Tak Tenang

Jesica benar-benar tak nyaman dengan adanya Alexio. Sepertinya Alexio terus mengawasi Jesica agar tak buka suara.

"Sayang, kamu kenapa?" tanya Bara yang sadar Jesica bengong sejak tadi.

"Tidak kenapa-napa," jawab Jesika.

Jesika segera menurut korden agar Alexio tak melihat lagi kegiatannya dengan Bara.

Meskipun Bara memperlakukan Jesica dengan baik namun hatinya tetap tak tenang.

"Apa ada masalah?" tanya Bara. "Sejak tadi ku perhatikan kamu tak tenang, bahkan kamu sering ketakutan dan gugup," kata Bara.

"Sayang, bagaimana kalau kita pindah di apartemen kamu saja?" tanya Jesica.

"Kenapa? Apa kamu tak suka tinggal di sini bersama papa dan saudaraku?" tanya Bara.

"Bukan, aku hanya ingin kita hidup mandiri. Tidak bergantung pada papa maupun siapapun," jawab Jesica.

"Nanti aku pikirkan lagi ya. Tapi saat ini kita bel bisa pindah," kata Bara.

Kecewa, namun Jesica hanya bisa menurut dengan apa yang Bara katakan. Ternyata tak mudah keluar dari rumah Alexio ini.

***

Malam ini Bara mengirim pesan bahwa dia akan lembur. Jesica yang sudah masuk kamar langsung saja mengunci pintu dan jendela.

Tok tok tok

Jesica tak kunjung membuka pintu, dia takut jika yang datang ke kamarnya adalah sang mertua.

Tok tok tok

Jesica menunggu sampai orang tersebut memanggil namanya. Namun, orang tersebut tak kunjung memanggil namanya.

Jesica merasa lega karena tak ada suara ketukan lagi. Dia takut untuk keluar kamar pada malam hari dia menyiapkan air minum di kamarnya.

"Jes, aku kira kamu tak ada. Tadi ku ketuk pintu kamar mu gak ada jawaban," kata Amelia.

"Maaf, kak. Tadi aku ketiduran," kata Jesica berbohong. "Apa ada perlu sama saya?" tanya Jesica.

"Tidak, aku hanya mengingatkan tutup pintu kamar kamu rapat-rapat saat tak ada Bara di rumah," jawab Amelia.

"Baik, Kak," kata Jesica.

"Papa sepertinya mulai tertarik denganmu, dan aku tak mau kamu mengganti posisiku," kata Amelia.

Jesica segera ke kamarnya dan mengunci pintu kamar. Di telakkannya air minum di atas meja. Jesica segera beranjak ke atas tempat tidur.

Sayup-sayup terdengar suara ketukan. Namun tak disertai dengan panggilan. Jadi Jesica memilih diam saja dan melanjutkan tidur.

"Jes...buka pintunya!" teriakan itu membuat Jesica kaget. Bara sudah pulang, Jesica segera membuka pintu kamarnya. "Kenapa dikunci segala? Kan aku jadi harus bangunin kamu, lain kali gak usah dikunci," kata Bara.

"Kata Kak Amelia, aku harus kunci pintu kalau tidur. Apalagi kalau saat Mas Bara tidak di rumah," kata Jesica.

"Ya sudah aku mau membersihkan diri. Kamu lanjutkan saja tidurmu," kata Bara sembari masuk ke kamar mandi.

Jesica tidak tidur, dia menunggu Bara selesai mandi.

Tok tok tok

Jesica tak membuka pintu, namun perlahan pintu terbuka. Benar saja Alexio kali ini yang datang.

Jesica segera turun dari ranjang dan mendekati Alexio.

"Maaf, Pa. Apa ada perlu sama Mas Bara?" tanya Jesica.

"Bukan, tapi sama kamu," jawab Alexio.

Mata Alexio melihat Jesica dari atas sampai bawah. Jesica sadar dia hanya memakai piyama tanpa lengan yang bahannya sedikit transparan. Jesica segera menyambar kardigan yang ada di kursi untuk menutupi tubuhnya.

"Kamu cantik juga, lebih cantik dari Amelia," kata Alexio.

"Sayang...siapa?" tanya Bara sembari keluar dari kamar mandi. "Papa, ada perlu sama Bara ya?" tanya Bara ketika melihat Alexio.

