Perselingkuhan Marino

"Kenapa kamu tanya seperti itu, Sayang? Tidak semua pria seperti itu," jawab Bara.

"Semoga saja kita dijauhkan dari hal dosa," kata Jesica.

"Aamiin," ucap Bara.

Mereka menikmati waktu berdua. Jesica bahagia sekali bisa berdua dengan Bara tanpa harus takut dengan Alex.

Malam ini mereka menginap di hotel dekat pantai.

"Sayang, kita cari makan di luar ya!" ajak Bara. "Ya ampun aku lupa! Ponselku ketinggalan," kata Bara.

Padahal mereka sudah berada di lobby, jadi Bara kembali ke kamar dan Jesica duduk di lobby menunggu Bara kembali.

Mata Jesica melihat Marino dan Saskia keluar dari hotel.

"Kak Marino!" panggil Jesica. Marino menoleh, dia terkejut melihat Jesica namun dia bersikap santai.

"Jesica, sedang apa kamu di sini? Bara mana?" tanya Marino.

"Bara kembali ke kamar ambil ponsel," jawab Jesica. "Siapa dia, Kak?" tanya Jesica.

"Kenalkan dia Saskia, sekretaris sekaligus kekasihku," jawab Marino tanpa malu mengakui jika Saskia kekasihnya.

"Kenapa Kak Marino menduakan Kak Amelia?" tanya Jesica.

"Jika dia bisa mendua, kenapa aku tidak? Hanya saja sampai sekarang aku tak tahu siapa pria selingkuhan dia," jawab Marino.

"Apa Kak Amelia tahu hubungan kalian?" tanya Jesica.

"Tidak, tapi papa tahu," jawab Marino. "Justru papa mendukungku," sambung Marino.

Bara yang baru krmbali terkejut melihat ada Marino di sana.

"Jesica, ayo kita cari makan!" ajak Bara tanpa menyapa Marino.

Dia menarik tangan Jesica, dan membawa Jesica keluar dari hotel.

"Sayang, lain kali kamu jangan urusin masalah orang ya," kata Bara. "Aku tak mah kalau kamu nanti kena masalah. Sekalipun itu dengan Kak Marino," sambung Bara.

"Kenapa? Tampaknya kamu takut sekali?" tanya Jesica.

"Aku gak mau kamu disakiti karena ikut campur masalah mereka," jawab Bara.

"Baiklah," kata Jesica.

Di resto dekat pantai, lagi-lagi mereka bertemu Marino. Namun, Bara enggan untuk menyapanya.

Justru Marino mendekati Bara dan Jesica.

"Boleh kami gabung?" tanya Marino.

Bara dan Jesica diam saja, Marino langsung saja duduk begitu juga Saskia. Mereka memesan makanan.

"Aku harap kalian tahu apa yang harus kalian lakukan. Jangan sampai kalian buka mulut masalah ini sama Amelia," kata Marino.

"Kakak gak perlu khawatir. Kami gak akan ikut campur," kata Jesica.

"Aku kecewa," sahut Bara. "Kalian selingkuh tetapi tak pernah takut pada dosa," sambung Bara.

"Kamu belum ngerasain sih bagaimana nikmatnya selingkuh," kata Marino.

Mereka terdiam karena ada pelayan mengantarkan makanan. Mereka lalu makan bersama tanpa bicara lagi.

Selesai makan, Bara lalu membayar. Setelah itu segera mengajak Jesica pergi. Rasanya malas berlama-lama dengan Marino.

***

Tak ada siapapun di rumah membuat Amelia dan Alex semakin leluasa. Para pembantu tak akan berani melakukan apapun. Semua tunduk pada Alex.

"Harusnya setiap hari kita kaya gini, Pa. Bagaimana kalau papa izinkan Jesica dan Bara pindah?" tanya Amelia.

"Tidak, biarkan saja mereka di sini," jawab Alex keberatan.

Amelia mendengus kesal, dia yakin Alex mulai tertarik pada Jesica. Namun, dia tak akan pernah tinggal diam. Dia tak mau Jesica mengalahkan dia dan mengambil Alex. Bagi Amelia Alex merupakan aset berharga.

