Ancaman Untuk Jesica

Jesica mulai merasa tak nyaman setiap kali bertemu dengan Alexio. Ada rasa takut dan gugup yang Jesica rasakan.

"Jesica, kamu kenapa? Kenapa menatap papa seperti itu?" tanya Mitra.

"Tidak, Kak. Kak Mitra mau kemana?" tanya Jesica.

"Oh ya panggil aku Amelia saja jangan Mitra, aku gak suka panggilan itu," jawab Amelia alias Amelia Sasmitra.

"Wah kalau panggilannya Amelia nanti nama kalian bisa tertukar dong. Untung Jesica gak dipanggil Amelia juga," kata Bara.

"Udah ya aku pergi duluan, udah ditunggu teman-teman arisan," kata Amelia segera pergi.

Bara hari ini masih cuti jadi dia bisa menemani Jesica di rumah.

Selesai sarapan mereka mengobrol di dekat kolam. Tiba-tiba mata Jesica tertuju pada kamar Alexio. Terlihat jelas Alexio memperhatikan Jesica sejak tadi.

"Mas, apa tidak sebaiknya kita tinggal berdua saja? Kamu kan punya apartemen. Kita bisa tinggal di sana," kata Jesica.

"Aku juga maunya begitu. Tapi papa gak akan setuju," kata Bara. "Nanti aku akan bujuk papa, lagian di sini sudah ada Kak Marino sama Kak Amelia," sambung Bara.

Jesica berharap dia bisa pindah dari rumah itu. Kejadian semalam membuat dia takut jika serumah dengan Alexio.

Ponsel Bara berdering, panggilan dari kantor.

"Sayang, ada masalah urgent di kantor. Aku harus segera ke sana. Kamu di rumah ya," kata Bara.

"Apa tidak sebaiknya aku ikut saja, Mas?" tanya Jesica.

"Tak usah, jam makan siang aku udah pulang. Masaklah untuk suamimu!" perintah Bara.

Jesica hanya bisa pasrah, padahal dia takut jika hanya bersama Alexio.

Setelah Bara pergi, Jesica masuk ke kamar. Dia hampir satu jam di dalam kamar. Dia ingat jika Bara meminta untuk di masakin jadi dia pergi ke dapur.

"Eh Non Jesi, mau bantu masak, Non?" tanya Mbak Liana.

Mbak Liana merupakan orang kepercayaan Alexio yang mengurus urusan rumah tangga. Dia sudah bekerja sejak lama, sejak Bara lulus SMA.

"Kak Amelia gak pernah bantuin masak ya, Bik?" tanya Jesica.

"Jarang banget, dia itu menantu kesayangan Pak Alex," jawab Bik Liana.

"Bukan hanya menantu kesayangan tapi dia...," ucapan Bik Liana terhenti karena ada Bik Murni yang bertugas memasak.

Jesica memasak bersama Bik Murni dan Bik Liana mengurus urusan lain. Rumah besar itu punya empat pembantu dan dua tukang kebun serta dua satpam.

Bik Liana meruapakan orang yang mengatur urusan rumah tangga termasuk semua kebutuhan Alexio. Bik Murni bertugas memasak sementara Bik Nina dan Bik Surti bertugas bersih-bersih.

Acara memasak hampir selesai, Bik Murni meninggalkan Jesica di dapur seorang diri.

"Emh...." Deheman itu mengagetkan Jesica.

"Papa...Papa perlu apa?" tanya Jesica gugup dan takut.

"Apa yang kamu ketahui semalam?" tanya Alexio.

"Saya tak tahu apa-apa, Pa," jawab Jesica.

"Jangan berbohong, aku tahu kamu mengintip dan mendengar semua," bantah Alexio. "Aku tahu kamu telah mengetahui hubungan dengan Amelia. Namun, aku harap kamu tak membuka mulut. Jika kamu membuka mulut maka kamu sebagai gantinya." Apa yang barusan Alexio katakan membuat Jesica semakin takut.

"Maksud papa apa?" tanya Jesica tak mengerti maksud Alexio.

"Kamu yang harus menjalin hubungan denganku," jawab Alexio.

