Siapa Penguntit itu?

Jesica merasa tak tenang selama di pasar. Bahkan sampai masuk ke rumah pun dia merasa orang itu terus menguntitnya.

"Kenapa, Non?" tanya Liana.

"Itu, Bik. Sejak tadi di pasar aku ngerasa ada yang menguntitku," jawab Jesica. "Aku penasaran untuk apa orang itu mengikutiku terus," sambung Jesica.

"Penggemar Non Jesi mungkin," goda Liana.

"Ah aku gak punya penggemar, Bik. Emang Bik Liana yang udah tua tapi masih banyak penggemar," ucap Jesica.

"Hahaha tahu aja Non Jesi ini," kata Liana tersenyum.

"Tahulah, buktinya tukang kebun rumah sebelah sering datang kemari," kata Jesica.

Liana memang sering di datangi tukang kebun rumah sebelah. Namun, dia tak pernah mau menemui karena takut pada Alex.

***

Sore Jesica keluar sebentar membawa sepeda motor milik satpam. Dia ingin mencari angin segar. Lagi-lagi dia merasa ada yang menguntitnya.

"Siapa sih penguntit itu? Jangan-jangan dia berniat jahat," kata Jesica mulai waspada.

Jesica membeli rujak di dekat taman. Dia bertemu dengan tetangganya.

"Mbak Jesi, kan? Istrinya Mas Bara?" tanya Seorang perempuan usianya lebih muda dari Jesica.

"Iya, kamu bukannya majikan Pak Supri?" tanya Jesica.

Pak Supri adalah tukang kebun yang sering menemui Liana.

"Iya, Mbak. Udah ngisi ya kok beli rujak," kata perempuan yang bernama Linda.

"Gak tahu nih, Lin. Pengen aja makan rujak. Nunggu Mas Bara pulang kelamaan," kata Jesica. "Kamu sendiri beli buat siapa?" tanya Jesica.

"Buat kakak iparku. Dia lagi hamil muda," jawab Linda.

Linda mempunyai kakak seumuran Bara tetapi dia nikah lebih dulu dari Bara.

Selesai beli rujak, Jesica segera pulang. Dia melihat pria penguntit itu mengikutinya sampai di depan gerbang rumah.

"Kenapa, Non?" tanya Pak Bahri satpam di rumah Alex.

"Kaya ada yang ngikutin. Pak," jawab Jesica. "Terima kasih motornya ya, Pak," kata Jesica sembari mrnyerahkan kunci motor.

Belum sempat Jesica masuk rumah, mobil Bara datang. Jesica menyambut Bara pulang.

"Sayang, kamu dari mana?" tanya Bara.

"Nih beli rujak," jawab Jesica memperlihatkan rujak yang dia bawa.

"Lain kali bilang sama aku, jangan beli sendiri," kata Bara khawatir.

"Kelamaan, Mas," kata Jesica. "Yuk masuk! Nanti kita makan rujak bersama!" ajak Jesica.

Setelah Bara selesai mandi, mereka makan rujak di gasebo. Jesica tampak senang sekali makan rujak.

"Kamu nyidam?" tanya Bara.

"Gak, Mas. Aku kan dua minggu lalu habis menstruasi," jawab Jesica.

Mereka menikmati rujak bersama. Liana sedang membersihkan ruang tengah. Dia mendengar Alex berbicara dengan seseorang.

"Ikuti dia setiap keluar rumah. Aku gak mau dia macam-macam," kata Alex.

"Baik, Bos," jawab orang di seberang sana.

Liana segera membersihkan ruang tengah karena Alex akan keluar kamar.

"Liana, di mana Jesica?" tanya Alex.

"Di gasebo, Pak. Sedang makan rujak sama Mad Bara," jawab Liana.

"Papa, ngapain cari Jesica. Kalau ada perlu sama Amel aja," sahut Amelia yang muncul dari kamarnya.

"Ya udah kamu pijitin papa," kata Alex.

Amelia ikut masuk ke kamar Alex. Dia yakin itu bukan hanya sekedar pijat.