"Apa papa mulai menyukai Jesica?" tanya Amelia.

"Tidak, kamu jangan khawatir," jawab Alex. Padahal dalam hati dia sangat penasaran karena Jesica sulit di dapatkan.

Amelia tak mudah percaya pada Alex. Dia yakin Alex pasti menyukai Jesica hanya dia tutupi dari Amelia.

Perbuatan dosa memang mudah dilakukan bahkan akan membuat pelakunya merasa kecanduan.

Sama halnya yang dilakukan Marino dengan sang sekretaris. Marino selalu membawa sekertarisnya kemanapun dia tuga. Namun, di rumah Amelia tak kalah teganya. Selingkuh dengan mertua sendiri.

"Kenapa papa mendukung Kak Marino untuk selingkuh?" tanya Jesica sebelum mereka tidur.

"Entahlah, papa dan Kak Marino satu pemikiran bahwa tak cukup dengan satu wanita saja," jawab Bara.

"Apa itu berlaku padamu juga?" tanya Jesica.

"Tentu saja tidak, Sayang. Aku terbiasa bersama mama. Beliau selalu mengajarkan aku untuk menghargai perempuan," jawab Bara. "Sementara Kak Marino dulu dia biasa diasuh Bik Liana dan papa," sambung Bara.

Bara mendekat pada Jesica. Dia memeluk Jesica.

"Tenanglah! Aku tak akan melakukan hal itu," kata Bara.

"Terima kasih, Sayang," ucap Jesica.

Mereka lalu memadu kasih bersama. Menyatukan tubuh mereka dalam satu selimut.

***

Saat Bara dan Jesica keluar dari kamar hotel. Mereka kembali bertemu Marino.

"Kalian sudah mau balik?" tanya Marino.

"Iya, Kak," jawab Jesica.

Bara memilih diam saja. Rasa kecewa pada Marino belum sembuh.

"Sayang, ayo kita pergi!" ajak Bara.

Marino hanya bisa melihat punggung mereka yang semakin jauh.

"Bara, kamu masih sama seperti dulu," kata Marino.

Sampai di rumah, Bara tak melihat Amelia dan Alex.

"Bik Liana, kemana papa dan Kak Amelia?" tanya Alex.

"Mereka baru saja pergi, Den. Saya tidak tahu kemana mereka," jawab Liana.

"Aneh, mereka sering pergi berdua," kata Bara.

Bara lalu mengajak Jesica ke kamar membereskan baju mereka.

"Gak istri gak suami sama aja, suka sekali selingkuh," kata Bara kesal.

"Udahlah, Mas. Yang penting mereka gak ganggu kita jadi kita gak perlu ikut campur," kata Jesica.

Hingga sore Amelia dan Alex baru pulang. Amelia pulang dalam keadaan mabuk berat. Bara dan Jesica yang sedang di ruang keluarga melihat mereka.

"Bara, bantu papa bawa Amelia ke kamarnya," kata Alex.

Bara membantu Alex diikuti dengan Jesica.

"Sejak kapan Kak Amelia suka mabuk, Pa?" tanya Bara. Setahu Bara ini kali pertama dia melihat Amelia pulang dalam keadaan mabuk.

"Aku juga gak tahu. Tadi pagi minta diantar ke tempat temannya. Dan tadi minta dijemput dalam keadaan sudah begitu," jawab Alex.

"Gak tahu malu banget. Mabuk minta jemput mertua. Makanya papa jangan selalu memanjakan Kak Amelia," tegur Bara.

"Sudahlah, mungkin dia stres karena Marino sering keluar kota," kata Alex.

Mereka hendak keluar dari kamar Amelia. Tiba-tiba tangan Amelia menarik tangan Alex.

"Papa sayang, temani aku!" pinta Amelia. "Jangan tinggalin aku!" kata Amelia memeluk Alex.

Amelia yang mabuk tak sadar jika ada Bara dan Jesica. Dia malah bertingkah konyol dengan meraba ******** sang mertua.

