Harus Move On

Airin kembali sibuk melayani para nasabah yang mulai berdatangan selepas waktu istirahat. Bermacam-macam keperluan para nasabah yang dia layani. Seperti saat ini, dia melayani nasabah baru yang ingin membuka rekening tabungan, dan Airin sedang menjelaskan fasilitas aplikasi internet banking dari tabungan yang nasabah itu pilih.

" Untuk transaksi via internet banking, perhari limit transfer sesama Central Bank dua ratus juta rupiah, untuk transfer bank lain limitnya seratus juta rupiah, dengan nilai lima puluh juta rupiah pertransaksi. Jadi kalau Ibu ingin transfer ke bank lain senilai seratus juta, ibu transfernya lima puluh juta, lima puluh juta, Bu. Tidak bisa sekaligus seratus juta." Airin menjelaskan kepada nasabah baru itu.

Braakk

Fokus Airin menjelaskan pada nasabah di hadapannya terpecah saat ia mendengar suara standing banner di dekat pintu masuk bank terjatuh, sehingga pandangan matanya mengarah pada asal suara tadi.

" Hati-hati, Pak." Suara security yang berjaga di dekat pintu membenarkan posisi standing banner yang ditabrak oleh Gagah tadi.

Airin mengerutkan keningnya saat dia melihat pria yang dia temui tadi di lift yang menabrak standing banner berisi informasi produk simpanan dari bank tersebut. Apalagi saat dia lihat pria itu sepintas menatap ke arahnya dan terburu-buru berjalan keuar dari bank.

" Kenapa orang itu? Aneh banget ..." gumam Airin dalam hati. Tanpa dia tahu jika dialah penyebab pria itu tidak fokus pada benda di hadapannya tadi.

Airin kembali fokus melayani nasabahnya, dia tidak ingin ambil pusing dengan sikap pria yang sejak di dalam lift terus memperhatikannya itu.

Sementara di dalam mobil menuju arah kantor, Gagah merutuki perbuatan konyolnya tadi. Tidak dapat dibayangkan rasa malunya ketika dia menjadi pusat perhatian semua orang yang ada di ruangan luas itu saat dia menabrak standing banner yang ada di dekat pintu.

" Si al, bisa-bisanya aku mempermalukan diriku sendiri! Aku harap tidak ada nasabah yang mengenaliku tadi," batin Gagah.

Sejujurnya Gagah pun merasa bingung. Dia tidak mengerti kenapa dia seolah tertarik memperhatikan pegawai bank berprofesi sebagai customer service tadi. Gagah merasa penasaran, di mana pernah melihat wajah wanita cantik itu, padahal wanita berwajah cantik sudah sering dia temui, tapi wajah wanita tadi benar-benar menarik perhatiannya.

***

Airin bercerita kepada Om Fajar dan Tante Mira soal kedatangan Rey ke kantor dan tujuan mantan suaminya itu menemuinya ketika mereka berkumpul di ruangan keluarga, sementara Luna sedang bermain-main dengan Feby di kamar Feby.

" Sebenarnya kamu tidak bisa melarang Rey untuk membawa Luna pergi bersama Rey, Rin. Bagaimanapun juga Rey adalah Papa kandung bagi Luna. Hubungan darah antara ayah dan anak itu tidak akan terputus meskipun kedua orang tuanya berpisah. Tapi, kalau Rey ingin membawa Luna pergi jauh sampai menginap, memang sebaiknya jangan dulu. Luna itu tidak pernah jauh sampai berhari-hari dari kamu. Dia pasti akan merengek mencari kamu kalau kamu tidak ikut pergi bersama Luna." Om Fajar memberikan pendapatnya.

" Tante setuju dengan Om kamu, Rin. Kasihan kalau Luna dibawa pergi jauh dari kamu. Malam saja kalau tidur mesti ditemani kamu." Tante Mira ikut menimpali.

" Iya, Om, Tante. Aku juga tidak kasih ijin, kok." sahut Airin.

" Oh ya, Pa. Papa ingat tidak teman Mama yang waktu di sanggar tari? Dia mengundang kita makan malam di rumahnya malam Minggu nanti. Papa bisa datang tidak?" tanya Tante Mira yang mendapat undangan makan malam dari Widya.