"Pa, sepertinya Bik Liana dan Jesica sangat bahaya deh," kata Amelia.

"Kamu tenang saja, mereka tidak akan buka suara," kata Alex sambil membuka bajunya. Alex kini hanya memakai ****** ***** saja.

Amelia mengunci pintu, lalu mulai memijat tubuh Alex. Awalnya pijat biasa lama-lama menjadi pijat plus-plus.

***

"Bik Liana, Papa pergi apa di rumah?" tanya Bara ketika melihat Liana selesai membersihkan ruang tengah.

"Di rumah, sedang istirahat di kamar," jawab Liana.

Jika sudah bilang kalau Alex sedang istirahat. Maka tidak akan ada yang berani mengganggu.

Bara dan Jesica masuk ke kamar.

"Mas, aku merasa sejak tadi pagi ada yang mengikuti aku," kata Jesica.

"Kamu yakin? Tapi kamu tidak di sakiti, kan?" tanya Bara.

"Tidak, sepertinya dia hanya mengawasiku. Kira-kira dia siapa ya, Mas?" tanya Jesica. "Aku jadi merasa gak nyaman," sambung Jesica.

"Selagi dia gak nyakitin kamu, biarkan saja," kata Bara.

Dalam hati Bara berpikir bahwa itu orang suruhan Alex. Bara yakin karena hal itu pernah terjadi padanya saat dia masih SMA dulu. Setiap wanita yang dekat dengan Bara selalu diawasi Alex.

"Mas, kalau dia masih ngikutin terus gimana?" tanya Jesica.

"Tenang saja dia pasti gak berani macam-macam," jawab Bara. "Percaya padaku!" pinta Bara.

Jika Bara sudah bilang seperti itu, maka Jesica juga harus mulai menerima meskipun harus sedikit waspada.

***

Di dalam kamar Alex dan Amelia tengah memadu kasih. Hingga pukul 18.15 Amel baru keluar dari kamar Alex.

"Sampai kapan kamu begini?" tanya Liana membuat Amelia kaget karena tidak melihat kedatangan Liana.

"Bukan urusan kamu. Urus saja dirimu sendiri. Kamu hanya iri karena papa tak lagi mengharapkan kamu," jawab Amelia.

"Kamu juga nanti pasti akan dibuang seperti aku," kata Liana. "Tinggal menunggu waktu saja," sambung Liana.

"Gak akan ada yang bisa mengalahkan Amelia. Meskipun itu Jesica sekalipun," kata Amelia lalu masuk ke kamarnya.

Liana kesal karena Amelia merasa sombong sejak dia menjadi simpanan Alex.

***

Esoknya Bara dan Jesica pergi jalan-jalan. Bara libur jadi mengajak Jesica jalan-jalan.

"Sepertinya honeymoon kita ditunda. Di tempat usaha aku sedang ada masalah lagi," kata Bara.

"Tak apa, kan sekarang kita udah jalan-jalan," kata Jesica. "Kalaupun gak jadi honeymoon juga tak apa, sayang," sambung Jesica.

Jesica menikmati pemandangan pantai. Bara izin ke toilet karena kebelet sejak tadi.

Saat Jesica melihat pengunjung lain, dia melihat sosok pria yang dia kenali.

"Itu bukannya Kak Marino, siapa wanita yang bersama dia?" tanya Jesica.

Awalnya Marino dan wanita itu tampak mengobrol biasa. Namun, lama-lama mereka terlihat mesra. Bahkan Marino terlihat mencium pipi wanita itu.

"Apa Kak Marino mengikuti jejak papa? Jadi mereka semua sama?" tanya Jesica pada dirinya sendiri. "Lagi pula setahuku dia di luar kota, kenapa ternyata ada di sini?" tanya Jesica lagi.

"Sayang, kamu bicara sendiri kuliah dari tadi," kata Bara yang baru kembali.

"Iya sayang, tadi akh melihat Kak Marino dengan seorang wanita di sana," kata Jesica menunjukkan tempat Marino berada.