Seketika Jesica terkejut dan menjatuhkan sendok yang sedang dia pegang. Bik Murni buru-buru ke dapur.

"Non Besi, kamu kenapa?" tanya Bik Murni.

"Ti...tidak, Bik. Aku hanya kaget karena papa tiba-tiba ada di dapur," kilah Jesica.

Bik Murni melihat ke arah Alexio lalu menunduk. Alexio meninggalkan Jesica bersama Bik Murni.

Ketakutan Jesica semakin menjadi sejak mendapat ancaman dari Alexio. Dia merasa tak tenang jika masih berada di rumah Alexio.

"Bagaimana ini? Apa tidak ada yang tahu hubungan mereka? Kenapa mereka hanya diam saja?" Jesica terus bertanya-tanya hingga tak sadar jika Bara sudah pulang sejak tadi.

"Sayang, kamu kenapa? Sepertinya kamu sedang dalam masalah?" tanya Bara.

"Tidak, sayang. Aku siapkan makan siang dulu ya," jawab Jesica sengaja mengalihkan pembicaraan.

Jesica segera ke ruang makan membantu Bik Murni menyiapkan makanan.

"Sudah siap belum makan siangnya?" tanya Alexio.

"Sebentar lagi, Pak," jawab Bik Murni.

Jesica tak berani menatap Alexio, ancaman yang Alexio lakukan membuat Jesica mati kutu.

"Sudah siap, tuan," ucap Bik Murni lalu meninggalkan Jesica dan Alexio berdua.

"Pertimbangankan semua, sebelum kamu yang akan rugi. Jika kamu sudah ikut campur maka kamu tak akan pernah lepas," kata Alexio. "Lebih baik kamu tutup mulut rapat-rapat," sambungnya.

Bara melihat Jesica tertunda dihapadan Alexio. Namun, dia tak begitu jelas dengan apa yang Alexio katakan.

"Sayang, makanan sudah siap. Kenapa tak memberirahuku?" tanya Bara.

"Maaf, sayang," ucap Jesica.

Mereka bertiga lalu makan. Saat tengah menikmati makanan, Amelia datang. Dia segera ikut serta di makan bersama.

"Papa, makan yang banyak. Usia papa tak lagi muda, makan yang banyak biar bertenaga," kata Amelia mengambilkan Alexio satu centong nasi lagi.

"Terima kasih, Amelia. Kamu sangat perhatian sekali dengan papa," puji Alexio.

Amelia menanggapi dengan senyuman. Ada hal yang tak biasa dari pandangan Amelia pada Alexio namun Bara tak memahami itu hanya Jesica yang memperhatikannya.

"Sayang, kamu contoh kak Amel. Dia sangat perhatian sekali dengan papa. Sejak mama tak ada, Kak Amel yang selalu memberikan perhatian pada papa," kata Bara.

Jesica tercengang, dia tentu tak mau mencontoh perbuatan Amel. Mereka melakukannya karena punya hubungan khusus bukan karena alasan perhatian pada mertua semata.

"Bara, biarkan Jesica yang perhatian pada mu saja. Soal papa itu jadi urusan saya. Saya yang lebih faham dengan apa yang papa butuhkan," kata Amelia.

"Sudah...sudah kita lanjut makan saja," kata Alexio menengahi.

Selesai makan siang, Alexio dan Bara mengobrol. Sementara Jesica di dalam kamar sedang bermain ponsel.

Tok tok tok

"Jes, boleh masuk?" tanya Amelia.

"Silahkan, Kak!" perintah Jesica.

Amelia membuka pintu, dia lalu duduk di kursi dekat ranjang Jesica.

"Aku sudah tahu dari papa kalau kamu semalam memergoki kami," kata Amelia. "Aku harap kamu tak akan menyingkirkan posisiku di rumah ini," kata Amelia.

"Maksud kakak apa?" tanya Jesica penasaran.

"Jangan berharap kamu bisa mengambil hati papa. Apalagi sampai berani bermain api dengan papa. Jaga mulut kamu rapat-rapat, kalau sampai hubungan kami terbongkar itu pasti kamu pelakunya," jawab Amelia.

"Maaf, Kak. Aku tak pernah ada niatan sampai ke situ. Jadi tenanglah, kamu akan tetap aman dengan posisimu itu," kata Jesica.