" Kamis ini Papa 'kan mesti ke Dieng Ma. Kemungkinan malam Minggu Papa masih ada di sana." Om Fajar mengatakan jika dia tidak bisa menemani sang istri menghadiri jamuan makan malam dari teman istrinya itu.

" Mama datang saja ke sana ditemani Airin kalau Mama tidak enak datang sendiri." Om Fajar mengajurkan istrinya pergi bersama Airin.

" Gimana, Rin? Kamu bisa temani Tante ke undangannya Tante Widya, tidak?" tanya Tante Mira menoleh pada Airin.

Airin memicingkan matanya. Dia curiga jika acara makan malam itu ada hubungannya dengan rencana teman Tantenya itu yang ingin menjodohkan dirinya dengan anak laki-laki Widya, karena Widya pernah meminta foto dirinya.

" Tan, apa ini ada hubungannya dengan rencana Tante Widya yang ingin menjodohkan anaknya itu?" tanya Airin khawatir jika itu benar, sementara dia sendiri tidak ingin menjalin hubungan dengan pria lain dalam waktu dekat setelah perceraiannya dengan Rey.

" Tante sendiri tidak tahu, Rin. Tante Widya hanya mengundang Tante dan keluarga makan malam," sahut Tante Mira

" Memangnya ada apa ini? Siapa ingin dijodohkan dengan siapa?" tanya Om Fajar yang tidak mengerti apa yang terjadi.

" Gini, lho, Pa. Waktu belanja bulanan kemarin, kami bertemu dengan Mbak Widya dan Mbak Widya itu melihat Airin. Kebetulan Mbak Widya sedang mencari menantu untuk anak bungsunya, dan Mbak Widya tertarik melihat Airin sampai minta foto untuk dia perlihatkan kepada anaknya itu," cerita Tante Mira menjelaskan pada suaminya.

" Lalu Mama kasih foto Airin?" tanya Om Fajar.

" Dikasih, Pa. Tidak enak kalau menolak," aku Tante Mira jujur.

" Dia tahu status Airin saat ini?" tanya Om Fajar lagi.

" Tahu, Pa. Mama cerita status Airin saat ini. Mama juga kasih foto Airin yang sedang bersama Luna, kok!" terang Tante Mira.

" Kalau anaknya teman Mama itu ternyata suka sama Airin gimana, Ma? Sementara Mama tahu sendiri, Airin baru bercerai, dan dia butuh waktu untuk bisa membuka hati pada pria lain. Mama akan berkata apa pada teman Mama itu?" Om Fajar beranggapan tidak mudah bagi Airin untuk melupakan begitu saja luka hati yang dirasakan keponakannya itu. Dan jika Airin menolak, istrinya lah yang akan repot menjelaskan kepada Widya.

" Aku belum memikirkan menjalin hubungan dengan pria lain dulu, Om, Tante. Aku mau fokus bekerja dan membesarkan Luna saja!" Airin ikut bersuara menegaskan jika dirinya tidak setuju dengan rencana perjodohan itu.

***

" Pa, Papa kenapa menentang Mama tadi? Mama bukannya tidak mengerti Airin, tapi Airin itu harus move on, Pa! Airin berhak mendapatkan lelaki yang baik yang sayang sama dia. Dari sekarang kita harus berusaha melakukan itu sebelum Airin menutup hatinya untuk pria lain. Kalau dia terus merasakan trauma dan menjauh dari pria, Mama takutnya nanti Airin akan memilih hidup sendiri dan tidak akan menikah lagi." Saat kembali ke kamar, Tante Mira memprotes suaminya yang terlihat tidak setuju dengan sikapnya.

" Tapi ini terlalu cepat, Ma. Airin itu begitu mencintai Rey, tidak mungkin dia bisa menghilangkan rasa cintanya itu meskipun sudah disakiti oleh perselingkuhan Rey, Ma." Om Fajar berpikir secara logika.

