5.Berkunjung.

"Bruk!".

Ayunda menjatuhkan tubuhnya kedipan dikamarnya dengan menatap langit langit kamar.

Sudah satu Minggu sejak kejadian dinikahkan paksa dengan pria bernama Iman yang tidak diketahui asal usulnya selain namanya itu pria itu tidak pernah lagi datang menemui Ayunda ditempat kostnya membaut Ayunda mau tidak mau memikirkannya bukan karena uang yang sempat ditinggalkan pria penuh tato dan penampilan layaknya orang jalanan meski wajahnya tampan itu sudah habis.

Bahkan kalau membicarakan uang Ayunda sama sekali belum menggunakannya, bukan karena dia tidak butuh tapi karena dia sudah biasa menerapkan hidup hemat dengan gajihnya sebagai seorang OB yang tidak seberapa jadi dia sangat menghargai jumlah uang segitu yang bisa dipakainya makan untuk 2 minggu.

Jadi karena uang dari gajihnya sendiri masih ada untuk kebutuhannya yang tidak seberapa hidup sendiri dia memilih tetap belum menggunakan uang pemberian Iman yang tidak diketahui asal usulnya itu tapi dia tetap berharap pria itu memberinya uang dari hasil yang benar karena seperti apapun penampilan pria itu sejak dia mengucapkan ijab Qobul dia sudah menjadi suaminya meski hanya siri dan entah sampai kapan Ayunda juga tidak tau dan karena pria itu belum mengatakan apapun atau lebih tepatnya mereka belum pernah bicara layaknya sebagai pasangan bahkan sejak dia pergi pagi itu sampai sekarang tidak ada kabar beritanya sama sekali.

Ayunda sudah hampir terpejam karena lelah setelah tadi kembali harus lembur karena Bu Diah yang menjadi atasannya menyuruh mereka dan untung saja kali ini Widia tidak kabur seperti waktu itu bahkan Wawan yang menjadi teman kerjanya meski dibagian yang berbeda turut membantu mereka membersihkan seluruh lantai 3 yang merupakan area kerjanya.

"Tok .....tok....tok....!".

Ayunda langsung tersadar dan berusaha menajamkan pendengarannya karena mendengar suara pintu diketuk untuk memastikan kalau yang diketuk itu pintu kamar miliknya bukan yang berada disebelahnya.

Karena dia tidak menjawab,ketukan itu terdengar lagi dan kali ini lebih keras dari sebelumnya.

"Tok....tok....!".

"Siapa?!", tanya Ayunda dengan bangkit dari posisinya diranjang dan berjalan menuju pintu yang jaraknya hanya sekitar 3 meter karena kamar kost yang ditempatinya itu memang hanya terdiri satu ruangan yang digunakannya sebagai ruang tidur merangkap ruang lainnya serta sebuah kamar mandi kecil yang berada dalam kamar jadi Ayunda tidak perlu khawatir untuk antri kalau masalah mau mandi atau pun buang air ditempat kosnya dengan penghuni lain yang kebanyakan bekerja seperti dirinya, jadi kalau pagi dan waktu pulang kerja andai mereka harus berbagi kamar mandi pasti dia akan kesulitan karena harus antri.

"Ni gue.Buka pintunya!",perintah Iman dari luar pintu yang membuat Ayunda langsung terdiam.

Lama Ayunda terdiam karena merasa tidak percaya kalau orang yang baru saja dipikirkannya sekarang tiba tiba ada didepan pintunya sampai Iman bicara lagi.

"Lo didalamkan buka pintunya gue mau masuk!",perintah Iman lagi.

"E...i..iya sebentar bang",jawab Ayunda dengan bergegas menuju pintu lalu membukanya.

"Klek!".

"Lama amat sih emang Lo ngapain?",tanya Iman dengan melangkah masuk kedalam kamar Ayunda yang diikuti Ayunda dari belakang.

"Tadi hampir tidur",jawab Ayunda tanpa menutupi karena dia tadi memang benar benar sudah hampir tertidur sebelum Iman mengetuk pintu kamarnya.

Mendengar apa yang dikatakan Ayunda Iman menoleh kearah perempuan yang sudah menjadi istrinya itu dan menelisik penampilannya yang memang terlihat sudah siap untuk tidur dengan piyama longgar yang dikenakannya.

"Udah makan? Ni gue bawa nasi goreng",ucapnya dengan meletakkan bungkusan plastik hitam yang dibawanya kemeja kecil yang ada dikamar itu.

"Tadi udah makan bareng Wawan sama Wiwid sebelum pulang kerja",terang Ayunda yang membuat Iman langsung menoleh kearah Ayunda.

"Wawan? Siapa?",tanya Iman reflek.

"E....temanku ditempat kerja",terang Ayunda yang ditanggapi diam oleh Iman.

