12.Bertemu diMall.

"Oh...kamu benar Iron ayo aku ajak berkeliling Bos Ganteng",celetuk nyonya Liem dengan bermaksud menggandeng tangan Iman tapi langsung ditepis Iman.

"Nyonya silahkan jalan didepan biar aku dan Sukron mengikuti dari belakang".

Wajah nyonya Liem langsung berubah muram mendengar perintah Iman.

"Kenapa bos Ganteng?Apa bos takut ada yang marah nanti kalau bos Ganteng jalan sama aku".

"Bukan begitu nyonya hanya saja sekarang tokonya sedang penuh jadi akan sulit kalau harus berjalan beriringan bertiga karena aku dan Sukron saja sudah cukup memenuhi tempat".

"Oh ...kalau begitu biar kita berdua aja yang lihat lihat toko Iron bisa duduk dikursi sementara kita berkeliling",ajak nyonya Liem tidak kehabisan akal supaya bisa dekat dengan pria ganteng bertubuh bagus disampingnya yang rasanya ingin dia gigit itu.

Iman ingin menolak tapi nyonya Liem sudah menggandeng tangannya dan mengkode anak buahnya untuk mengajak Sukron keruangan pribadinya.

"Nyonya bisa lepaskan tangan ku karena aku tidak suka bersentuhan sembarang dengan perempuan asing",ucap Iman yang membuat nyonya Liem pura pura terkejut mendengarnya.

"Oh maaf bos Ganteng reflek soalnya milik bos Ganteng enak buat dipegang..",jawabnya dengan sengaja mengedipkan sebelah matanya kearah Iman yang membuat Iman serasa ingin mencongkel biji mata perempuan Tionghoa itu karena sangat kesal.

Tapi alih alih melakukannya Iman memilih berjalan didepan perempuan itu dengan mengedarkan pandangan nya keseluruh toko milik nyonya Liem yang sore itu terlihat cukup ramai.

"Bos Ganteng suka nggak liat cewek pakai baju kaya gini?",celetuk nyonya Liem dengan mengambil sebuah Lingeri lalu memasangkannya ditubuhnya dan meminta Iman untuk melihatnya.

"Suka tapi bukan dengan nyonya",jawab Iman didekat telinga nyonya Liem membuat wajah nyonya Liem langsung muram.

"Memangnya aku nggak menarik lagi bos Ganteng?!",tanyanya cukup keras hingga sampai beberapa pelanggan ditoko itu menoleh kearah mereka berdua termasuk Widia yang saat itu berada tidak jauh dari mereka, sementara Ayunda sedang berada dibagian piyama karena dia sedang memilih piyama panjang yang semula memang ingin dibelinya.

Mendengar pertanyaan frontal nyonya Liem Iman yang sudah mulai kesal pada perempuan itu lalu kembali mendekatkan wajahnya saat bicara.

"Masih sangat cantik tapi aku tidak suka barang pajangan toko karena banyak tangan kotor orang yang sudah pernah menyentuhnya".

Seketika wajah nyonya Liem memerah mendengar perkataan Iman

"Lalu yang seperti apa yang kau suka?!", tanya nya geram.

"Barang spesial yang ada didalam lemari dan segelnya belum pernah terbuka.Apa nyonya Liem punya?",tantang Iman yang membuat wajah nyonya Liem langsung merah padam mendengarnya dan memaki dalam hati pada pria gagah dihadapannya itu yang terlalu jual mahal.

Padahal siapa sih dia hanya wajah dan tubuhnya saja yang luar biasa sangat menarik tapi berani sekali menolak dirinya yang selama ini selalu membuat para pria bertekuk lutut dihadapannya.

"Bos Ganteng sepertinya punya selera aneh dan tidak biasa tapi asal bos Ganteng tau aku ini ahli dalam membuat orang berubah pikiran Lo.Apa bos Ganteng nggak ingin mencoba dulu sebelum menolak karena barang pajangan belum tentu bukan barang berkualitas tinggi dan barang yang disimpan dalam lemari khusus belum tentu sangat istimewa".

"Itu benar tapi pasti istimewa dan itu sudah cukup",balas Iman lalu pergi meninggalkan nyonya Liem yang sudah dibuatnya sangat kesal itu dengan berjalan terus diantara deretan pakaian perempuan dengan langkah sedikit cepat karena berniat untuk segera keluar dari toko itu meninggalkan Sukron dan nyonya Liem yang ingin dimusnahkannya.

Karena berjalan sedikit tergesa gesa Iman sampai tidak melihat ada orang yang berada didepannya dan mereka berdua langsung bertubrukan.

"Maaf mas nggak sengaja",celetuk gadis yang bertabrakan dengannya membuat Iman yang sudah hampir menyumpah langsung mengurungkan niatnya karena ternyata yang ditabraknya adalah istrinya Ayunda.

