14.Kemarahan Iman.

"Sama gue juga lagi nunggu bis.Rumah neng dimana?",tanya Iman dengan cuek melihat bagaimana pandangan Wawan padanya saat itu bahkan dia sengaja meletakkan tangannya sangat dekat dengan tubuh Ayunda seolah memancing reaksi pria bernama Wawan yang sudah membuatnya kesal sejak pria itu berusaha ingin mengajak Ayunda pulang bersama tadi.

Ayunda reflek menatap kearah Iman mendengar pertanyaan suaminya yang terdengar aneh baginya.

Sebelum Ayunda mengatakan sesuatu Iman Kembali bicara.

"Udah lama gue ingin nyapa Eneng karena sering lihat siEneng nunggu bis sendirian kaya gini tapi baru sekarang ada kesempatan.Nggak papa kan neng Abang tegur?",cerocos Iman yang dijawab Ayunda dengan gelengan.

"Nggak ada yang marahkan nanti?",tanyanya lagi yang lagi lagi dijawab oleh Ayunda dengan gelengan.

"Kalau begitu boleh kenalan nggak?", tanya nya dengan tiba tiba mengulurkan tangannya kehadapan Ayunda yang reflek diterima Ayunda membuat Wawan benar benar sangat kesal tapi tentu saja tidak bisa menarik paksa tangan Ayunda dari genggaman Iman karena Ayunda juga tidak menolak permintaan Iman.

"Gue Sulaiman Yazid panggil aja Iman".

"Iya Bang",jawab Ayunda seperti orang bloon mendengarkan cerocosan Iman dari tadi.

"Nama Eneng siapa?",tanya Iman sedikit mendekatkan wajahnya kearah Ayunda yang membuat Ayunda hanya bisa membulatkan bola matanya tanpa berusaha menghindar dengan apa yang dilakukan Iman itu.

"Ayunda",jawabnya lirih.

"Cocok banget sama orangnya Ayu wajah Eneng cantik kaya boneka Barbie",puji Iman yang reflek membuat wajah Ayunda memerah mendengar pujian itu membuat Iman benar benar ingin semakin mendekat tapi dia ingat sekarang mereka berada ditempat umum dan yang membuatnya tidak bisa melakukan apa yang diinginkannya adalah karena ada kecoa yang tidak diinginkannya berada disamping Ayunda dengan menatap kearah mereka penuh kemarahan.

Karena tidak bisa melakukan keinginannya Iman tiba tiba membawa tangan Ayunda yang masih berada digenggamannya kebibirnya membuat Ayunda benar benar terkejut dengan apa yang dilakukan Iman.

Wawan yang melihat itu tidak bisa lagi menahan perasaan marah dan cemburunya karena ada pria asing yang berani menyentuh tangan gadis pujaannya bahkan menciumnya sementara selama ini dia hanya berani mengajak Ayunda untuk jalan bareng itupun selalu ada Widia. Karena Ayunda tidak pernah mau diajaknya untuk hanya pergi berdua yang masih berusaha dimaklumi oleh Wawan ,tapi tentu saja dia tidak bisa memaklumi saat ada pria asing dengan penampilan seperti preman sudah mengambil kesempatannya lebih dulu.

"Hey apa yang kau lakukan?!".

Reflek Ayunda menarik tangannya yang dikecup Iman sampai lepas dan baru sadar kalau ternyata Wawan masih ada disana.

"Kenalan lah emang ngapain.Situ ngapain juga disini?!",tanya balik Iman dengan tatapan dingin kearah Wawan yang membuat Wawan seketika langsung gentar tapi berusaha ditutupinya untuk membuat kesan baik dihadapan Ayunda.

"A..aku mau ngajak cewek ku pulang bareng",jawabnya yang langsung membuat Ayunda terkejut mendengarnya dan tidak merespon saat Wawan mengedipkan sebelah mata padanya sebagai kode supaya dia mengiyakan apa yang dikatakan nya itu.

