirkan
77 Pertengkaran Helena Dan Suaminya
78 Prahara Rumah Tangga
79 Drama Mumun
80 Terancam Gagal Nikah
81 Syarat Dari Helena
82 Pertemuan Amelia dan Angel
83 Kedekatan Marino Dan Sarah
84 Harapan Untuk Sembuh
85 Kehilangan Sosok Ibu
86 Pelukan Terakhir Ibu
87 Sarah Bermuka Dua
88 Pertengkaran Mumun dan Helena
89 Bertemu Khadijah
90 Rencana Sarah
91 Usaha Dan Rumah Baru
92 Sesal Tiada Guna
93 Jeslyn Melahirkan
94 Keputusan Helena
95 Ending
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Skandal di rumah Mertua
2
Ancaman Untuk Jesica
3
Tak Tenang
4
Ancaman Kedua
5
Memilih Tutup Mulut
6
Hubungan Alex Dan Liana
7
Prihatin Pada Marino
8
Siapa Penguntit itu?
9
Perselingkuhan Marino
10
Apa Suamiku Sama?
11
Tamu Tak Di undang
12
Anak Siapa?
13
Mandul
14
Saling Memanfaatkan
15
Gugatan Cerai dan Kepergian Marino
16
Menolak Tanggung Jawab
17
Maura Mengelak
18
Pelecehan Alex Terhadap Jesica
19
Pasrah Dan Terpaksa
20
Jahat Dan Licik
21
Yang Jahat Yang Menang
22
Pendakian Cinta
23
Jesica Dinyatakan Tiada
24
Antara Bahagia Dan Sedih
25
Kenyataan Pahit
26
Wajah Baru Kepribadian Baru
27
Alex Sakit
28
Derita Alex
29
Bayi Cacat
30
Melepas Rindu
31
Alex Frustasi
32
Kebaikan Bara dan Mona
33
Obsesi Amelia
34
Kabar Bahagia
35
Mbah Cakep
36
Pekerjaan Untuk Edwin
37
Edwin Sok Baik
38
Amelia Melihat Liana
39
Rencana Edwin
40
Syukuran Angel
41
Panik Mendadak
42
Kecurigaan Terbukti
43
Alex Kesepian
44
Jangan Menuduh, Mas!
45
Ngebet Pengen Nikah
46
Saskia VS Khadijah
47
Solusi Untuk Edwin
48
Pembantu Baru Alex
49
Aku Tak Puas, Pak!
50
Syarat Cinta
51
Tukang Ganggu
52
Godaan Besar Paimin
53
Pertengkaran Mona Dan Jeslyn
54
Mona Pendarahan
55
Skandal Edwin Dan Mumun
56
Menjodohkan Jeslyn
57
Marino Pecundang
58
Terpaksa Berbohong
59
Pertunangan Firza dan Jeslyn
60
Khadijah Dilamar
61
Penyesalan Marino
62
Garis Dua
63
Kecurigaan Firza
64
Firza Memutuskan Pertunangan
65
Pernikahan Edwin Dan Jeslyn
66
Syukuran Tujuh Bulanan
67
Edwin Galau
68
Kemarahan Alex
69
Patah Hati
70
Salam Perpisahan
71
Kunjungan Mona
72
Rencana Helena
73
Alex Jatuh Cinta
74
Mumun Si Pelakor
75
Suami Siaga
76
Mona Melahirkan
77
Pertengkaran Helena Dan Suaminya
78
Prahara Rumah Tangga
79
Drama Mumun
80
Terancam Gagal Nikah
81
Syarat Dari Helena
82
Pertemuan Amelia dan Angel
83
Kedekatan Marino Dan Sarah
84
Harapan Untuk Sembuh
85
Kehilangan Sosok Ibu
86
Pelukan Terakhir Ibu
87
Sarah Bermuka Dua
88
Pertengkaran Mumun dan Helena
89
Bertemu Khadijah
90
Rencana Sarah
91
Usaha Dan Rumah Baru
92
Sesal Tiada Guna
93
Jeslyn Melahirkan
94
Keputusan Helena
95
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!