17.Ngambek

Ayunda tetap diam tidak mengatakan apapun meski Iman sudah berusaha menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi ditoko nyonya Liem tadi.

Sampai taksi yang membawa mereka berhenti didepan gang dekat kost Ayunda masih saja tetap diam.

Dia sebenarnya bukan gadis perajuk malah bisa dibilang gadis yang sangat pengertian selama ini dan tidak pernah membesar besarkan masalah dengan orang sekitarnya, tapi saat berkaitan dengan Iman entah kenapa dia bisa merajuk seperti sekarang.

Meski sebenarnya bukan karena nyonya Liem saja yang membuatnya kesal tapi juga karena ingat bagaimana tadi Widia menggambarkan sosok Iman padanya membuatnya semakin kesal pada pria itu karena membuat banyak perempuan terpesona.

Iman mungkin tidak sangat tampan kulitnya juga tidak putih bersih seperti oppa oppa Korea yang sering dilihatnya didrakor tapi dia penuh pesona seperti gambaran Widia tentang pria itu padanya tadi wajah khas Indonesia dengan campuran timur tengah yang membuat wajahnya benar benar sangat enak dilihat mata dan pikiran.

"Lo masih marah",celetuk Iman saat mereka sudah sampai didepan pintu kost Ayunda karena dari tadi Ayunda tidak juga bicara meski dia sudah menjelaskannya.

"Nggak",jawab Ayunda dengan menundukan wajahnya tidak ingi Iman tau kalau dia berbohong.

"Gue udah bilang yang sebenarnya apa yang terjadi tadi antara gue dan nyonya Liem.Terserah Lo mau percaya atau nggak",tegasnya dengan ekspresi pasrah yang membuat dada Ayunda tiba tiba sesak karena Iman tidak terus membujuknya yang tanpa diketahui Ayunda Iman tidak bisa melakukan itu karena memang tidak punya pengalaman menangani gadis yang sedang merajuk karena cemburu.

Hidupnya selama lebih 10 tahun ini keras karena memang selalu berkumpul dengan orang yang selalu menyelesaikan masalah dengan cara kekerasan dan kehadiran sosok Ayunda benar benar sesuatu yang baru baginya, meski dia mulai sedikit belajar tapi waktu kebersamaan mereka masih terlalu singkat dan perbedaan usia diantara mereka juga sepertinya sedikit mempengaruhi sikap mereka.

"Kalau gitu Lo masuk ini sudah malam.Gue mau langsung pulang setelah Lo masuk",perintah Iman yang tidak dijawab oleh Ayunda tapi memilih menuruti apa yang dikatakan Iman.

Lalu setelah Ayunda masuk kedalam dengan airmata mengalir dipipinya karena kesal Iman tidak mengerti kenapa dia merajuk.

Iman pergi meninggalkan depan pintu kost Ayunda yang membuat Ayunda langsung terisak keras saat mendengar langkah kaki pria itu semakin menjauh.

Entah kenapa kepergian Iman membuat dadanya sangat sakit seperti ditimpa berkilo kilo beban berat.

Meski sudah pergi dari depan pintu kamar Ayunda sebenarnya Iman belum benar benar beranjak dari tempat itu hingga lamat lamat dia bisa mendengar suara tangis gadis itu didalam kamar yang membuat perasaan Iman semakin merasa bersalah karena sudah membuat gadis itu sedih setelah tadi mereka sempat mesra.

"Huffft",dengusnya dengan memilih pergi meninggalkan tempat kost Ayunda dari pada berbalik untuk mengetuk pintunya untuk membujuk gadis itu.

Iman berjalan kaki disepanjang trotoar yang sudah terlihat sepi karena hari sudah hampir tengah malam dan yang terlihat berlalu lalang hanya orang orang yang memang tinggal ditempat itu.

Tidak tau sudah berapa jauh dia berjalan saat melihat sebuah Halte kosong dia mendekat lalu memutuskan duduk disana dengan menatap kosong kejalan raya yang menyuguhkan pemandangan lalu lalang mobil dengan kecepatan cukup tinggi karena jalanan sepi.

Iman menyulut sebatang rokok untuk menemaninya yang sedang kalut karena memikirkan apa yang terjadi pada Ayunda tadi karenanya.

Berbatang batang rokok sudah disulutnya tapi perasaannya tidak juga membaik dan dia sengaja mengabaikan bunyi berisik dari ponselnya meski tau mungkin itu penting. tapi dia tidak peduli karena saat ini dia sedang tidak ingin diganggu siapapun.

Dari yang semula duduk Iman merubah posisinya menjadi rebahan diHalte dengan tangannya sebagai bantalan kepalanya.

Iman tidak ingat kapan dia tertidur disana tapi dia terkejut waktu mendengar ada yang menepuk bahunya pelan dengan maksud membangunkannya.