Namun, sekarang tempat itu kosong.

"Mana Kak Marino? Gak ada. Lagian dia di luar kota. Kamu salah orang," kata Bara.

"Bener sayang, aku lihat dia tadi mesra benget sama wanita," bantah Jesica.

Bara tahu jika Marino sama seperti Alex suka bermain perempuan.

"Aku tuh yakin tadi Kak Marino. Apa Kak Marino juga selingkuh?" tanya Jesica pada Bara.

"Sudah jangan ikut campur. Kalaupun itu Kak Marino pasti wanita itu adalah Saskia sekertarisnya," jawab Bara.

"Jadi Kak Marino selingkuh dengan Sekretarisnya?" tanya Jesica tak percaya.

"Udah jangan suudhon," tegur Bara.

Bara kembali mengajak Jesica menikmati pemandangan pantai dan melupakan kejadian soal Marino.

"Sayang, apa semua pria suka selingkuh?" tanya Jesica.

Bara menoleh ke arah Jesica. Ini pertama kali Jesica membahas perselingkuhan dengan dirinya.

Terpopuler

Comments

Bagja

Bagja

seru thor

2023-05-16

0

lihat semua
Episodes
1 Skandal di rumah Mertua
2 Ancaman Untuk Jesica
3 Tak Tenang
4 Ancaman Kedua
5 Memilih Tutup Mulut
6 Hubungan Alex Dan Liana
7 Prihatin Pada Marino
8 Siapa Penguntit itu?
9 Perselingkuhan Marino
10 Apa Suamiku Sama?
11 Tamu Tak Di undang
12 Anak Siapa?
13 Mandul
14 Saling Memanfaatkan
15 Gugatan Cerai dan Kepergian Marino
16 Menolak Tanggung Jawab
17 Maura Mengelak
18 Pelecehan Alex Terhadap Jesica
19 Pasrah Dan Terpaksa
20 Jahat Dan Licik
21 Yang Jahat Yang Menang
22 Pendakian Cinta
23 Jesica Dinyatakan Tiada
24 Antara Bahagia Dan Sedih
25 Kenyataan Pahit
26 Wajah Baru Kepribadian Baru
27 Alex Sakit
28 Derita Alex
29 Bayi Cacat
30 Melepas Rindu
31 Alex Frustasi
32 Kebaikan Bara dan Mona
33 Obsesi Amelia
34 Kabar Bahagia
35 Mbah Cakep
36 Pekerjaan Untuk Edwin
37 Edwin Sok Baik
38 Amelia Melihat Liana
39 Rencana Edwin
40 Syukuran Angel
41 Panik Mendadak
42 Kecurigaan Terbukti
43 Alex Kesepian
44 Jangan Menuduh, Mas!
45 Ngebet Pengen Nikah
46 Saskia VS Khadijah
47 Solusi Untuk Edwin
48 Pembantu Baru Alex
49 Aku Tak Puas, Pak!
50 Syarat Cinta
51 Tukang Ganggu
52 Godaan Besar Paimin
53 Pertengkaran Mona Dan Jeslyn
54 Mona Pendarahan
55 Skandal Edwin Dan Mumun
56 Menjodohkan Jeslyn
57 Marino Pecundang
58 Terpaksa Berbohong
59 Pertunangan Firza dan Jeslyn
60 Khadijah Dilamar
61 Penyesalan Marino
62 Garis Dua
63 Kecurigaan Firza
64 Firza Memutuskan Pertunangan
65 Pernikahan Edwin Dan Jeslyn
66 Syukuran Tujuh Bulanan
67 Edwin Galau
68 Kemarahan Alex
69 Patah Hati
70 Salam Perpisahan
71 Kunjungan Mona
72 Rencana Helena
73 Alex Jatuh Cinta
74 Mumun Si Pelakor
75 Suami Siaga
76 Mona Melahirkan
77 Pertengkaran Helena Dan Suaminya