"Iya, bisa kita bicara sebentar?" tanya Alexio.

"Bisa," jawab Bara lalu mengikuti Alexio. "Kamu tidur aja, jangan nunggu mas ya," kata Bara saat melewati Jesica.

Setelah Bara keluar kamar, Jesica segera menutup pintu. Dia naik ke atas ranjang.

Saat Jesica terlelap, dia merasa ada tangan yang membelai pipinya. Dia segera bangun. takutnya jika itu sang mertua.

"Sayang, maaf membuat kamu bangun," kata Bara.

"Oh iya tak apa, ayo kita tidur!" ajak Jesica.

Bara tidur dengan memeluk Jesica sangat erat sekali. Dia seperti tak mau jauh dari Jesica.

"Mas, aku enggap. Pelukannya kendorin dikit dong," protes Jesica.

"Maaf, sayang," kata Bara.

Mereka lalu tidur dengan lelap sekali.

***

Hari ini Marino pulang, di sambut hangat oleh Amelia. Jesica merasa heran karena hubungan mereka terlihat baik-baik saja.

Amelia sangat pandai menyembunyikan hubungannya dengan Alexio.

"Sayang, aku kangen," rengek Amelia.

"Sama aku juga kangen," kata Marino terlihat biasa saja dengan sikap manja Amelia.

Setelah itu mereka masuk ke dalam kamar. Bara pamit berangkat kerja, lagi-lagi Jesica merasa tak tenang.

Jesica tak melihat Alexio sejak tadi. Mungkin saja pria itu sudah ke kantor sejak pagi.

"Sendirian saja," kata Alexio membuat Jesica terkejut.

Ternyata Alexio baru saja pulang jogging. Terlihat dari pakaiannya yang memakai training ketat dan kaos ketat. Meskipun sudan tua namun Alexio tetap tampan. Hal itu yang membuat para wanita ingin bersama dirinya. Namun, tidak dengan Jesica.

"Marino sudah pulang, Amelia pasti lebih sering bersama dia," kata Alexio. "Bagaimana kalau siang ini kamu temani aku?" tanya Alexio.

"Maksudnya papa apa?" tanya Jesica.

"Kamu temani aku menemui temanku. Aku ingin mengenalkan menantuku pada mereka," jawab Alexio. "Semalam aku sudah izin dengan Bara untuk mengajak kamu keluar. Dan dia mengizinkan. Apa dia tak memberitahumu?" tanya Alexio.

Jesica hanya menggeleng pelan, Bara sama sekali tak membicarakan hal itu.

Tiba-tiba ponsel Jesica berdering, panggilan dari Bara.

"Halo, Mas," sapa Jesica semalam menekan tombol hijau di layar ponselnya.

"Halo, Jes. Papa semalam izin ke aku untuk membawa kamu bertemu teman-temannya.Kamu siap-siap saja ya," kata Bara.

"Hah...aku merasa gak enak, Mas. Lagian aku tidak terbiasa ikut acara seperti itu," tolak Jesica. "kenapa tidak Kak Amel saja yang ikut?" tanya Jesica.

"Kak Amel sudah sering, mereka ingin kenal kamu," jawab Bara. "Sudah ya, kamu ikut aja sama Papa," kata Bara. "Mas mau lanjut kerja lagi," sambung Bara lalu memutuskan panggilannya.

Tak punya pilihan lain, Jesica terpaksa ikut dengan Alexio. Jesica berjaga-jaga jika nanti terjadi sesuatu yang tak diinginkan.

Tepat pukul 10.00 Alexio membawa Jesica bertemu teman-temannya. Acaranya ternyata di sebuah hotel berbintang.

Jesica terkejut karena kebanyakan yang datang laki-laki semua. Hanya ada beberapa wanita saja yang ikut.

"Kamu kenapa? Apa kamu takut?" tanya Alexio.

"Saya tidak terbiasa ikut acara seperti ini, Pa," jawab Jesica.

"Hay Alex...ini ya istrinya Bara. Cantik sekali, lebih cantik dia dibandingkan dengan Amelia," sapa seorang pria berkaca mata.

"Tentu, Bara tak akan salah memilih istri," kata Alexio.

Mereka lalu masuk ke dalam dan ikut bergabung bersama dengan yang lain.