" Karena itu kita harus membantu Airin, Pa. Keponakan Papa itu masih muda, cantik. Pasti banyak pria yang mau menerima Airin meskipun sudah berstatus janda. Dan Mbak Widya itu suaminya keturunan ningrat, dari keluarga baik-baik. Mama yakin anak Mbak Widya itu tidak akan menyakiti Airin, Pa." Tante Mira yang awalnya ragu, kini justru bersemangat mengenalkan Airin dengan anak dari Widya.

" Tidak apa-apa Airin tidak langsung menerima, yang penting berkenalan dulu saja, Pa. Siapa tahu setelah berkenalan bisa saling tertarik satu sama lain." Tante Mira merasa perlu segera menjauhkan Airin dari Rey, apalagi dengan sikap Rey yang ingin membawa Luna, dia yakin itu adalah trik Rey untuk bisa mendekati Airin kembali.

*

*

*

Bersambung ...

Happy Reading ❤️

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

lanjutkan

2024-12-11

0

ciru

ciru

cakep

2023-10-31

0

Susillah

Susillah

bener tuh Tante... penyakit selingkuh ga ada obatnya yg terjangkit bkln sering kumat2an...ga usah liat cewek mulus biar buluk klo kumat pasti dilayani jg...jd bt Airin move on yuk...jgn biarkan Rey mengganggu mu dgn alasan ketemu luna

