7.Mengantar Kerja.

" Lo mau berangkat kerja sekarang?",tanya Iman saat melihat Ayunda bersiap didepan cermin dengan sedikit memoleskan bedak dan lipstik tipis diwajahnya hingga membuatnya terlihat manis.

"Iya Bang.Abang akan pergi juga kan?",tanyanya karena melihat Iman hanya duduk diatas dipannya tanpa berniat beranjak pergi.

"Ya....ayo gue antar sekalian berangkat ",ajaknya baru bangkit berdiri setelah Ayunda juga berniat akan pergi.

"Hah!Nggak usah bang aku bisa pergi sendiri.Abang pergi aja kalau mau pergi.Nanti Abang bisa terlambat",perintah Ayunda karena merasa tidak nyaman pergi ketempat kerjanya dengan diantar Iman khawatir ada yang melihatnya bersama pria itu.

Meski saat ini penampilan Iman cukup rapi dan wajahnya juga tidak jelek malah bisa dibilang tampan dengan sepasang alis tebal membingkai matanya yang tajam serta sebuah lesung Pipit yang sebenarnya terlihat aneh karena berada dibagian pipi yang tertutup jambang tipis dipadu dengan sepasang bibir tebal dengan bibir bawah yang berbelah tajam serta kulit coklat bersih dan tato yang menyembul dari leher kokohnya yang tertutup kaos oblong berlapis kemeja lengan panjang yang digulungnya setengah serta tindikan yang ada ditelinganya membuatnya lebih terlihat keren menurut Ayunda dari pada seram bagi Ayunda yang sebenarnya bukan penyuka pria berpenampilan nakal seperti Iman.

Tapi kalau itu Iman rasanya tidak masalah baginya.

"Lo keberatan gue antar?Atau Lo malu ya jalan bareng gue?",tanya Iman dengan dingin yang langsung dijawab gelengan oleh Ayunda.

Karena sumber malunya sebenarnya bukan berasal dari penampilan Iman tapi dari ingatan karena apa yang sudah mereka lakukan semalam.

Entah kenapa Ayunda masih merasa tubuhnya seperti merinding setiap kali kilatan ingatan saat bagaimana bibir tebal Iman yang mempunyai belahan ditengah itu sedang menyusuri tubuhnya dan juga sempat menyesap dadanya dengan rakus, sampai Ayunda masih bisa merasakan bagian dadanya itu masih sakit akibat isapan Iman tadi malam.

"Lalu?",tanya Iman masih tidak suka.

"Nggak kok,cuma aku nggak mau merepotkan Abang aja",terangnya yang ditanggapi Iman dengan diam dan memilih berjalan keluar dari kamar kost Ayunda yang Ayunda pikir kalau Iman akhirnya pergi.Tapi ternyata Ayunda salah karena ternyata Iman hanya berjalan lebih dulu dan menunggunya di Halte lalu ikut naik kedalam bis saat dirinya naik dan duduk tepat disebelahnya dengan diam membuat Ayunda juga memilih diam hampir sepanjang perjalanan menuju tempat kerjanya yang berjarak sekitar 30 menit menggunakan bis kalau tidak macet.

Karena itu setiap hari Ayunda berusaha berangkat lebih pagi karena khawatir akan terlambat sampai yang bisa menyebabkannya mendapat teguran bahkan kemungkinan bisa dipecat dan tentu saja dia tidak ingin mengalami hal itu karena mencari pekerjaan dikota besar seperti Jakarta bukanlah masalah mudah.

Meski hanya seorang OB tapi dia sudah sangat bersyukur karena dengan pekerjaannya sekarang dia bisa menerima gajih setiap bulan yang cukup untuknya hidup dan bisa menyisihkan sedikit untuk dikirimkannya pada keluarga bibinya dikampung.

"Bukannya jarak kost Lo sama tempat kerja Lo ini terlalu jauh",celetuk Iman saat sadar kalau mereka sudah hampir 30 menit berada dalam bis yang cukup penuh itu, karena saat itu rata rata penumpang bis adalah orang yang akan berangkat kerja seperti Ayunda atau pelajar yang akan kesekolah didaerah yang searah dengan tempat kerja Ayunda.

"Lumayan sih tapi lingkungan disana enak selain itu sewa kostnya juga lebih murah dibandingkan yang dekat dengan Mall tempatku bekerja Bang",terang Ayunda yang ditanggapi Iman dengan diam dan memilih memperhatikan para penumpang yang ada didalam bis yang mereka naiki sekarang.

"Tapi hanya sebentar kok sesaknya Bang karena mereka nanti kebanyakan akan turun lebih dulu sebelum aku jadi aku tetap merasa nyaman",celetuk Ayunda lagi yang masih ditanggapi Iman dengan diam membuat Ayunda juga memilih ikut diam sampai bis yang awalnya penuh sesak itu mulai berkurang dan hanya tersisa beberapa penumpang saja sebelum Ayunda menghentikan bisnya diHalte Mall tempatnya bekerja.