"Mas...mas bangun sudah pagi nanti kena razia kalau nggak bangun sekarang",panggil orang itu yang reflek membuat Iman meloncat dari posisinya dan hampir saja dia menghantamkan kepalannya keorang yang berani membangunkannya tapi bisa ditahannya didetik terakhir karena ternyata yang sudah membangunkannya seorang ibu ibu yang bekerja sebagai petugas kebersihan jalan.

"Oh...maaf",celetuknya dengan berusaha mengumpulkan kesadarannya.

"Mas mabuk ya?", tanya siIbu pada Iman yang langsung dijawab Iman dengan gelengan.

"Nggak kok cuma kecapean",terang Iman dengan berdiri dari duduknya lalu menggerakkan tubuhnya yang terasa kaku agar lentur lagi.

Mendengar jawaban Iman si Ibu tidak percaya begitu saja lalu mendekat kearah Iman dengan mengendus bau pria itu yang masih berusaha melenturkan ototnya yang terasa kaku karena tidur begitu saja dikursi Halte yang sangat tidak nyaman.

"Masih nggak percaya ya?", tanya Iman dengan merapikan pakaiannya dan rambutnya dihadapan si Ibu.

"Hanya memastikan soalnya masnya tidur kaya orang mati tadi",balas siIbu.

"Kan tadi udah gue bilang kalau gue kecapean".

"Emang habis ngapain kecapean?",selidik siIbu yang membuat Iman mengerutkan keningnya tidak suka.

"Kerja emang ngapain",balas Iman mulai kesal.

"Masnya cakep gagah ngapain kerja capek capek.Mau kerja yang nggak perlu capek tapi dapat duit banyak nggak?",tawar Ibu itu dengan menyeringai.

"Apa! Emang ada?!".

"Ada.Mas mau?",tanyanya dengan tatapan penuh semangat.

"Apa itu?!", tanya Iman dengan mulai kehilangan kesabarannya.

"Jadi simpanan Tante Tante.Nanti aku kenalkan,dijamin masnya bisa hidup makmur nggak perlu capek kerja ".

"Ada yang lain nggak?",tanya Iman dengan geram menatap kearah perempuan yang sudah membangunkannya barusan.

"Maksudnya tantenya?".

"Bukan.Ada nggak kerjaan buat mencukil mata para Tante juga perempuan tua kayak situ.Kalau ada katakan sama gue pasti langsung gue lakukan dengan senang hati",jawab Iman dengan mendekatkan wajahnya kearah si Ibu yang langsung terhenyak mendengar perkataan Iman.

"Bilang sama Tante gila kenalan Lo itu. Tobat sebelum matanya dicolok malaikat maut diNeraka nanti!",hardik Iman dengan pergi meninggal siIbu yang terpaku dengan wajah pucat.

"Dasar tua Bangka bre*sek!",maki Iman dengan mengambil ponsel disakunya berniat memeriksa pesan yang masuk keponselnya tapi matanya langsung membulat begitu melihat sebuah pesan yang dikirim oleh nomor baru.

"Abang maaf tadi sudah egois",tulis pesan itu yang Iman tau itu dari siapa. Tapi saat dia bermaksud menghubungi nomor Ayunda tiba tiba ponselnya berdering dan nama Sukron tertera dilayar.

Dengan kesal Iman mengangkat panggilan pria itu.

"Apa!".

"Bo..bos ada polisi didaerah kita mereka ngamuk mencari nama bos karena katanya bos udah nganiaya orang sampai sekarat".,terang Sukron yang membuat Iman langsung memaki keras.

"Brengsek!Mau mati beneran tu cecun*uk!",makinya dengan langsung menyetop ojek yang lewat untuk membawanya ketempat Sukron.

Terpopuler

Comments

Nur Lizza

Nur Lizza

berani jg si wawn lapor polisi apa gk tau siapa si imam

2023-09-10

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kenapa gak tidur dikosannatinda aja,udah tau istrinya ngambek, malah sanggup ninggalin dan pulang, heran aku, Bisa bikin Ayund akan lebih salah paham nih..