2023-07-20

2

lihat semua
Episodes
1 Terbebas
2 Melabrak Rey
3 Jangan Ikut Campur Masalah Rumah Tangga Kami
4 Kasihan Luna
5 Pertunangan Yang Gagal
6 Kelakuan Nakal Adinda
7 Cipratan Air
8 Terpikat
9 Tidak Akan Tertarik
10 Luna Yang Merengek
11 Ingin Istri Perawan
12 Playing Victim
13 Merasa Familiar
14 Harus Move On
15 Sanggup Memikat Hati
16 Cantiknya Parah Banget
17 Masih Ingin Menyendiri
18 Di Tempat Yang Sama
19 Kamu Ingin Menertawakan Saya?
20 Mengawasi Keponakan
21 Life Must Go On
22 Jangan Caper
23 Mendapatkan Ide
24 Sebuah Modus
25 Ingin Mengenal Lebih Dekat
26 Siap Mengantar
27 Awas Saja Kamu, Airin!
28 Tambal Ban
29 Rileks Saja
30 Wanita Yang Sama
31 Sengaja Menyembunyikan
32 Terlalu Lebay
33 Menolak Dijodohkan
34 Mengenal Lebih Dekat
35 Wanita Pilihan Sendiri
36 Nasabah Bank Yang Naksir
37 Boneka Untuk Luna
38 Siap Menjadi Papa Sambung
39 Saya Antar Kamu Pulang
40 Suka-Suka Dia Mau Dijemput Sama Siapa
41 Dekati Anaknya
42 Pancingan Mendapatkan Hati Airin
43 Buka Hati Dulu
44 Tak Berkutik
45 Masa Lalu Versus Calon Masa Depan
46 Nikmatnya Bercinta
47 Calonnya Airin
48 Akan Menunggu Sampai Kamu Siap
49 Dia Itu Orang Gila
50 Berharap Rujuk Kembali
51 Punya Papa Dua
52 Luna Mau Om Gagah Jadi Papa Baru Luna?
53 Calon Menantu
54 Membuat Luna Menjadi Ceria
55 Kurang Elok Dilihat Orang
56 Memancing Ikan
57 Malioboro
58 Jatuh Hati Pada Gagah
59 Aku Menurut Saja
60 Keasyikan Mesra-Mesraan
61 Sudah Pernah Bertemu
62 Ada Hubungan Spesial
63 Kamu Mengusir Saya?
64 Pandai Melayani Suami
65 Minum Jamu Kuat Agar Tidak Cepat Loyo
66 Pemanasan Bercinta
67 Membuat Adik Bayi
68 Kekasih Gelap
69 Siap Menemani Luna bermain
70 Cukup Duduk Manis Sebagai Istri Saya
71 Kamar Untuk Luna
72 Untung Mas Gagah Cepat Sadar
73 Biarkan Airin Merajut Kebahagiaannya
74 Berhenti Bekerja
75 Noda Lipstik
76 Usaha Baru
77 Apa Salahnya Dengan Status Janda?
78 Memfitnah Airin
79 Tanggung Jawab
80 Suara-Suara Aneh
81 Menjemput Nenek Luna
82 Punya Banyak Nenek
83 Seperti Keluarga Sendiri
84 Mencari Simpati
85 Menemani Luna Bermain
86 Pinjam Kamar Luna
87 Minta Sarapan
88 Rela Melepas Jabatan
89 Hal Yang Tak Diharapkan Gagah
90 Saudara Tiri
91 Penyebab Bintang Meninggal
92 Rencana licik
93 Jatuh Ke Tangan Yang Salah
94 Persetujuan Bersama
95 Mengambil Alih Jabatan
96 Agar Lebih Bersemangat
97 Jangan Biarkan Wanita Lain Berada Di Sekitar Suami