"Cewek?Emang bener Neng dia pacar Eneng?",tanya Iman dengan menyipitkan matanya kearah Ayunda yang reflek dijawab gelengan oleh Ayunda.

"Bu....bukan bang hanya temen",jawabnya benar benar gugup kalau kalau Iman benar benar percaya pada apa yang dikatakan Wawan barusan karena dia tidak menginginkan kesalah pahaman diantara mereka karena Wawan yang memang hanya teman baginya.

"Yun!",celetuk Wawan merasa kesal dengan jawaban Ayunda yang jujur pada pria asing yang terlihat kasar itu.

"Kan bener mas kita hanya temen aja.Bukan kekasih masa aku harus bilang lain".

"Bilang aku pacar kamu juga nggak papa Yun karena aku kan memang berniat mau jadi pacar kamu, cuma belum sempat nembak aja!".

"Apasih maksud mas Wawan aku jadi nggak ngerti?",tanya Ayunda dengan ekspresi polosnya.

"Duh Yun masa nggak paham juga sih.Aku tu sudah lama naksir sama kamu peka sedikit coba kok lelet banget!",balas Wawan dengan wajah kesal.

"Lho kok mas Wawan jadi marah . Kan Mas nggak pernah ngomong langsung sama aku gimana aku tau".

"Tapi Widia kan sudah sering ngasih tau ke kamu Yun masa itu nggak cukup sih!".

"Tentu aja nggak cukup emang mas pikir aku peramal apa sampai bisa menduga duga perasaan orang.Apalagi cuma omongan Widia yang memang selalu ngomong ngawur!",balas Ayunda mulai kesal karena disalahkan oleh Wawan dengan alasan tidak jelas.

"Ngawur?! Apa kamu mau bilang kalau perasaanku sama kamu itu ngawur gitu?!".

"Hah!Mas Wawan kenapa sih kok jadi sewot kaya gitu aku kan cuma bilang..".

"Kamu tu keterlaluan Yun dan nggak punya pendirian".

"Apa maksud mas Wawan nyebut aku kaya gitu?!",tanya Ayunda marah.

"Lalu apa sebutan yang pas buat kamu atau mau aku sebut kamu murahan karena baru dirayu gitu aja sama pria yang sedikit lebih ganteng dari aku tapi nggak jelas statusnya kamu langsung mau".

"Buk!".

Ayunda terkejut waktu Iman tiba tiba memukul wajah Wawan dengan cukup keras hingga membuat Wawan langsung terjungkal.

"Keparat!",teriak Wawan yang tidak menyangka akan dipukul oleh pria yang sudah membuat perempuan yang disukainya terpesona.

"Jaga mulut lo kalau Lo masih mau bernafas Sampai besok!",hardik Iman dengan menarik kerah kemeja Wawan kuat.

"Lo pikir gue takut Lo cuma preman jalanan yang nggak punya kerjaan dan..".

"Buk!".

Iman kembali melayangkan pukulannya ketubuh Wawan dan kali ini mengenai perutnya membuat Iman langsung terbatuk karena merasa perutnya sangat sakit.

"Bukan urusan Lo apa pekerjaan gue selama apa yang gue lakukan nggak ngganggu Lo".

"Lo udah ngganggu gue dengan mencoba merayu cewek gue!",teriak Wawan dengan terbatuk.

"Gue belum tuli.Jadi jangan ngomong sembarangan ngaku ngaku gadis ini cewek Lo!".

"Lo yang ngaku ngaku Lo pikir karena Lo kuat dan gagah jadi Lo bisa... .".

"Cukup mas Wawan!Aku tegaskan sekarang sama mas Wawan kalau sebenarnya aku nggak punya perasaan lebih sama mas jadi jangan mengakui aku sebagai pacaran mas dihadapan siapapun karena aku nggak suka!".

