Tamu Tak Di undang

Bara meminta Jesica agar sabar dan mengadapinya bersama. Dia yakin Maura pasti akan semakin gencar mendekatinya karena tak dapat balasan.

Jesica tak mau jika ada wanita lain yang masuk dalam rumah tangganya. Dia akan berjuang demi keutuhan rumah tangganya.

Sejak saat itu Jesica terus mantau pesan dari Maura. Bara pun tak pernah keberatan.

Siang itu Bara sedang di kantor. Jesica mendengar suara bel dari pintu utama.

Liana membukakan pintu, dia terkejut saat melihat siapa yang datang.

"Siapa, Bik?" tanya Jesica sambil menuju ruang tamu.

"Perkenalkan saya Maura," jawab Maura. "Mantan kekasih Bara," sambungnya.

Jesica meminta Liana untuk kembali ke belakang. Dia siap menghadapi pelajar itu seorang diri.

"Maaf ada keperluan apa anda ke sini. Jika perlu dengan suami saya, maaf dia sedang tidak ada," kata Jesica santai.

"Apa Bara sudah cerita siapa saya?" tanya Maura.

"Tentu, tapi sepertinya anda sudah tidak diharapkan lagi. Jika tidak ada kepentingan lagi silahkan anda pergi!" usir Jesica dengan berani.

"Berani sekali kamu mengusir tamu. Lihat saja nanti. Aku akan buat Bara kembali padaku dan meninggalkan kamu," kata Maura dengan percaya diri.

"Oh percaya diri sekali anda. Padahal Mas Bara tak pernah mau mendengar namamu disebut. Sepertinya kamu sangat menjijikkan baginya," bantah Jesica.

Maura marah dia menarik lengan baju Jesica hingga sobek. Namun. Jesica bukannya marah tapi masih bersikap santai saja.

"Baju sobek masih bisa beli lagi. Tapi kalau suami mau beli dimana," kata Jesica.

"Kamu kira, Bara mencintaimu? Kamu tuh perempuan udik gak pantas sama Bara," ledek Maura.

Jesica masih santai tanpa tersulut emosi. Dia gak mau menghabiskan tenaga dan pikirannya untuk pelakor.

"Tentu, Mas Bara sangat mencintaiku. Kalau tidak untuk apa dia menikahi aku," ucap Jesica.

Maura semakin kesal karena Jesica tak menyerah. Jadi Maura menarik rambut panjang Jesica.

"Auw...sakit!" pekik Jesica. "Tolong lepaskan!" teriak Jesica sambil menahan sakit.

Liana langsung saja menolong Jesica. Namun, Liana justru mendapat hinaan dari Maura.

"Eh pembantu jangan ikut campur. Kamu di sini hanya pembantu jangan bantu majikan kamu yang udik ini," bentak Maura.

Maura masih menarik rambut Jesica. Namun, Jesica tak bisa melepaskan rambutnya.

"Maaf apa yang kamu lakukan salah, Maura. Jika Mas Bara tahu dia akan semakin membenci kamu. Kamu itu pelakor tidak profesional," bantah Liana.

"Hahaha kamu ngajarin aku, emang kamu pengalaman apa jadi pelakor kamu kan hanya pembantu," bantah Maura.

"Oh kamu tidak tahu sih,saya sudah puluhan tahun jadi pelakor. Nyatanya masih aman aja," kata Liana. "Lepaskan atau saya telfon Mas Bara!" ancam Liana.

Maura yang takut Bara marah padanya melepaskan rambut Jesica. Namun, saat Maura lengah Jesica malah menarik rambut Maura.

"Maaf, aku paling tidak suka ada orang seperti anda. Aku tipe pendendam jadi jika anda menarik rambut saya maka akan aku balas hal yang sama," kata Jesica lalu menyobek baju milik Maura.

Baju Maura tidak berlengan jadi dia sobek di bagian dada sehingga dada Maura sedikit terlihat.

"Ups...aset anda terlalu kecil. Mas Bara tidak suka yang kecil. Dia lebih suka yang montok seperti punya saya," kata Jesica.

Memang gunung kembar milik Maura kecil jika dibandingkan milik Jesica. Sengaja Jesica berkata seperti itu agar Maura sadar diri. Tapi Maura justru tak mau kalah.

"Tapi dia pasti menyukai yang ada dibawah sini," kata Maura sambil meraba pahanya.

"Yakin orisinil? Atau malah udah bekas?" tanya Jesica. "Maaf kalau bekas, Mas Bara gak suka barang bekas," sambung Jesica.

Saat itu Alex pulang, melihat Jesica menarik rambut Maura dia menegur Jesica.

"Jesica, lepaskan!" perintah Alex.

"Om Alex, menantu Om ini jahat sekali. Dia menarik rambut saya hingga sakit," adu Maura.

"Lagian ngapain kamu di sini?" tanya Alex. "Bukannya tidak ada Bara?" tanya Alex. "Kalau mau ketemu Bara, temui di kantor saja," sambung Alex.

Jesica geram, sepertinya Alex malah mendukung Maura untuk bertemu Bara. Namun, Jesica masih bisa menahan amarahnya.