"Bagus...kamu ternyata sadar diri," kata Amelia.

"Kak Amel ngapain di sini?" tanya Bara yang akan masuk ke kamar namun melihat Amelia di dalam bersama Jesica.

"Oh...itu aku memastikan bahwa Jesica nyaman di rumah ini," jawab Amelia. "Bara, jaga istrimu baik-baik," ucap Amelia sehingga membuat Bara terheran.

Amelia langsung meninggalkan kamar Jesica. Bara hanya menatap heran pada Amelia yang sudah tak terlihat lagi.

"Kamu kenapa?" tanya Bara. "Apa Kak Amel mengatakan sesuatu?" tanya Bara.

"Tidak, sayang. Istirahat yuk!" ajak Jesica.

Saat Jesica dan Bara tengah asyik berciuman. Jesica melihat Alexio memperhatikan mereka dari luar jendela.

Terpopuler

Comments

Erlinda

Erlinda

awal cerita aja udah bikin ga respek

2024-01-09

0

🥀⃞SalmiaSR

🥀⃞SalmiaSR

diih si amel.. ga tau diri.. kmu tuh mantu.. mau maunya di gitu sama mertua.. psti kmu di ksh uang bnyak yah.. jgn sama kan kmu sama jesi🤨

2023-06-13

2

🥀⃞SalmiaSR

🥀⃞SalmiaSR

iya si amel emng perhatian sama ppah bukan msalah makan aja tapi juga urusan ranjang tau ga bara.. aiihh