78 Prahara Rumah Tangga
79 Drama Mumun
80 Terancam Gagal Nikah
81 Syarat Dari Helena
82 Pertemuan Amelia dan Angel
83 Kedekatan Marino Dan Sarah
84 Harapan Untuk Sembuh
85 Kehilangan Sosok Ibu
86 Pelukan Terakhir Ibu
87 Sarah Bermuka Dua
88 Pertengkaran Mumun dan Helena
89 Bertemu Khadijah
90 Rencana Sarah
91 Usaha Dan Rumah Baru
92 Sesal Tiada Guna
93 Jeslyn Melahirkan
94 Keputusan Helena
95 Ending
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Skandal di rumah Mertua
2
Ancaman Untuk Jesica
3
Tak Tenang
4
Ancaman Kedua
5
Memilih Tutup Mulut
6
Hubungan Alex Dan Liana
7
Prihatin Pada Marino
8
Siapa Penguntit itu?
9
Perselingkuhan Marino
10
Apa Suamiku Sama?
11
Tamu Tak Di undang
12
Anak Siapa?
13
Mandul
14
Saling Memanfaatkan
15
Gugatan Cerai dan Kepergian Marino
16
Menolak Tanggung Jawab
17
Maura Mengelak
18
Pelecehan Alex Terhadap Jesica
19
Pasrah Dan Terpaksa
20
Jahat Dan Licik
21
Yang Jahat Yang Menang
22
Pendakian Cinta
23
Jesica Dinyatakan Tiada
24
Antara Bahagia Dan Sedih
25
Kenyataan Pahit
26
Wajah Baru Kepribadian Baru
27
Alex Sakit
28
Derita Alex
29
Bayi Cacat
30
Melepas Rindu
31
Alex Frustasi
32
Kebaikan Bara dan Mona
33
Obsesi Amelia
34
Kabar Bahagia
35
Mbah Cakep
36
Pekerjaan Untuk Edwin
37
Edwin Sok Baik
38
Amelia Melihat Liana
39
Rencana Edwin
40
Syukuran Angel
41
Panik Mendadak
42
Kecurigaan Terbukti
43
Alex Kesepian
44
Jangan Menuduh, Mas!
45
Ngebet Pengen Nikah
46
Saskia VS Khadijah
47
Solusi Untuk Edwin
48
Pembantu Baru Alex
49
Aku Tak Puas, Pak!
50
Syarat Cinta
51
Tukang Ganggu
52
Godaan Besar Paimin
53
Pertengkaran Mona Dan Jeslyn
54
Mona Pendarahan
55
Skandal Edwin Dan Mumun
56
Menjodohkan Jeslyn
57
Marino Pecundang
58
Terpaksa Berbohong
59
Pertunangan Firza dan Jeslyn
60
Khadijah Dilamar
61
Penyesalan Marino
62
Garis Dua
63
Kecurigaan Firza
64
Firza Memutuskan Pertunangan
65
Pernikahan Edwin Dan Jeslyn
66
Syukuran Tujuh Bulanan
67
Edwin Galau
68
Kemarahan Alex
69
Patah Hati
70
Salam Perpisahan
71
Kunjungan Mona
72
Rencana Helena
73
Alex Jatuh Cinta
74
Mumun Si Pelakor
75
Suami Siaga
76
Mona Melahirkan
77
Pertengkaran Helena Dan Suaminya
78
Prahara Rumah Tangga
79
Drama Mumun
80
Terancam Gagal Nikah
81
Syarat Dari Helena
82
Pertemuan Amelia dan Angel
83
Kedekatan Marino Dan Sarah
84
Harapan Untuk Sembuh
85
Kehilangan Sosok Ibu
86
Pelukan Terakhir Ibu
87
Sarah Bermuka Dua
88
Pertengkaran Mumun dan Helena
89
Bertemu Khadijah
90
Rencana Sarah
91
Usaha Dan Rumah Baru
92
Sesal Tiada Guna
93
Jeslyn Melahirkan
94
Keputusan Helena
95
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!