2023-08-08

0

lihat semua
Episodes
1 1.Awal
2 2. SAH
3 3.Uang Nafkah.
4 4.Bos Preman.
5 5.Berkunjung.
6 6. Tidur Bareng.
7 7.Mengantar Kerja.
8 8.Tanda Merah Didada.
9 9.DiBengkel.
10 10.Beli Baju Tidur.
11 11.KeMall.
12 12.Bertemu diMall.
13 13. Bertemu Di Halte.
14 14.Kemarahan Iman.
15 15.Diajak Ke Pasar Malam.
16 16.Mengantar Pulang.
17 17.Ngambek
18 18.Perintah Iman pada Sukron.
19 19.Kesal dengan Widia.
20 20. Kemarahan Widia.
21 21. Bertemu Di Bis
22 22. Melihat Kontrakan Baru.
23 23.Setuju Tinggal Bersama.
24 24.Pindah Rumah.
25 25.Unboxing....
26 26.Sakit Kepala?
27 27.Dijemput Pulang Kerja.
28 28.Sarapan Nasi Goreng Panas.
29 29.Tidak Sengaja Bertabrakan.
30 30. Memberi tau Sabrin dan Fahri.
31 31. Mendapat Tawaran Pekerjaan Baru.
32 32. Rencana Mengajak Liburan.
33 33.Ajakan Makan Siang Bareng
34 34.Makan Siang Berdua.
35 35. Berlibur.
36 36.Berenang Yang Gagal.
37 37. Menjadi Pasangan Seutuhnya.
38 38.Kesalah pahaman Manis.
39 39.Membantu Mandi.
40 40. Makan Malam DiPantai.
41 41.Dilamar Ala Iman.
42 42.Larangan.
43 43. Manajer Baru.
44 44. Perintah Hafiz.
45 45.Bertemu Aisyah.
46 46. Larangan Pulang Dari Hafiz.
47 47.Selamat Dari Hafiz.
48 48. Mengatakan Sebenarnya Pada Widia.
49 49. Menemui Hafiz.
50 50. Berdebat Dengan Hafiz.
51 51. Ngobrol Berdua.
52 52. Paksaan Mandi Bareng.
53 53. Sampai Kedinginan.
54 54.Ajakan Menikah Iman.
55 55.Kecurigaan Aisyah.
56 56.Niat Hafiz Untuk Menikah Lagi.
57 57. Bujukan Umi Jubaedah.
58 58. Olah Raga Pagi.
59 59.Tugas Dari Pak Samsul.
60 60. Menjemput Tamu.
61 61. Keinginan Sabrin.
62 62. Datang KeRestoran.
63 63.Terkejut.
64 64.Keributan DiRestoran.
65 65. Bertengkar.
66 66. Menegaskan pada Hafiz.
67 67.Masalah Di Markas.
68 68. Penghianat Dalam Kelompok.
69 69. Kalah...
70 70. Pertanyaan Widia.
71 71. Mimpi...
72 72. Dukungan Widia.
73 73. Gue.... Sukron.
74 74. Perintah Sukron.
75 75. Pergi Dari Jakarta.
76 76. 3 Bulan Kemudian.
77 77. Aisyah Hamil.
78 78. Penegasan Iman.
79 79. Ayunda Tau.
80 80. Penjelasan Bang Fahri.
81 81. 5 Tahun.
82 82. Ketemu Demit
83 83. Dosen Sulaiman.
84 85.Ke Kantin Kampus.
85 85.Syok
86 86. Gagal Bertemu.
87 87. Larangan Sabrin.
88 88. Ke Surabaya
89 89. Belum Bisa Dipastikan.
90 90.Membeli Oleh Oleh.
91 91.Pulang Ke Jakarta.
92 92.Dia Nyata Tapi Lupa.
93 93.Perasaan Sakit.
94 94. Menabrak Sabrin.
95 95. Berniat Bicara Dengan Sabrin.
96 96. Mencoba Mencari Tau.
97 97. Bicara Dengan Sabrin dan Bang Fahri.
98 98. Bertengkar Dengan Sabrin.
99 99. Bicara berdua.
100 100. Bujukan Iman.
101 101. Mengantar Kembali Kewarung.
102 102. Memberi waktu.
103 103. Mengantar Pulang Ayunda.
104 104.Rencana Kencan.
105 105.Kencan.
106 106. Makan malam Direstoran.
107 107.Jalan Jalan Malam.
108 108. Permintaan Iman.
109 109.Setuju Menikah Lagi.
110 110.SAH.
111 111.Menginap diHotel.
112 112. Gara Gara Kancing Baju.
113 113. Gagal Fokus.
114 114. Kerja Rodi.
115 115. Rumah Baru.
116 116.Positif.
117 117.Bertemu Musuh Lama.
118 118.Ingat Lagi.
119 119. Kedatangan Aisyah, Kemarahan Ayunda.
120 120. penolakan Aisyah Untuk Keluar.
121 121.Penjelasan Iman tentang Aisyah.
122 122. Pembicaraan Sesama Perempuan.
123 123. Akhir Bahagia(End)
Episodes