Teman Alex semua orang sukses, bahkan Jesica tahu salah satunya merupakan anggota dewan.

"Cantik, bagaimana rasanya tidur dengan Alex?" tanya seorang pria berjas navy.

Jesica hanya diam saja, tak ingin memberikan sepatah kata untuk jawaban.

"Apa kamu juga bisa di pakai seperti Amelia?" tanyanya lagi.

"Maaf, maksud anda apa ya?" tanya Jesica penasaran.

"Amelia biasa menemani kami. Dia sangat lihai sekali makanya Alex merekomendasikan dia. Apa kamu juga sama seperti dia?" tanya dia lagi.

Jesica tak menyangka, jika ini merupakan pertemuan untuk prostitusi. Dia tak mau terlibat lebih jauh.

"Maaf, saya tak bisa seperti dia," jawab Jesica.

"Bro, jangan buat menantuku takut," kata Alex yang mendekati temannya. "Jangan percaya dengan dia," kata Alex pada Jesica.

Tiba-tiba seorang wanita memeluk Alex dengan sangat erat.

"Apa mau ditemani?" tanya wanita itu.

Jesica dibuat melongo, dia ingin sekali keluar dari tempat ini. Terlihat Alex melirik Jesica.

"Tidak, aku sudah punya dia," jawab Alex sambil menunjuk Jesica.

Terpopuler

Comments

Ristieriswanharti

Ristieriswanharti

gedeng edan

2024-11-23

0

Sartini Dimitri Mah

Sartini Dimitri Mah

gila gila itu mertua, kayaknya baru Kali ini aku baca novel mertua punya geng begini, tapi keren seru ceritanya

2023-08-19

0

🥀⃞SalmiaSR

🥀⃞SalmiaSR

amel ga nyangka bnget... sangat parah ternyata dia
.. ngelayani mereka semua.. iss

