Hubungan Terlarang

Mira ketakutan melihat pria ini terus membawanya ke salah satu ruangan yang melebihi luas daripada tempat mereka menghabiskan malam bersama.

Pria itu tidak segan-segan melakukan kembali niatnya yang membuatnya semalam keenakan.

''Jangan Tuan, hubungan ini tidak benar dilakukan tanpa ada status,'' tolak Mira.

''Status? Kau mempercayai kata status?" tanya pria itu lagi sambil mendekati Mira.

''Saya tidak menyukai hubungan seperti ini Tuan karena kedua orang tuaku melarangnya.'' Pria itu tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Mira yang terdengar konyol.

''Apa aku mengatakan sesuatu yang buruk?" batin Mira.

''Hei, kau jelas-jelas menyerahkan dirimu kepadaku sambil menandatangani surat ini. Kau mengatakan kata status tapi sudah melakukannya dengan cuma-cuma.'' Pria itu kembali tertawa terbahak-bahak sampai membuat Mira ketakutan.

''Saya pasti dijebak seseorang Tuan melakukan ini kepada anda. Kumohon, kali ini mohon mengerti dengan diriku,'' pinta Mira memelas.

''Diam, dari tadi aku sudah lembut kepadamu tapi apa yang ku dengar.'' Pria itu yang bernama Darwin langsung menangkap Mira.

''Tuan jangan?!" teriak Mira.

Darwin kembali melakukan aksinya yang kemarin malam membuatnya melayang bukan main.

Kali ini dia harus mengeluarkan tenaga yang begitu banyak karena Mira pemberontak untuk tidak mau disentuh.

''Mira, jangan banyak bergerak kalau tidak aku akan menyakitimu,'' ucap Darwin.

''Saya tidak mau Tuan, hubungan ini tidak sah,'' tolak Mira.

Namun sayangnya tenaga Mira berbeda jauh dengan Darwin yang begitu kuat. Hingga semua sapuan Darwin hampir membuatnya tidak bisa memberontak.

''Jangan lakukan ini Tuan, aku mohon,'' lirihnya.

Darwin sudah gelap mata tidak peduli mendengar suara rintihan Mira. Gejolaknya yang sudah di ubun-ubun tidak mengindahkan Mira lagi.

Hubungan terlarang itu kembali terulang Mira menangisi dirinya sendiri setelah Darwin kembali menanamkan sahamnya.

''Tanda tanganmu ini aku akan menyimpannya sampai ada waktunya kau kembali. Perjanjian ini sudah disepakati kita berdua jadi jangan menolak keinginanku Mira,'' bisik Darwin lalu meninggalkan kamar itu membiarkan Mira menangis.

''Kenapa harus saya Tuan?" tanya Mira lalu duduk berusaha untuk menahan sakit seluruh tubuhnya.

''Tanya saja pada dirimu sendiri kenapa kau yang harus kupilih.'' Setelah mengatakan itu Darwin meninggalkan ruangan tersebut karena ingin melakukan pertemuan dengan kolega bisnis ya.

Mira tidak terima apa yang dikatakan Darwin langsung bergegas untuk meninggalkan tempat ini.

''Pria itu sudah gila sampai kapanpun aku tidak akan mau melayaninya,'' gumam Mira.

Setelah berpakaian rapi Mira membuka pintu namun tidak bisa.

''Dia mengunci?!" panik Mira.

Mira tidak menyadari dirinya kalau sedang di pantai dari kamera pengintai yang ada dalam kamar itu.

Darwin melihatnya dari layar monitor geram karena sudah diduga kalau Mira pasti akan melarikan diri.

''Wanita ini memang benar-benar keras kepala? Wanita di luar sana alih-alih ingin memberikan dirinya kepadaku dengan cuma-cuma. Berbeda dengan wanita ini, ada apa sebenarnya dengan dirinya?" batin Darwin.

''Tuan, bagaimana keputusan anda mengenai proyek apartemen ini?" tanya kolega Darwin.

''Lakukan selanjutnya,'' ucap Darwin namun tatapannya fokus kepada Mira terus berusaha untuk membuka pintu.

''Baik Tuan Darwin.'' Kolega Darwin begitu senang mendapatkan kontrak dengan perusahaan raksasa milik teman sekaligus rekan ya ini.

Bukan hal yang mudah untuk bekerjasama dengan Darwin ternyata begitu mudah untuk nya melakukan kerjasama ini.

''Aku berhasil masuk ke dalam perusahaan mu Darwin,'' kekeh ya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!