Updated 123 Episodes

1
1.Awal
2
2. SAH
3
3.Uang Nafkah.
4
4.Bos Preman.
5
5.Berkunjung.
6
6. Tidur Bareng.
7
7.Mengantar Kerja.
8
8.Tanda Merah Didada.
9
9.DiBengkel.
10
10.Beli Baju Tidur.
11
11.KeMall.
12
12.Bertemu diMall.
13
13. Bertemu Di Halte.
14
14.Kemarahan Iman.
15
15.Diajak Ke Pasar Malam.
16
16.Mengantar Pulang.
17
17.Ngambek
18
18.Perintah Iman pada Sukron.
19
19.Kesal dengan Widia.
20
20. Kemarahan Widia.
21
21. Bertemu Di Bis
22
22. Melihat Kontrakan Baru.
23
23.Setuju Tinggal Bersama.
24
24.Pindah Rumah.
25
25.Unboxing....
26
26.Sakit Kepala?
27
27.Dijemput Pulang Kerja.
28
28.Sarapan Nasi Goreng Panas.
29
29.Tidak Sengaja Bertabrakan.
30
30. Memberi tau Sabrin dan Fahri.
31
31. Mendapat Tawaran Pekerjaan Baru.
32
32. Rencana Mengajak Liburan.
33
33.Ajakan Makan Siang Bareng
34
34.Makan Siang Berdua.
35
35. Berlibur.
36
36.Berenang Yang Gagal.
37
37. Menjadi Pasangan Seutuhnya.
38
38.Kesalah pahaman Manis.
39
39.Membantu Mandi.
40
40. Makan Malam DiPantai.
41
41.Dilamar Ala Iman.
42
42.Larangan.
43
43. Manajer Baru.
44
44. Perintah Hafiz.
45
45.Bertemu Aisyah.
46
46. Larangan Pulang Dari Hafiz.
47
47.Selamat Dari Hafiz.
48
48. Mengatakan Sebenarnya Pada Widia.
49
49. Menemui Hafiz.
50
50. Berdebat Dengan Hafiz.
51
51. Ngobrol Berdua.
52
52. Paksaan Mandi Bareng.
53
53. Sampai Kedinginan.
54
54.Ajakan Menikah Iman.
55
55.Kecurigaan Aisyah.
56
56.Niat Hafiz Untuk Menikah Lagi.
57
57. Bujukan Umi Jubaedah.
58
58. Olah Raga Pagi.
59
59.Tugas Dari Pak Samsul.
60
60. Menjemput Tamu.
61
61. Keinginan Sabrin.
62
62. Datang KeRestoran.
63
63.Terkejut.
64
64.Keributan DiRestoran.
65
65. Bertengkar.
66
66. Menegaskan pada Hafiz.
67
67.Masalah Di Markas.
68
68. Penghianat Dalam Kelompok.
69
69. Kalah...
70
70. Pertanyaan Widia.
71
71. Mimpi...
72
72. Dukungan Widia.
73
73. Gue.... Sukron.
74
74. Perintah Sukron.
75
75. Pergi Dari Jakarta.
76
76. 3 Bulan Kemudian.
77
77. Aisyah Hamil.
78
78. Penegasan Iman.
79
79. Ayunda Tau.
80
80. Penjelasan Bang Fahri.
81
81. 5 Tahun.
82
82. Ketemu Demit
83
83. Dosen Sulaiman.
84
85.Ke Kantin Kampus.
85
85.Syok
86
86. Gagal Bertemu.
87
87. Larangan Sabrin.
88
88. Ke Surabaya
89
89. Belum Bisa Dipastikan.
90
90.Membeli Oleh Oleh.
91
91.Pulang Ke Jakarta.
92
92.Dia Nyata Tapi Lupa.
93
93.Perasaan Sakit.
94
94. Menabrak Sabrin.
95
95. Berniat Bicara Dengan Sabrin.
96
96. Mencoba Mencari Tau.
97
97. Bicara Dengan Sabrin dan Bang Fahri.
98
98. Bertengkar Dengan Sabrin.
99
99. Bicara berdua.
100
100. Bujukan Iman.
101
101. Mengantar Kembali Kewarung.
102
102. Memberi waktu.
103
103. Mengantar Pulang Ayunda.
104
104.Rencana Kencan.
105
105.Kencan.
106
106. Makan malam Direstoran.
107
107.Jalan Jalan Malam.
108
108. Permintaan Iman.
109
109.Setuju Menikah Lagi.
110
110.SAH.
111
111.Menginap diHotel.
112
112. Gara Gara Kancing Baju.
113
113. Gagal Fokus.
114
114. Kerja Rodi.
115
115. Rumah Baru.
116
116.Positif.
117
117.Bertemu Musuh Lama.
118
118.Ingat Lagi.
119
119. Kedatangan Aisyah, Kemarahan Ayunda.
120
120. penolakan Aisyah Untuk Keluar.
121
121.Penjelasan Iman tentang Aisyah.
122
122. Pembicaraan Sesama Perempuan.
123
123. Akhir Bahagia(End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!