"Baik, Om. Terima kasih, Om sudah menolong saya," ucap Maura lalu pamit pulang.

Jesica merasa lega karena sang Mak pelajaran sudah pergi.

"Maura mantan kekasih bara. Sepertinya dia masih mencintai Bara. Kamu harus hati-hati, jangan sampai Bara lebih memilih kembali pada Maura," kata Alex.

"Maaf, tidak akan aku biarkan wanita manapun merebut Mas Bara termasuk Maura," kata Jesica lalu masuk ke dalam rumah.

Alex melihat jika Jesica mulai takut kehilangan Bara. Dia senang jika ada Maut, dia bisa memanfaatkan Maura.

***

Bara kesal saat mendapat laporan dari Liana jika Maura datang ke rumah. Bara ingin segera pulang tapi perusahaannya tak bisa ditinggal saat ini.

Setelah urusannya selesai dia segera pulang karena khawatir dengan Jesica.

Sampai di rumah dia merasa lega. Dia melihat Jesica baik-baik saja.

"Kok sudan pulang, Mas?" tanya Jesica.

"Aku dengar kabar dari Bik Liana jika Maura kemari. Apa yang dia lakukan padamu?" tanya Bara.

"Dia merobek bajuku dan menarik rambutku. Tapi kamu tenang saja aku udah balas," jawab Jesica.

"Sayang, aku salut sama kamu. Kamu memang pantas jadi istriku," kata Bara lalu mencium Jesica.

"Mas, jika dia datang ke kantor. Jangan mau temui dia. Aku gak mau kamu ngasih dia harapan," kata Jesica.

"Pasti, Sayang. Aku gak akan biarkan dia menghancurkan rumah tangga kita," kata Bara.

Jesica merasa tenang karena Bara tak akan mau menemui Maura.

***

Amelia merasa bingung, dia gagal diet. Tubuhnya semakin gemuk.

"Gak bisa kayak gini terus aku," kata Amelia. "Papa pasti gak akan suka sama aku lagi," sambungnya.

Amelia membuka lemari di kamar mandi. Dia melihat pembalut yang masih utuh.

"Kenapa pembalutku masih utuh? Kapn terakhir aku datang bulan?" tanya Amelia.

Amelia keluar dari kamar mandi dan mengambil kalender yang ada di meja rias.

"Astaga...aku sudah dua bulan tidak menstruasi," ucap Amelia. "Apa aku hamil?" tanya Amelia.

Amelia lalu mengambil tas dan kunci mobil. Dia harus ke apotik untuk membeli tespack. Dia ingin tahu apa dia hamil atau tidak.

"Mbak, beli tespeknya satu ya. Merek yang paling bagus," kata Amelia.

"Ini, Mbak. Harganya dua puluh ribu," kata pelayan apotik.

Setelah mendapatkan tespack, Amelia segera pulang. Dia ingin tahu hasilnya.

"Dari mana, Kak?" tanya Jesica yang saat itu melihat Amelia ke luar dari mobil.

"Bukan urusan kamu," Jawab Amelia ketus.

"Perut kakak kok buncit. Kakak hami ya," kata Jesica.

Amelia tak menghiaraukan Jesica, dia langsung masuk ke dalam rumah. Dia langsung masuk ke kamar mandi yang ada di dalam kamarnya.

Dia mencoba melakukan tes urine dengan tespack yang baru saja dia beli. Setelah iti dia menunggu beberapa menit untuk mengetahui hasilnya.

Dia ambil tespack itu dan melihat hasil dari tes urine miliknya.