2023-06-13

1

lihat semua
Episodes
1 Skandal di rumah Mertua
2 Ancaman Untuk Jesica
3 Tak Tenang
4 Ancaman Kedua
5 Memilih Tutup Mulut
6 Hubungan Alex Dan Liana
7 Prihatin Pada Marino
8 Siapa Penguntit itu?
9 Perselingkuhan Marino
10 Apa Suamiku Sama?
11 Tamu Tak Di undang
12 Anak Siapa?
13 Mandul
14 Saling Memanfaatkan
15 Gugatan Cerai dan Kepergian Marino
16 Menolak Tanggung Jawab
17 Maura Mengelak
18 Pelecehan Alex Terhadap Jesica
19 Pasrah Dan Terpaksa
20 Jahat Dan Licik
21 Yang Jahat Yang Menang
22 Pendakian Cinta
23 Jesica Dinyatakan Tiada
24 Antara Bahagia Dan Sedih
25 Kenyataan Pahit
26 Wajah Baru Kepribadian Baru
27 Alex Sakit
28 Derita Alex
29 Bayi Cacat
30 Melepas Rindu
31 Alex Frustasi
32 Kebaikan Bara dan Mona
33 Obsesi Amelia
34 Kabar Bahagia
35 Mbah Cakep
36 Pekerjaan Untuk Edwin
37 Edwin Sok Baik
38 Amelia Melihat Liana
39 Rencana Edwin
40 Syukuran Angel
41 Panik Mendadak
42 Kecurigaan Terbukti
43 Alex Kesepian
44 Jangan Menuduh, Mas!
45 Ngebet Pengen Nikah
46 Saskia VS Khadijah
47 Solusi Untuk Edwin
48 Pembantu Baru Alex
49 Aku Tak Puas, Pak!
50 Syarat Cinta
51 Tukang Ganggu
52 Godaan Besar Paimin
53 Pertengkaran Mona Dan Jeslyn
54 Mona Pendarahan
55 Skandal Edwin Dan Mumun
56 Menjodohkan Jeslyn
57 Marino Pecundang
58 Terpaksa Berbohong
59 Pertunangan Firza dan Jeslyn
60 Khadijah Dilamar
61 Penyesalan Marino
62 Garis Dua
63 Kecurigaan Firza
64 Firza Memutuskan Pertunangan
65 Pernikahan Edwin Dan Jeslyn
66 Syukuran Tujuh Bulanan
67 Edwin Galau
68 Kemarahan Alex
69 Patah Hati
70 Salam Perpisahan
71 Kunjungan Mona
72 Rencana Helena
73 Alex Jatuh Cinta
74 Mumun Si Pelakor
75 Suami Siaga
76 Mona Melahirkan
77 Pertengkaran Helena Dan Suaminya
78 Prahara Rumah Tangga
79 Drama Mumun
80 Terancam Gagal Nikah
81 Syarat Dari Helena
82 Pertemuan Amelia dan Angel
83 Kedekatan Marino Dan Sarah
84 Harapan Untuk Sembuh
85 Kehilangan Sosok Ibu
86 Pelukan Terakhir Ibu
87 Sarah Bermuka Dua
88 Pertengkaran Mumun dan Helena
89 Bertemu Khadijah
90 Rencana Sarah
91 Usaha Dan Rumah Baru
92 Sesal Tiada Guna
93 Jeslyn Melahirkan
94 Keputusan Helena
95 Ending
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Skandal di rumah Mertua
2
Ancaman Untuk Jesica
3
Tak Tenang
4
Ancaman Kedua
5
Memilih Tutup Mulut
6
Hubungan Alex Dan Liana
7
Prihatin Pada Marino
8
Siapa Penguntit itu?
9
Perselingkuhan Marino
10
Apa Suamiku Sama?
11
Tamu Tak Di undang
12
Anak Siapa?
13
Mandul
14
Saling Memanfaatkan
15
Gugatan Cerai dan Kepergian Marino
16
Menolak Tanggung Jawab
17
Maura Mengelak
18
Pelecehan Alex Terhadap Jesica
19
Pasrah Dan Terpaksa
20
Jahat Dan Licik
21
Yang Jahat Yang Menang
22
Pendakian Cinta
23
Jesica Dinyatakan Tiada
24
Antara Bahagia Dan Sedih
25
Kenyataan Pahit
26
Wajah Baru Kepribadian Baru
27
Alex Sakit
28
Derita Alex
29
Bayi Cacat
30
Melepas Rindu
31
Alex Frustasi
32
Kebaikan Bara dan Mona
33
Obsesi Amelia
34
Kabar Bahagia
35
Mbah Cakep
36
Pekerjaan Untuk Edwin
37
Edwin Sok Baik
38
Amelia Melihat Liana
39
Rencana Edwin
40
Syukuran Angel
41
Panik Mendadak
42
Kecurigaan Terbukti
43
Alex Kesepian
44
Jangan Menuduh, Mas!
45
Ngebet Pengen Nikah
46
Saskia VS Khadijah
47
Solusi Untuk Edwin
48
Pembantu Baru Alex
49
Aku Tak Puas, Pak!
50
Syarat Cinta
51
Tukang Ganggu
52
Godaan Besar Paimin
53
Pertengkaran Mona Dan Jeslyn
54
Mona Pendarahan
55
Skandal Edwin Dan Mumun
56
Menjodohkan Jeslyn
57
Marino Pecundang
58
Terpaksa Berbohong
59
Pertunangan Firza dan Jeslyn
60
Khadijah Dilamar
61
Penyesalan Marino
62
Garis Dua
63
Kecurigaan Firza
64
Firza Memutuskan Pertunangan
65
Pernikahan Edwin Dan Jeslyn
66
Syukuran Tujuh Bulanan
67
Edwin Galau
68
Kemarahan Alex
69
Patah Hati
70
Salam Perpisahan
71
Kunjungan Mona
72
Rencana Helena
73
Alex Jatuh Cinta
74
Mumun Si Pelakor
75
Suami Siaga
76
Mona Melahirkan
77
Pertengkaran Helena Dan Suaminya
78
Prahara Rumah Tangga
79
Drama Mumun
80
Terancam Gagal Nikah
81
Syarat Dari Helena
82
Pertemuan Amelia dan Angel
83
Kedekatan Marino Dan Sarah
84
Harapan Untuk Sembuh
85
Kehilangan Sosok Ibu
86
Pelukan Terakhir Ibu
87
Sarah Bermuka Dua
88
Pertengkaran Mumun dan Helena
89
Bertemu Khadijah
90
Rencana Sarah
91
Usaha Dan Rumah Baru
92
Sesal Tiada Guna
93
Jeslyn Melahirkan
94
Keputusan Helena
95
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!