"Bang stop!",teriak Ayunda pada kernet bis yang lalu mengatakan pada sisupir kalau ada penumpang yang akan turun.

"Bang aku turun disini.Abang turun dimana?",tanya Ayunda karena melihat Iman tidak beranjak dari tempatnya.

"Gue terus mau kebengkel",terang Iman.

"Kalau begitu aku duluan ya Bang pamit",Ayunda dengan meraih tangan Iman lalu menciumnya membuat Iman sedikit terkejut karena tidak menyangka Ayunda akan melakukan itu dan sewaktu Ayunda bermaksud turun dari bis Iman menahannya.

"Tunggu!".

Reflek Ayunda menoleh dan terkejut karena tiba tiba Iman bangkit dari duduknya lalu mengikutinya turun dengan memberikan ongkos bis pada sikernet yang diterima sikernet dengan menunduk sopan pada Iman.

"Bos".

Iman hanya membalas sapaan sikernet dengan anggukan kecil lalu turun bersama Ayunda.

"Katanya Abang mau kebengkel kok ikut turun ?", Tanya Ayunda setelah mereka berdiri diHalte.

"Nanti gue berangkatnya setelah Lo masuk kedalam".

"Tapi aku kan sudah sampai jadi Abang bisa ninggalin aku sekarang".

Iman masih tidak beranjak dari tempatnya seolah tidak ingin pergi dari sana sampai dering telpon dari ponselnya membuatnya teralihkan dengan meraih benda pipih yang ada disakunya untuk memeriksa siapa yang menghubunginya dan saat melihat sipenelpon dia lalu menatap Ayunda yang juga sedang menatap kearahnya.

"Gue harus pergi sekarang",ucapnya yang diangguki oleh Ayunda.

"Iya hati hati".

Tapi Iman tidak langsung beranjak dari tempatnya melainkan mengeluarkan dompetnya lalu mengeluarkan beberapa lembar uang berwarna merah dari sana.

"Buat Lo",ucapnya dengan meletakkan uang itu ditelapak tangan Ayunda.

"Nggak usah",jawab Ayunda dengan berniat mengembalikan lagi uang pemberian Iman yang langsung membuat Iman mengerutkan keningnya.

"Kenapa?".

"Yang waktu itu masih ada",terangnya yang membuat Iman semakin dalam mengerutkan dahinya.

"Maksud Lo?".

"Masih belum aku pakai.Jadi sekarang nggak usah ,sebaiknya Abang simpan buat Abang aja siapa tau Abang lebih butuh",terang Ayunda yang tentu saja membuat Iman heran karena seingatnya saat pertama dia meninggalkan perempuan yang menjadi istrinya itu dia hanya memberikan beberapa lembar uang saja dan ini sudah beberapa hari tapi dia bilang masih ada sebenarnya dia pernah menggunakan uang nggak sih karena setahunya gajih pegawai biasa seperti Ayunda itu tidak banyak.

"Lo nggak Makai duit?",tanya Iman penasaran.

"Makai cuma seperlunya dan untuk saat ini gajih aku sebagai OB masih cukup jadi...".

"Kalau begitu buat Lo jajan cilok",ucap Iman dengan menyuruh Ayunda menyimpan pemberiannya yang jumlahnya ada sekitar 10 lembar uang seratus ribuan yang biasanya itu digunakannya untuk makan selama satu bulan dan sekarang Iman hanya menyuruhnya menggunakan uang sebanyak itu untuk membeli cilok,membuat Ayunda berpikir berapa banyak nanti Cilok yang dia dapatkan dari uang itu.

"Hah cilok?!".

"Iya,juga baju tidur baru karena yang tadi malam kan robek",ucap Iman ditelinga Ayunda yang membuat wajah Ayunda langsung memerah karena nya.