"Sayang, aku mau ini," kata Amelia dengan tangan masih meramas milik Alex.

Bara yang melihat apa yang dilakukan Amelia langsung saja terkejut.

"Jadi, selama ini kalian...." Bara tak dapat meneruskan kalimatnya.

Bara menarik tangan Jesica dan mengajaknya keluar dari kamar Amelia.

Alex berada pada posisi dilema, ingin bercinta dengan Amelia tapi pasti akan dianggap jelek oleh Bara.

Akhirnya Alex mendorong Amelia ke kasur lagi. Dia menyusul Bara dan Jesica.

"Bara, semua ini salah faham," kata Alex.

"Salah faham? Sudah terlihat jelas tadi," ucap Bara. "Aku gak nyangka papa berani meniduri menantu sendiri," sambung Bara. "Papa bisa melakukannya pada Kak Amelia tapi papa tidak akan bisa melakukannya pada Jesica. Karena aku tak akan rela istriku ditiduri orang seperti papa." Perkataan Bara membuat Alex emosi.

Alex mengepalkan tangannya, namun dia tak sanggup jika harus memukul Bara di depan Jesica.

Jesica yang sadar suasana tidak kondusif langsung mengajak Bara untuk ke kamar.

Terpopuler

Comments

Bagja

Bagja

mulai terbuka ya

2023-05-16

0

lihat semua
Episodes
1 Skandal di rumah Mertua
2 Ancaman Untuk Jesica
3 Tak Tenang
4 Ancaman Kedua
5 Memilih Tutup Mulut
6 Hubungan Alex Dan Liana
7 Prihatin Pada Marino
8 Siapa Penguntit itu?
9 Perselingkuhan Marino
10 Apa Suamiku Sama?
11 Tamu Tak Di undang
12 Anak Siapa?
13 Mandul
14 Saling Memanfaatkan
15 Gugatan Cerai dan Kepergian Marino
16 Menolak Tanggung Jawab
17 Maura Mengelak
18 Pelecehan Alex Terhadap Jesica
19 Pasrah Dan Terpaksa
20 Jahat Dan Licik
21 Yang Jahat Yang Menang
22 Pendakian Cinta
23 Jesica Dinyatakan Tiada
24 Antara Bahagia Dan Sedih
25 Kenyataan Pahit
26 Wajah Baru Kepribadian Baru
27 Alex Sakit
28 Derita Alex
29 Bayi Cacat
30 Melepas Rindu
31 Alex Frustasi
32 Kebaikan Bara dan Mona
33 Obsesi Amelia
34 Kabar Bahagia
35 Mbah Cakep
36 Pekerjaan Untuk Edwin
37 Edwin Sok Baik
38 Amelia Melihat Liana
39 Rencana Edwin
40 Syukuran Angel
41 Panik Mendadak
42 Kecurigaan Terbukti
43 Alex Kesepian
44 Jangan Menuduh, Mas!
45 Ngebet Pengen Nikah
46 Saskia VS Khadijah
47 Solusi Untuk Edwin
48 Pembantu Baru Alex
49 Aku Tak Puas, Pak!
50 Syarat Cinta
51 Tukang Ganggu
52 Godaan Besar Paimin
53 Pertengkaran Mona Dan Jeslyn
54 Mona Pendarahan
55 Skandal Edwin Dan Mumun
56 Menjodohkan Jeslyn
57 Marino Pecundang
58 Terpaksa Berbohong
59 Pertunangan Firza dan Jeslyn
60 Khadijah Dilamar
61 Penyesalan Marino
62 Garis Dua
63 Kecurigaan Firza
64 Firza Memutuskan Pertunangan
65 Pernikahan Edwin Dan Jeslyn
66 Syukuran Tujuh Bulanan
67 Edwin Galau
68 Kemarahan Alex
69 Patah Hati
70 Salam Perpisahan
71 Kunjungan Mona
72 Rencana Helena
73 Alex Jatuh Cinta