"Tapi aku melakukannya buat nolong kamu dari dia Yun, kenapa kamu sama sekali nggak berterimakasih malah terus menyalahkan aku dasar kau keterlaluan Yun!".

Iman berniat melayangkan lagi pukulannya pada Wawan tapi segera dicegah Ayunda karena saat itu sudah ada beberapa orang yang menonton apa yang mereka lakukan dan Ayunda tidak ingin keributan menjadi besar.

"Cukup Bang jangan lakukan lagi!",larangnya yang membuat Iman membatalkan niatnya.

"Baiklah nggak akan gue pukul lagi".

"Ayo pergi aja dari sini sebelum banyak orang datang",ajak Ayunda dengan meraih tangan Iman tanpa ragu dihadapan Wawan yang semakin terpukul melihat apa yang Ayunda lakukan.

Ayo like dan komen setelah membaca ya supaya autor sengat terus Upnya🙏😁.

Terpopuler

Comments

Rafkah

Rafkah

wawan jg ngk slah sbnr ny dia niat ny nologin ayunda dr preman..dn trnyta preman itu suami ny ayunda..wawan kn gktw..maaf telaat..

2023-12-03

1

Nur Lizza

Nur Lizza

wajar aja lh si imam marah wawan peak krn imam suaminy ayunda mkny dia gk trima kmu mrh2 sm yunda

2023-09-10

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

TU SI WAWAN CARI LAWAN YG SALAH KLO MAU HADAPI IMAN..

