Butuh Uang

Mira kembali kena hukum oleh pria seperti Darwin bahkan pria itu tidak segan-segan melakukan hal yang tidak diinginkan oleh wanita itu.

Berulang kali Darwin membuat suara jeritan terus keluar dari mulut Mira.

''Tuan aku mohon hentikan.'' pinta Mira.

''Aku sudah baik kepadamu berapa hari ini Mira tapi apa yang kau balas melarikan diri dari ku,'' ucap Darwin terus berpacu tidak peduli kalau wanitanya itu sudah banyak mengeluarkan noda merah.

Pada akhirnya Mira hanya bisa pasrah terus mengikuti semua keinginan Darwin.

''Aku tidak kuat lagi,'' batin Mira.

Terlalu banyak mengeluarkan tenaga Mira sudah tidak sadarkan diri lagi di bawah naungan Darwin.

''Hei bangun!" teriak Darwin karena dia merasa begitu tanggung belum mengeluarkan bibit unggul ya.

Namun Mira tidak mendengar apa yang dikatakan Darwin hingga pria itu langsung cepat melakukan sesuatu kepada dirinya.

''Wanita lemah,'' pekik Darwin.

Setelah semuanya beres akhirnya pria itu meninggalkan Mira sendirian di sana setelah menanamkan saham terhadap diri Mira.

''Kalian urus wanita itu!" perintah Darwin kepada pelayan ya.

''Baik Tuan,'' jawab mereka serempak.

Pelayan terkejut melihat semua isi kamar yang begitu berantakan terlebih lagi Mira saat ini dalam keadaan yang polos.

''Tuan benar-benar tidak ada kemanusiaan ya,'' maki mereka setelah melihat keadaan Mira yang memprihatinkan.

Setelah semuanya beres dan Mira kembali semula wanita itu langsung sadar.

''Aku berada di mana?" ucapnya pelan sambil memijit kepalanya yang berdenyut.

''Nona tadi pingsan sekarang berada di kamar tamu,'' jawab pelayan.

Mira teringat apa yang terjadi kepadanya beberapa jam yang lalu. Sekujur tubuhnya sakit merasakan perlakuan Darwin yang tidak mengampuninya.

''Aku ingin sendiri,'' ucap Mira pelan.

''Baik Nona, kalau membutuhkan sesuatu kami ada di depan.'' Mira hanya mengangguk lalu memalingkan wajahnya ke samping.

Mira berusaha keras untuk bangun dari tempat tidur tangannya telah diinfus. Tidak tahu kapan tubuhnya sudah diobati.

''Aku tidak kuat kalau seperti ini setiap hari, ayah ibu bolehkah aku ikut bersama kalian?' gumamnya pelan sambil menatap langit.

Air matanya lolos bahkan sakit yang dialaminya saat ini mulai tidak merasakan ya lagi. Suara pintu membuatnya mengalihkan pandangan ternyata Darwin masuk membawa makanan.

''Kau lebih cepat bangun dari yang dikatakan doctor,'' ucap ya.

Mira lebih baik diam dia tidak mau menjawab pertanyaan Darwin udah menyakiti perasaannya.

Darwin rasa ada sesuatu yang aneh terhadap Mira, dia langsung mendekatinya.

''Kau kenapa diam?" Darwin menarik tangan Mira lalu mereka berdua saling berhadapan.

''Aku ingin istirahat Tuan,'' jawabnya pelan.

''Tidurlah!'' Darwin begitu lembut terhadap Mira membawanya kembali naik ke atas tempat tidur.

''Selamat malam,'' bisik Darwin halus. Namun Mira sama sekali tidak menjawabnya dengan lebih baik menutup langsung kedua bola mata ya.

Dingin ya Mira sama sekali tidak tahu Darwin, setelah itu pintu kena tutup dengan rapat.

''Aku ingin tidur untuk selamanya bukan hanya untuk malam ini saja,'' batin Mira selalu dia memejamkan bola matanya.

Darwin menghubungi seseorang yang membuatnya sekarang menjadi pria arogan.

''Halo sayang?" ucap seorang wanita di seberang sana.

''Kau mengirim wanita kepadaku terlalu polos,'' sentak Darwin.

''Dia saudaraku kau tenang saja apapun yang terjadi dia akan selalu menurut,'' jawabnya sambil tertawa.

''Uang yang akan ku janjikan kepadamu sementara ini ku pending.'' Wanita itu langsung terbelalak padahal uang untuk sangat dibutuhkannya sekarang ini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!