"Lo!".

"Abang kok?".

Iman berniat menjelaskan pada Ayunda kenapa dia ada disini tapi sebelum dia mengatakan sesuatu tiba tiba seseorang memanggil nama Ayunda.

"Yun!.... Yun!".

Reflek Ayunda dan Iman menoleh secara bersamaan kesumber suara.

"Ada apa Wid?",tanya Ayunda dengan melirik kearah Iman khawatir Iman mengatakan sesuatu atau melakukan sesuatu yang bisa membuat Widia curiga pada mereka berdua.

"Lo tau.Gue baru ketemu cowok super cakep didalam toko ini!",ucapnya dengan penuh semangat.

"Cowok Lo?",tanya Ayunda bingung.

Widia langsung menggeleng.

"Bukan!".

"Lalu?".

"Gue juga nggak tau siapa dia tapi dari penampilannya dia mirip gigolo".

Seketika Ayunda membekap mulut Widia supaya jangan terus nyerocos sembarang.

"Jangan bicara sembarangan Lo bisa dimarahi orang entar!",hardiknya kesal.

"Habisnya apa dong kalau bukan itu profesinya dengan tubuh berotot penuh tato juga punya tindikan ditelinga dan wajah nya itu Lo Yun ya ampun gagah dan...Akh! Bikin gue pengen menerjangnya kaya tante tante tadi yang menempel trus padanya.Gemes gue lihatnya".

Mendengar penggambaran Widia reflek Ayunda menatap kearah Iman yang masih berdiri dibelakang Widia karena pria yang digambarkan Widia sangat mirip seperti sosok Iman sekarang.

Iman yang mendengar apa yang dikatakan teman Ayunda langsung membelalakkan matanya dan refleks menggeleng kearah Ayunda tapi tidak mengatakan apa apa karena dilihat dari ekspresi Ayunda sepertinya istrinya itu tidak ingin temannya tau kalau mereka saling mengenal.

"Lo ngaco kali Wid mana ada orang seperti itu",celetuk Ayunda kesal karena mendengar Widia tertarik pada sosok seperti Iman dan Iman tidak juga beranjak dari dekatnya.

"Ada Yun kalau nggak perca..ya...itu dia Yun!".

Bertepatan dengan Widia menoleh kearah Iman Sukron juga memanggil pria itu yang langsung membuat Iman harus pergi dari dekat Ayunda padahal dia masih ingin lebih lama bersama perempuan itu meski hanya saling tatap dari jauh tapi rasanya menyenangkan seperti dua orang yang sedang melakukan PDKT.

"Bos!Ternyata disini!".

"Gue udah mau pergi tapi nggak sengaja nabrak orang",jawab Iman yang membuat Sukron menoleh kearah dua orang Gadis yang juga sedang menatapnya itu sekarang.

"Siapa bos? Mereka?",tanyanya penasaran.

Iman menoleh kearah pandangan Sukron yang membuat Widia bisa melihat wajah Iman secara jelas sebelum Iman kembali berbalik lalu mengajak Sukron pergi dari sana.

"Astagfirullahaladzim.... Astaghfirullahaladzim.....",gumam Widia dengan mengelus dadanya berkali kali membuat Ayunda heran dengan sikapnya.

"Kenapa Lo kesambet?".

"Iya Yun gue kesambet cowok ganteng keren macho dan....Astaga otak gue langsung rusak Yun!",gerutunya dengan menutup wajahnya dengan tangan.

"Rusak gimana?".

"Tu cowok bikin gue punya pikiran kotor tau.Pantes aja sitante tadi nempelin tu cowok sampai....".

"Jadi pria tadi yang Lo bilang lagi bareng sama tante tante genit!?",tanya Ayunda keras membuat Widia langsung melongo dengan sikap Ayunda yang seperti sedang cemburu pada pria tadi sementara mereka tidak saling kenal.

Terpopuler

Comments

Nur Lizza

Nur Lizza

sabar yun.imam gk seperti yg di bilang widia

2023-09-10

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Makanya jadi cewek jangan kayak murahan banget, udah 40an juga, masaiya belum menikah juga??