2023-09-02

0

lihat semua
Episodes
1 1.Awal
2 2. SAH
3 3.Uang Nafkah.
4 4.Bos Preman.
5 5.Berkunjung.
6 6. Tidur Bareng.
7 7.Mengantar Kerja.
8 8.Tanda Merah Didada.
9 9.DiBengkel.
10 10.Beli Baju Tidur.
11 11.KeMall.
12 12.Bertemu diMall.
13 13. Bertemu Di Halte.
14 14.Kemarahan Iman.
15 15.Diajak Ke Pasar Malam.
16 16.Mengantar Pulang.
17 17.Ngambek
18 18.Perintah Iman pada Sukron.
19 19.Kesal dengan Widia.
20 20. Kemarahan Widia.
21 21. Bertemu Di Bis
22 22. Melihat Kontrakan Baru.
23 23.Setuju Tinggal Bersama.
24 24.Pindah Rumah.
25 25.Unboxing....
26 26.Sakit Kepala?
27 27.Dijemput Pulang Kerja.
28 28.Sarapan Nasi Goreng Panas.
29 29.Tidak Sengaja Bertabrakan.
30 30. Memberi tau Sabrin dan Fahri.
31 31. Mendapat Tawaran Pekerjaan Baru.
32 32. Rencana Mengajak Liburan.
33 33.Ajakan Makan Siang Bareng
34 34.Makan Siang Berdua.
35 35. Berlibur.
36 36.Berenang Yang Gagal.
37 37. Menjadi Pasangan Seutuhnya.
38 38.Kesalah pahaman Manis.
39 39.Membantu Mandi.
40 40. Makan Malam DiPantai.
41 41.Dilamar Ala Iman.
42 42.Larangan.
43 43. Manajer Baru.
44 44. Perintah Hafiz.
45 45.Bertemu Aisyah.
46 46. Larangan Pulang Dari Hafiz.
47 47.Selamat Dari Hafiz.
48 48. Mengatakan Sebenarnya Pada Widia.
49 49. Menemui Hafiz.
50 50. Berdebat Dengan Hafiz.
51 51. Ngobrol Berdua.
52 52. Paksaan Mandi Bareng.
53 53. Sampai Kedinginan.
54 54.Ajakan Menikah Iman.
55 55.Kecurigaan Aisyah.
56 56.Niat Hafiz Untuk Menikah Lagi.
57 57. Bujukan Umi Jubaedah.
58 58. Olah Raga Pagi.
59 59.Tugas Dari Pak Samsul.
60 60. Menjemput Tamu.
61 61. Keinginan Sabrin.
62 62. Datang KeRestoran.
63 63.Terkejut.
64 64.Keributan DiRestoran.
65 65. Bertengkar.
66 66. Menegaskan pada Hafiz.
67 67.Masalah Di Markas.
68 68. Penghianat Dalam Kelompok.
69 69. Kalah...
70 70. Pertanyaan Widia.
71 71. Mimpi...
72 72. Dukungan Widia.
73 73. Gue.... Sukron.
74 74. Perintah Sukron.
75 75. Pergi Dari Jakarta.
76 76. 3 Bulan Kemudian.
77 77. Aisyah Hamil.
78 78. Penegasan Iman.
79 79. Ayunda Tau.
80 80. Penjelasan Bang Fahri.
81 81. 5 Tahun.
82 82. Ketemu Demit
83 83. Dosen Sulaiman.
84 85.Ke Kantin Kampus.
85 85.Syok
86 86. Gagal Bertemu.
87 87. Larangan Sabrin.
88 88. Ke Surabaya
89 89. Belum Bisa Dipastikan.
90 90.Membeli Oleh Oleh.
91 91.Pulang Ke Jakarta.
92 92.Dia Nyata Tapi Lupa.
93 93.Perasaan Sakit.
94 94. Menabrak Sabrin.
95 95. Berniat Bicara Dengan Sabrin.
96 96. Mencoba Mencari Tau.
97 97. Bicara Dengan Sabrin dan Bang Fahri.
98 98. Bertengkar Dengan Sabrin.
99 99. Bicara berdua.
100 100. Bujukan Iman.
101 101. Mengantar Kembali Kewarung.
102 102. Memberi waktu.
103 103. Mengantar Pulang Ayunda.
104 104.Rencana Kencan.
105 105.Kencan.
106 106. Makan malam Direstoran.
107 107.Jalan Jalan Malam.
108 108. Permintaan Iman.
109 109.Setuju Menikah Lagi.
110 110.SAH.
111 111.Menginap diHotel.
112 112. Gara Gara Kancing Baju.
113 113. Gagal Fokus.
114 114. Kerja Rodi.
115 115. Rumah Baru.
116 116.Positif.
117 117.Bertemu Musuh Lama.
118 118.Ingat Lagi.
119 119. Kedatangan Aisyah, Kemarahan Ayunda.
120 120. penolakan Aisyah Untuk Keluar.
121 121.Penjelasan Iman tentang Aisyah.
122 122. Pembicaraan Sesama Perempuan.
123 123. Akhir Bahagia(End)
Episodes

