Trauma?

Darwin membawa Mira ke rumah sakit tergesa-gesa karena dia sudah melihat ada noda yang berwarna merah.

''Kita ke rumah sakit cepat!'' teriak Darwin kepada supir pribadi ya.

''Baik Tuan.'' Darwin begitu panik terhadap Mira sampai dia melupakan alat dan obat-obatan yang berada di dalam kamar mandi.

''Kenapa kau tidak mau mendengar ucapan ku Mira,'' lirihnya.

''Karena aku tidak mau hidup bersamamu Tuan,'' jawabnya dalam hati karena masih sadar.

Setibanya di rumah sakit Mira langsung ditangani dokter yang profesional.

''Kalian periksa dia jangan sampai terjadi sesuatu kepadanya!'' peringat Darwin.

''Baik Tuan,'' jawab mereka bersamaan beberapa dokter langsung datang untuk menolong Mira.

''Aku mau mereka apakan?" batin Mira.

Nggak lama kemudian Mira mulai memejamkan kedua bola mata sepenuhnya. Dia sudah tidak merasakan apalagi karena sudah dibius oleh dokter.

''Dok, kami menemukan kalau pasien ternyata mengandung,'' lapor perawat.

''Pasien juga meminum obat.'' Dokter yang bertanggung jawab terhadap Mira terkejut mendengar semua laporan asisten ya.

''Kita harus menyelamatkan mereka berdua.'' Semuanya mengangguk mengerti mulai melakukan pengobatan terhadap Mira.

Di luar Darwin baru mendapatkan informasi dari sekretaris ya pelayan yang memberikan obat untuk kepada Mira.

''Sejak kapan Mira minum obat itu?'' tanya Darwin dingin.

''Baru hari ini Tuan, tapi Nona belum mengetahui kalau dia saat ini mengandung.'' Darwin tertegun ternyata Mira benar-benar tidak menginginkan dia melahirkan calon penerusnya.

Darwin mematikan ponsel ya tatapannya lurus ke depan, di luar sana banyak wanita yang menginginkan dirinya.

''Apa yang kau pikirkan sekarang Mira?'' batin Darwin.

Sudah beberapa jam yang lalu dokter belum juga keluar dari ruang operasi. Pria dewasa itu juga semakin frustasi menunggu hasil pemeriksaan Mira.

Semenjak dia tahu kalau Mira mengandung dan berusaha untuk menghilangkan anaknya membuatnya marah.

''Kali ini aku akan bicara penuh kepadamu Mira, mari kita buka lembaran baru sekarang,'' batin ya geram.

Tidak lama kemudian dokter keluar dengan wajah yang terlihat lelah.

''Tuan Darwin,'' panggil ya.

''Bagaimana kondisi istriku?" Daftar tersebut terkejut mendengar kata istri keluar darah mulut Darwin.

''Kandungan Nona masih bisa kena selamatkan Tuan, untuk saat ini lebih biarkan Nona dirawat sini untuk beberapa hari ke depan.'' Darwin lega mendengar ucapan dokter.

''Boleh aku masuk ke dalam?" tanya Darwin.

''Baik, silahkan Tuan!" Darwin pelan-pelan masuk dalam melihat Mira sudah sadar namun masih penuh alat medis memenuhi seluruh tubuh ya.

''Mira?" panggilnya halus.

''Kenapa anda menyelamatkan kali berdua?" Darwin langsung memberikan instruksi semua perawat dan dokter meninggalkan mereka berdua.

''Karena aku ingin memulai hidup baru denganmu,'' bisik ya.

''Aku tidak bisa Tuan,'' balas ya.

''Kenapa?" tanya Darwin mulai terlihat emosi.

''Saya trauma Tuan.'' Darwin terkejut mendengar jawaban Mira selama ini dia tunggu.

''Trauma?" Dia tiba-tiba bergetar ternyata wanita di hadapannya ini memiliki masa lalu sama seperti dia.

''Kenapa?" tanya Darwin.

''Anda persis seperti ibuku karena itu aku tidak mau apa yang kualami turun kepada anakku.'' Darwin langsung membawa Mira masuk ke dalam pelukan ya.

Pria itu menangis membuat Mira heran bahkan dia merasakan guncangan tubuh Darwin yang belum pernah dirasakan.

''Aku minta maaf Mira, seharusnya aku bertanya terlebih dahulu kepadamu,'' bisik ya.

''Apa yang terjadi?" batin Mira sama sekali tidak bergeming merasakan pelukan Darwin.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!