2023-08-08

0

lihat semua
Episodes
1 1.Awal
2 2. SAH
3 3.Uang Nafkah.
4 4.Bos Preman.
5 5.Berkunjung.
6 6. Tidur Bareng.
7 7.Mengantar Kerja.
8 8.Tanda Merah Didada.
9 9.DiBengkel.
10 10.Beli Baju Tidur.
11 11.KeMall.
12 12.Bertemu diMall.
13 13. Bertemu Di Halte.
14 14.Kemarahan Iman.
15 15.Diajak Ke Pasar Malam.
16 16.Mengantar Pulang.
17 17.Ngambek
18 18.Perintah Iman pada Sukron.
19 19.Kesal dengan Widia.
20 20. Kemarahan Widia.
21 21. Bertemu Di Bis
22 22. Melihat Kontrakan Baru.
23 23.Setuju Tinggal Bersama.
24 24.Pindah Rumah.
25 25.Unboxing....
26 26.Sakit Kepala?
27 27.Dijemput Pulang Kerja.
28 28.Sarapan Nasi Goreng Panas.
29 29.Tidak Sengaja Bertabrakan.
30 30. Memberi tau Sabrin dan Fahri.
31 31. Mendapat Tawaran Pekerjaan Baru.
32 32. Rencana Mengajak Liburan.
33 33.Ajakan Makan Siang Bareng
34 34.Makan Siang Berdua.
35 35. Berlibur.
36 36.Berenang Yang Gagal.
37 37. Menjadi Pasangan Seutuhnya.
38 38.Kesalah pahaman Manis.
39 39.Membantu Mandi.
40 40. Makan Malam DiPantai.
41 41.Dilamar Ala Iman.
42 42.Larangan.
43 43. Manajer Baru.
44 44. Perintah Hafiz.
45 45.Bertemu Aisyah.
46 46. Larangan Pulang Dari Hafiz.
47 47.Selamat Dari Hafiz.
48 48. Mengatakan Sebenarnya Pada Widia.
49 49. Menemui Hafiz.
50 50. Berdebat Dengan Hafiz.
51 51. Ngobrol Berdua.
52 52. Paksaan Mandi Bareng.
53 53. Sampai Kedinginan.
54 54.Ajakan Menikah Iman.
55 55.Kecurigaan Aisyah.
56 56.Niat Hafiz Untuk Menikah Lagi.
57 57. Bujukan Umi Jubaedah.
58 58. Olah Raga Pagi.
59 59.Tugas Dari Pak Samsul.
60 60. Menjemput Tamu.
61 61. Keinginan Sabrin.
62 62. Datang KeRestoran.
63 63.Terkejut.
64 64.Keributan DiRestoran.
65 65. Bertengkar.
66 66. Menegaskan pada Hafiz.
67 67.Masalah Di Markas.
68 68. Penghianat Dalam Kelompok.
69 69. Kalah...
70 70. Pertanyaan Widia.
71 71. Mimpi...
72 72. Dukungan Widia.
73 73. Gue.... Sukron.
74 74. Perintah Sukron.
75 75. Pergi Dari Jakarta.
76 76. 3 Bulan Kemudian.
77 77. Aisyah Hamil.
78 78. Penegasan Iman.
79 79. Ayunda Tau.
80 80. Penjelasan Bang Fahri.
81 81. 5 Tahun.
82 82. Ketemu Demit
83 83. Dosen Sulaiman.
84 85.Ke Kantin Kampus.
85 85.Syok
86 86. Gagal Bertemu.
87 87. Larangan Sabrin.
88 88. Ke Surabaya
89 89. Belum Bisa Dipastikan.
90 90.Membeli Oleh Oleh.
91 91.Pulang Ke Jakarta.
92 92.Dia Nyata Tapi Lupa.
93 93.Perasaan Sakit.
94 94. Menabrak Sabrin.
95 95. Berniat Bicara Dengan Sabrin.
96 96. Mencoba Mencari Tau.
97 97. Bicara Dengan Sabrin dan Bang Fahri.
98 98. Bertengkar Dengan Sabrin.
99 99. Bicara berdua.
100 100. Bujukan Iman.
101 101. Mengantar Kembali Kewarung.
102 102. Memberi waktu.
103 103. Mengantar Pulang Ayunda.
104 104.Rencana Kencan.
105 105.Kencan.
106 106. Makan malam Direstoran.
107 107.Jalan Jalan Malam.
108 108. Permintaan Iman.
109 109.Setuju Menikah Lagi.
110 110.SAH.
111 111.Menginap diHotel.
112 112. Gara Gara Kancing Baju.
113 113. Gagal Fokus.
114 114. Kerja Rodi.
115 115. Rumah Baru.
116 116.Positif.
117 117.Bertemu Musuh Lama.
118 118.Ingat Lagi.
119 119. Kedatangan Aisyah, Kemarahan Ayunda.
120 120. penolakan Aisyah Untuk Keluar.
121 121.Penjelasan Iman tentang Aisyah.
122 122. Pembicaraan Sesama Perempuan.
123 123. Akhir Bahagia(End)
Episodes