2023-06-29

1

lihat semua
Episodes
1 Skandal di rumah Mertua
2 Ancaman Untuk Jesica
3 Tak Tenang
4 Ancaman Kedua
5 Memilih Tutup Mulut
6 Hubungan Alex Dan Liana
7 Prihatin Pada Marino
8 Siapa Penguntit itu?
9 Perselingkuhan Marino
10 Apa Suamiku Sama?
11 Tamu Tak Di undang
12 Anak Siapa?
13 Mandul
14 Saling Memanfaatkan
15 Gugatan Cerai dan Kepergian Marino
16 Menolak Tanggung Jawab
17 Maura Mengelak
18 Pelecehan Alex Terhadap Jesica
19 Pasrah Dan Terpaksa
20 Jahat Dan Licik
21 Yang Jahat Yang Menang
22 Pendakian Cinta
23 Jesica Dinyatakan Tiada
24 Antara Bahagia Dan Sedih
25 Kenyataan Pahit
26 Wajah Baru Kepribadian Baru
27 Alex Sakit
28 Derita Alex
29 Bayi Cacat
30 Melepas Rindu
31 Alex Frustasi
32 Kebaikan Bara dan Mona
33 Obsesi Amelia
34 Kabar Bahagia
35 Mbah Cakep
36 Pekerjaan Untuk Edwin
37 Edwin Sok Baik
38 Amelia Melihat Liana
39 Rencana Edwin
40 Syukuran Angel
41 Panik Mendadak
42 Kecurigaan Terbukti
43 Alex Kesepian
44 Jangan Menuduh, Mas!
45 Ngebet Pengen Nikah
46 Saskia VS Khadijah
47 Solusi Untuk Edwin
48 Pembantu Baru Alex
49 Aku Tak Puas, Pak!
50 Syarat Cinta
51 Tukang Ganggu
52 Godaan Besar Paimin
53 Pertengkaran Mona Dan Jeslyn
54 Mona Pendarahan
55 Skandal Edwin Dan Mumun
56 Menjodohkan Jeslyn
57 Marino Pecundang
58 Terpaksa Berbohong
59 Pertunangan Firza dan Jeslyn
60 Khadijah Dilamar
61 Penyesalan Marino
62 Garis Dua
63 Kecurigaan Firza
64 Firza Memutuskan Pertunangan
65 Pernikahan Edwin Dan Jeslyn
66 Syukuran Tujuh Bulanan
67 Edwin Galau
68 Kemarahan Alex
69 Patah Hati
70 Salam Perpisahan
71 Kunjungan Mona
72 Rencana Helena
73 Alex Jatuh Cinta
74 Mumun Si Pelakor
75 Suami Siaga
76 Mona Melahirkan
77 Pertengkaran Helena Dan Suaminya
78 Prahara Rumah Tangga
79 Drama Mumun
80 Terancam Gagal Nikah
81 Syarat Dari Helena
82 Pertemuan Amelia dan Angel
83 Kedekatan Marino Dan Sarah
84 Harapan Untuk Sembuh
85 Kehilangan Sosok Ibu
86 Pelukan Terakhir Ibu
87 Sarah Bermuka Dua
88 Pertengkaran Mumun dan Helena
89 Bertemu Khadijah
90 Rencana Sarah
91 Usaha Dan Rumah Baru
92 Sesal Tiada Guna
93 Jeslyn Melahirkan
94 Keputusan Helena
95 Ending
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Skandal di rumah Mertua
2
Ancaman Untuk Jesica
3
Tak Tenang
4
Ancaman Kedua
5
Memilih Tutup Mulut
6
Hubungan Alex Dan Liana
7
Prihatin Pada Marino
8
Siapa Penguntit itu?
9
Perselingkuhan Marino
10
Apa Suamiku Sama?
11
Tamu Tak Di undang
12
Anak Siapa?
13
Mandul
14
Saling Memanfaatkan
15
Gugatan Cerai dan Kepergian Marino
16
Menolak Tanggung Jawab
17
Maura Mengelak
18
Pelecehan Alex Terhadap Jesica
19
Pasrah Dan Terpaksa
20
Jahat Dan Licik
21
Yang Jahat Yang Menang
22
Pendakian Cinta
23
Jesica Dinyatakan Tiada
24
Antara Bahagia Dan Sedih
25
Kenyataan Pahit
26
Wajah Baru Kepribadian Baru
27
Alex Sakit
28
Derita Alex
29
Bayi Cacat
30
Melepas Rindu
31
Alex Frustasi
32
Kebaikan Bara dan Mona
33
Obsesi Amelia
34
Kabar Bahagia
35
Mbah Cakep
36
Pekerjaan Untuk Edwin
37
Edwin Sok Baik
38
Amelia Melihat Liana
39
Rencana Edwin
40
Syukuran Angel
41
Panik Mendadak
42
Kecurigaan Terbukti
43
Alex Kesepian
44
Jangan Menuduh, Mas!
45
Ngebet Pengen Nikah
46
Saskia VS Khadijah
47
Solusi Untuk Edwin
48
Pembantu Baru Alex
49
Aku Tak Puas, Pak!
50
Syarat Cinta
51
Tukang Ganggu
52
Godaan Besar Paimin
53
Pertengkaran Mona Dan Jeslyn
54
Mona Pendarahan
55
Skandal Edwin Dan Mumun
56
Menjodohkan Jeslyn
57
Marino Pecundang
58
Terpaksa Berbohong
59
Pertunangan Firza dan Jeslyn
60
Khadijah Dilamar
61
Penyesalan Marino
62
Garis Dua
63
Kecurigaan Firza
64
Firza Memutuskan Pertunangan
65
Pernikahan Edwin Dan Jeslyn
66
Syukuran Tujuh Bulanan
67
Edwin Galau
68
Kemarahan Alex
69
Patah Hati
70
Salam Perpisahan
71
Kunjungan Mona
72
Rencana Helena
73
Alex Jatuh Cinta
74
Mumun Si Pelakor
75
Suami Siaga
76
Mona Melahirkan
77
Pertengkaran Helena Dan Suaminya
78
Prahara Rumah Tangga
79
Drama Mumun
80
Terancam Gagal Nikah
81
Syarat Dari Helena
82
Pertemuan Amelia dan Angel
83
Kedekatan Marino Dan Sarah
84
Harapan Untuk Sembuh
85
Kehilangan Sosok Ibu
86
Pelukan Terakhir Ibu
87
Sarah Bermuka Dua
88
Pertengkaran Mumun dan Helena
89
Bertemu Khadijah
90
Rencana Sarah
91
Usaha Dan Rumah Baru
92
Sesal Tiada Guna
93
Jeslyn Melahirkan
94
Keputusan Helena
95
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!