Updated 123 Episodes

1
1.Awal
2
2. SAH
3
3.Uang Nafkah.
4
4.Bos Preman.
5
5.Berkunjung.
6
6. Tidur Bareng.
7
7.Mengantar Kerja.
8
8.Tanda Merah Didada.
9
9.DiBengkel.
10
10.Beli Baju Tidur.
11
11.KeMall.
12
12.Bertemu diMall.
13
13. Bertemu Di Halte.
14
14.Kemarahan Iman.
15
15.Diajak Ke Pasar Malam.
16
16.Mengantar Pulang.
17
17.Ngambek
18
18.Perintah Iman pada Sukron.
19
19.Kesal dengan Widia.
20
20. Kemarahan Widia.
21
21. Bertemu Di Bis
22
22. Melihat Kontrakan Baru.
23
23.Setuju Tinggal Bersama.
24
24.Pindah Rumah.
25
25.Unboxing....
26
26.Sakit Kepala?
27
27.Dijemput Pulang Kerja.
28
28.Sarapan Nasi Goreng Panas.
29
29.Tidak Sengaja Bertabrakan.
30
30. Memberi tau Sabrin dan Fahri.
31
31. Mendapat Tawaran Pekerjaan Baru.
32
32. Rencana Mengajak Liburan.
33
33.Ajakan Makan Siang Bareng
34
34.Makan Siang Berdua.
35
35. Berlibur.
36
36.Berenang Yang Gagal.
37
37. Menjadi Pasangan Seutuhnya.
38
38.Kesalah pahaman Manis.
39
39.Membantu Mandi.
40
40. Makan Malam DiPantai.
41
41.Dilamar Ala Iman.
42
42.Larangan.
43
43. Manajer Baru.
44
44. Perintah Hafiz.
45
45.Bertemu Aisyah.
46
46. Larangan Pulang Dari Hafiz.
47
47.Selamat Dari Hafiz.
48
48. Mengatakan Sebenarnya Pada Widia.
49
49. Menemui Hafiz.
50
50. Berdebat Dengan Hafiz.
51
51. Ngobrol Berdua.
52
52. Paksaan Mandi Bareng.
53
53. Sampai Kedinginan.
54
54.Ajakan Menikah Iman.
55
55.Kecurigaan Aisyah.
56
56.Niat Hafiz Untuk Menikah Lagi.
57
57. Bujukan Umi Jubaedah.
58
58. Olah Raga Pagi.
59
59.Tugas Dari Pak Samsul.
60
60. Menjemput Tamu.
61
61. Keinginan Sabrin.
62
62. Datang KeRestoran.
63
63.Terkejut.
64
64.Keributan DiRestoran.
65
65. Bertengkar.
66
66. Menegaskan pada Hafiz.
67
67.Masalah Di Markas.
68
68. Penghianat Dalam Kelompok.
69
69. Kalah...
70
70. Pertanyaan Widia.
71
71. Mimpi...
72
72. Dukungan Widia.
73
73. Gue.... Sukron.
74
74. Perintah Sukron.
75
75. Pergi Dari Jakarta.
76
76. 3 Bulan Kemudian.
77
77. Aisyah Hamil.
78
78. Penegasan Iman.
79
79. Ayunda Tau.
80
80. Penjelasan Bang Fahri.
81
81. 5 Tahun.
82
82. Ketemu Demit
83
83. Dosen Sulaiman.
84
85.Ke Kantin Kampus.
85
85.Syok
86
86. Gagal Bertemu.
87
87. Larangan Sabrin.
88
88. Ke Surabaya
89
89. Belum Bisa Dipastikan.
90
90.Membeli Oleh Oleh.
91
91.Pulang Ke Jakarta.
92
92.Dia Nyata Tapi Lupa.
93
93.Perasaan Sakit.
94
94. Menabrak Sabrin.
95
95. Berniat Bicara Dengan Sabrin.
96
96. Mencoba Mencari Tau.
97
97. Bicara Dengan Sabrin dan Bang Fahri.
98
98. Bertengkar Dengan Sabrin.
99
99. Bicara berdua.
100
100. Bujukan Iman.
101
101. Mengantar Kembali Kewarung.
102
102. Memberi waktu.
103
103. Mengantar Pulang Ayunda.
104
104.Rencana Kencan.
105
105.Kencan.
106
106. Makan malam Direstoran.
107
107.Jalan Jalan Malam.
108
108. Permintaan Iman.
109
109.Setuju Menikah Lagi.
110
110.SAH.
111
111.Menginap diHotel.
112
112. Gara Gara Kancing Baju.
113
113. Gagal Fokus.
114
114. Kerja Rodi.
115
115. Rumah Baru.
116
116.Positif.
117
117.Bertemu Musuh Lama.
118
118.Ingat Lagi.
119
119. Kedatangan Aisyah, Kemarahan Ayunda.
120
120. penolakan Aisyah Untuk Keluar.
121
121.Penjelasan Iman tentang Aisyah.
122
122. Pembicaraan Sesama Perempuan.
123
123. Akhir Bahagia(End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!