Terpopuler

Comments

Nabila

Nabila

wkwkwkkkk 🤣🤣🤣🤣🤣 .. keren ah preman di panggil bos . iman

2025-03-09

0

bhunshin

bhunshin

bang iman love u aku padamu...😅

2025-03-22

0

Rhmad Flash

Rhmad Flash

asyiiik toor ceritanya aku suka

2024-04-13

0

lihat semua
Episodes
1 1.Awal
2 2. SAH
3 3.Uang Nafkah.
4 4.Bos Preman.
5 5.Berkunjung.
6 6. Tidur Bareng.
7 7.Mengantar Kerja.
8 8.Tanda Merah Didada.
9 9.DiBengkel.
10 10.Beli Baju Tidur.
11 11.KeMall.
12 12.Bertemu diMall.
13 13. Bertemu Di Halte.
14 14.Kemarahan Iman.
15 15.Diajak Ke Pasar Malam.
16 16.Mengantar Pulang.
17 17.Ngambek
18 18.Perintah Iman pada Sukron.
19 19.Kesal dengan Widia.
20 20. Kemarahan Widia.
21 21. Bertemu Di Bis
22 22. Melihat Kontrakan Baru.
23 23.Setuju Tinggal Bersama.
24 24.Pindah Rumah.
25 25.Unboxing....
26 26.Sakit Kepala?
27 27.Dijemput Pulang Kerja.
28 28.Sarapan Nasi Goreng Panas.
29 29.Tidak Sengaja Bertabrakan.
30 30. Memberi tau Sabrin dan Fahri.
31 31. Mendapat Tawaran Pekerjaan Baru.
32 32. Rencana Mengajak Liburan.
33 33.Ajakan Makan Siang Bareng
34 34.Makan Siang Berdua.
35 35. Berlibur.
36 36.Berenang Yang Gagal.
37 37. Menjadi Pasangan Seutuhnya.
38 38.Kesalah pahaman Manis.
39 39.Membantu Mandi.
40 40. Makan Malam DiPantai.
41 41.Dilamar Ala Iman.
42 42.Larangan.
43 43. Manajer Baru.
44 44. Perintah Hafiz.
45 45.Bertemu Aisyah.
46 46. Larangan Pulang Dari Hafiz.
47 47.Selamat Dari Hafiz.
48 48. Mengatakan Sebenarnya Pada Widia.
49 49. Menemui Hafiz.
50 50. Berdebat Dengan Hafiz.
51 51. Ngobrol Berdua.
52 52. Paksaan Mandi Bareng.
53 53. Sampai Kedinginan.
54 54.Ajakan Menikah Iman.
55 55.Kecurigaan Aisyah.
56 56.Niat Hafiz Untuk Menikah Lagi.
57 57. Bujukan Umi Jubaedah.
58 58. Olah Raga Pagi.
59 59.Tugas Dari Pak Samsul.
60 60. Menjemput Tamu.
61 61. Keinginan Sabrin.
62 62. Datang KeRestoran.
63 63.Terkejut.
64 64.Keributan DiRestoran.
65 65. Bertengkar.
66 66. Menegaskan pada Hafiz.
67 67.Masalah Di Markas.
68 68. Penghianat Dalam Kelompok.
69 69. Kalah...
70 70. Pertanyaan Widia.
71 71. Mimpi...
72 72. Dukungan Widia.
73 73. Gue.... Sukron.
74 74. Perintah Sukron.
75 75. Pergi Dari Jakarta.
76 76. 3 Bulan Kemudian.
77 77. Aisyah Hamil.
78 78. Penegasan Iman.
79 79. Ayunda Tau.
80 80. Penjelasan Bang Fahri.
81 81. 5 Tahun.
82 82. Ketemu Demit
83 83. Dosen Sulaiman.
84 85.Ke Kantin Kampus.
85 85.Syok
86 86. Gagal Bertemu.
87 87. Larangan Sabrin.
88 88. Ke Surabaya
89 89. Belum Bisa Dipastikan.
90 90.Membeli Oleh Oleh.
91 91.Pulang Ke Jakarta.
92 92.Dia Nyata Tapi Lupa.
93 93.Perasaan Sakit.
94 94. Menabrak Sabrin.
95 95. Berniat Bicara Dengan Sabrin.
96 96. Mencoba Mencari Tau.
97 97. Bicara Dengan Sabrin dan Bang Fahri.
98 98. Bertengkar Dengan Sabrin.
99 99. Bicara berdua.
100 100. Bujukan Iman.
101 101. Mengantar Kembali Kewarung.
102 102. Memberi waktu.
103 103. Mengantar Pulang Ayunda.
104 104.Rencana Kencan.
105 105.Kencan.
106 106. Makan malam Direstoran.
107 107.Jalan Jalan Malam.
108 108. Permintaan Iman.
109 109.Setuju Menikah Lagi.
110 110.SAH.
111 111.Menginap diHotel.
112 112. Gara Gara Kancing Baju.
113 113. Gagal Fokus.
114 114. Kerja Rodi.
115 115. Rumah Baru.
116 116.Positif.
117 117.Bertemu Musuh Lama.
118 118.Ingat Lagi.
119 119. Kedatangan Aisyah, Kemarahan Ayunda.
120 120. penolakan Aisyah Untuk Keluar.
121 121.Penjelasan Iman tentang Aisyah.
122 122. Pembicaraan Sesama Perempuan.
123 123. Akhir Bahagia(End)
Episodes