98 Tidak Mungkin Menduakan Dengan Wanita Lain
99 Baunya Harum
100 Jangan Dekat-Dekat Aku
101 Makin Manja
102 Bukan Bos Lagi
103 Adik Bayi Di Perut Mama
104 Beruntung Mendapatkan Gagah
105 Kirimkan Pangeran Yang Baik Hati
106 Bukan Dunia Dongeng
107 Menyebar Fitnah
108 Ancaman Gagah
109 Rencana Terselubung
110 Sedang Ingin Bercinta
111 Hanya Menginginkan Uangmu
112 Mimpi Buruk
113 Ingin Telepon Papa
114 Amnesia
115 Jangan Sampai Merasa Iba
116 Seketika Sirna
117 Kecewa
118 Ancaman Gadis
119 Beruntung Menjadi Menantu
120 Tebar Pesona
121 Salah Paham
122 Ay
123 Asisten Pribadi
124 Rahasia Gadis
125 Dibungkus Saja
126 Tidak Harus Jauh-Jauh Ke Luar Negeri
127 Fokus Bekerja
128 Aman Terkendali
129 Siap Jadi Supir
130 Kamu Adalah Bidadari
131 Takut Nyasar
132 Mungkin Masih Hidup Bahagia
133 Setia Pada Wanita Yang Dicintai
134 Jangan Sebut Nama Kakakku!
135 Om Ikal Cama Kak Adis Pacalan, Ya?
136 Berkunjung Ke Rumah Ayuning
137 Untuk Papa Nanti Saja
138 Pakaian Dalam
139 Bilangnya Mau Kerja, Ternyata ...
140 Jam Tangan
141 Dekati Keluarganya
142 Tamu Tak Dikenal
143 Percikan Cemburu
144 Aku Belum Mau Tidur, Kok!
145 Bakpia Patok
146 Ikut Ke Jogya
147 Tidak Akan Ngidam Yang Aneh-Aneh
148 Anggap Saja Rumah Sendiri
149 Pegangan Yang Kencang
150 Tak Bisa Jauh
151 Lumpia
152 Kelalaian Haikal
153 Agar Cepat Sampai
154 Jangan Sentuh Aku, Ay!
155 Semoga Tidak Ikut Menyalahkan Haikal
156 Lupakan Keinginan Kamu Untuk Dekat Dengan Haikal
157 Tidak Pernah Mau Berjauhan
158 Jangan Sampai Menyesal
159 Akan Menemanimu Dari Sini
160 Tak Ada Kebencian
161 Babymoon
162 Selamat Ulang Tahun
163 Buket Mawar
164 Pertanda Berjodoh
165 Minta Traktir
166 Hampir Langka Dijumpai
167 Sekali-Kali Malan Di Restoran Mewah
168 Kapan Jadian?
169 Seperti Telenovela
170 Kondisi Aman Tidak?
171 Biar Makin Kenal Dan Dekat
172 Ulah Feby
173 Kenapa Hanya Beli Satu?
174 Jangan Terlalu Lama Menggantung Perasaan
175 Foto
176 Pacalan Telus
177 Ajak Aku Ke Suatu Tempat
178 Kamu Mau Jadi Pacar Saya, Gitu?
179 Banyak Anak
180 Siapa Yang Menjaga Luna?
181 Proses Persalinan
182 Baby Arfan
183 Tawaran Widya
184 Kasih Adik Bayi Lagi
185 Tidak Ingin Punya Anak Lagi?
186 Katakan Pada Temanmu
187 INFO NOVEL BARU
188 Apa Dia Akan Membelot?
189 Aku Berangkat Sekarang
190 Jadi Tukang Ojek
191 Lapor Pada Kak Gagah Dan Kak Airin (TAMAT)
192 INFO NOVEL BARU
193 Kepoin novel baru, yuk!
Episodes

