Maura tertunduk malu karena kepergok Bara, tengah memadu kasih dengan Alex. Rencananya untuk mendapatkan Bara bisa gagal total.
"Bara, apa yang kamu lihat salah. Aku di paksa melakukan ini semua," kilah Maura.
"Di paksa atau tidak itu gak masalah buatku," kata Bara. "Yang aku tahu kalian ada hubungan," kata Bara.
"Mas Bara...," panggil Jesica.
Bara meninggalkan mereka dan segera menyusul Jesica. Dengan begitu Bara jadi tahu kalau Maura memang bukan wanita baik-baik.
"Kenapa lama sih, Mas?" tanya Jesica. "Makanan hampir saja dingin," kata Jesica.
"Oh ya Maura sama papa mana?" tanya Amelia.
"Aku di sini," kata Alex yang tiba-tiba muncul.
Tidak berapa lama Maura datang, mereka sarapan bersama. Namun, Bara enggan sekali menatap Maura.
Jesica menyadari hal itu, dia merasa ada yang aneh antara Maura, Alex dan Bara.
"Mas, apa kamu tahu sesuatu?" tanya Jesica.
"Dugaan Kak Amelia benar. Maura dan papa ada hubungan. Tadi aku mergoki mereka di luar sedang asyik-asyikan," jawab Bara.
"Hah di luar rumah? Nekat sekali mereka," ucap Jesica terkejut.
"Aku kecewa sama mereka. Gak punya malu banget," kata Bara.
Bara pamit kerja, setelah berpikiran rapi. Sementara Jesica pergi ke pasar bersama Bik Murni.
***
Amelia langsung menemui Maura setelah rumah sepi dan Alex ke kantor.
"Maura, aku tahu kamu ada main sama Papa," kata Amelia. "Jangan harap Bara akan kembali sama kamu kalau kamu murahan seperti itu," sambung Amelia.
"Amelia, aku gak akan bernasib menyedihkan seperti kamu. Om Alex akan terus bantu aku untuk dapatkan Bara," kata Maura dengan percaya diri.
"Jangan mimpi! Kamu kira Jesica akan tinggal diam? Gak akan Maura!" bentak Amelia.
"Mendingan urus tuh janin kamu. Jangan ngurusin orang lain," kata Maura.
Amelia kesal dia menampar Maura. Terjadilah pertengkaran antara Amelia dan Maura. Liana yang melihat mereka bertengkar tak mau ikut campur. Dia malah menonton saja dari kejauhan.
"Kenapa ini? Kok kalian bertengkar sih," ucap Jesica yang baru saja pulang dari pasar.
"Jesica, kamu harus waspada. Dia mau merebut Bara dari kamu," kata Amelia.
"Hah kasih tahu aja dia. Biar dia siap-siap jika kehilangan Bara," ucap Maura .
Jesica dan Bik Murni melerai mereka. Akhirnya Amelia mengalah. Dia merasakan sakit pada perutnya.
"Auw perutku sakit," ucap Amelia.
"Syukurin, makanya jangan bertingkah," kata Maura.
Jesica segera membawa Amelia ke kamarnya. Jesica menelfon Bara jika Amelia merasakan sakit perut. Bara segera pulang.
Sampai di rumah Bara langsung membawa Amelia ke rumah sakit ditemani Jesica.
"Bu Amelia mengalami kontraksi, jadi dia harus bedrest. Jangan sampai banyak pikiran," ucap Dokter.
"Baik, Dok," jawab Jesica.
Amelia harus di rawat beberapa hari di rumah sakit. Padahal dia juga harus datang ke persidangan besok.
Jika keadaan dia tak memungkinkan hadir terpaksa dia tidak akan datang.
***
Maura senang mendengar Amelia di rumah sakit. Dia lebih leluasa mendekati Bara, karena Jesica akan sering menemani Amelia di rumah sakit.
Bara memberitahu Marino keadaan Amelia. Bara meminta Marino datang menemui Amelia. Namun, Marino menolak. Dia terlanjur sakit hati dengan perbuatan Amelia.
"Jika aku resmi bercerai dengan Mas Marino, sebenarnya aku berharap papa mau menikahi aku," kata Amelia. "Sayangnya, papa menolak dan memberiku pilihan. Pergi dari rumah atau tetap tinggal dengan syarat tidak meminta untuk di nikahi," sambung Amelia.
"Lalu kakak memilih yang mana?" tanya Jesica.
"Aku memilih tetap tinggal, aku gak mau jadi gelandangan," jawab Amelia. "Papa orang berkuasa, dia bisa melakukan apa saja yang dia mau," kata Amelia.
"Bagaimana dengan status anak kakak nanti?" tanya Jesica.