Episodes
1 Skandal di rumah Mertua
2 Ancaman Untuk Jesica
3 Tak Tenang
4 Ancaman Kedua
5 Memilih Tutup Mulut
6 Hubungan Alex Dan Liana
7 Prihatin Pada Marino
8 Siapa Penguntit itu?
9 Perselingkuhan Marino
10 Apa Suamiku Sama?
11 Tamu Tak Di undang
12 Anak Siapa?
13 Mandul
14 Saling Memanfaatkan
15 Gugatan Cerai dan Kepergian Marino
16 Menolak Tanggung Jawab
17 Maura Mengelak
18 Pelecehan Alex Terhadap Jesica
19 Pasrah Dan Terpaksa
20 Jahat Dan Licik
21 Yang Jahat Yang Menang
22 Pendakian Cinta
23 Jesica Dinyatakan Tiada
24 Antara Bahagia Dan Sedih
25 Kenyataan Pahit
26 Wajah Baru Kepribadian Baru
27 Alex Sakit
28 Derita Alex
29 Bayi Cacat
30 Melepas Rindu
31 Alex Frustasi
32 Kebaikan Bara dan Mona
33 Obsesi Amelia
34 Kabar Bahagia
35 Mbah Cakep
36 Pekerjaan Untuk Edwin
37 Edwin Sok Baik
38 Amelia Melihat Liana
39 Rencana Edwin
40 Syukuran Angel
41 Panik Mendadak
42 Kecurigaan Terbukti
43 Alex Kesepian
44 Jangan Menuduh, Mas!
45 Ngebet Pengen Nikah
46 Saskia VS Khadijah
47 Solusi Untuk Edwin
48 Pembantu Baru Alex
49 Aku Tak Puas, Pak!
50 Syarat Cinta
51 Tukang Ganggu
52 Godaan Besar Paimin
53 Pertengkaran Mona Dan Jeslyn
54 Mona Pendarahan
55 Skandal Edwin Dan Mumun
56 Menjodohkan Jeslyn
57 Marino Pecundang
58 Terpaksa Berbohong
59 Pertunangan Firza dan Jeslyn
60 Khadijah Dilamar
61 Penyesalan Marino
62 Garis Dua
63 Kecurigaan Firza
64 Firza Memutuskan Pertunangan
65 Pernikahan Edwin Dan Jeslyn
66 Syukuran Tujuh Bulanan
67 Edwin Galau
68 Kemarahan Alex
69 Patah Hati
70 Salam Perpisahan
71 Kunjungan Mona
72 Rencana Helena
73 Alex Jatuh Cinta
74 Mumun Si Pelakor
75 Suami Siaga
76 Mona Melahirkan
77 Pertengkaran Helena Dan Suaminya
78 Prahara Rumah Tangga
79 Drama Mumun
80 Terancam Gagal Nikah
81 Syarat Dari Helena
82 Pertemuan Amelia dan Angel
83 Kedekatan Marino Dan Sarah
84 Harapan Untuk Sembuh
85 Kehilangan Sosok Ibu
86 Pelukan Terakhir Ibu
87 Sarah Bermuka Dua
88 Pertengkaran Mumun dan Helena
89 Bertemu Khadijah
90 Rencana Sarah
91 Usaha Dan Rumah Baru
92 Sesal Tiada Guna
93 Jeslyn Melahirkan
94 Keputusan Helena
95 Ending
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Skandal di rumah Mertua
2
Ancaman Untuk Jesica
3
Tak Tenang
4
Ancaman Kedua
5
Memilih Tutup Mulut
6
Hubungan Alex Dan Liana
7
Prihatin Pada Marino
8
Siapa Penguntit itu?
9
Perselingkuhan Marino
10
Apa Suamiku Sama?
11
Tamu Tak Di undang
12
Anak Siapa?
13
Mandul
14
Saling Memanfaatkan
15
Gugatan Cerai dan Kepergian Marino
16
Menolak Tanggung Jawab
17
Maura Mengelak
18
Pelecehan Alex Terhadap Jesica
19
Pasrah Dan Terpaksa
20
Jahat Dan Licik
21
Yang Jahat Yang Menang
22
Pendakian Cinta
23
Jesica Dinyatakan Tiada
24
Antara Bahagia Dan Sedih
25
Kenyataan Pahit
26
Wajah Baru Kepribadian Baru
27
Alex Sakit
28
Derita Alex
29
Bayi Cacat
30
Melepas Rindu
31
Alex Frustasi
32
Kebaikan Bara dan Mona
33
Obsesi Amelia
34
Kabar Bahagia
35
Mbah Cakep
36
Pekerjaan Untuk Edwin
37
Edwin Sok Baik
38
Amelia Melihat Liana
39
Rencana Edwin
40
Syukuran Angel
41
Panik Mendadak
42
Kecurigaan Terbukti
43
Alex Kesepian
44
Jangan Menuduh, Mas!
45
Ngebet Pengen Nikah
46
Saskia VS Khadijah
47
Solusi Untuk Edwin
48
Pembantu Baru Alex
49
Aku Tak Puas, Pak!
50
Syarat Cinta
51
Tukang Ganggu
52
Godaan Besar Paimin
53
Pertengkaran Mona Dan Jeslyn
54
Mona Pendarahan
55
Skandal Edwin Dan Mumun
56
Menjodohkan Jeslyn
57
Marino Pecundang
58
Terpaksa Berbohong
59
Pertunangan Firza dan Jeslyn
60
Khadijah Dilamar
61
Penyesalan Marino
62
Garis Dua
63
Kecurigaan Firza
64
Firza Memutuskan Pertunangan
65
Pernikahan Edwin Dan Jeslyn
66
Syukuran Tujuh Bulanan
67
Edwin Galau
68
Kemarahan Alex
69
Patah Hati
70
Salam Perpisahan
71
Kunjungan Mona
72
Rencana Helena
73
Alex Jatuh Cinta
74
Mumun Si Pelakor
75
Suami Siaga
76
Mona Melahirkan
77
Pertengkaran Helena Dan Suaminya
78
Prahara Rumah Tangga
79
Drama Mumun
80
Terancam Gagal Nikah
81
Syarat Dari Helena
82
Pertemuan Amelia dan Angel
83
Kedekatan Marino Dan Sarah
84
Harapan Untuk Sembuh
85
Kehilangan Sosok Ibu
86
Pelukan Terakhir Ibu
87
Sarah Bermuka Dua
88
Pertengkaran Mumun dan Helena
89
Bertemu Khadijah
90
Rencana Sarah
91
Usaha Dan Rumah Baru
92
Sesal Tiada Guna
93
Jeslyn Melahirkan
94
Keputusan Helena
95
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!