Updated 193 Episodes

1
Terbebas
2
Melabrak Rey
3
Jangan Ikut Campur Masalah Rumah Tangga Kami
4
Kasihan Luna
5
Pertunangan Yang Gagal
6
Kelakuan Nakal Adinda
7
Cipratan Air
8
Terpikat
9
Tidak Akan Tertarik
10
Luna Yang Merengek
11
Ingin Istri Perawan
12
Playing Victim
13
Merasa Familiar
14
Harus Move On
15
Sanggup Memikat Hati
16
Cantiknya Parah Banget
17
Masih Ingin Menyendiri
18
Di Tempat Yang Sama
19
Kamu Ingin Menertawakan Saya?
20
Mengawasi Keponakan
21
Life Must Go On
22
Jangan Caper
23
Mendapatkan Ide
24
Sebuah Modus
25
Ingin Mengenal Lebih Dekat
26
Siap Mengantar
27
Awas Saja Kamu, Airin!
28
Tambal Ban
29
Rileks Saja
30
Wanita Yang Sama
31
Sengaja Menyembunyikan
32
Terlalu Lebay
33
Menolak Dijodohkan
34
Mengenal Lebih Dekat
35
Wanita Pilihan Sendiri
36
Nasabah Bank Yang Naksir
37
Boneka Untuk Luna
38
Siap Menjadi Papa Sambung
39
Saya Antar Kamu Pulang
40
Suka-Suka Dia Mau Dijemput Sama Siapa
41
Dekati Anaknya
42
Pancingan Mendapatkan Hati Airin
43
Buka Hati Dulu
44
Tak Berkutik
45
Masa Lalu Versus Calon Masa Depan
46
Nikmatnya Bercinta
47
Calonnya Airin
48
Akan Menunggu Sampai Kamu Siap
49
Dia Itu Orang Gila
50
Berharap Rujuk Kembali
51
Punya Papa Dua
52
Luna Mau Om Gagah Jadi Papa Baru Luna?
53
Calon Menantu
54
Membuat Luna Menjadi Ceria
55
Kurang Elok Dilihat Orang
56
Memancing Ikan
57
Malioboro
58
Jatuh Hati Pada Gagah
59
Aku Menurut Saja
60
Keasyikan Mesra-Mesraan
61
Sudah Pernah Bertemu
62
Ada Hubungan Spesial
63
Kamu Mengusir Saya?
64
Pandai Melayani Suami
65
Minum Jamu Kuat Agar Tidak Cepat Loyo
66
Pemanasan Bercinta
67
Membuat Adik Bayi
68
Kekasih Gelap
69
Siap Menemani Luna bermain
70
Cukup Duduk Manis Sebagai Istri Saya
71
Kamar Untuk Luna
72
Untung Mas Gagah Cepat Sadar
73
Biarkan Airin Merajut Kebahagiaannya
74
Berhenti Bekerja
75
Noda Lipstik
76
Usaha Baru
77
Apa Salahnya Dengan Status Janda?
78
Memfitnah Airin
79
Tanggung Jawab
80
Suara-Suara Aneh
81
Menjemput Nenek Luna
82
Punya Banyak Nenek
83
Seperti Keluarga Sendiri
84
Mencari Simpati
85
Menemani Luna Bermain
86
Pinjam Kamar Luna
87
Minta Sarapan
88
Rela Melepas Jabatan
89
Hal Yang Tak Diharapkan Gagah
90
Saudara Tiri
91
Penyebab Bintang Meninggal
92
Rencana licik
93
Jatuh Ke Tangan Yang Salah
94
Persetujuan Bersama
95
Mengambil Alih Jabatan
96
Agar Lebih Bersemangat
97
Jangan Biarkan Wanita Lain Berada Di Sekitar Suami
98
Tidak Mungkin Menduakan Dengan Wanita Lain
99
Baunya Harum
100
Jangan Dekat-Dekat Aku
101
Makin Manja
102
Bukan Bos Lagi
103
Adik Bayi Di Perut Mama
104
Beruntung Mendapatkan Gagah
105
Kirimkan Pangeran Yang Baik Hati
106
Bukan Dunia Dongeng
107
Menyebar Fitnah
108
Ancaman Gagah
109
Rencana Terselubung
110
Sedang Ingin Bercinta
111
Hanya Menginginkan Uangmu
112
Mimpi Buruk
113
Ingin Telepon Papa
114
Amnesia
115
Jangan Sampai Merasa Iba
116
Seketika Sirna
117
Kecewa
118
Ancaman Gadis
119
Beruntung Menjadi Menantu
120
Tebar Pesona
121
Salah Paham
122
Ay
123
Asisten Pribadi
124
Rahasia Gadis
125
Dibungkus Saja
126
Tidak Harus Jauh-Jauh Ke Luar Negeri
127
Fokus Bekerja
128
Aman Terkendali
129
Siap Jadi Supir
130
Kamu Adalah Bidadari
131
Takut Nyasar
132
Mungkin Masih Hidup Bahagia
133
Setia Pada Wanita Yang Dicintai
134
Jangan Sebut Nama Kakakku!
135
Om Ikal Cama Kak Adis Pacalan, Ya?
136
Berkunjung Ke Rumah Ayuning
137
Untuk Papa Nanti Saja
138
Pakaian Dalam
139
Bilangnya Mau Kerja, Ternyata ...
140
Jam Tangan
141
Dekati Keluarganya
142
Tamu Tak Dikenal
143
Percikan Cemburu
144
Aku Belum Mau Tidur, Kok!
145
Bakpia Patok
146
Ikut Ke Jogya
147
Tidak Akan Ngidam Yang Aneh-Aneh
148
Anggap Saja Rumah Sendiri
149
Pegangan Yang Kencang
150
Tak Bisa Jauh
151
Lumpia
152
Kelalaian Haikal
153
Agar Cepat Sampai
154
Jangan Sentuh Aku, Ay!
155
Semoga Tidak Ikut Menyalahkan Haikal
156
Lupakan Keinginan Kamu Untuk Dekat Dengan Haikal
157
Tidak Pernah Mau Berjauhan
158
Jangan Sampai Menyesal
159
Akan Menemanimu Dari Sini
160
Tak Ada Kebencian
161
Babymoon
162
Selamat Ulang Tahun
163
Buket Mawar
164
Pertanda Berjodoh
165
Minta Traktir
166
Hampir Langka Dijumpai
167
Sekali-Kali Malan Di Restoran Mewah
168
Kapan Jadian?
169
Seperti Telenovela
170
Kondisi Aman Tidak?
171
Biar Makin Kenal Dan Dekat
172
Ulah Feby
173
Kenapa Hanya Beli Satu?
174
Jangan Terlalu Lama Menggantung Perasaan
175
Foto
176
Pacalan Telus
177
Ajak Aku Ke Suatu Tempat
178
Kamu Mau Jadi Pacar Saya, Gitu?
179
Banyak Anak
180
Siapa Yang Menjaga Luna?
181
Proses Persalinan
182
Baby Arfan
183
Tawaran Widya
184
Kasih Adik Bayi Lagi
185
Tidak Ingin Punya Anak Lagi?
186
Katakan Pada Temanmu
187
INFO NOVEL BARU
188
Apa Dia Akan Membelot?
189
Aku Berangkat Sekarang
190
Jadi Tukang Ojek
191
Lapor Pada Kak Gagah Dan Kak Airin (TAMAT)
192
INFO NOVEL BARU
193
Kepoin novel baru, yuk!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!