"Itu akan jadi urusan papa," jawab Amelia. "Kini papa mulai berpaling sejak ada Maura di rumah. Sepertinya Maura juga ikut dalam bisnis papa," kata Amelia.
"Hah kenapa Maura mau?" tanya Jesica penasaran.
"Karena Bara, dia mengincar Bara lewat papa," jawab Amelia.
Jesica menjadi takut jika Alex akan menghancurkan rumah tangganya dengan Bara.
"Kamu harus hati-hati, Jes. Incaran papa yang utama adalah kamu. Karena kamu sudah di dapatkan maka papa akan lebih tertantang," kata Amelia.
Jesica semakin takut, dia terancam kembali oleh keberadaan Alex dan Maura.
***
Alex menjenguk Amelia, dia meminta Amelia untuk beristirahat.
"Jaga bayi kamu, jangan sampai dia kenapa-kenapa," kata Alex. "Jesica, bisa tinggalkan kami berdua?" tanya Alex.
Jesica menoleh ke arah Amelia meminta persetujuan.
"Keluar aja Jes," kata Amelia.
Jesica ke luar, kini tinggal Amelia dan Alex saja.
"Aku tahu kamu kecewa padaku. Tapi jangan pernah kamu cegah aku untuk dapatkan Jesica," kata Alex. "Aku akan membuat kamu menderita sama seperti Marino. Jika aku bisa melakukan pada anakku sendiri kenapa tidak dengan kamu yang orang lain," ancam Alex.
"Pa, sudah cukup, Pa. Aku gak mau menderita. Aku akan turuti apa maunya papa," kata Amelia.
"Kamu yakin?" tanya Alex.
"Iya, Pa," jawab Amelia.
"Bantu aku untuk dapatkan Jesica secepatnya," ucap Alex.
"Baik aku akan bantu, papa," ucap Amelia.
Akhirnya Amelia berpihak pada Alex hanya karena ancaman yang Alex lakukan.
***
Malam itu, Bara ke rumah sakit.
"Jesica, lebih baik kamu pulang saja. Biar Bara yang jaga aku. Kamu sudah seharian di sini," kata Amelia.
"Tidak, Kak. Aku gak mungkin pulang tanpa Mas Bara," tolak Jesica.
Bara melihat Jesica,dia melihat Jesica sangat lelah.
"Kamu pulang saja. Biar aku yang di sini. Kalau kamu di sini gak akan bisa tidur nyenyak," kata Bara.
Setelah membujuk Jesica terus menerus. Akhirnya Jesica mengalah, dia mau pulang asal diantar Bara.
Jadi, Bara mengantar Jesica pulang. Setelah itu kembali ke rumah sakit.
"Loh kok kalian pulang? Amelia di rumah sakit sendiri dong?" tanya Alex.
"Sebentar lagi aku balik, Pa. Inj ngantar Jesica sebentar," jawab Bara.
Setelah itu Bara segera kembali ke rumah sakit. Jesica segera ke kamar dan mengunci pintu. Dia membersihkan diri dan hendak tidur.
Jesica lupa mengambil air minum. Jadi dia ke dapur. Rumah terlihat sangat sepi sekali. Mungkin karena sudah pada tidur di kamar masing-masing.
"Cari apa, Jes?" tanya Alex membuat Jesica terkejut. "Cari kehangatan ya," kata Alex tersenyum.
"Ambil air saja, Pa," jawab Jesica hendak pergi tapi lengannya di tarik Alex.
"Kalau butuh kehangatan, aku bisa kasih kamu," kata Alex berbisik di dekat telinga Jesica.
"Ti...tidak, Pa," bantah Jesica gugup.
Tangan kanan Alex tiba-tiba saja memegangi pantat Jesica.
"Pa, jangan kurang ajar," ucap Jesica berusaha melepaskan tangan kanan Alex.
"Ini saja kenyal sekali, bagaimana yang ada di depan itu," kata Alex menatap ke arah gunung kembar milik Jesica yang montok.
"Lepasin, Pa!" Jesica meronta.
Alex mendekati wajahnya ke wajah Jesica. Jesica segera menutup wajahmu dengan salah satu tangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Sartini Dimitri Mah
Jessica sama bara ini emang bodoh sudah Tau Jessica di icar bapaknya mereka tetep aja ga mau pindah, biar aja Jessica di tudurin Alex biar Tau rasa tuh bara, jadi suami ga peka banget udah Tau kelakuan bapaknya kaya gitu Masih aja ga waspada
2023-08-19
1
Emon
kok goblok bgt bara udh tau bpky predator BKN pigi malah serumah tolol anjinggggh
2023-06-04
1
Hanisah Nisa
lanjut...
2023-05-19
0