"Gue lapar mau makan mana piring sama sendok Lo",ucapnya yang langsung membuat Ayunda mengambilkan apa yang diminta pria itu lalu membantunya membukakan bungkusan nasinya.

"Abang baru pulang kerja?",tanya Ayunda dengan menelisik penampilan Iman yang saat itu memakai atasan kaos dilapis kemeja panjang yang digulungnya sebagian serta jeans belel seperti sebelumnya hanya bedanya sekarang yang dipakainya terlihat bersih berbeda dari pertemuan awal mereka.

"Sudah sempat mandi dibengkel tadi sebelum kesini", terangnya dengan menyuap nasi goreng dipiring yang sudah dibukakan Ayunda barusan.

"Jadi Abang kerja dibengkel?",tanya Ayunda dengan suara terdengar lega yang langsung membuat Iman menatapnya sambil mengunyah makanannya.

"Iya baru mulai",terangnya.

"Ooo....syukurlah",ucap Ayunda.

"Kenapa?",tanya Iman yang dijawab gelengan oleh Ayunda.

"Takut gue kasih uang haram Lo?",tanya Iman yang lagi lagi dijawab gelengan oleh Ayunda.

"Nggak juga cuma kan aku jadi merasa tenang karena Abang ternyata nggak kerja berbahaya".

"Memangnya Lo khawatir sama gue?",tanya Iman dengan meletakkan piringnya karena nasi goreng yang dimakannya sudah habis.

"Ya iyalah bang aku tu nggak suka tau orang kerja dengan menentang bahaya sudah hasilnya nggak seberapa tapi resikonya besar bahkan bisa sampai kehilangan nyawa".

Iman hanya diam tidak menanggapi apa yang diucapkan Ayunda tapi lebih memilih mengambil bantal dari tempat tidur perempuan itu untuk merebahkan tubuhnya yang terasa lelah setelah selama seharian ini harus menghadapi banyak masalah didaerah kekuasaannya dan juga harus mengurus bengkel kendaraan yang sedang dirintisnya sejak beberapa bulan yang lalu.

"Abang mau tidur disini malam ini?",tanya Ayunda karena melihat Iman merebahkan tubuhnya meski dilantai kamarnya.

"Hemmm, Lo keberatan?",tanya Iman dengan tetap menutup matanya saat bicara.

"Nggak sih tapi emang nggak ada yang cari Abang kalau Abang tidur disini?",tanya Ayunda yang reflek membuat Iman membuka matanya.

"Maksud Lo?".

"E ...begini Sebenarnya aku tu nggak tau apa apa tentang Abang terutama status Abang karena malam itukan kita dipaksa menikah karena dikira telah melakukan hal yang tidak senonoh sama mereka padahal kita berdua tidak saling kenal bahkan aku juga nggak tau dari mana Abang tau namaku serta alamatku?".

"Kan diKtp Lo ada nama sama alamatnya".

"Jadi Abang tau nama aku dari situ?!",tanya Ayunda baru sadar kalau malam itu dia meninggalkan tas tangannya begitu saja saat dibawa oleh Bu Kades untuk ditenangkan.

"Iya.Buat menulis surat pernyataan dan keterangan kalau kita berdua sudah menikah".

"Oh...".

"Kok Oh...?".

"Karena akhirnya aku mengerti".

"Lalu mau tanya apa lagi?Statusku?".

"Hah...maksud Abang?".

"Kan Lo tadi tanya emang nggak ada yang nunggu aku dirumah?".

"Oh....itu...ya.... iya emang nggak ada?".

"Tenang aja nggak ada, gue masih singgle kok jadi Lo nggak usah mikirin status gue lagi seterusnya".

"Oh....".

Lagi lagi Ayunda menjawab ucapan Iman dengan kembali ber Oh membuat Iman jadi merasa gemas pada perempuan bertubuh mungil dengan kulit kuning Langsat dan pupil mata besar serta rambut ikal sebatas bahu yang menurut Iman membuat Ayunda terlihat seperti boneka hidup.

.