Updated 123 Episodes

1
1.Awal
2
2. SAH
3
3.Uang Nafkah.
4
4.Bos Preman.
5
5.Berkunjung.
6
6. Tidur Bareng.
7
7.Mengantar Kerja.
8
8.Tanda Merah Didada.
9
9.DiBengkel.
10
10.Beli Baju Tidur.
11
11.KeMall.
12
12.Bertemu diMall.
13
13. Bertemu Di Halte.
14
14.Kemarahan Iman.
15
15.Diajak Ke Pasar Malam.
16
16.Mengantar Pulang.
17
17.Ngambek
18
18.Perintah Iman pada Sukron.
19
19.Kesal dengan Widia.
20
20. Kemarahan Widia.
21
21. Bertemu Di Bis
22
22. Melihat Kontrakan Baru.
23
23.Setuju Tinggal Bersama.
24
24.Pindah Rumah.
25
25.Unboxing....
26
26.Sakit Kepala?
27
27.Dijemput Pulang Kerja.
28
28.Sarapan Nasi Goreng Panas.
29
29.Tidak Sengaja Bertabrakan.
30
30. Memberi tau Sabrin dan Fahri.
31
31. Mendapat Tawaran Pekerjaan Baru.
32
32. Rencana Mengajak Liburan.
33
33.Ajakan Makan Siang Bareng
34
34.Makan Siang Berdua.
35
35. Berlibur.
36
36.Berenang Yang Gagal.
37
37. Menjadi Pasangan Seutuhnya.
38
38.Kesalah pahaman Manis.
39
39.Membantu Mandi.
40
40. Makan Malam DiPantai.
41
41.Dilamar Ala Iman.
42
42.Larangan.
43
43. Manajer Baru.
44
44. Perintah Hafiz.
45
45.Bertemu Aisyah.
46
46. Larangan Pulang Dari Hafiz.
47
47.Selamat Dari Hafiz.
48
48. Mengatakan Sebenarnya Pada Widia.
49
49. Menemui Hafiz.
50
50. Berdebat Dengan Hafiz.
51
51. Ngobrol Berdua.
52
52. Paksaan Mandi Bareng.
53
53. Sampai Kedinginan.
54
54.Ajakan Menikah Iman.
55
55.Kecurigaan Aisyah.
56
56.Niat Hafiz Untuk Menikah Lagi.
57
57. Bujukan Umi Jubaedah.
58
58. Olah Raga Pagi.
59
59.Tugas Dari Pak Samsul.
60
60. Menjemput Tamu.
61
61. Keinginan Sabrin.
62
62. Datang KeRestoran.
63
63.Terkejut.
64
64.Keributan DiRestoran.
65
65. Bertengkar.
66
66. Menegaskan pada Hafiz.
67
67.Masalah Di Markas.
68
68. Penghianat Dalam Kelompok.
69
69. Kalah...
70
70. Pertanyaan Widia.
71
71. Mimpi...
72
72. Dukungan Widia.
73
73. Gue.... Sukron.
74
74. Perintah Sukron.
75
75. Pergi Dari Jakarta.
76
76. 3 Bulan Kemudian.
77
77. Aisyah Hamil.
78
78. Penegasan Iman.
79
79. Ayunda Tau.
80
80. Penjelasan Bang Fahri.
81
81. 5 Tahun.
82
82. Ketemu Demit
83
83. Dosen Sulaiman.
84
85.Ke Kantin Kampus.
85
85.Syok
86
86. Gagal Bertemu.
87
87. Larangan Sabrin.
88
88. Ke Surabaya
89
89. Belum Bisa Dipastikan.
90
90.Membeli Oleh Oleh.
91
91.Pulang Ke Jakarta.
92
92.Dia Nyata Tapi Lupa.
93
93.Perasaan Sakit.
94
94. Menabrak Sabrin.
95
95. Berniat Bicara Dengan Sabrin.
96
96. Mencoba Mencari Tau.
97
97. Bicara Dengan Sabrin dan Bang Fahri.
98
98. Bertengkar Dengan Sabrin.
99
99. Bicara berdua.
100
100. Bujukan Iman.
101
101. Mengantar Kembali Kewarung.
102
102. Memberi waktu.
103
103. Mengantar Pulang Ayunda.
104
104.Rencana Kencan.
105
105.Kencan.
106
106. Makan malam Direstoran.
107
107.Jalan Jalan Malam.
108
108. Permintaan Iman.
109
109.Setuju Menikah Lagi.
110
110.SAH.
111
111.Menginap diHotel.
112
112. Gara Gara Kancing Baju.
113
113. Gagal Fokus.
114
114. Kerja Rodi.
115
115. Rumah Baru.
116
116.Positif.
117
117.Bertemu Musuh Lama.
118
118.Ingat Lagi.
119
119. Kedatangan Aisyah, Kemarahan Ayunda.
120
120. penolakan Aisyah Untuk Keluar.
121
121.Penjelasan Iman tentang Aisyah.
122
122. Pembicaraan Sesama Perempuan.
123
123. Akhir Bahagia(End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!