74 Mumun Si Pelakor
75 Suami Siaga
76 Mona Melahirkan
77 Pertengkaran Helena Dan Suaminya
78 Prahara Rumah Tangga
79 Drama Mumun
80 Terancam Gagal Nikah
81 Syarat Dari Helena
82 Pertemuan Amelia dan Angel
83 Kedekatan Marino Dan Sarah
84 Harapan Untuk Sembuh
85 Kehilangan Sosok Ibu
86 Pelukan Terakhir Ibu
87 Sarah Bermuka Dua
88 Pertengkaran Mumun dan Helena
89 Bertemu Khadijah
90 Rencana Sarah
91 Usaha Dan Rumah Baru
92 Sesal Tiada Guna
93 Jeslyn Melahirkan
94 Keputusan Helena
95 Ending
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Skandal di rumah Mertua
2
Ancaman Untuk Jesica
3
Tak Tenang
4
Ancaman Kedua
5
Memilih Tutup Mulut
6
Hubungan Alex Dan Liana
7
Prihatin Pada Marino
8
Siapa Penguntit itu?
9
Perselingkuhan Marino
10
Apa Suamiku Sama?
11
Tamu Tak Di undang
12
Anak Siapa?
13
Mandul
14
Saling Memanfaatkan
15
Gugatan Cerai dan Kepergian Marino
16
Menolak Tanggung Jawab
17
Maura Mengelak
18
Pelecehan Alex Terhadap Jesica
19
Pasrah Dan Terpaksa
20
Jahat Dan Licik
21
Yang Jahat Yang Menang
22
Pendakian Cinta
23
Jesica Dinyatakan Tiada
24
Antara Bahagia Dan Sedih
25
Kenyataan Pahit
26
Wajah Baru Kepribadian Baru
27
Alex Sakit
28
Derita Alex
29
Bayi Cacat
30
Melepas Rindu
31
Alex Frustasi
32
Kebaikan Bara dan Mona
33
Obsesi Amelia
34
Kabar Bahagia
35
Mbah Cakep
36
Pekerjaan Untuk Edwin
37
Edwin Sok Baik
38
Amelia Melihat Liana
39
Rencana Edwin
40
Syukuran Angel
41
Panik Mendadak
42
Kecurigaan Terbukti
43
Alex Kesepian
44
Jangan Menuduh, Mas!
45
Ngebet Pengen Nikah
46
Saskia VS Khadijah
47
Solusi Untuk Edwin
48
Pembantu Baru Alex
49
Aku Tak Puas, Pak!
50
Syarat Cinta
51
Tukang Ganggu
52
Godaan Besar Paimin
53
Pertengkaran Mona Dan Jeslyn
54
Mona Pendarahan
55
Skandal Edwin Dan Mumun
56
Menjodohkan Jeslyn
57
Marino Pecundang
58
Terpaksa Berbohong
59
Pertunangan Firza dan Jeslyn
60
Khadijah Dilamar
61
Penyesalan Marino
62
Garis Dua
63
Kecurigaan Firza
64
Firza Memutuskan Pertunangan
65
Pernikahan Edwin Dan Jeslyn
66
Syukuran Tujuh Bulanan
67
Edwin Galau
68
Kemarahan Alex
69
Patah Hati
70
Salam Perpisahan
71
Kunjungan Mona
72
Rencana Helena
73
Alex Jatuh Cinta
74
Mumun Si Pelakor
75
Suami Siaga
76
Mona Melahirkan
77
Pertengkaran Helena Dan Suaminya
78
Prahara Rumah Tangga
79
Drama Mumun
80
Terancam Gagal Nikah
81
Syarat Dari Helena
82
Pertemuan Amelia dan Angel
83
Kedekatan Marino Dan Sarah
84
Harapan Untuk Sembuh
85
Kehilangan Sosok Ibu
86
Pelukan Terakhir Ibu
87
Sarah Bermuka Dua
88
Pertengkaran Mumun dan Helena
89
Bertemu Khadijah
90
Rencana Sarah
91
Usaha Dan Rumah Baru
92
Sesal Tiada Guna
93
Jeslyn Melahirkan
94
Keputusan Helena
95
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!