Terpopuler

Comments

Nur Lizza

Nur Lizza

lanjut

2023-09-09

1

lihat semua
Episodes
1 1.Awal
2 2. SAH
3 3.Uang Nafkah.
4 4.Bos Preman.
5 5.Berkunjung.
6 6. Tidur Bareng.
7 7.Mengantar Kerja.
8 8.Tanda Merah Didada.
9 9.DiBengkel.
10 10.Beli Baju Tidur.
11 11.KeMall.
12 12.Bertemu diMall.
13 13. Bertemu Di Halte.
14 14.Kemarahan Iman.
15 15.Diajak Ke Pasar Malam.
16 16.Mengantar Pulang.
17 17.Ngambek
18 18.Perintah Iman pada Sukron.
19 19.Kesal dengan Widia.
20 20. Kemarahan Widia.
21 21. Bertemu Di Bis
22 22. Melihat Kontrakan Baru.
23 23.Setuju Tinggal Bersama.
24 24.Pindah Rumah.
25 25.Unboxing....
26 26.Sakit Kepala?
27 27.Dijemput Pulang Kerja.
28 28.Sarapan Nasi Goreng Panas.
29 29.Tidak Sengaja Bertabrakan.
30 30. Memberi tau Sabrin dan Fahri.
31 31. Mendapat Tawaran Pekerjaan Baru.
32 32. Rencana Mengajak Liburan.
33 33.Ajakan Makan Siang Bareng
34 34.Makan Siang Berdua.
35 35. Berlibur.
36 36.Berenang Yang Gagal.
37 37. Menjadi Pasangan Seutuhnya.
38 38.Kesalah pahaman Manis.
39 39.Membantu Mandi.
40 40. Makan Malam DiPantai.
41 41.Dilamar Ala Iman.
42 42.Larangan.
43 43. Manajer Baru.
44 44. Perintah Hafiz.
45 45.Bertemu Aisyah.
46 46. Larangan Pulang Dari Hafiz.
47 47.Selamat Dari Hafiz.
48 48. Mengatakan Sebenarnya Pada Widia.
49 49. Menemui Hafiz.
50 50. Berdebat Dengan Hafiz.
51 51. Ngobrol Berdua.
52 52. Paksaan Mandi Bareng.
53 53. Sampai Kedinginan.
54 54.Ajakan Menikah Iman.
55 55.Kecurigaan Aisyah.
56 56.Niat Hafiz Untuk Menikah Lagi.
57 57. Bujukan Umi Jubaedah.
58 58. Olah Raga Pagi.
59 59.Tugas Dari Pak Samsul.
60 60. Menjemput Tamu.
61 61. Keinginan Sabrin.
62 62. Datang KeRestoran.
63 63.Terkejut.
64 64.Keributan DiRestoran.
65 65. Bertengkar.
66 66. Menegaskan pada Hafiz.
67 67.Masalah Di Markas.
68 68. Penghianat Dalam Kelompok.
69 69. Kalah...
70 70. Pertanyaan Widia.
71 71. Mimpi...
72 72. Dukungan Widia.
73 73. Gue.... Sukron.
74 74. Perintah Sukron.
75 75. Pergi Dari Jakarta.
76 76. 3 Bulan Kemudian.
77 77. Aisyah Hamil.
78 78. Penegasan Iman.
79 79. Ayunda Tau.
80 80. Penjelasan Bang Fahri.
81 81. 5 Tahun.
82 82. Ketemu Demit
83 83. Dosen Sulaiman.
84 85.Ke Kantin Kampus.
85 85.Syok
86 86. Gagal Bertemu.
87 87. Larangan Sabrin.
88 88. Ke Surabaya
89 89. Belum Bisa Dipastikan.
90 90.Membeli Oleh Oleh.
91 91.Pulang Ke Jakarta.
92 92.Dia Nyata Tapi Lupa.
93 93.Perasaan Sakit.
94 94. Menabrak Sabrin.
95 95. Berniat Bicara Dengan Sabrin.
96 96. Mencoba Mencari Tau.
97 97. Bicara Dengan Sabrin dan Bang Fahri.
98 98. Bertengkar Dengan Sabrin.
99 99. Bicara berdua.
100 100. Bujukan Iman.
101 101. Mengantar Kembali Kewarung.
102 102. Memberi waktu.
103 103. Mengantar Pulang Ayunda.
104 104.Rencana Kencan.
105 105.Kencan.
106 106. Makan malam Direstoran.
107 107.Jalan Jalan Malam.
108 108. Permintaan Iman.
109 109.Setuju Menikah Lagi.
110 110.SAH.
111 111.Menginap diHotel.
112 112. Gara Gara Kancing Baju.
113 113. Gagal Fokus.
114 114. Kerja Rodi.
115 115. Rumah Baru.
116 116.Positif.
117 117.Bertemu Musuh Lama.
118 118.Ingat Lagi.
119 119. Kedatangan Aisyah, Kemarahan Ayunda.
120 120. penolakan Aisyah Untuk Keluar.
121 121.Penjelasan Iman tentang Aisyah.
122 122. Pembicaraan Sesama Perempuan.
123 123. Akhir Bahagia(End)
Episodes