Updated 123 Episodes

1
1.Awal
2
2. SAH
3
3.Uang Nafkah.
4
4.Bos Preman.
5
5.Berkunjung.
6
6. Tidur Bareng.
7
7.Mengantar Kerja.
8
8.Tanda Merah Didada.
9
9.DiBengkel.
10
10.Beli Baju Tidur.
11
11.KeMall.
12
12.Bertemu diMall.
13
13. Bertemu Di Halte.
14
14.Kemarahan Iman.
15
15.Diajak Ke Pasar Malam.
16
16.Mengantar Pulang.
17
17.Ngambek
18
18.Perintah Iman pada Sukron.
19
19.Kesal dengan Widia.
20
20. Kemarahan Widia.
21
21. Bertemu Di Bis
22
22. Melihat Kontrakan Baru.
23
23.Setuju Tinggal Bersama.
24
24.Pindah Rumah.
25
25.Unboxing....
26
26.Sakit Kepala?
27
27.Dijemput Pulang Kerja.
28
28.Sarapan Nasi Goreng Panas.
29
29.Tidak Sengaja Bertabrakan.
30
30. Memberi tau Sabrin dan Fahri.
31
31. Mendapat Tawaran Pekerjaan Baru.
32
32. Rencana Mengajak Liburan.
33
33.Ajakan Makan Siang Bareng
34
34.Makan Siang Berdua.
35
35. Berlibur.
36
36.Berenang Yang Gagal.
37
37. Menjadi Pasangan Seutuhnya.
38
38.Kesalah pahaman Manis.
39
39.Membantu Mandi.
40
40. Makan Malam DiPantai.
41
41.Dilamar Ala Iman.
42
42.Larangan.
43
43. Manajer Baru.
44
44. Perintah Hafiz.
45
45.Bertemu Aisyah.
46
46. Larangan Pulang Dari Hafiz.
47
47.Selamat Dari Hafiz.
48
48. Mengatakan Sebenarnya Pada Widia.
49
49. Menemui Hafiz.
50
50. Berdebat Dengan Hafiz.
51
51. Ngobrol Berdua.
52
52. Paksaan Mandi Bareng.
53
53. Sampai Kedinginan.
54
54.Ajakan Menikah Iman.
55
55.Kecurigaan Aisyah.
56
56.Niat Hafiz Untuk Menikah Lagi.
57
57. Bujukan Umi Jubaedah.
58
58. Olah Raga Pagi.
59
59.Tugas Dari Pak Samsul.
60
60. Menjemput Tamu.
61
61. Keinginan Sabrin.
62
62. Datang KeRestoran.
63
63.Terkejut.
64
64.Keributan DiRestoran.
65
65. Bertengkar.
66
66. Menegaskan pada Hafiz.
67
67.Masalah Di Markas.
68
68. Penghianat Dalam Kelompok.
69
69. Kalah...
70
70. Pertanyaan Widia.
71
71. Mimpi...
72
72. Dukungan Widia.
73
73. Gue.... Sukron.
74
74. Perintah Sukron.
75
75. Pergi Dari Jakarta.
76
76. 3 Bulan Kemudian.
77
77. Aisyah Hamil.
78
78. Penegasan Iman.
79
79. Ayunda Tau.
80
80. Penjelasan Bang Fahri.
81
81. 5 Tahun.
82
82. Ketemu Demit
83
83. Dosen Sulaiman.
84
85.Ke Kantin Kampus.
85
85.Syok
86
86. Gagal Bertemu.
87
87. Larangan Sabrin.
88
88. Ke Surabaya
89
89. Belum Bisa Dipastikan.
90
90.Membeli Oleh Oleh.
91
91.Pulang Ke Jakarta.
92
92.Dia Nyata Tapi Lupa.
93
93.Perasaan Sakit.
94
94. Menabrak Sabrin.
95
95. Berniat Bicara Dengan Sabrin.
96
96. Mencoba Mencari Tau.
97
97. Bicara Dengan Sabrin dan Bang Fahri.
98
98. Bertengkar Dengan Sabrin.
99
99. Bicara berdua.
100
100. Bujukan Iman.
101
101. Mengantar Kembali Kewarung.
102
102. Memberi waktu.
103
103. Mengantar Pulang Ayunda.
104
104.Rencana Kencan.
105
105.Kencan.
106
106. Makan malam Direstoran.
107
107.Jalan Jalan Malam.
108
108. Permintaan Iman.
109
109.Setuju Menikah Lagi.
110
110.SAH.
111
111.Menginap diHotel.
112
112. Gara Gara Kancing Baju.
113
113. Gagal Fokus.
114
114. Kerja Rodi.
115
115. Rumah Baru.
116
116.Positif.
117
117.Bertemu Musuh Lama.
118
118.Ingat Lagi.
119
119. Kedatangan Aisyah, Kemarahan Ayunda.
120
120. penolakan Aisyah Untuk Keluar.
121
121.Penjelasan Iman tentang Aisyah.
122
122. Pembicaraan Sesama Perempuan.
123
123. Akhir Bahagia(End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!