Updated 123 Episodes

1
1.Awal
2
2. SAH
3
3.Uang Nafkah.
4
4.Bos Preman.
5
5.Berkunjung.
6
6. Tidur Bareng.
7
7.Mengantar Kerja.
8
8.Tanda Merah Didada.
9
9.DiBengkel.
10
10.Beli Baju Tidur.
11
11.KeMall.
12
12.Bertemu diMall.
13
13. Bertemu Di Halte.
14
14.Kemarahan Iman.
15
15.Diajak Ke Pasar Malam.
16
16.Mengantar Pulang.
17
17.Ngambek
18
18.Perintah Iman pada Sukron.
19
19.Kesal dengan Widia.
20
20. Kemarahan Widia.
21
21. Bertemu Di Bis
22
22. Melihat Kontrakan Baru.
23
23.Setuju Tinggal Bersama.
24
24.Pindah Rumah.
25
25.Unboxing....
26
26.Sakit Kepala?
27
27.Dijemput Pulang Kerja.
28
28.Sarapan Nasi Goreng Panas.
29
29.Tidak Sengaja Bertabrakan.
30
30. Memberi tau Sabrin dan Fahri.
31
31. Mendapat Tawaran Pekerjaan Baru.
32
32. Rencana Mengajak Liburan.
33
33.Ajakan Makan Siang Bareng
34
34.Makan Siang Berdua.
35
35. Berlibur.
36
36.Berenang Yang Gagal.
37
37. Menjadi Pasangan Seutuhnya.
38
38.Kesalah pahaman Manis.
39
39.Membantu Mandi.
40
40. Makan Malam DiPantai.
41
41.Dilamar Ala Iman.
42
42.Larangan.
43
43. Manajer Baru.
44
44. Perintah Hafiz.
45
45.Bertemu Aisyah.
46
46. Larangan Pulang Dari Hafiz.
47
47.Selamat Dari Hafiz.
48
48. Mengatakan Sebenarnya Pada Widia.
49
49. Menemui Hafiz.
50
50. Berdebat Dengan Hafiz.
51
51. Ngobrol Berdua.
52
52. Paksaan Mandi Bareng.
53
53. Sampai Kedinginan.
54
54.Ajakan Menikah Iman.
55
55.Kecurigaan Aisyah.
56
56.Niat Hafiz Untuk Menikah Lagi.
57
57. Bujukan Umi Jubaedah.
58
58. Olah Raga Pagi.
59
59.Tugas Dari Pak Samsul.
60
60. Menjemput Tamu.
61
61. Keinginan Sabrin.
62
62. Datang KeRestoran.
63
63.Terkejut.
64
64.Keributan DiRestoran.
65
65. Bertengkar.
66
66. Menegaskan pada Hafiz.
67
67.Masalah Di Markas.
68
68. Penghianat Dalam Kelompok.
69
69. Kalah...
70
70. Pertanyaan Widia.
71
71. Mimpi...
72
72. Dukungan Widia.
73
73. Gue.... Sukron.
74
74. Perintah Sukron.
75
75. Pergi Dari Jakarta.
76
76. 3 Bulan Kemudian.
77
77. Aisyah Hamil.
78
78. Penegasan Iman.
79
79. Ayunda Tau.
80
80. Penjelasan Bang Fahri.
81
81. 5 Tahun.
82
82. Ketemu Demit
83
83. Dosen Sulaiman.
84
85.Ke Kantin Kampus.
85
85.Syok
86
86. Gagal Bertemu.
87
87. Larangan Sabrin.
88
88. Ke Surabaya
89
89. Belum Bisa Dipastikan.
90
90.Membeli Oleh Oleh.
91
91.Pulang Ke Jakarta.
92
92.Dia Nyata Tapi Lupa.
93
93.Perasaan Sakit.
94
94. Menabrak Sabrin.
95
95. Berniat Bicara Dengan Sabrin.
96
96. Mencoba Mencari Tau.
97
97. Bicara Dengan Sabrin dan Bang Fahri.
98
98. Bertengkar Dengan Sabrin.
99
99. Bicara berdua.
100
100. Bujukan Iman.
101
101. Mengantar Kembali Kewarung.
102
102. Memberi waktu.
103
103. Mengantar Pulang Ayunda.
104
104.Rencana Kencan.
105
105.Kencan.
106
106. Makan malam Direstoran.
107
107.Jalan Jalan Malam.
108
108. Permintaan Iman.
109
109.Setuju Menikah Lagi.
110
110.SAH.
111
111.Menginap diHotel.
112
112. Gara Gara Kancing Baju.
113
113. Gagal Fokus.
114
114. Kerja Rodi.
115
115. Rumah Baru.
116
116.Positif.
117
117.Bertemu Musuh Lama.
118
118.Ingat Lagi.
119
119. Kedatangan Aisyah, Kemarahan Ayunda.
120
120. penolakan Aisyah Untuk Keluar.
121
121.Penjelasan Iman tentang Aisyah.
122
122. Pembicaraan Sesama Perempuan.
123
123. Akhir Bahagia(End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!